SPESIFIKASI TEKNIS
A. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas
Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian
B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
3
Spesifikasi Teknis
diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama
seperti butir di atas.
▪ Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.
▪ Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.
F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,
serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari
cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal
tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa
pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya.
G. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
4
Spesifikasi Teknis
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi
Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.
I. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari
gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat
pula :
− Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi
Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan
sudah disahkan/disetujui Direksi.
− Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
− BoQ yang merupakan harga kesepakatan yang ditawarkan kontraktor kepada
pemilik
− Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
− Berita Acara Penunjukkan.
− Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
− Surat Perintah Kerja (SPK).
− Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
− Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran seperti yang disyaratkan serta sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas. Meliputi bongkaran lantai, dinding partisi gypsum,
batu bata/plesteran, beton, dan langit-langit dan penutup atap, pembersihan dari
bongkaran dan angkutan keluar site untuk seluruh material bekas bongkaran.
6
Spesifikasi Teknis
e. Listrik Kerja
Listrik kerja berfungsi untuk mempercepat kegiatan para pekerja dalam menggunakan
alat eletronik unuk keperluan untuk memudahkan para kerja dan membantu para
pekerja yang tinggal di barak kerja untuk keperluan sehari dan malam hari.
f. Air Kerja
Air kerja merupakan kebutuhan sehari hari yang berfungsi untuk keperluan dalam
pekerjaan bangunan dan keperluan manusia sehingga dalam pekerjaan bangunan
tidak ada kendalan dalam kebutuhan air
▪ Gudang Material
− Kontraktor wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material
seperti pasir, koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung
dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya.
Gudang semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal 30
cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas
− Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material
pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang-gudang sesuai
dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan persetujuan Konsultan
Pengawas, sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar dari
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.
8
Spesifikasi Teknis
− Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak
simpan dengan pagar dari papan, sehingga masing-masing bahan tidak
tercampur dengan lainnya.
− Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan
langsung pada pekerjaan yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk
disimpan didalam site.
9
Spesifikasi Teknis
− Pada lapisan paling dasar diberi lapisan pasir urug setebal 5 cm atau sesuai
dengan gambar bestek. Lapisan pasir urug akan dipadatkan dengan
kepadatan yang cukup.
− Diatas lapisan pasir urug diberi pasangan batu kosong (aanstamping)
dengan ketebalan minimal 10 cm atau sesuai dengan gambar Bestek.
Permukaan batu kosong akan benar-benar rata dari elevasi dan akan
dibuktikan dengan pekerjaan waterpassing.
− Jika masalah-masalah lapangan yang tidak sesuai dengan gambar bestek
atau syarat-syarat bestek, maka rekanan harus melapor terlebih dahulu
pada Direksi pengawas.
− Variasi (perubahan) dalam pondasi, dapat diterima atau diperintah oleh
Direksi Pengawas jika keadaan pada suatu tempat pekerjaan berbeda
dengan keadaan yang diharapkan semula, dan tambahan atau pengurangan
biaya akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan / kurang.
Perubahan kedalam atau lebar pondasi tidak diizinkan tanpa persetujuan
Direksi Pengawas.
− Bentuk dan ukuran pasangan batu gunung akan sesuai dengan gambar
Bestek.
− Permukaan hasil pekerjaan pasangan batu gunung akan benar-benar rata
dan hal ini akan dibuktikan dengan pekerjaan waterpassing.
− Dalam pekerjaan pasangan batu gunung akan ditanam angkur-angkur besi
dengan diameter 12 mm untuk keperluan penjangkaran ke sloof-sloof
bangunan kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek.
− Batu gunung untuk pasangan harus bersih, tanpa kotoran-kotoran organic
atau lain dan dipasang setelah dibersihkan dengan sempurna, seperti yang
telah disetujui oleh direksi pengawas.
10
Spesifikasi Teknis
▪ Kolom-kolom 11/11 cm
▪ Ring balok 11/15 cm
▪ Top Gavel 11/15 cm
▪ Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar
rencana.
a. Bahan-bahan.
▪ Digunakan portland cement jenis II menurut N.I.8 type I menurut A.S.T.M.“
memenuhi S-400“ menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh
Assosiasi Cement Indonesia. ( NI 8 tahun 1972).
▪ Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan memakainya sebagai bahan campuran.
▪ Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab
agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm
dan tumpukan paling tinggi 2 cm. setiap semen yang baru masuk harus dipisahkan
dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan
pengiriman.
b. Pasir Beton
▪ Pasir beton harus berupa butiran-butiran tajam dank eras, bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1991.
c. Kerikil
▪ Kerikil yang digunakan harus bersih, baik, serta mempunyai gradasi yang baik
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971
▪ Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercantum untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material
yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus berupa air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkalin,
garam, bahan-bahan organic lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam
hal ini sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum atau air tawar yang jernih
dan tidak berbau dan berlumpur.
11
Spesifikasi Teknis
e. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24.Untuk
mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari pabrik (melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh
percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.
f. Penyimpanan bahan.
− Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
− Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan
disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi
secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen harus masih dalam keadaan
fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian
tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya
tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan
cement baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton
sesuai dengan yang diminta perencana.
− Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalanbantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misal:
minyak dan lain-lainnya
− Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain
gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk meghindari tercampurnya dengan
tanah.
❖ Bahan-bahan
1) Batu Bata
12
Spesifikasi Teknis
− Batu bata yang akan digunakan harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai
dengan persyaratan-persyaratan dalam SH-0285-84 dengan ukuran 24 x 10 x
4,5 cm, berkualitas baik dan telah diperiksa/disetujui Direksi.
− Batu bata harus berkekuatan tekan /compressive strength sebesar 30 kg/cm2,
dan bisa menahan gaya horizontal/shear strength sebesar 1,7 kg/cm2.
− Batu bata harus matang, bila direndam air akan tetap utuh, tidak pecah atau
hancur
− Batu bata yang pecah/retak tidak dibenarkan digunakan untuk dipasang,
kecuali untuk melengkapi, misalnya sudut.
− Sebelum dipasang batu bata. harus direndam air hingga jenuh air.
− Ukuran-ukuran bata harus seragam dan dapat disesuaikan berdasarkan tebal
dinding akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja.
▪ Portland Cement
− Mutu/kwalitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksl beton,
tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak adanya gejala-gejala
membatu.
− Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari satu merk.
− Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen (berdasarkan
kwalitas yang ditetapkan dalam SKSNI-1991).
− Semen yang datang dulu tempat pekerjaan/lapangan harus disimpan dalam
gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari
permukaan tanah sekitarnya.
▪ Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari
bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa dan
sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.
▪ Jenis Adukan
− Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2 bagian
pasir pasang (transram)
− Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1 bagian semen
pc dan 4 bagian pasir pasang.
13
Spesifikasi Teknis
▪ Perlindungan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Direksi. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam
keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan
persyaratan.
2) Plesteran
❖ Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan plesteran dan acian pada dinding bangunan (yang terdiri
dari pasangan batu bata dan Beton), yang dinyatakan dalam gambar.
❖ Bahan-bahan
Semen dan pasir
▪ Air
14
Spesifikasi Teknis
− Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam
campuran atau larutan minyak, asam garam/basa dan bahan organis
lainnya.
− Air yang digunakan tersebut harus sesuai persyaratan yang sudah
ditentukan.
▪ Daerah Plesteran
Daerah plesteran antara lain pada bata transram 1 : 2 , Batu bata 1 : 4,
kolom beton 1 : 3 diatas elevasi 0.00 dan pada daerah yang disesuaikan
dengan gambar.
▪ Adukan Plesteran
− Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis
campuran yang disetujul Direksi.
− Plesteran harus rata vertikal dan horizontal.
− Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk
mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian.
− Sebelum Pemborong melanjutkan pekerjaan plesteran, maka
Pemborong diwajibkan membuat contoh bidang plesteran.
− Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci
(semen dan air) hingga halus.
15
Spesifikasi Teknis
V. PEKERJAAN LANTAI
❖ Lingkup Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metode persiapan permukaan,dan
dilanjutkan pengecoran lantai.
❖ Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, serta peralatan
keselamatan pekerja
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang, serta pemasangan dan
pembuatan lesplank, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini
seperti disebut dalam persyaratan ini.
❖ Bahan-bahan
▪ Penutup Atap
▪ Rangka Atap
▪ Lisplank
Lisplank papan 2 x 20 sesuai pada gambar kerja dan Lisplank bagian belakang
terbuat dari kayu Kelas II sejenis Damar laut dan pemasangan sesuai dengan
gambar kerja. Lesplank dilapisi cat dengan warna finishing yang ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan Direksi.
❖ Pelaksanaan
16
Spesifikasi Teknis
Pengawas lapangan. Jika ada refisi, satu set akan dikembalikan untuk diperbaiki. Setelah
koreksi akhir, pemborong harus menyerahkan kembali 2 set gambar lengkap dengan gambar
material bill yang mencakup semua perubahan yang ada.
❖ Bahan Bahan
- Untuk rangka plafond dalam ruangan digunakan kayu kualitas III, setara meranti
batu dengan ukuran 5/7 pada tembok dan 5/5 pada rangka pembagi. Rangka
dipasang dengan ukuran maksimal 120 x 120 cm
- Tripleks tebal 4 mm produksi Asia atau setara untuk interior dan exterior.
- Ukuran sesuai gambar rencana
❖ Contoh Contoh
- Seebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-contoh
bahan untuk mendapatkan persetujuan.
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan digunakan sebagai
standard/pedoman untuk memeriksa/menerima bahan yang dikirim oleh Pemborong
ke lapangan
❖ Pelaksanaan
- Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang mempunyai
hubungan erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond dilaksanakan,
pekerjaan lain yang terletak di atas plafond harus sudah terpasang.
- Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.
17
Spesifikasi Teknis
a. Bahan-bahan
− Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield dengan
garansi penuh selama 5 tahun.
− Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic
dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer 440-2075 warna Briliant white.
− Plamur hanya berfungsi untuk meratakan bidang-bidang dinding yang kurang
rapi, tidak menutup bidang tembok keseluruhan, Plamur yang digunakan adalah
Alkaplast eks Mowilex.
− Untuk Plafond / langit-langit digunakan jenis Pentalite, warna disesuaikan
b. Syarat-syarat
❖ Standard Pengerjaan (Mock-up)
18
Spesifikasi Teknis
c. Pelaksanaan
❖ Pekerjaan Dinding
− Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar.
− Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada
retak-retak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
− Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
19
Spesifikasi Teknis
− Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat
dengan menggunakan Roller.
− Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance
sealeryang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
• Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
• Lapis II kental
• Lapis III encer.
− Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
− Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
▪ Sistim penerangan
20
Spesifikasi Teknis
− Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baik, 100 % baru, dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan
− Pemborong harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan
yang disyaratkan dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum
pengadaannya. Pengawas berhak menolak pengadaan bahan/matenial yang
tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui (approved sample)
− Pemborong harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang
berpengalaman dalam bidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat
pada saat pekerjaan berlangsung, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
1. Penerangan
− Lampu penerang menggunakan 3 unit lampu SL 23 watt
21
Spesifikasi Teknis
3. Kabel Instalasi
Kabel NYY untuk instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai
dengan standar PLN, kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti
atau lebih (NYA/NYM).
❖ Lingkup Pekerjaan
Kontraktor akan melakukan Pekerjaan sanitasi seperti yang telah tercantum dalam
gambar
❖ Bahan-bahan
− Kran Air
− Closed Jongkok
− Floor Drain
− Pipa PVC
❖ Pelaksanaan
− Pemasangan closed jongkok beserta floor drain pada kamar mandi.
− Pemasangan pipa-pipa dan kran air.
22