PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air limbah rumah tangga dan pengelolaannya merupakan salah
satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di kota-kota di Indonesia,
sebab apabila pengelolaan air limbah rumah tangga tidak dilaksanakan
dengan baik maka dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan
mengganggu kenyamanan serta bahaya penyakit bagi masyarakat sekitar.
Manajemen pengelolaan air limbah terdiri dari beberapa aspek yang saling
terkait. Seluruh aspek dalam pengelolaan air limbah memerlukan
kerjasama dan koordinasi dalam kegiatan baik pada perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Di Indonesia hasil pemantauan kualitas air yang dilaksanakan
melalui program Prokasih masih menunjukkan tingginya kadar polutan di
badan air. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat
mempengaruhi kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi
perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan pencemaran lingkungan,
maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut bahkan
kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Pencemaran
lingkungan air sebaiknya dikendalikan pada tingkat awal dari suatu proses
pencemaran yang terjadi. Apabila tingkat pencemaran air sangat dominan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian IPAL
IPAL adalah suatu perangkat peralatan teknik beserta
perlengkapannya yang memproses / mengolah cairan sisa
yang
minimal.
diolah/dimurnikan
dalam
Limbah
kota
instalasi
yang
telah
pengolahan
akan
air
meningkatkan
tanah,
menjaga
gizi,
BAB III
METODE PELAKSAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 09 Juni 2015
Waktu
: 09.0 11.00 WINB
Lokasi
: Balai IPAL, Jalan Bantul KM 6, di Dusun Cepit,
Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
B. Hasil Kunjungan
1. Proses Pengolahan air pada IPAL Sewon
Pengolahan air limbah yang digunakan untuk mengolah limbah
domestik di IPAL Sewon Bantul adalah dengan proses pengolahan
secara fisika biologi dan tidak menggunakan proses secara kimia.
Pengolahan air limbah di IPAL Sewon Bantul dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Pengolahan pendahuluan (pre treatment)
Pengolahan pendahuluan yang
digunakan
meliputi
dari
biologis
saat
IPAL
sedang
tidak
dioperasikan.
e) Untuk memberikan kontrol kapasitas aliran air limbah
yang lebih merata.
f) Mencegah masuknya konsentrasi zat beracun yang tinggi
dalamsistem pengolahan biologis.
Bak equalisasi di dalam IPAL dirancang secara
khusus sebagai bagian dari rumah pompa, sehingga dari luar
fungsinya tidak terlihat begitu jelas.
2) Saringan jeruji
Saringan jeruji terletak sebelum pompa angkat.
Berfungsi untuk memisahkan kotoran-kotoran seperti tas-tas
plastik dan bahan terapung lainnya dalam aliran masuk.
Kotoran-kotoran tersebut dipisahkan secara manual dengan
penggaruk aluminium dari ayakan jeruji dan dibuang minimal
sehari sekali.
air
limbah
level
yang
berfungsi
akan
menunjukkan
diolah
dan
jenis
dari
pompa
pasir. Tanah
dan
pasir
yang
10
11
yang
ada
dalam
pipa-pipa
yang
tidak
12
13
14
limbah masuk melalui lubang control, dimana pada lubang ini terdapat
saringan kasar yang akan menyaring benda-benda besar seperti (kasur,
sepatu, sandal, baju , ranting dan lain-lain) agar tidak ikut masuk dan
menyumbat pipa pengolahan. Setelah itu air limbah masuk dan akan
diangkat oleh pipa tipe ulir pada rumah pompa dan mengalirkan ke bak
pengendap pasir. Pada bak pengendap pasir (pasir dan krikil halus)
yang termuat dalam air limbah akan diendapkan. Setelah diendapkan
air limbah ini akan masuk kedalam kolam fakultatif dimana pada bak
ini terjadi proses bakteri aerob dan anaerob sehingga bahan polusi
organis dalam air limbah akan terdegradasi atau teruraikan oleh bakteri
tersebut. Setelah masuk kolam fakultatif terdapat 2 pengolahan yang
berbeda yaitu pengolahan air limbah dan pengolahan lumpur yang
terbentuk. Air limbah setelah melalui kolam fakultatif akan memasuki
kolam pematangan dimana terjadi proses pengurangan dan penjernihan
bakteri coliform dengan bantuan sinar UV yang kemudian setelah
dikurangi bakteri coliform pada limbah maka limbah sudah boleh
dibuang ke badan air yaitu sungai Bedog. Sedangkan untuk lumpur
yang terbentuk dari proses kolam fakultatif (degradasi bakteri aerob
dan anaerob) akan dikumpulkan dan disedot dengan alat penyedot dan
dipindahkn ke bak pengering lumpur dengan vacuum truck. Untuk
kemudian lumpur kering tersebut akan dimanfaat sebagai pupuk
tanaman.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Balai IPAL Sewon Bantul merupakan temapat pengolahan air yang
berasal dari aktifitas Rumah Tangga yaitu air buangan kamar mandi,
kloset, mencuci dan memasak.
2. Bagian bagian IPAL sewon bantul sudah sangat lengkap.mulai dari
tahap awal hingga tahap pengelolalan akhir. Hal ini menunnjukkan
bahwa IPAL Sewon Bantul dikategorikan IPAL yang baik dan lengkap.
3. Hasil olahan di Balai IPAL di buang ke sungai Bedog standar dengan
air golongan B yang diperuntukkakn untuk irigasi pertanian.
Berdasarkan Surat Keputusa Gibernur DIY baku mutu golongan B,
yaitu BOD 30 mg/liter dan lumpur kering dimanfaatkan untuk pupuk
tanaman.
B. Saran
1. Lumpur yang sudah kering tersebut sebaiknya dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk yang sudah siap pakai dengan cara pengepakan dan
apabila lumpur tersebut tidak mengandung B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya)
16
DAFTAR PUSTAKA
Feri dan Astuti. 2010. Manajemen Pengelolaan Air Limbah. Yogyakarta. UGM
17
Mara dan Cairncross, 1994. Pemanfaatan Air Limbah & Ekskreta Patoakan untuk
perlindungan Kesehatan Masyarakat. Bandung : ITB. Universitas Udayana
http://setonc.blogspot.com/2013/07/makalah-balai-ipal-sewon-bantul.html
LAMPIRAN
18
19