Anda di halaman 1dari 11

Nama : Andiko Widyadhana

NRP : 25-2019-038

Kelas Asistensi : DE

Topik : Air Limbah

TLA–403 DASAR PERENCANAAN DESAIN DAN PENELITIAN

TUGAS 3 : ANNOTATED BIBLIOGRAPHY

1. Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

Artikel ini berjudul “Perencanaan Penyaluran Air Limbah Domestik Kecamatan Tanah Sareal Kota
Bogor”. Artikel ini bertujuan untuk merencanakan jaringan pipa induk dan lateral sistem penyaluran
air limbah domestik di Kecamatan Tanah Sareal. Berdasarkan RTRW Kota Bogor 2011-2031
Kecamatan Tanah Sareal merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kota Bogor. Kecamatan Tanah
Sareal memiliki luas wilayah sebesar 1.884 Ha. Berdasarkan data Laporan Studi EHRA (Environmental
Health Risk Assesment) diketahui bahwa tempat penyaluran akhir air limbah domestik warga
Kecamatan Tanah Sareal adalah : 68,1% warga sudah memiliki jamban pribadi, namun sebanyak 4 %
masih menggunakan cubluk, 4,2% masih membuang ke saluran drainase dan 22,3% ke sungai,
berdasarkan data tersebut terdapat beberapa daerah di Kecamatan Tanag Sareal masih memiliki
kondisi sanitasi yang buruk dan berpotensi untuk mencamari lingkungan dan mengganggu kesehatan
warga. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan diatas pemerintah Kota Bogor berencana
melakukan perencanaan sistem jaringan pengelolaan air limbah domestik dengan sistem offsite
sanitasi dan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah di Kecamatan Tanah Sareal. Lokasi
perencanaannya yaitu berada pada 6 kelurahan yang memiliki kondisi sanitasi buruk. Tahap awal
perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik di Kecamatan Tanah sareal yaitu melakukan
studi literatur terkait penyaluran air limbah domestik sebagai data teoritis pendukung perencanaan
ini, khususnya mengenai debit dan dimensi saluran. Langkah-langkah selanjutnya yang akan
dilakukan dalam melakukan perencanaan ini, yaitu proyeksi penduduk, perencanaan jalur,
perhitungan debit, perhitungan dimensi pipa, dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya. Rancangan
umum sistem penyaluran air limbah domestik mengacu pada Master Plan Air Limbah Kota
Bogor.(KHAIRIL IRFAN SIREGAR, 2020)

2. PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) STUDI KASUS PROYEK IPAL
PT.SUMBER MASANDA JAYA DI KABUPATEN BREBES PROPINSI JAWA TENGAH KAPASITAS 250
m2 / HARI

Jurnal ini berjudul ”PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) STUDI KASUS
PROYEK IPAL PT.SUMBER MASANDA JAYA DI KABUPATEN BREBES PROFINSI JAWA TENGAH KAPASITAS
250 M2 / HARI”. Jurnal ini bertujuan untuk melakukan perencanaan pembangunan IPAL pada
Kabupaten Brebes Jawa tengah untuk mengatasi dampak negatif dari pembuangan air limbah
domestik secara langsung ke badain air penerima. Air limbah domestik yang dihasilkan dari proses
aktivitas pemukiman dll apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi
mahluk hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak buruk tersebut antara lain sebagai berikut:
Gangguan kesehatan, Penurunan kualitas lingkungan, Gangguan terhadap keindahan dan Gangguan
kerusakan benda oleh karena itu diperlukan IPAL untuk mengolah air limbah domestik pada
Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Perencanaan instalasi pengolahan air limbah domestik dilaksanakan
di PT. Sumber Masanda Jaya di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Kecamatan Bulakumba adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes, dengan luas
wilayah 1.902 km2 . IPAL yang dibangun di PT. Sumber Masanda Jaya, Kelurahan Bulakumba
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di peruntukan untuk limbah industri dan digunakan untuk
pengolahan air limbah PT. Sumber Masanda Jaya. Kualitas effluen yang direncanakan untuk IPAL
Domestik adalah Ph 6-9, BOD5 30 mg/L dan COD 80 mg/L sesuai baku mutu air limbah. Sampel air
limbah pada penelitian ini adalah sampel outlet dari saptictank dan air limbah cucian hasil industri
yang berada di PT. Sumber Masanda Jaya, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. limbah pada PT.
Sumber Masanda Jaya, dimana metode ini digunakan untuk memisahkan minyak dan lemak agar
dapat mengetahui efektifitas sistem pengolahan air limbah domestik PT.Sumber Masanda Jaya di
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Pengambilan sampel air limbah dilakukan pada saat survei
air limbah outlet, setelah sampel diambil kemudian sampel tersebut akan diantar ke Laboratorium
unilab. Pengambilan sampel air dilakukan pada lokasi saptictank dan pembuangan air cucian.(Rosidi
dan Razif, 2017)

3. Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Proses Aerasi, Pengendapan, dan Filtrasi
Media Zeolit-Arang Aktif

Penelitian ini berjudul Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Proses Aerasi, Pengendapan,
dan Filtrasi Media Zeolit-Arang Aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas
pengolahan air limbah dengan menggunakan proses aerasi, sedimentasi dan filtrasi media zeolit-
arang aktif menggunakan sistem kontinyu. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 yang mengambil
lokasi studi kasus di kawasan Perumahan Bhaskara Jaya, Mulyosari, Surabaya. Lokasi ini dipilih karena
berdasarkan penelitian awal karakteristik air limbah domestik Perumahan Bhaskara Jaya yang
dilakukan di Laboratorium Kualitas Lingkungan Jurusan Teknik Lingkungan. Air Limbah domestik yang
merupakan air buangan rumah tangga yang dibuang ke badan air dapat berpotensi menjadi salah
satu sumber air baku untuk air bersih. Pengolahan ulang air limbah domestik dimaksudkan supaya air
limbah domestik dapat dimanfaatkan menjadi air bersih dan memenuhi baku mutu air bersih.Air
limbah domestik atau rumah tangga yang tidak diolah secara benar dapat menyebabkan berbagai
macam masalah bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan pengolahan
yang tepat untuk dapat mengolah air limbah domestik agar dapat memenuhi baku mutu air bersih,
dan dapat digunakan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat. Metode yang digunakan
menggunakan metode kuantitatif dengan parameter yang diteliti yaitu BOD5, COD, Nitrat, Phosphat,
TDS dan TSS. Data yang digunakan menggunakan data primer yang diambil pada pokasi sampling
yang berada di Perumahan Komplek Bhaskara Jaya Mulyosari, Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya.
Sedangkan lokasi titik sampling untuk air baku proses pengolahan diambil di muara saluran
pengumpul akhir air limbah domestik sebelum dibuang ke badan air. (Asadiya dan Karnaningroem,
2018)

4. PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK DENGAN METODE


CONSTRUCTED WETLAND DI PERUMAHAN BUMI CIRUAS PERMAI 1 KABUPATEN SERANG

Artikel ini berjudul ”Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Domestik Dengan Metode
Constructed Wetland Di Perumahan Bumi Ciruas Permai 1 Kabupaten Serang”. Artikel ini bertujuan
untuk mengetahui volume air limbah yang dihasilkan oleh masyarakat Perumahan BCP 1 dan
membuat desain pengolahan air limbah. Perencanaan IPAL di Perumahan BCP 1 mempertimbangkan
aspek kualitas air limbah domestik yang dihasilkan setiap harinya. Penelitian ini dilakukan pada tahun
2021 yang mengambil lokasi studi di perumahan bumi ciruas permai Kabupaten Serang. Penelitian ini
dilakukan karena perumahan BCP 1 adalah salah satu penghasil limbah di wilayah Kecamatan Ciruas.
Perumahan ini belum memiliki fasilitas pengolahan limbah grey water dan black water. Oleh karena
itu, diperlukan sistem pengolahan air limbah grey water yang tepat dan efisien menggunakan
teknologi constructed wetland yang dapat diterapkan pada halaman sempit. Teknologi constructed
wetland dapat diterapkan sebagai teknologi pengolahan limbah grey water (domestik) di
perumahan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
data hasil observasi lapangan sedangkan data sekunder merupakan penunjang data primer yang
diperoleh dari studi pustaka/literatur atau jurnal mengenai penelitian sejenis. Studi literatur
mengenai data kependudukan yang diperoleh dari BPS Kabupaten Serang. Perencanaan instalasi
pengolahan air limbah domestik ini melakukan percobaan berupa objek yang direncanakan lalu
kemudian mengumpulkan infomasi dan hasil pengujian berupa sampel air buangan sebagai data
primer perancangan(Ayu dan Pangesti, 2021)

5. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tapioka Di Kabupaten Lampung Timur

Jurnal ini berjudul ”Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tapioka Di Kabupaten Lampung
Timur”. Jurnal ini bertujuan untuk mengevaluasi instalasi pengolahan air limbah industri tapioka di
Kabupaten Lampung Timbur dengan membandingkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5
tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Lampung nomor 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan atau Kegiatan di Provinsi Lampung. Sebagian besar industri tepung tapioka
menggunakan kombinasi pre-treatment penyisihan sianida yaitu berupa tangki asidifikasi dengan
menambahkan senyawa seperti Ca(OH)2 atau NaOH. Namun pada kondisi lapangan, air limbah
tapioka masih menjadi masalah pencemaran di Kabupaten Lampung Timur, maka diperlukan adanya
evaluasi terhadap berbagai aspek pada instalasi yang telah ada. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi
terhadap instalasi pengolah air limbah memberikan output yang dapat berupa rekomendasi baik
berupa penambahan bangunan ataupun evaluasi kerja bangunan. Penelitian ini dilakukan pada tahun
2016 yang mengambil lokasi studi pada salah satu industi tapioka di Kabupaten Lampung Timur.
Lokasi pengambilan sample berada pada masing-masing unit yang terdapat di IPAL industri tersebut.
Teknik sampling air limbah menggunakan metode grab sampling. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan parameter yang diteliti yaitu PH, BOD, COD, TSS dan Sianida. Data primer,
menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi/eksisting, pengamatan serta pengukuran
langsung di IPAL Industi Tapioka Lampung Timur. (Azizah dkk., 2017)

6. PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA KOMUNAL PADA


DAERAH PESISIR DI KELURAHAN METINA KECAMATAN LOBALAIN KABUPATEN ROTE-NDAO

Artikel ini berjudul ”Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Komunal Pada
Daerah Pesisir Di Kelurahan Metina Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote-Ndao”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi dan merancang desain bangunan Instalasi
Penglahan Air Limbah (IPAL) Komunal masyarakat pesisir kelurahan Metina dengan tahun rencana 20
tahun. Penelitian ini dilaksanakan di RT 07, 08, 09/RW 03 dan RT 10, 11/ RW 04 Kelurahan Metina,
Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian dilaksanakan
mulai bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan
observasi yang menunjukan bahwa sebagian penduduk tersebut belum memiliki septic tank atau
pembuangan limbah rumah tangga yang layak sehingga limbah rumah tangga tersebut ada yang di
alirkan ke laut dan yang yang dibiarkan tergenang sehingga apabila terus dibiarkan akan berpotensi
untuk menganggu kesehatan masyarakat sekitar dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu
diperlukan Instalasi Penglahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk mengolah air limbah pada pesisir
kelurahan Metina. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuisoner dan teknik analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang memberikan gambaran dengan jelas dan benar
makna dari indikator-indikator yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan teknik kuisoner untuk
mengetahui kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
terkait sanitasi masyarakat sehari-hari yaitu kepemilikan sarana prasarana, keadaan lingkungan
sekitar, dan kesehatan masyarakat dan teknik observasi untuk mengambil data pengukuran lokasi
IPAL.(Fanggi dkk., 2015)

7. Pengaruh Aerasi Dalam Constructed Wetland Pada Pengolahan Air Limbah Domestik

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Aerasi Dalam Constructed Wetland Pada Pengolahan Air Limbah
Domestik”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dari constructed wetland dengan
tanaman Iris pseudoacorus untuk mengolah limbah domestik, serta menentukan bagaimana
pengaruh dari adanya aerasi dan pengaruh waktu tinggal pada sistem constructed wetland dalam
menurunkan bahan organik dan nitrogen pada air limbah. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018
yang mengambil lokasi pengambilan sampel di perumahan Wisma Gunung Anyar, Kecamatan
Gunung Anyar, Surabaya. Penanganan air limbah domestik Kota Surabaya selama ini dilakukan
dengan 2 cara, yakni untuk blackwater dialirkan ke tangki septik dan greywater dialirkan ke drainase
tanpa pengolahan. Hal ini menyebabkan peningkatan pencemar pada sungai sebagai air baku. Salah
satu teknologi alternatif yang dapat diaplikasikan dengan mudah dan rendah biaya operasional
dibanding pengolahan air limbah lainnya adalah constructed wetland dengan menggunakan tanaman
Iris pseudoacorus sebagai kombinasi pengolahan biofilter dan proses fitoteknologi. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan parameter yang digunakan yaitu pH, BOD dan Amonia.
Data primer menggunakan data hasil observasi dan pengukuran langsung dilapangan. Pengamatan
dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap dampak dari adanya aerasi pada lahan basah
buatan terhadap penurunan parameter limbah. Pengukuran langsung dilapangan menggunakan
parameter yaitu BOD dan NH3 dalam air limbah domestik perumahan. Parameter pendukung yang
juga diukur adalah pH dan suhu dari air limbah domestik perumahan yang telah melalui sistem lahan
basah buatan.(Hidayah dkk., 2018)

8. PERENCANAAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI KELURAHAN ISTIQLAL KOTA


MANADO

Artikel ini berjudul ”Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Di Kelurahan Istiqlal Kota
Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sistem pengelolaan air limbah yang di
gunakan di kelurahan istiqlal. Penelitian ini dilaksanakan pa bulan September – November 2014
dengan lokasi yang ditinjau adalah kelurahan Istiqlal kota manado. Kelurahan Istiqlal merupakan
suatu wilayah di kota manado yang memiliki jumlah penduduk cukup banyak. Sebagian penduduk di
kelurahan Istiqlal masih membuang limbah rumah tangga di aliran sungai. Kondisi ini dapat merusak
lingkungan sungai yang berakibat pada menurunnya tinggkat kesehatan penduduk di sekitar sungai.
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan air limbah domestik di Kelurahan istiqlal Kota
Manado. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitaif yang kemudian dianalisa
secara deskriptif. Data primer yang diperoleh pada penelitian ini berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dilapangan. Data primer yang di peroleh yaitu sumber-sumber limbah cair, debit air
limbah dan perilaku penggunaan air. Sedangkan, data sekunder yang digunakan pada penelitian ini
yaitu : Data jumlah pendudu kelurahan istiqlal, jumlah bangunan yang dilayani dan fasitilitas
pendukung. Metode analisis data yang digunakan berdasarkan deskriptif dengan menganalisa
sumber-sumber limbah, Menghitung debit limbah cair yang dihasilkan dalam m3 /hari dan
merencanakan sistem pengolahan air limbah domestik.(Mubin dkk., 2016)

9. EVALUASI PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL DI KABUPATEN GRESIK


Penelitian ini berjuduk ”EVALUASI PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL DI KABUPATEN GRESIK”. Penelitian
ini bertujuan untuk . Mengevaluasi kondisi fisik IPAL Komunal meliputi debit eksisting, bau, serta
operasional dan pemeliharaan, Menganalisis tingkat efisiensi IPAL Komunal terhadap kualitas air
limbah dan Mengevaluasi peran organisasi pengelola IPAL Komunal di Kabupaten Gresik. Penelitian
ini dilakukan pada Bulan Maret- Mei 2015 dengan lokasi penelitian pada IPAL Siongosari, Bedilan,
Karangturi, Sidorukun, Roomo yang terletak pada Kabupaten Greksik. Sanitasi merupakan salah satu
program yang terdapat dalam agenda Millenium Development Goals (MDG’s). Target ke 7.C pada
MDG’s bertujuan untuk menurunkan separuh jumlah penduduk yang tidak terlayani fasilitas sanitasi.
Saat ini upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik adalah membangun fasilitas melalui
sistem perpipaan berupa IPAL Komunal sebanyak 46 (empat puluh enam) unit IPAL Komunal. Namun
meskipun telah terbangun dan kondisi fasilitas baik, fungsi dari beberapa fasilitas yang ada masih
belum berjalan dengan semestinya karena kurangnya pemeliharaan oleh masyarakat. Berdasarkan
hasil observasi dapat diketahui bahwa secara kualitas hasil yang diperoleh dari kinerja dari beberapa
IPAL. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi pada IPAL Komunal di Kabupaten Gresik untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan efektivitas dari IPAL komunal tersebut. Metode yang digunakan
pada penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan analisa secara deskriptif.
Data yang digunakan adalah data primer yang dapat dilakukan dengan observasi lapangan, pengisian
kuesioner oleh organisasi pengelola, analisis di laboratorium dan data sekunder yang diambil dari
instansi terkait sanitasi(Mulia, 2015)

10. EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG

Penelitian ini berjudul ” EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT RK CHARITAS
PALEMBANG”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi instalasi pengolahan air limbah dan
mengusulkan redesain instalasi pengolahan air limbah di RS RK Charitas dengan pemakaian bahan
pengolah limbah cair dan konsep yang berbeda dari yang dimiliki oleh RS RK Charitas sesuai dengan
kondisi maupun jumlah air limbah yang akan diolah, yang layak secara teknis, ekonomis, dan
memenuhi standar lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan lokasi penelitian
berada di Rumah Sakit RK Charitas Palembang. Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu
sumber pencemar bagi lingkungan yang dapat memberi dampak negatif berupa gangguan terhadap
kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu limbah cair rumah sakit perli diolah terlebih dahilu
sebelum dibuang ke lingkungan. Hasil pengolahan air limbah berupa air bersih dan parameter harus
sesuai dengan baku mutu limbah cair yang berlaku namun kadang-kadang air limbah yang sudah
diolah pada IPAL Rumah sakit RK Charitas Palembang masih melibihi ambang baku mutu terutama
kadar NH3 dan PO4. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi untuk mengvaluasi instalasi pengolahan
air limbah Rumah Sakit RK Charitas Palembang dan merekomendasikan redesain instalasi
pengolahan air limbah di RS RK Charitas. Metode yang digunakan pada penelian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan parameter yang diuji yaitu pH, BOD, COD, NH3, PO4. Data primer yang
didapatkan dari penelitan ini berasal dari hasil observasi dan pengujian pada laboratorium.(Mulyati
dan Narhadi, 2016)

11. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Mal X Kota Bandung

Artikel ini berjudul ” Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Mal X Kota Bandung”. Artikel ini
bertujuan untuk menghitung timbulan air limbah yang dihasilkan dan merencanakan unit IPAL yang
akan digunakan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 dengan lokasi penelitian dan sampling
berada pada Mal X di Kota Bandung. Pusat perbelanjaan atau biasa disebut mal selalu menjadi daya
tarik masyarakat untuk berkunjung. Perkiraan jumlah pengunjung saat hari kerja sebanyak 200
pengunjung dan akan meningkat apabila sudah memasuki hari libur. Jumlah pengunjung tentunya
akan mempengaruhi timbulan air limbah yang dihasilkan. Air limbah yang tidak diolah akan
terakumulasi dan bersifat septik. Kondisi pengolahan air limbah di Mal X saat ini berupa tangki septik
tanpa bidang resapan. Tangki septik yang ada dikhawatirkan tidak akan mampu mengolah timbulan
air limbah. Berdasarkan hal tersebut, direncanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
mengolah air limbah Mal X agar efluen yang dihasilkan tidak mencemari badan air penerima dan
sesuai dengan baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PERMEN LHK) No 68
Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik. Metode yang digunakan pada perencanaan IPAL
di Mal X dibagi menjadi tiga tahapan yaitu studi pustaka, pengumpulan data baik primer dan
sekunder dan pengolahan data. Pengolahan data terdiri dari tiga aspek utama yaitu perhitungan
kebutuhan air bersih, timbulan air limbah, pemilihan alternatif IPAL dan perhitungan dimensi unit
IPAL. Data primer yang digunakan pada penelitian ini berupa data karakteristik air limbah yang
diperoleh dari hasil sampling dan pengukuran laboratorium(Rahmawati dkk., 2019)

12. EVALUASI PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL DI KABUPATEN SLEMAN

Penelitian ini berjudul ” Evaluasi Pengelolaan Ipal Komunal Di Kabupaten Sleman”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting IPAL Komunal di Kabupaten Sleman, mengidentifikasi
kemudian menganalisis kualitas air limbah outlet IPAL Komunal dan mengenalisis permasalahan yang
terjadi pada IPAL Komunal dari aspek teknis, aspek sosial-ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian
ini dilakukan pada tahun 2016 dengan lokasi studi berada pada IPAL Komunal yang memiliki tujuh
lokasi yaitu: IPAL yang ada di wilayah Kabupaten Sleman yaitu Dusun Bandulan, Umbulmartani,
Dusun Babadan, Sambirejo, Sabrangan, Dusun Ganjuran, dan dusun Gancahan. Kabupaten Sleman
merupakan salah satu daerah dengan jumlah kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Dengan
semakin berkembangnya daerah ini, terjadi berbagai permasalahan lingkungan yang salah satunya
adalah permasalahan sarana prasarana air limbah. IPAL komunal adalah tempat pengolahan air
limbah domestik dalam skala besar yang dipakai secara bersama-sama oleh beberapa rumah tangga.
Namun, pengolahan pada IPAL Komunal di Kabupaten Sleman belum pernah dikaji berdasarkan baku
mutu air limbah domestik dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P 68
Tahun 2016. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi IPAL komunal pada Kabupaten Sleman untuk
mengkaji efektivitas ipal dalam mengolah air limbah. Metode yang digunakan untuk analisis air
limbah dilakukan oleh Laboratorium Kualitas Lingkungan Universitas Islam Indonesia dan metode
analisis kuesioner menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dengan parameter yang
diteliti adalah pH, BOD, COD, TSS, minyak lemak, dan total coliform.(RANUDI, 2018)

13. PERENCANAAN IPAL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PANGAN SKALA RUMAH TANGGA

Artikel ini berjudul ”Perencanaan IPAL Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan Skala Rumah Tangga”.
Artikel ini bertujuan untuk merencanakan IPAL pengolahan limbah cair industri skala pangan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul akibat air limbah yang langsung dibuang ke badan air
penerima. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 dengan lokasi studi berqada pada salah satu
industri pangan skala rumah tangga yang berada di Kota Surabaya. Air limbah industri pangan
menganduk bahan organik yang tinggi pada air sehingga dapat merduksi oksigeb terlarut yang dapat
menimbulkan permasalahan antara lain terganggunya kehidupan organisme perairan sehingga
mengakibatkan kematian dan bau busuk, kelebihan nitrogen dan fosfor yang menyebabkan
eutrofikasi, dan sebagainya. Dampak ini memerlukan upaya pengolahan limbah melalui alternatif
teknologi yang efektif dan efisien. Teknologi yang digunakan meliputi unit grease trap, bak
pengendap, bak ekualisasi, Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dan constructed wetland. Oleh karena
itu untuk memacahkan permasalahan diatas diperlukan perencanaan IPAL industri pangan dengan
menggunakan beberapa teknologi diatas. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini yaitu
metode kuantitatif dengan menguji kualitas air limbah industri pangan menggunakan parameter pH,
TSS, H2s, Nh3, BOD, COD, khlor, Minyak dan Lemak. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini
yaitu kualitas dan kuantitas air limbah industri pangan. Sedangkan, data sekunder yang diperlukan
yaitu baku mutu air limbah industri, Rangkaian SNI-DT 2007 dan Harga Bahan Pokok Kegiatan (HSPK)
Surabaya 2016.

14. EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS
MASYARAKAT DI KECAMATAN TALLO KOTAMADYA MAKASSAR

Artikel ini berjudul ”Evaluasi Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal Berbasis
Masyarakat Di Kecamatan Tallo Kotamadya Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik dan menganalisa kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Kecamatan
Tamalate dengan mengumpulkan data-data perencanaan IPAL Komunal dan menguji parameter TSS,
BOD, COD, Minyak dan lemak, dan pH dari air sampel inlet dan outlet dari IPAL lalu
membandingkannya dengan baku mutu Pergub Sulsel No. 69 Tahun 2010 agar diketahui efektifitas
dari pengolahan IPAL tersebut.Setiap air limbah yang dihasilkan perlu dikelola secara baik
berdasarkan karakteristiknya agar dapat menurunkan kualitas bahan pencemar yang terkandung di
dalamnya. IPAL Komunal merupakan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat.
Beberapa IPAL Komunal, khususnya di Kota Makassar sudah ada seperti di kawasan padat penduduk
di Kecamatan Tamalate. Namun, IPAL yang terbangun belum mencukupi dan belum menggambarkan
kualitas yang memenuhi standar, tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada
pemeliharan IPAL dan akhirnya terbengkalai. Sehingga, diperlukan evaluasi IPAL untuk meninjau
efektivitas dari ipal tersebut dan merekomendasikan re-desain untuk meningkatkan kinerja pada IPAL
Komunal di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Tallo Kota Makassar. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, mulai 19 januari – 20 maret 2015 . Penelitian dilakukan
dengan mengumpulkan data, kemudian data yang didapat dianalisa sehingga mendapatkan
kesimpulan. Data primer didapatkan dari hasil laboratorium uji sampel inlet dan outlet dari IPAL
komunal. Mengumpulkan informasi dari instansi terkait mengenai IPAL komunal, serta meninjau
langsung (observasi), wawancara kepada petugas yang berkaitan dengan pembangunan dan
pemeliharaan IPAL di Kecamatan Tallo. Sedangkan, data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini
bersumber dari literatur yang berkaitan, data-data dari BPS (Badan Pusat Statistik), Kantor
kecamatan, dan BKM (Badan Kerja Masyarakat) dan segala sesuatu yang berhubungan dengan studi
ini seperti data jumlah penduduk, jumlah kk, kondisi topografi tempat penelitian dan gambar
rencana IPAL. (Palangda, 2015)

15. Perencanaan SPAL dan IPAL Komunal di Kabupaten Ngawi (Studi Kasus Perumahan
Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan Karangtengah)

Penelitian ini berjudul ” Perencanaan SPAL dan IPAL Komunal di Kabupaten Ngawi (Studi Kasus
Perumahan Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan Karangtengah)”. Menurut
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Ngawi, permasalahan utama sub sektor air limbah
domestik Kabupaten Ngawi adalah hampir semua pengelolaan air limbah domestik, pembuangan
akhir diarahkan ke sungai atau saluran drainase terdekat. Permasalahan tersebut mencakup daerah
pedesaan maupun perkotaan yang menggunakan sistem on-site dengan tingkat teknologi sederhana.
Selain itu juga terdapat permasalahan sistem jaringan belum terstruktur dengan baik. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang sistem penyaluran air limbah dan instalasi pengolahan air limbah pada
Kabupaten Ngawi untuk mengatasi beberapa permasalahan diatas. Penelitian ini dilakukan pada
tahun 2014 dengan mbail lokasi studi di Perumahan Karangtengah Prandon, perumahan karangasri
dan Kelurahan Karangtengah. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
data primer dan sekunder. Data primer ihat langsung kondisi yang ada di lapangan berupa lokasi
penempatan IPAL komunal serta kondisi jalan untuk SPAL dan wawancara kepada masyarakat
setempat. Wawancara berisi mengenai kepemilikan WC, jumlah penduduk, tipe rumah, lebar sungai
dan jalan, kondisi sanitasi setempat, fasilitas air buangan, dan fasilitas drainase. Sedangkan data
sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu : Peta lokasi ipal, karakteristik air limbah, jumlah
penduduk yang dilayani, luas lahan yang dibutuhkan dan kontur wilayah(Ulya dan Marsono, 2014)

16. PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT (STUDI KASUS DI PERUMAHAN
PT. PERTAMINA UNIT PELAYANAN III PLAJU – SUMATERA SELATAN)

Penelitian ini berjudul ” Perencanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi Kasus Di
Perumahan Pt. Pertamina Unit Pelayanan Iii Plaju – Sumatera Selatan)”. Penelitian ini bertujuan
untuk menghitung proyeksi penduduk 10 tahun mendatang, volume total limbah yang dihasilkan,
dimensi saluran pembawa dan sumur pengumpul dan rencana dimensi unit IPAL beserta luas lahan
yang dibutuhkan untuk pembangunan instalasi tersebut. Meningkatnya arus pembangunan di kota-
kota besar memberikan dampak yang cukup besar pada pertumbuhan penduduk. Peningkatan
jumlah penduduk tersebut selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan di berbagai sektor
penunjang kehidupan lainnya seperti sektor pemukiman dan perumahan yang tumbuh semakin
cepat. Kurang memadainya sarana dan prasarana kebersihan di suatu wilayah pemukiman akan
sangat berdampak besar pada kualitas lingkungan dan kesehatan di wilayah tersebut, sehingga
diperlukan adanya instalasi pengelolaan air limbah untuk mengatasi dampak yang akan ditimbulkan
dari air limbah yang dihasilkan pemukiman tersebut. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 yang
memiliki wilayah studi di perumahan PT. Pertamina unit pelayanan III Plaju. Metode pengumpulan
data yang digunakan pada pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari survei untuk mengetahui keadaan di lapangan mengenai kondisi pembuangan air
limbah dan ketersediaan lahan yang ada, kemudian kajian literatur yang relevan untuk dasar
perhitungan debit dan kriteria dimensi utama bangunan pengolah air limbah. Sedangkan, data
sekunder yang digunakan yaitu peta lokasi tinjauan penelitian dan denah tipe rumah.(Wulandari,
2014)

17. EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI PENYAMAKAN
KULIT DI PT.X

Penelitian ini berjudul ”Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Industri Penyamakan
Kulit Di Pt.X”. Penelitian ini bertujan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit pengolahan air limbah.
Selain itu juga mengevaluasi efisiensi pengurangan dan efektivitas bangunan IPAL terhadap
parameter yang ada agar tetap memenuhi standar baku mutu menurut Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016. Dalam proses penyamakan kulit menghasilkan limbah
padat dan cair. Limbah cair penyamakan kulit mengandung BOD5, COD, TSS, Krom Total (Cr), Minyak
dan Lemak, NH3-N, H2S, dan pH yang melebihi baku mutu. Industri penyamakan kulit termasuk
industri kimia karena 90% dari proses penyamakannya menggunakan bahan-bahan kimia.
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pengolahan limbah adalah belum efektif kinerja IPAL
sesuai dengan kapasitas dan lahan yang tersedia serta air limbah yang dihasilkan. Penelitian ini
dilakukan pada tahun 2019 yang memiliki wilayah studi di salah satu industri penyamakan kulit di
Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan parameter yang diuji yaitu BOD5, COD, TSS, TDS, Sulfida, Krom total, Amonia total, Minyak &
lemak, pH dan suhu. Data primer yang digunakan merupakan hasil observasi dan hasil uji laboratium
untuk tiap-tiap parameter yang diuji.(Wulandari, 2014)

18. Evaluasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan IPAL Komunal di Kota Bogor
Penelitian ini berjudul ”Evaluasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan IPAL Komunal di Kota
Bogor”. IPAL komunal yang terbangun tidak selamanya mempunyai kinerja yang optimal dalam
menurunkan kadar polutan air limbah domestik. Berdasarkan studi literatur masih terdapat
beberapa parameter efluen IPAL komunal yang tidak memenuhi baku mutu. Air limbah domestik
yang tidak memenuhi baku mutu tersebut apabila dibuang ke lingkungan dapat menambah beban
pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas efluen IPAL komunal di Kota Bogor
sehingga dapat dijadikan acuan bagi instansi terkait dalam mengelola IPAL komunal. Efluen dari 3
IPAL komunal yaitu KSM Amanah, Rosella, dan Cipendek Indah diukur kandungan TSS, COD, minyak
lemak, amonia, dan total coliform. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 sampai dengan
Januari 2018, dengan mengambil sampel air limbah sebanyak 6 sampel dari 3 efluen IPAL komunal
(setiap lokasi dilakukan pengambilan sampel sebanyak dua kali pada jam yang sama dan hari yang
berbeda). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan parameter yang dukur yaitu
Parameter yang diukur yaitu parameter fisik (TSS), kimia (COD, minyak lemak, amonia), dan biologi
(total coliform). Analisis efluen dilakukan di Laboratorium Proling, Institut Pertanian Bogor.
Parameter tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI No.P.68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, Lampiran I Baku Mutu
Air Limbah Domestik Tersendir(Susanthi dkk., 2018)

19. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kertas Halus

Penelitian ini berjudul ”Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kertas Halus”.
Industri kertas dalam proses produksinya air merupakan komponen yang memegang peranan
penting dalam produksi kertas menggunakan air. Banyaknya jumlah air yang digunakan juga
berdampak pada produksi limbah cair yang dihasilkan. Limbah cair yang tidak terolah dapat
menyebakan pencemaran baik pada badan air maupun tanah sehingga diperlukan proses
pengolahan pada limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang instalasi pengolahan air
limbah industri kertas halus untuk mengatasi dampak air limbah dari hasil proses produksi industri
kertas halus. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 dengan mengambil lokasi studi di salah satu
industri kertas halus di Kota Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
paramter yang duji yaitu pH, TSS, BOD dan COD. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupad
data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berasal dari hasil pengujian di
laboratorium dan pengujian di lapangan. Data primer yang digunakan meliputi karakteristik air
limbah dan debit air limbah. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini meliputi gamabaran
umum perusahaan yang didapat dari profil perusahaan, baku mutu pengolahan air limbah untuk
kegiatan/usaha industri kertas yang diperoleh dari Pergub Jatim No. 72 tahun 2013. Pengolahan data
meliputi perhitungan debit, penetapan baku mutu effluent air limbah sesuai PerGub Jatim No. 72
tahun 2013. (Rosidi dan Razif, 2017)

20. PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PADA KEGIATAN PELAPISAN
LOGAM (ELEKTROPLATING) SKALA KECIL DAN MENENGAH (IKM X) DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA

Penelitian ini berjudul “perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kertas Halus”.
IKM X merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan pelapisan logam (elektroplating) di wilayah
Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan elektroplating menghasilkan limbah cair dengan kandungan berbagai
jenis logam berat berbahaya. Berdasarkan survei lapangan diperoleh informasi jika sebagian besar
IKM elektroplating perak dan tembaga di Kotagede belum melakukan pengolahan limbah
elektroplating dengan baik. Dengan pertimbangan tersebut maka diperlukan solusi yang tepat untuk
mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga kesehatan manusia yang tinggal di sekitar wilayah
Kotagede. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang instalasi pengolahan air limbah
pada industri menengah keatas pada Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada
tahun 2020 dengan mengambil lokasi studi di salah satu industri menengah keatas DIY Yogyakarta.
Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
parameter yang diuji yaitu TDS, pH, TSS, Cu, Zn, Ni, dan Pb. Pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil pengujian
laboratorium sedangkan, data sekunder yang digunakan yaitu data baku mutu air limbah Perda DIY
No. 7 Tahun 2016.(nuryanto dan yulianto, 2020)

Daftar Pustaka

Asadiya, A., dan Karnaningroem, N. J. J. T. I. (2018). Pengolahan air limbah domestik menggunakan
proses aerasi, pengendapan, dan filtrasi media zeolit-arang aktif. 7(1), D18-D22.
Ayu, W. F. G., dan Pangesti, F. S. P. J. J. L. d. S. A. (2021). Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(Ipal) Domestik Dengan Metode Constructed Wetland Di Perumahan Bumi Ciruas Permai 1
Kabupaten Serang. 4(2), 130-141.
Azizah, R. N., Slamet, A., dan Yuniarto, A. J. I. J. o. P. S. (2017). Evaluasi Instalasi Pengolahan Air
Limbah Industri Tapioka Di Kabupaten Lampung Timur. 3(5).
Fanggi, M. S., Utomo, S., dan Udiana, I. M. J. J. T. S. (2015). Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah Rumah Tangga Komunal Pada Daerah Pesisir Di Kelurahan Metina Kecamatan
Lobalain Kabupaten Rote-Ndao. 4(2), 159-166.
Hidayah, E. N., Djalalembah, A., Asmar, G. A., dan Cahyonugroho, O. H. J. J. I. L. (2018). Pengaruh
aerasi dalam constructed wetland pada pengolahan air limbah domestik. 16(2), 155.
KHAIRIL IRFAN SIREGAR, E. H., NICO HALOMOAN1. (2020). Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Limbah Domestik Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Reka Lingkungan Jurnal Institut
Teknologi Nasional, Vol.8.
Mubin, F., Binilang, A., dan Halim, F. J. J. S. S. (2016). Perencanaan sistem pengolahan air limbah
domestik di Kelurahan Istiqlal Kota Manado. 4(3).
Mulia, G. J. T. J. T. A., Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya, Indonesia. (2015). Evaluasi pengelolaan IPAL komunal di kabupaten gresik.
Mulyati, M., dan Narhadi, J. S. J. J. I. L. (2016). Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit
Rk Charitas Palembang. 12(2), 66-71.
nuryanto, a., dan yulianto, a. (2020). PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
PADA KEGIATAN PELAPISAN LOGAM (ELEKTROPLATING) SKALA KECIL DAN MENENGAH (IKM
X) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan.
Palangda, D. J. U. H. (2015). Evaluasi Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Berbasis
Masyarakat Di Kecamatan Tallo Kotamadya Makassar.
Rahmawati, G. A., Wardhani, E., dan Apriyanti, L. J. J. S. E. (2019). Perencanaan Instalasi Pengolahan
Air Limbah Mal X Kota Bandung. 4(2).
RANUDI, R. S. E. (2018). Evaluasi Pengelolaan IPAL Komunal di Kabupaten Sleman.
Rosidi, M., dan Razif, M. J. J. T. I. (2017). Perancangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri
kertas halus. 6(1), D40-D43.
Susanthi, D., Purwanto, M. Y., dan Suprihatin, S. J. J. T. L. (2018). Evaluasi pengolahan air limbah
domestik dengan IPAL komunal di Kota Bogor. 19(2), 229-238.
Ulya, A., dan Marsono, B. D. J. J. T. I. (2014). Perencanaan SPAL dan IPAL Komunal di Kabupaten
Ngawi (Studi Kasus Perumahan Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan
Karangtengah). 3(2), D157-D161.
Wulandari, P. R. J. J. T. S. d. L. (2014). Perencanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi
Kasus di Perumahan PT. Pertamina Unit Pelayanan III Plaju–Sumatera Selatan). 2(3), 499-509.

Anda mungkin juga menyukai