Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNAL

BERBASIS MASYARAKAT DI DESA MEKARMANIK KECAMATAN


CIMENYAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

Andiko Widyadhana
25-2019-038

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2023
1. Uraian Umum
1.1. Judul
Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat di Desa
Mekarmanik Kecamatan Cimenyan
1.2. Identitas Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Andiko Widyadhana
b. NRP : 25-2019-038
c. Jurusan : Teknik Lingkungan
d. Telepon : 085862791069
e. E-mail : andikowd1@gmail.com
1.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini difokuskan pada perencanaan desain pembangunan instalasi
pengolahan air limbah komunal berbasis masyarakat pada lokasi studi.
1.4. Periode Pelaksanaan
Periode pelaksanaan ini dilakukan selama 6 (enam) bulan dimulai pada bulan Juli 2023
hingga Januari 2024.
1.5. Lokasi Perencanaan
Lokasi penelitian berada pada Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan.
1.6. Hasil yang Ditargetkan
Hasil yang ditargetkan pada penelitian ini yaitu
1.7. Instansi yang Terlibat
Dalam penelitian ini diperlukan kerjasama dengan beberapa instansi terkait, yaitu :
1. Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung
2. Latar Belakang
Desa Mekarmanik terletak di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat. Desa ini memiliki luas sekitar 398,95 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 8.000
jiwa(KecamatanCimenyan, 2021). Infrastruktur di Desa Mekarmanik memiliki akses yang
cukup baik seperti jalan raya dan fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan pasar
tradisional. Secara keseluruhan, Desa Mekarmanik merupakan desa yang layak dikunjungi
untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang masih asli.
Meskipun Desa Mekarmanik memiliki akses infrastruktur yang baik, sayangnya masalah
sanitasi masih menjadi perhatian di desa tersebut. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung, hanya sekitar 25% penduduk Desa Mekarmanik yang memiliki akses ke sanitasi
yang memadai, seperti jamban yang layak dan aman digunakan (DinasKesehatanBandung,
2021). Selain itu, pengolahan air limbah domestik juga masih menjadi permasalahan yang
perlu diperhatikan. Pengelolaan air limbah domestik yang buruk dapat berdampak pada
lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama jika air limbah tersebut langsung dibuang ke
badan air penerima tanpa melalui pengolahan yang memadai.
Masalah limbah cair dari rumah tangga ini dapat diatasi salah satunya adalah dengan
membangun pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara setempat. Pengelolaan
air limbah domestik secara setempat menggunakan teknologi lebih sederhana dan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan sistem terpusat (Nurhidayat dan Herman, 2009).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2020-2024, menetapkan bahwa kondisi santiasi di suatu daerah harus mencapai 100%
sanitasi yang layak. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya perencanaan desain sistem
pengolahan air limbah domestik secara komunal sanitasi di Desa Mekarmanik
Kecamatan Cimenyan.

3. Maksud dan Tujuan


3.1. Maksud
Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk merencanakan desain sistem
pengolahan air limbah komunal pada Desa Mekarmanik untuk mengatasi kondisi sanitasi
yang buruk.
3.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
a. Merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal untuk melayani air
buangan yang dihasilkan warga setempat.
b. Menetapkan Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
memperkirakan biaya pembangunan IPAL dan menghitung biaya Operationaal and
Maintenance (OM) serta strategi pembiayaannya.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang digunakan dalam perencanaan tugas akhir ini adalah:
1. Area perencanaan adalah permukiman penduduk di Desa Mekarmanik.
2. Aspek yang dikaji adalah aspek teknis, sosial, dan finansial.
3. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diambil dari intansi terkait
dengan sanitasi.
4. Perencanaan teknologi sanitasi disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan
masyarakat setempat dengan mengacu pada peraturan/kebijakan pemerintah, buku dan
jurnal.
5. Perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk
memperkirakan biaya pembangunan SPAL dan IPAL yang akan diterapkan di wilayah
perencanaan dan biaya OM serta strategi pembiayaannya.(DinasKesehatanBandung, 2021)
6. Data Primer yang digunakan merupakan data hasil uji kualitas air pada laboratorium dengan
parameter yang digunakan yaitu : pH, COD, BOD, TSS, Minyak & Lemak, Amoniak dan
Total Coliform
7. Data Sekunder yang digunakan pada penelitian ini merupakan data peta wilayah studi, data
kependudukan dan data terkait Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa
Mekarmanik.
8. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara wawancara terhadap warga
sekitar dan sampling kualitas air berdasarkan parameter diatas.
5. Studi Pustaka
Penelitian ini dilakukan di Desa Mekarmanik yang terletak di Kecamatan Cimenyan,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan desain
sistem pengolahan air limbah komunal pada Desa Mekarmanik untuk mengatasi kondisi sanitasi
yang buruk. Perancangan desain sistem pengolahan air limbah komunal membutuhkan
pengumpulan data primer dan data sekunder untuk membantu desain tersebut.
5.1. Air Buangan domestik
Air buangan domestik adalah air yang telah digunakan oleh masyarakat yang mengandung material-
material organik maupun anorganik dari air bekas memasak, mandi, cuci, dan kakus (Widiana dkk.,
2012). Air buangan domestik dibagi menjadi dua kategori, dimana kategori pertama adalah air buangan
dari kakus atau Water Closet (WC) yang disebut black water dengan kandungan organik tinggi dan
kategori kedua adalah air buangan bekas mandi, cuci, dan air limbah dapur non kakus (grey water) yang
biasanya tercampur dengan deterjen bekas air cucian dan terdapat kandungan organik yang cukup tinggi
(Syafrudin dkk., 2012)
5.2. Sistem Pengolahan Air Buangan Domestik
Sistem pengelolaan air buangan domestik dikelompokkan menjadi 2 yakni:
- Sistem setempat, dimana air buangan (black water dan grey water) langsung diolah setempat.
- Sistem terpusat, dimana air buangan (black water dan grey water) dialirkan melalui perpipaan ke IPAL
1. Sistem Setempat (On-site system)
Sistem setempat adalah sistem pembuangan air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta
disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air
buangan atau badan air penerima. Sistem ini biasanya digunakan dalam skala kecil/keluarga (Fajarwati,
2000). Berdasarkan (Soedjono dkk., 2010), sistem setempat yakni dimana kotoran manusia dan air
limbah (grey water) dikumpulkan dan diolah didalam lahan milik pribadi. Sistem sanitasi setempat
memerlukan pembuangan endapan tinja/pengurasan secara berkala (2-4 tahun). Endapan tinja selanjutnya
diangkut dan diolah ke Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).
2. Sistem Terpusat (Off-site system)
Sistem terpusat adalah sistem pembuangan air buangan domestik (mandi, cuci, dapur, dan limbah
kotoran) yang disalurkan keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpul air
buangan yang selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan sebelum
dibuang ke badan air penerima (Fajarwati, 2000). Berdasarkan (Soedjono dkk., 2010), sistem terpusat
yakni air kotoran manusia (black water) dan air limbah rumah tangga (grey water) digabungkan di satu
tempat (bak kontrol) dan dibuang ke saluran melalui satu sambungan rumah. Sistem terpusat
memerlukan adanya Sistem Penyalur Air Limbah (SPAL) yang tujuannya untuk mengalirkan air limbah
(black water dan grey water) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
5.3. Teknologi Pengolahan Air limbah Domestik
Penanganan air buangan domestik, perlu dilakukan perencanaan teknologi pengolahan air buangan
domestik.Teknologi pengolahan air buangan domestik tergantung pada kebutuhan atau kapasitas
pengolahan, kondisi lingkungan, ketersediaan lahan, dan kemampuan pengguna dalam mengoperasikan
dan memeliharanya (Herrari, 2015).
5.4. Kriteria Pemilihan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Dalam pemilihan teknologi pengolahan air buangan domestik menurut Wulandari (2014), terdapat
beberapa kriteria antara lain:
1. Lahan yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
2. Biaya operasinya rendah.
3. Pengelolaannya mudah.
4. Perawatannya mudah dan sederhana.
5. Konsumsi energinya rendah.
6. Efisiensi pengolahan dapat mencapai standar baku mutu air buangan domestik yang disyaratkan.
7. Lumpur yang dihasilkan sedikit.
8. Penggunaan bisa untuk air buangan domestik yang beban BOD nya tinggi.
5.5. Baku Mutu Air Limbah Domestik
Air limbah domestik yang dilepas ke lingkungan khususnya sungai haruslah memenuhi standar baku
mutu air limbah domestik. Baku mutu air limbah domestik adalah batas atau kadar unsur pencemar
atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan
dilepas ke air permukaan. Sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, antara lain berlaku bagi air limbah
domestik adalah seperti tabel berikut ini :
Tabel 5. 1 Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Satuan Kadar Maksimum

PH - 6-9

BOD mg/L 30

COD mg/L 100

TSS mg/L 30

Minyak & Lemak mg/L 5

Amoniak mg/L 10

Total Coliform Jumlah/100 ml 3000

Debit L/Orang/Hari 100

Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016

5.6. Penelitian Terdahulu


1. Mubin, 2016. Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Di Kelurahan Istiqlal Kota
Manado

Kelurahan Istiqlal merupakan suatu wilayah di kota manado yang memiliki jumlah penduduk
cukup banyak. Sebagian penduduk di kelurahan Istiqlal masih membuang limbah rumah tangga di
aliran sungai. Kondisi ini dapat merusak lingkungan sungai yang berakibat pada menurunnya tinggkat
kesehatan penduduk di sekitar sungai. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan air limbah
domestik di Kelurahan istiqlal Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan
kuantitatif yang kemudian dianalisa secara deskriptif. Data primer yang diperoleh pada penelitian ini
berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan. Data primer yang di peroleh yaitu sumber-
sumber limbah cair, debit air limbah dan perilaku penggunaan air. Sedangkan, data sekunder yang
digunakan pada penelitian ini yaitu : Data jumlah pendudu kelurahan istiqlal, jumlah bangunan yang
dilayani dan fasitilitas pendukung. Metode analisis data yang digunakan berdasarkan deskriptif
dengan menganalisa sumber-sumber limbah, Menghitung debit limbah cair yang dihasilkan dalam m3
/hari dan merencanakan sistem pengolahan air limbah domestik.(Mubin dkk., 2016)
2. Fanggi, 2015. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Komunal Pada
Daerah Pesisir Di Kelurahan Metina Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote-Ndao

Penelitian ini dilaksanakan di RT 07, 08, 09/RW 03 dan RT 10, 11/ RW 04 Kelurahan Metina,
Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian dilaksanakan
mulai bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan
observasi yang menunjukan bahwa sebagian penduduk tersebut belum memiliki septic tank atau
pembuangan limbah rumah tangga yang layak sehingga limbah rumah tangga tersebut ada yang di
alirkan ke laut dan yang yang dibiarkan tergenang sehingga apabila terus dibiarkan akan berpotensi
untuk menganggu kesehatan masyarakat sekitar dan mencemari lingkungan. Penelitian ini dilakukan
dengan metode kuisoner dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang
memberikan gambaran dengan jelas dan benar makna dari indikator-indikator yang ada. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik kuisoner untuk mengetahui kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait sanitasi masyarakat sehari-hari yaitu kepemilikan sarana
prasarana, keadaan lingkungan sekitar, dan kesehatan masyarakat dan teknik observasi untuk
mengambil data pengukuran lokasi IPAL.(Fanggi dkk., 2015)
6. Metodelogi
6.1. Ide Studi
Ide awal perencanaan berawal dari kondisi eksisting masyarakat di Desa Mekarmanik Kecamatan
Cimenyan. Hampir semua warga pada daerah tersebut belum memiliki tangki septik sebagai sistem
pengolahan on-site air limbah dari WC/kakus, hanya sekitar 25% dari penduduk di Desa Mekarmanik
yang memiliki akses santiasi yang memadai. Selama ini penduduk di Desa Mekarmanik menggabungkan
grey water dan black water yang kemudian dialirkan langsung menuju badan air penerima. Hal ini tentu
saja berpotensi menjadi sumber penyakit dan dapat mencemari badan air. Berdasarkan hal tersebut maka
pada penelitian ini dilakukan perencanaan sistem pengolahan air limbah dengan skala komunal yang
layak diterapkan di daerah setempat tanpa mengabaikan segi pembiayaan serta aspek sosial.
6.2. Kerangka Perencanaan
Ide Awal Perencanaan
Perencanaan Penyediaan Pengolahan Air
Limbah Komunal Berbasis Masyarakat (Studi
Kasus: Desa Mekarmanik, Kec. Cimenyan)

Kondisi Eksisting Kondisi Ideal

• Hanya sekitar 25% penduduk di • Rencana Pembangunan Jangka


Desa Mekarmanik yang memiiki Menengah Nasional (RPJMN) tahun
akses sanitasi yang memadai 2020-2024, menetapkan bahwa kondisi
• Grey water dan black water sanitiasi di suatu daerah harus mencapai
dialirkan langsung ke badan air 100% sanitasi yang layak
penerima • Grey water dan Black water harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan
air penerima

Studi Pustaka

Studi mengenai perencanaan sanitasi


berbasis masyarakat yang ekonomis dan
mampu diterapkan di daerah setempat.

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

• Observasi lapangan • Peta administrative wilayah


• Kuesioner perencanaan
• Kualitas air limbah • Data kependudukan
domestik • Data statistic lingkungan
hidup
• Data warga terjangkit diare

Analisis Data

Aspek yang dianalisis adalah aspek teknis (pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan),
aspek finansial dan aspek sosial (kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat)

Perencanaan dan Kesimpulan


6.3. Tahapan Perencanaan
Berdasarkan diagram alir diatas, tahapan dalam perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ide awal perencanaan, merupakan awal mula adanya masalah sehingga diperlukan suatu pemecahan
solusi melalui kegiatan perencanaan. Ide awal atau ide studi pada tugas akhir kali ini adalah:
“Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat di Desa Mekarmanik
Kecamatan Cimenyan
2. Identifikasi masalah, merupakan tahap mengidentifikasi masalah yang ada pada kondisi eksisting di
wilayah perencanaan dengan kondisi ideal yang ingin diterapkan.
3. Studi literatur, merupakan tahapan pengumpulan literatur yang berkaitan dengan topik perencanaan
guna digunakan sebagai acuan dalam melakukan perencanaan. Literatur yang perlu dikumpulkan
antara lain, tentang:
• Air Buangan Domestik
• Sistem Pengolahan Air Buangan Domestik
• Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
• Kriteria Pemilihan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
• Baku Mutu Air Limbah Domestik
4. Pengumpulan data, merupakan tahapan dasar dalam perencanaan sanitasi masyarakat daerah aliran
sungai, yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang diperoleh secara langsung (data primer)
atau diperoleh dari instansi-instansi terkait (data sekunder).
Data Primer
a. Observasi awal lapangan
b. Kuesioner
c. Kualitas air limbah domestic
Data Sekunder
a. Peta administratif dan topografi wilayah perencanaan
b. Data Kependudukan Desa Sukwarna
c. Data Statistik Lingkungan Hidup (SLHD)
d. Data warga terjangkit diare
5. Analisis data merupakan pengolahan data secara matematik yang dianalisis untuk mendapatkan
kesimpulan yang diperlukan sebagai dasar sebuah perancangan. Data-data tersebut antara lain, yaitu:
• Analisis data hasil kuesioner masyarakat
a. Identitas
b. Aspek teknis
c. Aspek sosial
d. Aspek finansial
• Observasi awal lapangan
• Kualitas air limbah domestic
• Perhitungan bangunan pengolahan air limbah domestik
6. Perencanaan, merupakan tahapan perencanaan yang dilakukan berdasarkan analisis data yang akan
digunakan sebagai dasar perhitungan dalam perencanaan dan memenuhi kriteria desain.
• Perencanaan IPAL komunal
• Perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
• Perencanaan teknis dan pembiayaan Operation and Maintenance (OM)
• Struktur kelembagaan melalui pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
DAFTAR PUSTAKA

DinasKesehatanBandung. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2020. Kabupaten


Bandung: Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Fajarwati, A. (2000). Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan Domestik Kota Palembang (Studi
Kasus: Kecamatan Ilir Timur I dan Kecamatan Ilir Timur II). Bandung: Program Studi
Teknik Lingkungan ITB.
Fanggi, M. S., Utomo, S., dan Udiana, I. M. J. J. T. S. (2015). Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah Rumah Tangga Komunal Pada Daerah Pesisir Di Kelurahan Metina Kecamatan
Lobalain Kabupaten Rote-Ndao. 4(2), 159-166.
Herrari, S. (2015). Perencanaan Teknologi Sanitasi sebagai Upaya Bebas Buang Air Besar
Sembarangan di Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya. Surabaya: FakultasTeknik Sipil dan
Perencanaan, ITS.
KecamatanCimenyan. (2021). Data Desa Kecamatan Cimenyan Tahun 2021. Kabupaten Bandung.
Mubin, F., Binilang, A., dan Halim, F. J. J. S. S. (2016). Perencanaan sistem pengolahan air limbah
domestik di Kelurahan Istiqlal Kota Manado. 4(3).
Nurhidayat, dan Herman. (2009). Pengelolaan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Sanitasi Skala
Lingkungan Berbasis Masyarakat Di Kota Batu Jawa Timur. Surabaya: Prosiding.
Soedjono, S, E., Wibowo, T., Sarityatuti, dan Keetelaar, C. (2010). Buku Referensi Opsi Sistem dan
Teknologi Sanitasi. Jakarta: TTPS.
Syafrudin, Sudarsono, dan Widyanto. (2012). Studi Pengaruh Variasi Debit terhadap Penurunan
Konsentrasi BOD, COD, dan TSS Limbah Cair Domestik Black Water Menggunakan Reaktor
UASB(Studi Kasus: Kelurahan Gabahan, Semarang)
Semarang: Teknik Lingkungan, Undip.
Widiana, Wisnu, I., dan Siwi, D. (2012). Perencanaan Pengolahan AirLimbah Sistem Terpusat (Studi
Kasus di Perumahan PT. Pertamina Unit Pelayanan III Plaju – Sumatera Selatan). Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Sriwijaya, Volume 2.

Anda mungkin juga menyukai