ASPEK UMUM
1. LATAR BELAKANG
Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik yang berada di pedesaan maupun di
perkotaan. Oleh karena itu, minyak goreng dapat pula dikategorikan sebagai
komoditas yang cukup strategis, karena pangalaman selama ini menunjukkan
bahwa kelangkaan minyak goreng dapat menimbulkan dampak ekonomis dan
politis yang cukup berarti bagi perekonomian kita.
Minyak goreng nabati adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat
digunakan sebagai bahan pangan. Penggunaan minyak goreng biasanya sebagai
media penggorengan bahan pangan, penambah cita rasa ataupun shortening yang
membentuk tekstur pada roti. Sebanyak 49% dari total permintaan minyak goreng di
Indonesia adalah untuk konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk keperluan
industri, termasuk industri perhotelan dan restoran-restoran dan juga usaha fast
food.
Minyak goreng dapat dibuat dari berbagai macam bahan baku, diantaranya adalah
kelapa sawit, kelapa, kacang-kacangan, bunga matahari dan bahan baku lainnya.
Penggunaan minyak goreng berbahan baku kelapa sawit semakin mendominasi
pengolahan minyak goreng setelah sempat dipegang oleh kelapa sebagai bahan
baku minyak goreng di Indonesia. Minyak sawit terutama dikenal sebagai bahan
mentah minyak dan lemak pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak
goreng, margarin dan minyak makan lainnya. Minyak sawit mengandung asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang ikatan molekulnya mudah dipisahkan
dengan alkali, sehingga mudah dibentuk menjadi produk dengan berbagai
keperluan.
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-1
telah mencapai 16,05 juta ton atau meningkat cukup signifikan dalam kurun waktu 2
tahun. Sedangkan pada tahun 2010, produksi minyak sawit Indonesia mencapai
21,70 juta ton. Dibandingkan produksi tahun 2009 sebesar 20,90 juta ton maka
terjadi peningkatan sebesar 3,82% dari produksi tahun 2009.
Pada awalnya konsumsi minyak sawit dalam negeri adalah untuk mengisi bahan
baku minyak goreng yang tidak dapat dipenuhi oleh minyak kelapa. Dengan
pesatnya perkembangan produksi minyak sawit nasional maka terjadi pergeseran
dimana minyak sawit menjadi sumber utama untuk mensupply kebutuhan bahan
baku minyak goreng dalam negeri, sedangkan minyak kelapa lebih banyak untuk
diekspor.
Pada tahun 2011, konsumsi minyak sawit untuk penggunaan dalam negeri
meningkat menjadi 4,39 juta ton atau naik sebesar 0,79% dari penggunaan tahun
2004. Pada tahun 2011 penggunaan minyak sawit untuk minyak goreng mencapai
3,92 juta ton.
Wilmar International Limited [1] adalah grup perusahaan agribisnis Singapura yang
didirikan tahun 1991. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terdaftar
terbesar menurut kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura. [2] Wilmar
merupakan perusahaan holding investasi yang menyediakan jasa manajemen untuk
lebih dari 400 anak perusahaannya.[3] It is also ranked 252nd in the Fortune Global 500
list in 2015.[4]
Sektor pemrosesan dan pengepakan Wilmar mencakup produk minyak sawit dan laurat;
pemrosesan, penyulingan, dan penggilingan minyak sawit; dan pemrosesan dan
penyulingan minyak masakan, biji minyak, gandum, dan kacang kedelai. Sektor produk
konsumsinya mencakup pabrik botol minyak di Republik Rakyat Cina, Vietnam,
dan Indonesia. Sektor perkebunan dan penggilingan sawitnya mencakup pembiakan dan
penggilingan kelapa sawit. Sektor lainnya meliputi manufaktur dan distribusi pupuk dan
jasa sewa kapal.(sumber:Wikipedia)
Wilmar Grup yang berbasis di Singapura didirikan dan dikendalikan oleh
Martua Sitorus yang merupakan hasil aliansi antara KPN Grup dan Kuok Grup
dari Singapura, dengan mendirikan Wilmar International Limited-Singapura
sebuah perusahaan yang sangat terkemuka yang juga memiliki saham di
Wilmar International Ltd.
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-2
Keduanya adalah pemilik dan pengendali saham Wilmar Holding Pte Ltd,
(Perusahaan holding Wilmar International Ltd). Mr. Kuok Khoon Hong sebagai
Chairman & CEO, sedangkan Martua Sitorus sebagai Chief Operating Officer
(COO).
Demi memperkuat daya saing dan nilai tambah produk kelapa sawit, Wilmar
membangun industri hilir sawit lewat pembangunan pabrik biodiesel berkapasitas
400 ribu ton, serta pabrik oleokimia dan refineri untuk margarin berkapasitas
hingga satu juta ton, shortening dan pabrik pupuk NPK yang berkapasitas 600 ribu
ton berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Kawasan seluas 50 hektare itu juga dilengkapi
dermaga pelabuhan sepanjang 400 meter yang dapat disinggahi kapal angkut
dengan kapasitas 60 ribu ton.
Wilmar Group menggelontorkan juga dana untuk membangun kawasan industri terpadu
di Serang, Banten. Pembangunan kawasan industri ini dimulai sejak tahun 2012, dengan
nama Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW). Dikawasan inilah akan dibangun pabrik
fraksinasi 200 TPD, Countinous Refinery 400 TPD, Hidrogenisasi 100 TPD, Enzymatic Inter
Esterification (EIE) 50 TPD, Semi Continuous Refinery Plant 400 TPD dan Texturizing plant
520 TPD atas nama PT. Wilmar Cahaya Indonesia TBK pada areal seluas ±10,6 ha.
Pengurusan ijin untuk areal ini termasuk dalam program pemerintah daerah yang bernama
program KLIK yakni Kawasan Langsung Izin Konstruksi. Meskipun surat pelepasan areal
pemindahan nama dari PT. Wilmar Grup Plantation kepada PT. Wilmar Cahaya Indonesia
TBK belum ada, berikut Izin Menggunakan Bangunan (IMB) dan Hak Guna Bangunan
(HGB), tetapi landclearing dan pemadatan tanah telah mulai dilaksanakan oleh PT. Wilmar
Cahaya Indonesia TBK.
PT. Wilmar Cahaya Indonesia TBK merencanakan pembangunan pabrik tersebut sejak
Januari 2018 sampai Desember 2018, di jadwalkan januari 2019 pabrik telah mulai
beroperasi berproduksi.
Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk menilai kelayakan rencana proyek
guna sebagai bahan pertimbangan bagi bank pemberi kredit maupun perusahaan
untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan.
Adapun aspek dan sistematika pembahasan dalam studi kelayakan ini adalah
sebagai berikut :
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-3
Aspek Umum
Aspek Pasar
Aspek Teknik
Aspek Manajemen
Aspek Sosial Dan Lingkungan
Aspek Keuangan
Analisis Resiko
3. PERUSAHAAN
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebelumnya bernama PT. Cahaya Kalbar Tbk,
yang berdiri sejak tanggal 17 februari 1988 yang kemudian berubah nama menjadi
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Perubahan nama perusahaan tersebut
tertuang pada akta berita acara RUPS PT. Cahaya Kalbar Tbk No. 6 pada tanggal
10 Mei 2013 didepan notaris Doktor Franssiscus Xaverius Arsin, Notaris di Jakarta,
yang kemudian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia Republik Indonesia dan hingga saat ini belum pernah ada perubahan
nama dengan Nomor: AHU-29266.AH.01.02. Tahun 2013 pada tanggal 30 mei
2013. Perubahan nama tersebut juga telah diakui oleh Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan No Surat 15/32/IU/PMDN/INDUSTRI/2013.
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk berdasarkan akta No. 9 pada tanggal 9 Juli
2015 yang didepan notaris Doktor Franssiscus Xaverius Arsin, Notaris di Jakarta,
berkedudukan dan berkantor pusat di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Anggaran
dasarnya telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia Republik Indonesia dengan Nomor: AHU-0939228.AH.01.02. Tahun 2015.
Didalam akte tersebut selanjutnya disebut “Perseroan”.
Maksud dan Tujuan perseroan seperti yang tercantum dalam akta No. 9 pada
tanggal 9 Juli 2015 tersebut adalah menjalankan usaha di bidang industry,
perdagangan umum, kontraktor, pertanian dan pengangkutan. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut diatas perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. Mengusahakan usaha perindustrian dalam arti kata yang seluas luasnya, antara
lain: Perindustrian karet, perindustrian minyak nabati, perindustrian minyak
tengkawang, perindustrian pengolahan kakao dan perindustrian coklat.
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-4
b. .Mengusahakan usaha perdagangan umum dalam arti kata yang seluas-
luasnya, antara lain: perdagangan local antar pulau (interinsulair), eksport,
import, berdagang barang-barang hasil bumi,hutan, berdagang barang barang
keperluan sehari-hari (makanan dan minuman).
3.2. Permodalan
Berdasarkan akte pernyataan keputusan pemegang saham luar biasa No. 9 pada
tanggal 9 Juli 2015 yang didepan notaris Doktor Franssiscus Xaverius Arsin, Notaris
di Jakarta PT. Wimar Cahaya Indonesia bahwa modal dasar perseroan adalah
sebesar Rp. 238.000.000.000,- terbagi atas 925.000.000 (Sembilan Ratus Dua
Puluh Lima Juta Saham), masing masing saham bernilai Rp. 250,- (Dua Ratus Lima
Puluh Rupiah).
Modal yang di tempatkan dan modal disetor oleh pemegang saham adalah sebesar
62,5% atau sejumlah 595.000.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. 148.750.000.000,- (Seratus Empat Puluh Delapan Milyar Tujuh
Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Dari modal yang ditempatkan dan disetor tersebut
maka pemilik dan pemegang saham yang berhak atas saham tersebut adalah
sebagai berikut:
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-5
2 MASYARAKAT 77.229.000-- Rp. 19.307.250.000,-
Susunan anggota Direksi dan para anggota Komisaris PT. Wimar Cahaya
Indonesia Tbk Berdasarkan akte pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang
saham diluar rapat umum pemegang saham tahunan No.7 tanggal 21 Juni 2017
didepan notaris Doktor Fransiscus Xaverius Arsin, notaris di Jakarta adalah sebagai
berikut :
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Nyonya Erry Tjuatja
Direktur : Tuan Tonny Muksin SE, MM
Direktur Independen : Tuan Johannes, SH
Direktur : Tuan Hairuddin Halim
Presiden Komisaris : Tuan Hendri Saksti
Komisaris : Tuan Erik Tjia
Komisaris Independen :Tuan Mayor Jendral TNI
(Purnawirawan) Doktorandus Hendardji
Soepandji SH
Perusahaan secara formal telah memiliki organisasi dan personalia, yang meliputi
susunan organisasi perusahaan yang meliputi personil serta tugas & tanggung
jawabnya. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan didukung oleh
tenaga-tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
4. PERIZINAN
Perizinan yang telah dimiliki oleh PT. Wimar Cahaya Indonesia dalam rangka
menjalankan usahanya adalah sebagai berikut :
1. Surat NPWP
- Nomor : 01.110.511.1-054.000
- Tanggal : 27/02/1997
- Dikeluarkan oleh : Direktorat Jenderal Pajak
- A.n : PT. Wilmar Cahaya Indonesia TBK
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-6
- Nomor : PEM-00472/WPJ.07/KP.0803/2008
- Tanggal : 3 Juni 2013
- Dikeluarkan Oleh : A.n. Kepala Kantor Kepala Seksi Pelayanan
Direktorat Jedral Pajak.
- A.n : PT. Wilmar Cahaya Indonesia TBK
6. Surat Perubahan Nama Perusahaan dari PT. Cahaya Kalbar TBK menjadi PT.
Wilmar Cahaya Indonesia TBK
- Nomor : 15/32/IU/III/PMDN/INDUSTRI/2013
- Tanggal : 19 Juni 2013
- Dikeluarkan Oleh : Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat
- A.n : PT. Wilmar Cahaya Indonesia TBK
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-7
Jakarta
- A.n : PT. Wimar Cahaya Indonesia
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-8
- Tanggal : 19 Agustus 2008
- Dikeluarkan Oleh : Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M. Kn
- A.n : PT. Wimar Cahaya Indonesia
22. Surat Akte Pernyataan Keputusan pemegang saham diluar rapat umum
pemegang saham tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota- anggota
direksi dan anggota dewan komisaris persero PT. Wimar Cahaya Indonesia
- Nomor : 01
- Tanggal : 09 Maret 2013
- Dikeluarkan Oleh : Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M. Kn
- A.n. : PT. Wimar Cahaya Indonesia
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-9
- Dikeluarkan Oleh : A.n. Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
Sekretaris Wilayah Daerah u.b. Kepala Biro Ketertiban
- A.n : PT. Rajawali Nusindo
17. Surat Izin Usaha Kelistrikan Untuk Keperluan Sendiri Tahap Eksploitasi
- Nomor : 5497/42/600.3/1996
- Tanggal : 15 Agustus 1996
- Dikeluarkan oleh : A.n Direktur Jenderal Listrik dan
Pengembangan Energi
- A.n : PT. Wimar Cahaya Indonesia
PT. Wimar Cahaya Indonesia memiliki anak Perusahaan yaitu PT. PG. Rajawali II yang
berada di Cirebon. Dimana Pabrik Minyak Goreng akan dibangun diatas lahan milik
PT. PG. Rajawali II, sedangkan yang memproduksi CPO dan PK adalah an. PT. Mitra Ogan
yang berada di Palembang.
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-10
***** BAB I *****
PT. Wimar Cahaya Indonesia TBK Professional Appraisers & Consultants Pabrik
I-11