Anda di halaman 1dari 22

Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN RUMAH PENJAGA SMAN 4 ACEH BARAT DAYA

KAB. ACEH BARAT DAYA T.A 2021

A. UMUM

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas
Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian

B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

D. GAMBAR-GAMBAR DAN DOKUMEN


1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan
ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah
1
Spesifikasi Teknis

Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut


di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan
dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian,
]lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada
keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita perubahan dan gambar-
gambar
pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap
saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

E. GAMBAR – GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH – CONTOH


▪ Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier
atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
▪ Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas
untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
2
Spesifikasi Teknis

▪ Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan


segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda
sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan
keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-
hal demikian.
▪ Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
▪ Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-
syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat keindahan.
▪ Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas
dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
sampai disetujui.
▪ Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan
dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas.
▪ Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan
sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
▪ Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada Konsultan
Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah
Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh Konsultan
Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk
dibagikan atau diperlihatkan kepada Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
▪ Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus

3
Spesifikasi Teknis

diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama
seperti butir di atas.
▪ Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.
▪ Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.

F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,
serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari
cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal
tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa
pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya.

G. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

H. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali
pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian
lebih menegaskan masalahnya.

4
Spesifikasi Teknis

Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi
Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.

I. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari
gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas.

J. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya :
− Keppres 29/1994 dengan lampiran-lampirannya.
− Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV)
1941.
− Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
− Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
− Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
− Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN
setempat.
− Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
− Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
5
Spesifikasi Teknis

− Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.


− Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
− Peraturan Muatan Indonesia.
− Peraturan dan Ketentuan laain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat
pula :
− Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi
Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan
sudah disahkan/disetujui Direksi.
− Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
− BoQ yang merupakan harga kesepakatan yang ditawarkan kontraktor kepada
pemilik
− Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
− Berita Acara Penunjukkan.
− Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
− Surat Perintah Kerja (SPK).
− Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
− Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran seperti yang disyaratkan serta sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas. Meliputi bongkaran lantai, dinding partisi gypsum,
batu bata/plesteran, beton, dan langit-langit dan penutup atap, pembersihan dari
bongkaran dan angkutan keluar site untuk seluruh material bekas bongkaran.

6
Spesifikasi Teknis

b. Pembersihan Lokasi Proyek


Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari sampah-sampah, rumput, semak dan
akar-akar pohon, sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap
bersih dan rata.

c. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


▪ Pemasangan Bouwplank harus siku dan lurus dimana tiang – tiang bouwplank
harus berdiri tegak dan kuat, ukuran tiang minimal 5/7 cm dan papan bouwplank
bagian atasnya harus diketam dan bersih.
▪ Semua pengukuran terlebih dahulu harus diketahui dan disaksikan oleh pihak
Direksi.
Pemasangan bouwplank harus dilakukan sebelum pekerjaan tanah dimulai dan
disaksikan oleh Pemberi Tugas.
▪ Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh Konsultan Pengawas
▪ Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 30 cm dari as pondasi terluar.

d. Papan Nama Proyek


▪ Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-
nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor,
untuk paket pekerjaan lainnya yang terlibat.
▪ Ukuran lay out dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas.

e. Listrik Kerja
Listrik kerja berfungsi untuk mempercepat kegiatan para pekerja dalam menggunakan
alat eletronik unuk keperluan untuk memudahkan para kerja dan membantu para
pekerja yang tinggal di barak kerja untuk keperluan sehari dan malam hari.

f. Air Kerja
Air kerja merupakan kebutuhan sehari hari yang berfungsi untuk keperluan dalam
pekerjaan bangunan dan keperluan manusia sehingga dalam pekerjaan bangunan
tidak ada kendalan dalam kebutuhan air

g. Direksi Keet, Gudang dan Barak kerja


7
Spesifikasi Teknis

Kantor Konsultan Pengawas merupakan bangunan dengan konstruksi rangka kayu,


dinding papan multiplek dicat, penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan,
diberi pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/pencahayaan.
Letak kantor Konsultan Pengawas harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi
terpisah dengan tegas.
▪ Berdekatan dengan kantor Konsultan Pengawas, harus ditempatkan ruang WC
dengan bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.
▪ Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap saat dapat
digunakan oleh Direksi Lapangan adalah :
− 1 (satu) buah alat ukur schuifmaat.
▪ Kantor kontraktor dan Barak Kerja
− Ukuran luas Kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan,
disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan
keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran,
minimal seluas 90 m2 untuk kebutuhan gudang dan kantor.
− Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus
dibuatkan kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat,
sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

▪ Gudang Material
− Kontraktor wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material
seperti pasir, koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung
dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya.
Gudang semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal 30
cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas
− Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material
pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang-gudang sesuai
dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan persetujuan Konsultan
Pengawas, sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar dari
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.

8
Spesifikasi Teknis

− Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak
simpan dengan pagar dari papan, sehingga masing-masing bahan tidak
tercampur dengan lainnya.
− Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan
langsung pada pekerjaan yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk
disimpan didalam site.

f. Administrasi dan Dokumentasi


Melengkapi semua hal mengenai persyaratan pelaksanaan pembangunan, prinsip
pembangunan, rencana anggaran pelaksanaan, imbalan jasa/honorarium hingga
pemeriksaan dan penyerahan bangunan serta pemeliharaan bangunan. Muatan yang
terdapat di dalamnya diantara definisi, tugas, wewenang dan tanggung jawab, dasar
hukum, maupun persyaratan yang ditetapkan pihak perencana. Kontraktor
mendokumentasikan setiap pekerjaan dilapangan.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


❖ Lingkup pekerjaan.
▪ Pekerjaan Pasangan batu dan Pondasi
Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan serta mesin-mesin yang
diperlukan.
▪ Semua batu untuk pasangan yang menumpuk harus diatur penempatan sedemikian
rupa supaya dapat diambil dengan mudah ketika pengerjaan.
Syarat pengerjaan pasanga batu gunung / batu kali
− Pekerjaan-pekerjaan pasangan hendaknya diselesaikan sesuai dengan
bentuk serta ukuran seperti yang telah dicantumkan pada gambar. Apabila
setelah pekerjaan pasangan diselesaikan ternyata tidak sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang di perlihatkan dalam gambar, maka pasangan
tersebut harus di bongkar dan diganti oleh rekanan atas biaya sendiri.
− Sebelum pasangan batu gunung dikerjakan kontraktor pelaksana akan
memastikan galian pondasi telah selesai 100%

9
Spesifikasi Teknis

− Pada lapisan paling dasar diberi lapisan pasir urug setebal 5 cm atau sesuai
dengan gambar bestek. Lapisan pasir urug akan dipadatkan dengan
kepadatan yang cukup.
− Diatas lapisan pasir urug diberi pasangan batu kosong (aanstamping)
dengan ketebalan minimal 10 cm atau sesuai dengan gambar Bestek.
Permukaan batu kosong akan benar-benar rata dari elevasi dan akan
dibuktikan dengan pekerjaan waterpassing.
− Jika masalah-masalah lapangan yang tidak sesuai dengan gambar bestek
atau syarat-syarat bestek, maka rekanan harus melapor terlebih dahulu
pada Direksi pengawas.
− Variasi (perubahan) dalam pondasi, dapat diterima atau diperintah oleh
Direksi Pengawas jika keadaan pada suatu tempat pekerjaan berbeda
dengan keadaan yang diharapkan semula, dan tambahan atau pengurangan
biaya akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan / kurang.
Perubahan kedalam atau lebar pondasi tidak diizinkan tanpa persetujuan
Direksi Pengawas.
− Bentuk dan ukuran pasangan batu gunung akan sesuai dengan gambar
Bestek.
− Permukaan hasil pekerjaan pasangan batu gunung akan benar-benar rata
dan hal ini akan dibuktikan dengan pekerjaan waterpassing.
− Dalam pekerjaan pasangan batu gunung akan ditanam angkur-angkur besi
dengan diameter 12 mm untuk keperluan penjangkaran ke sloof-sloof
bangunan kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek.
− Batu gunung untuk pasangan harus bersih, tanpa kotoran-kotoran organic
atau lain dan dipasang setelah dibersihkan dengan sempurna, seperti yang
telah disetujui oleh direksi pengawas.

III. PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG


❖ Lingkup Pekerjaan
Melengkapi semua tenaga, equipment dan bahan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan beton sesuai dengan dokumen tender dan menggunakan beton
bertulang dengan Mutu beton K-175 MPA digunakan untuk struktur :
▪ Sloof 18/25 cm

10
Spesifikasi Teknis

▪ Kolom-kolom 11/11 cm
▪ Ring balok 11/15 cm
▪ Top Gavel 11/15 cm
▪ Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar
rencana.

a. Bahan-bahan.
▪ Digunakan portland cement jenis II menurut N.I.8 type I menurut A.S.T.M.“
memenuhi S-400“ menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh
Assosiasi Cement Indonesia. ( NI 8 tahun 1972).
▪ Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan memakainya sebagai bahan campuran.
▪ Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab
agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm
dan tumpukan paling tinggi 2 cm. setiap semen yang baru masuk harus dipisahkan
dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan
pengiriman.

b. Pasir Beton
▪ Pasir beton harus berupa butiran-butiran tajam dank eras, bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1991.

c. Kerikil
▪ Kerikil yang digunakan harus bersih, baik, serta mempunyai gradasi yang baik
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971
▪ Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercantum untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material
yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus berupa air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkalin,
garam, bahan-bahan organic lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam
hal ini sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum atau air tawar yang jernih
dan tidak berbau dan berlumpur.

11
Spesifikasi Teknis

e. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24.Untuk
mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari pabrik (melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh
percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.

f. Penyimpanan bahan.
− Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
− Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan
disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi
secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen harus masih dalam keadaan
fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian
tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya
tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan
cement baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton
sesuai dengan yang diminta perencana.
− Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalanbantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misal:
minyak dan lain-lainnya
− Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain
gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk meghindari tercampurnya dengan
tanah.

IV. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


❖ Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan, pelaksanaan pekerjaan, perapihan dan pekerjaan
pasangan bata.

❖ Bahan-bahan
1) Batu Bata
12
Spesifikasi Teknis

− Batu bata yang akan digunakan harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai
dengan persyaratan-persyaratan dalam SH-0285-84 dengan ukuran 24 x 10 x
4,5 cm, berkualitas baik dan telah diperiksa/disetujui Direksi.
− Batu bata harus berkekuatan tekan /compressive strength sebesar 30 kg/cm2,
dan bisa menahan gaya horizontal/shear strength sebesar 1,7 kg/cm2.
− Batu bata harus matang, bila direndam air akan tetap utuh, tidak pecah atau
hancur
− Batu bata yang pecah/retak tidak dibenarkan digunakan untuk dipasang,
kecuali untuk melengkapi, misalnya sudut.
− Sebelum dipasang batu bata. harus direndam air hingga jenuh air.
− Ukuran-ukuran bata harus seragam dan dapat disesuaikan berdasarkan tebal
dinding akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja.

▪ Portland Cement
− Mutu/kwalitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksl beton,
tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak adanya gejala-gejala
membatu.
− Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari satu merk.
− Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen (berdasarkan
kwalitas yang ditetapkan dalam SKSNI-1991).
− Semen yang datang dulu tempat pekerjaan/lapangan harus disimpan dalam
gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari
permukaan tanah sekitarnya.

▪ Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari
bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa dan
sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.

▪ Jenis Adukan
− Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2 bagian
pasir pasang (transram)
− Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1 bagian semen
pc dan 4 bagian pasir pasang.

13
Spesifikasi Teknis

− Pelaksanaan Pembuatan Adukan.Adukan harus dibuat dengan menggunakan


mesin pengaduk (molen) sesuai kapasitas yang dibutuhkan, semen dan pasir
harus dicampur dalam keadaan kering, yang kernudian diberi air sesuai
persyaratan sampai didapat campuran yang baik.
− Adukan yang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan
yang baru.

▪ Pemasangan dan Cara kerja


− Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
− Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 4
pasir pasangan.
− Adukan harus diadukan dengan mesin pengaduk (molen).
− Pasangan harus tegak lurus, waterpass dalam satu garis dan berjarak sama
dengan tebal spesie 1,5 – 2 cm.
− Angker-angker yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan lainnya harus
dipasang sesuai dengan kebutuhan.
− Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5 %.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan

▪ Perlindungan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Direksi. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam
keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan
persyaratan.

2) Plesteran
❖ Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan plesteran dan acian pada dinding bangunan (yang terdiri
dari pasangan batu bata dan Beton), yang dinyatakan dalam gambar.

❖ Bahan-bahan
Semen dan pasir
▪ Air
14
Spesifikasi Teknis

− Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam
campuran atau larutan minyak, asam garam/basa dan bahan organis
lainnya.
− Air yang digunakan tersebut harus sesuai persyaratan yang sudah
ditentukan.

▪ Daerah Plesteran
Daerah plesteran antara lain pada bata transram 1 : 2 , Batu bata 1 : 4,
kolom beton 1 : 3 diatas elevasi 0.00 dan pada daerah yang disesuaikan
dengan gambar.

▪ Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.


− Tebal plesteran harus berkisar setebal I s/d 2 cm, tebal pasangan bata
jadi max. 15 cm.
− Sebelum pekerjaan plesteran dimulal terlebih dahulu permukaan
pasangan batu bata dan beton dibasahi atau disiram air terlebih dahulu.
− Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam
kira-kira 1 cm agar plesteran dapat lebih merata.

▪ Adukan Plesteran
− Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis
campuran yang disetujul Direksi.
− Plesteran harus rata vertikal dan horizontal.
− Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk
mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian.
− Sebelum Pemborong melanjutkan pekerjaan plesteran, maka
Pemborong diwajibkan membuat contoh bidang plesteran.
− Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci
(semen dan air) hingga halus.

▪ Perbaikan Bidang Plesteran.

15
Spesifikasi Teknis

− Bilamana Direksi mendapatkan bidang plesteran yang tidak memenuhi


syarat misalnya tidak rata, tidak siku dan lain-lain maka Pemborong
harus, memperbaiki pekerjaan tersebut.
− Bagian-bagian yang diperbaiki harus dibobok secara teratur dan
plesteran hasil perbaikan bagus rata dengan sekitarya.

V. PEKERJAAN LANTAI
❖ Lingkup Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metode persiapan permukaan,dan
dilanjutkan pengecoran lantai.

VI. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

❖ Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, serta peralatan
keselamatan pekerja
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang, serta pemasangan dan
pembuatan lesplank, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini
seperti disebut dalam persyaratan ini.

❖ Bahan-bahan

▪ Penutup Atap

− Jenis yang digunakan jenis atap Spandek 0,3 mm

▪ Rangka Atap

− Untuk rangka atap digunakan Rangka Kuda-kuda Baja Ringan C-75.

▪ Lisplank
Lisplank papan 2 x 20 sesuai pada gambar kerja dan Lisplank bagian belakang
terbuat dari kayu Kelas II sejenis Damar laut dan pemasangan sesuai dengan
gambar kerja. Lesplank dilapisi cat dengan warna finishing yang ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan Direksi.

❖ Pelaksanaan
16
Spesifikasi Teknis

Sebelum pabrikan/pembuatan, pemborong atau bawahan pemborong harus menyerahkan 2


(dua) set gambar kerja (shop drawing) dan daftar baut-baut sambungan untuk diteliti oleh
Direksi /

Pengawas lapangan. Jika ada refisi, satu set akan dikembalikan untuk diperbaiki. Setelah
koreksi akhir, pemborong harus menyerahkan kembali 2 set gambar lengkap dengan gambar
material bill yang mencakup semua perubahan yang ada.

VI. PEKERJAAN PENGECATAN


❖ Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan plafond tripleks sesuai dengan yang tertera
pada gambar.

❖ Bahan Bahan
- Untuk rangka plafond dalam ruangan digunakan kayu kualitas III, setara meranti
batu dengan ukuran 5/7 pada tembok dan 5/5 pada rangka pembagi. Rangka
dipasang dengan ukuran maksimal 120 x 120 cm
- Tripleks tebal 4 mm produksi Asia atau setara untuk interior dan exterior.
- Ukuran sesuai gambar rencana

❖ Contoh Contoh
- Seebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-contoh
bahan untuk mendapatkan persetujuan.
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan digunakan sebagai
standard/pedoman untuk memeriksa/menerima bahan yang dikirim oleh Pemborong
ke lapangan

❖ Pelaksanaan
- Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang mempunyai
hubungan erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond dilaksanakan,
pekerjaan lain yang terletak di atas plafond harus sudah terpasang.
- Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.

17
Spesifikasi Teknis

- Pada pertemuan bidang planfond dengan dinding harus diperhatikan dan


pelaksanaannya harus sesuai dengan gambar
- Rangka plafond terbuat dari kayu yang cukup kering, maksimal kadar air 17%.
Sambungan antar rangka dilakukan sistem kelos dan paku
- Bahan yang dipasang harus telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan
telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
- Triplek dipasang sesuai dengan gambar yang bidang permukaan plafond harus rata,
lurus, waterpass dan tidak bergelombang.
- Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Pemborong
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan

VII. PEKERJAAN PENGECATAN


❖ Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi, epoxy,
enamel, dan cat manie, Polyurethane.
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Perencana.

a. Bahan-bahan
− Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield dengan
garansi penuh selama 5 tahun.
− Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic
dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer 440-2075 warna Briliant white.
− Plamur hanya berfungsi untuk meratakan bidang-bidang dinding yang kurang
rapi, tidak menutup bidang tembok keseluruhan, Plamur yang digunakan adalah
Alkaplast eks Mowilex.
− Untuk Plafond / langit-langit digunakan jenis Pentalite, warna disesuaikan

b. Syarat-syarat
❖ Standard Pengerjaan (Mock-up)
18
Spesifikasi Teknis

− Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan


pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-
bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan.
− Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.

❖ Contoh dan Bahan untuk Perawatan


− Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formila cat, jumlah lapisan
dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
− Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
− Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian
akan diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis
cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.

c. Pelaksanaan
❖ Pekerjaan Dinding
− Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar.
− Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada
retak-retak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
− Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

19
Spesifikasi Teknis

− Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat
dengan menggunakan Roller.
− Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance
sealeryang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
• Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
• Lapis II kental
• Lapis III encer.
− Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
− Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

❖ Pekerjaan Cat Langit-langit


− Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit multiplex
plywood, pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
− Plamur yang digunakan adalah plamur kayu AKZO NOBEL.
− Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam
pasal 13 kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada
pengecatan langi-langit ini.
− Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant agar tidak
terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


❖ Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima
di lapangan instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau
diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistim beserta
komponen-komponennya harus lengkap, bekerja dengan baik sesuai dengan unjuk
kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.

▪ Sistim penerangan
20
Spesifikasi Teknis

Sistim penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta sakelar, kabel-kabel dan


conduit, serta material bantuannya.

▪ Peraturan dan Standard


− Semua bahan-bahan, komponen dan peralatan harus diproduksi memenuhi
standar negeri asal dan/atau standar internasional yang telah dikenal dan
berlaku di Indonesia. Pemborong harus membuat daftar barang-barang yang
diadakan beserta dengan standar produksinya
− Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi
listrik harus dilaksanakan sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) Indonesia edisi terakhlr (1987).
− Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan, Departemen Tenaga Kerja, dan
Perum Listrik Negara harus ditaati selama ada hubungannya dengan pekerjaan
ini
− Pemborong harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin
Kerja (SIKA) dari Perum Listrik Negara yang masih berlaku. Pemborong
wajib menunjukkan dan/atau menyerahkan salinan surat-surat ini bila diminta
oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau pihak-pihak yang berwenang lainnya.

Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelaksana

− Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baik, 100 % baru, dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan
− Pemborong harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan
yang disyaratkan dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum
pengadaannya. Pengawas berhak menolak pengadaan bahan/matenial yang
tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui (approved sample)
− Pemborong harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang
berpengalaman dalam bidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat
pada saat pekerjaan berlangsung, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

1. Penerangan
− Lampu penerang menggunakan 3 unit lampu SL 23 watt
21
Spesifikasi Teknis

− 2 unit Lampu SL 18 watt


2. Saklar Dinding dan Stop Kontak
Saklar ganda dipasang di 4 titik
Pasang 3 titik stop kontak NYM 3 x 2.5 mm2

3. Kabel Instalasi
Kabel NYY untuk instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai
dengan standar PLN, kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti
atau lebih (NYA/NYM).

4. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:


a. MCB dan Box Meteran 6 A

IX. PEKERJAAN SANITASI

❖ Lingkup Pekerjaan
Kontraktor akan melakukan Pekerjaan sanitasi seperti yang telah tercantum dalam
gambar
❖ Bahan-bahan
− Kran Air
− Closed Jongkok
− Floor Drain
− Pipa PVC

❖ Pelaksanaan
− Pemasangan closed jongkok beserta floor drain pada kamar mandi.
− Pemasangan pipa-pipa dan kran air.

22

Anda mungkin juga menyukai