Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

ILMU LINGKUGAN
OBSERVASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA
Dosen pengampu : Rika Nuraini, S. T., M.Eng. Env

Disusun Oleh :
REZA RUMASUKUN
5160811375

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2019
A. LATAR BELAKANG

Instalasi Pengelolaan Air Limbah(IPAL) Sewon merupakan instalasi


pengelolaaan limbah terpusat yang berada di Jalan Bantul KM 6, Dusun Cepit,
Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.IPAL Sewon dibangun mulai tahun
1994 - Desember 1995 dan mulai beroperasi padatanggal 1 Januari 1996.
Sistem IPAL ini menjangkau kurang lebih 1250 hektar daerah pelayanan
atau sekitar 110.000 penduduk dengan 18.420 sambungan yang terdiri atas 17.330
sambungan rumah tangga dan 1.090 sambungan non rumah tangga. Luas lahan
IPAL Sewon ini adalah 6, 7 hektar. Wilayah pelayanan IPAL Sewon meliputi
seluruh Kota Yogyakarta, sebagian wilayah Kabupaten Bantul (5 kecamatan) dan
sebagian Kabupaten Bantul (3 kecamatan).
Secara garis besar keberadaan IPAL Sewon ini memiliki 3 manfaat yakni
perlindungan terhadap badan-badan air (sungai dan sumur) dari pencemaran rumah
tangga, peningkatan dan estetika lingkungan, pemanfaatan hasil IPAL berupa
pupuk organik dari lumpur air limbah.

Pengolahan yang digunakan di IPAL Sewon adalah pengolahan biologi


dengan mempergunakan bakteri aerob sehingga pada instalasi ini keberadaan
aerator menjadi sangat vital. Hal ini terjadi karena aerator memiliki fungsi untuk
memasok oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan
polutan. Apabila terjadi kerusakan pada aerator tentu proses pengolahan tidak
berjalan dengan baik dan limbah tersebut dapat menimbulkan masalah baru.
Limbah yang masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah yang terlayani
sampai saat ini belum memenuhi batas maksimal sesuai dengan rancangan awal hal
ini mungkin juga disebabkan karena IPAL Sewon yang menggunakan gaya
gravitasi untuk mengalirkan air limbahnya sehingga daerah yang terlayani hanya
pada daerah yang letak tanahnya lebih tinggi dari IPAL Sewon.
Rancangan awal dari IPAL Sewon hanya menampung air limbah saja,
namun kenyataannya masih ditemukan berbagai limbah padat yang ikut terbawa
oleh aliran limbah hal ini terjadi mungkin karena kesadaran masyarakat yang
masih kurang. Sampah-sampah itu akhirnya menyumbat aliran limbah pada
titik-titik tertentu. Salah satu dampak dari adanya sampah yang terikut aliran air
limbah adalah pihak IPAL secara rutin harus melakukan pembersihan saluran
perpipaan. Selain itu terdapat banyak sampah yang terikut hingga pada grift
chamber sehingga secara rutin pihak IPAL melakukkan pengambilan sampah
secara manual.
B. PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan skema pengolahan air limbah domestik yang


berasal dari sambungan rumah warga yang dialirkan menuju IPAL terpusat
diSewon, Bantul, Yogyakarta :

Pelayanan IPAL Komunal di Kota Yogyakarta melayani rata-rata 50 kepala keluarga


dengan cakupan pelayanan 3,36%, dan pelayanan jaringan saluran air limbah terpusat
sampai dengan saat ini terdapat 13.736 saluran rumah dan ini merupakan 17,43% dari
pelayanan. Sedangkan sisanya sebanyak 79,21% dilakukan dengan sistem komunal
pada lahan masing-masing. Berikut ini merupakan peta jaringan limbah saluran
rumah di Yogyakarta:
C. HASIL KUNJUNGAN
1. Proses pengolahan air IPAL Sewon
Pengolahan air limbah yang digunakan untuk mengolah limbah domestik di
IPAL Sewon Bantul adalah dengan proses pengolahan secara fisika biologi dan
tidak menggunakan proses secara kimia. Pengolahan air limbah di IPAL Sewon
Bantul dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pengolahan pendahuluan
Pengolahan pendahuluan yang digunakan meliputi saringan jeriji,saringan
kasar, bak equalisasi dan pengandap pasir (grift chamber).
b. Pengolahan pertama
Pengolahan pertama adalah pengolahan yang bertujuan untuk menghilangkan
zat padat tercampur di dalam air limbah melalui pengendapan atau
pengapungan.
c. Pengolahan kedua
Pengolahan kedua yang digunakan dalam pengolahan air limbahdomestik di
IPAL Sewon Bantul adalah aerasi dan pertumbuhan bakteri.
d. Pengolahan lanjut
Pengolahan lanjut yang digunakan dalam pengolahan air limbah domestik di
IPAL Sewon Bantul adalah pengolahan lumpur agar dapat dimanfaatkan
kembali.

2. Pengolahan air limbah


Unit pengolahan air limbah yang digunakan dalam IPAL Sewon Bantul
meliputi:

a. Saluran pembawa
b. Rumah pompa
c. Bak penangkap pasir
d. Laguna aerasi fakultatif
e. Kolam pematangan
f. Tempat pengeringan lumpur
D. KESIMPULAN
Dari hasil kuliah lapangan yang berlokasi diInstalasi Pengolahan Air Bersih
(IPAL) Sewon, Bantul, Yogyakarta . Dapat disimpulkan bahwa Instalasi
Pengolahan Air Bersih ini sangat berguna dan bermanfaat bagi seluruh
masyarakat yang berada diYogyakarta karena pemanfaatan air limbah ini dapat
digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Hasil pengolahan air limbah ini memang
belum dapat dijadikan sebagai kebutuhan untuk air minum atau lainnya, air dari
hasil pengolahan ini hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sampingan seperti,
digunakan untuk menyiram tanaman, dan lainnya. Tetapi dengan adanya Instalasi
Pengolahan Air Limbah ini masyarakat juga tidak dianjurkan untuk membuang
sampah atau air bekas rumah sembarangan, hal ini karna dapat mengganggu
penciuman dan juga kesehatan masyarakat sekitarnya.
E. Lampiran

Berikut adalah lampiran hasil kuliah lapangan di Instalasi Pengilahan Air


limbah (IP AL) Sewon, Bantul, Yogyakarta

Gambar 1.1 Mesin Aerator Gambar1.2 Pompa Ulir

Gambar1.3 sludge acceptance plant huber

Gambar1.4 Mesin kolam penyedot fakiltatif


Gambar1.5 Alat pemisah lumpur tinja
DAFTAR PUSTAKA

Karakteristik Limbah Cair (http://anitadwinurjanah.blogspot.com diakses pada tanggal


15 Mei 2013)

Soeparman, Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai