Anda di halaman 1dari 3

BAB VII

ANALISIS RESIKO

Setiapusahamempunyairesikoterhadapkegiatanoperasionalnya, baikresikofaktor internal


yang meliputisistemmanajemen, peraturanperusahaandanlainnya,
maupunresikoakibatfaktoreksternal yang meliputiresikoteknologi, persainganusaha,
penghentianizinusaha, ketentuandanperaturanpemerintahdanlainnya.

1. Resiko Internal
PT. Usaha Semesta Jaya sebagai salah satu perusahaanyang bergerak di bidang
usaha perkebunan kelapa sawityang berlokasi di Desa Nigan, Kecamatan Seunagan;
Desa Lhok Seumot, Kecamatan Beutong; Desa Babah Rot, Kecamatan Kuala; dan
Desa Blang Baro Rambong, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi
Nangreoh Aceh Darussalam.

Resiko internal sebagai sebuah perusahaan berusaha di bidang kelapa sawit adalah
bagaimana manajemen mampu menjalankan teknis operasional secara efektif dan tepat
guna. Dalam mengantisipasi resiko ini perusahaan akan mengoptimalkan kemampuan
karyawan dengan tetap mempertimbangkan pengalaman.

Perusahaan akan mengoptimalkan karyawan dengan tetap mempertimbangkan


pengalaman dan harus memperhatikan hak-hak dan kewajiban karyawan agar tidak
terjadi pemogokan karyawan yang berakibat pada kelancaran operasional perusahaan.

Dalam mengantisipasi resiko ini, pihak manajemen mengembangkan komunikasi dua


arah sehingga tercipta suasana yang harmonis, baik antara pimpinan dengan karyawan
maupun antar karyawan. Selain itu, peningkatan kesejahteraan karyawan menjadi
prioritas yang utama bagi manajemen yang disesuaikan dengan kemampuan dan
pertumbuhan perusahaan.

2. Resiko Eksternal
2.1. Resiko Serangan Hama
Serangan hama dan penyakit tanaman merupakan resiko yang akan dihadapi
pengusaha perkebunan kelapa sawit. Serangan hama tersebut dapat menyebabkan
kerusakan pada kebun kelapa sawit berakibat pada berkurangnya produksi TBS,

PT. Usaha Semesta JayaProfessional Appraisers & Consultants Kebun VII-1


sehingga berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Hama yang sering menyerang
kelapa sawit adalah tikus dan babi. Antisipasi penanggulangan hama ini dapat dikurangi
dengan menggunakan umpan beracun.

2.2. Resiko Teknologi Budidaya


Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan kelapa sawit maka teknologi
merupakan salah satu basis keunggulan persaingan, ketidakmampuan perusahaan
dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dapat menyebabkan hilangnya
kesempatan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan penjualan sehingga
menyebabkan menurunnya pendapatan perusahaan.

2.3. Resiko Harga CPO


Harga CPO sering mengalami fluktuasi harga karena sangat dipengaruhi oleh
mekanisme pasar kenaikan harga CPO akan menciptakan tambahan pendapatan bagi
perusahaan, namun apabila terjadi penurunan harga CPO akan menyebabkan
penurunan pendapatan bagi perusahaan. Harga CPO mempengaruhi harga jual TBS.

2.4. Resiko Persaingan Usaha


Industri kelapa sawit akan terus berkembang pada masa mendatang mengingat hasil
produksi kelapa sawit merupakan bahan baku dari industri minyak makan, sabun,
margarin, bahan kosmetika dan bahan bakar yang dipakai untuk konsumsi masyarakat
sehari-hari, dengan demikian usaha perkebunan sawit tersebut akan menjadi pilihan
para pengusaha lain untuk berinvestasi. Tumbuhnya persaingan baru dalam
perkebunan kelapa sawit membutuhkan waktu yang relatif lama mengingat tanaman
menghasilkan baru terjadi pada tahun ke-3 atau 4 setelah tanam. Oleh karena itu,
penetrasi pasar yang telah dilakukan merupakan keadaan yang kuat bagi kelangsungan
usaha dalam perkebunan kelapa sawit.

2.5. Resiko Perekonomian


Investasi kebun kelapa sawit dipengaruhi oleh harga sarana produksi seperti pupuk dan
pestisida maupun upah minimum provinsi. Kenaikan biaya-biaya tersebut akan
memperbesar investasi. Keadaan ini telah diantisipasi dengan trend kenaikan atas
biaya-biaya tersebut dalam proyeksi keuangan. Namun demikian apabila realisasi yang
terjadi diatas asumsi yang digunakan, akan dapat mempengaruhi pendapatan, yang
disebabkan karena peningkatan investasi maupun peningkatan biaya seperti biaya
pemeliharaan.

PT. Usaha Semesta JayaProfessional Appraisers & Consultants Kebun VII-2


2.6. Resiko Penghentian Izin Usaha
Persyaratan perizinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk
melakukan kegiatan usaha. Sebagai perusahaan perkebunan, perusahaan akan
mempunyai beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian dan
Departemen Perdagangan serta instansi terkait lainnya. Apabila perusahaan melakukan
pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat kemungkinan sebagian atau
seluruh izin dapat dibekukan sementara ataupun dicabut sehingga dapat menghambat
dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha perusahaan.

2.7. Resiko Peraturan Pemerintah


Sebagai perusahaan yang selalu berhubungan dengan perusahaan/industri lain.
Kegiatan usaha perusahaan diatur oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan.
Kegagalan perusahaan dalam mengantisipasi peraturan-peraturan baru yang ditetapkan
Pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Kesimpulan
Resiko yang dapat timbul dalam operasional perkebunan kelapa sawit, adalah resiko
internal maupun eksternal diantaranya adalah resiko serangan hama dan harga CPO.
Resiko yang telah diprediksikan sejak dini, dapat membantu kesiapan langkah
antisipasinya.

***BAB VII***

PT. Usaha Semesta JayaProfessional Appraisers & Consultants Kebun VII-3

Anda mungkin juga menyukai