Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp.

11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik


Dengan Teknologi Anaerobic Filter Di Pondok Pesantren
Ro’iyatul Mujahidin Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi

Putri Anggun Sari1, Nisa Nurhidayanti 2 Elis Sagita3


1,2,3
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pelita Bangsa
e-mail: 1 poetrispt@pelitabangsa.ac.id

Abstrak
Pondok Pesantren Ro’iyatul Mujahidin merupakan salah satu sarana pendidikan berbasis
islami yang terletak di Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi yang menyediakan
asrama sebagai tempat tinggal para siswa/santri. Pondok Pesantren Ro’iyatul Mujahidin
memiliki kapasitas maksimal 300 orang. Kegiatan di Pondok Pesantren Ro’iyatul
Mujahidin tidak terlepas dari adanya timbulan air limbah. Pondok Pesantren Ro’iyatul
Mujahidin belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak, sehingga perlu adanya perbaikan
fasilitas sanitasi dengan membuat perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Perencanaan IPAL bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan
unit pengolahan yang sesuai karakteristik air limbah domestik. Data kualitas air limbah
diperoleh melalui metode grab sampling dan diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium
pada sample air limbah Pondok Pesantren Ro’iyatul Mujahidin tidak memenuhi baku
mutu yaitu COD 539 mg/L, BOD 108 mg/L, dan TSS 88,3 mg/L. Wawancara dan
observasi lokasi dilakukan untuk memperoleh data kapasitas maksimal penghuni, sarana
dan prasarana, pemakaian air bersih, layout pondok, dan kondisi ketersediaan lahan yang
ada di Pondok Pesantren Ro’iyatul Mujahidin. Unit IPAL dan dimensi unit yang
direncanakan terdiri atas grease trap (2 m x 0,8 m x 0,8 m), bak ekualisasi (2,5 m x 2 m
x 2 m), bak sedimentasi (3,5 m x 2 m x 2,5 m), bak anaerobic filter (7,5 m x 2 m x 2,5
m), dan bak biokontrol (1 m x 1 m x 1 m). Dalam penelitian ini, rangkaian unit IPAL
dengan teknologi anaerobic filter dapat menurunkan konsentrasi parameter COD 86
mg/L, BOD 11,16 mg/L, dan TSS 10,67 mg/L. Efektivitas pengolahan IPAL pada
parameter COD mencapai 84%, BOD 90%, dan TSS 88% dan dinilai sangat efektif.
Perencanaan IPAL ini membutuhkan biaya sebesar Rp 268.214.926.

Kata kunci: air limbah domestik, IPAL, IPAL Pondok Pesantren, anaerobic filter,
efektivitas pengolahan air limbah

11
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

I. Pendahuluan Kum.1 / 8 / 2016.


Dari hasil uji pendahuluan,
Pondok Pesantren Ro’iyatul kadar Total Suspended Solid (TSS)
Mujahidin merupakan salah satu sebesar 88,3 mg/L, Biochemical
sarana pendidikan berbasis islami Oxygen Demand (BOD) sebesar 108
yang terletak di Kecamatan Sukatani mg/L, dan Chemical Oxygen Demand
Kabupaten Bekasi. Berdasarkan (COD) sebesar 539 mg/L tidak
Profil Pondok Pesantren Ro’iyatul memenuhi baku mutu sesuai
Mujahidin (2021), siswa yang Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
menghuni asrama sebanyak 210 dan Kehutanan Nomor P.68 / Menlhk
orang dan pengurus sebanyak 20 / Setjen / Kum.1 / 8 / 2016. Hal
orang. Saat ini, Pondok Pesantren tersebut berpotensi menimbulkan
Ro’iyatul Mujahidin telah melakukan adanya permasalahan sanitasi dan
pembangunan pesantren dan pencemaran badan sungai diakibatkan
direncanakan adanya peningkatan oleh pengelolaan sanitasi yang tidak
jumlah siswa. Namun, Pondok layak dan buangan air limbah secara
Pesantren Ro’iyatul Mujahidin belum langsung tanpa dilakukan pengolahan
memiliki fasilitas sanitasi yang layak terlebih dahulu. Pondok Pesantren
sehingga air limbah yang dibuang Ro’iyatul Mujahidin dinilai belum
dapat berpotensi menimbulkan memiliki sarana sanitasi yang layak
pencemaran lingkungan dan sehingga perlu dilakukan
permasalahan kesehatan. perencanaan pembangunan Instalasi
Kenaikan jumlah siswa akan Pengolahan Air Limbah (IPAL)
meningkatkan timbulan limbah yakni Domestik.
air limbah domestik berupa black Oleh karena itu, perencanaan
water dan grey water. Air limbah IPAL domestik di Pondok Pesantren
domestik tersebut bersumber dari Ro’iyatul Mujahidin bertujuan untuk
toilet, tempat mandi, tempat wudhu, mengurangi dampak pencemaran
tempat mencuci baju, dan dapur. Saat lingkungan dengan alternatif unit
ini, air limbah domestik dari Pondok pengolahan yang sesuai karakteristik
Pesantren Ro’iyatul Mujahidin air limbah domestik. Teknologi IPAL
langsung dialirkan ke badan air tanpa yang akan digunakan dalam
dilakukan pengolahan terlebih perencanaan ini yaitu anaerobic filter.
dahulu.Berdasarkan Peraturan Teknologi anaerobic filter memiliki
Menteri Lingkungan Hidup dan banyak kelebihan diantaranya
Kehutanan Nomor P.68 / Menlhk memiliki efisiensi yang tinggi, tidak
/ Setjen / Kum.1 / 8 / 2016, air limbah menimbulkan bau, pengelolaan dan
domestik harus diolah terlebih dahulu operasionalnya mudah, dan tidak
sehingga memenuhi baku mutu air membutuhkan lahan yang luas.
limbah domestik sebelum dialirkan ke Adapun aspek yang dikaji meliputi
badan air. Hasil uji pendahuluan aspek teknis dan aspek ekonomi.
terhadap kualitas air limbah di Aspek teknis terdiri dari perhitungan
Pondok Pesantren Ro’iyatul dan Detailed Engineering Detail
Mujahidin belum memenuhi baku (DED) unit pengolahan IPAL,
mutu sesuai Peraturan Menteri sedangkan aspek ekonomi terdiri dari
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana
Nomor P.68 / Menlhk / Setjen / Anggaran Biaya (RAB).

12
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

Menurut Fair (1954), penentuan


II. Tinjauan Pustaka faktor puncak dapat dicari dengan
persamaan sebagai berikut:
Definisi Air Limbah Domestik Faktor puncak = (18 + p0,5) / (4 +
Air limbah domestik adalah p0,5) (3) Keterangan:
air limbah yang dihasilkan dari P = jumlah populasi
penduduk seperti rumah, hotel,
restoran, kantor, sekolah, teater, pusat Efektivitas Pengolahan Air Limbah
perbelanjaan, binatu, komersial, dan Tingkat efektivitas
lain-lain (Gupta, 2019). Menurut pengolahan merupakan tingkat
Gupta (2019), air limbah domestik pengurangan atau peningkatan
terdiri dari dua jenis input air yaitu konsentrasi parameter yang diperiksa
grey water dan black water. Air yang setelah air limbah tersebut melalui
dikeluarkan dari semua sumber proses pengolahan yang dinyatakan
kecuali keluaran toilet didefinisikan dalam presentase (%) (Fitriana,
sebagai grey water, sedangkan black 2016). Analisis untuk efektivitas
water berasal dari toilet. IPAL dievaluasi berdasarkan persen
(%) penurunan BOD, COD, dan TSS
Debit Air Limbah pada bagian inlet dan outlet dari IPAL
Menurut Kementerian PUPR (Manurung, dkk, 2014).
(2018), perhitungan debit air limbah
domestik dapat dilakukan dengan III. Metodologi
menggunakan pendekatan populasi Lokasi IPAL yang
terhadap pemakaian air bersih yang direncanakan terletak pada koordinat
menjadi air limbah domestik pada 6°12'24.00" LS 107°08'50.18" LU
setiap blok pelayanan. Adapun yakni di Pondok Pesantren Ro’iyatul
persentase timbulan air limbah Mujahidin. Pondok Pesantren
domestik yakni sebesar 60-80% dari Ro’iyatul Mujahidin memiliki luas
pemakaian air bersih, sehingga keseluruhan yaitu 3.288 m2.
persamaan yang dapat digunakan
yaitu:
Q rata-rata = (60-80%) x Q air bersih
(1) Keterangan:
Q rata-rata = debit rata-rata air
limbah
(m3/hari)
Q air bersih = pemakaian air bersih
(m3/hari)
Perhitungan debit puncak
dilakukan untuk menentukan dimensi Gambar 1. Lokasi Perencanaan
bak pengolahan air limbah Sumber : Google Earth, 2021.
(Damayanti, 2018). Debit puncak
dapat diketahui dengan persamaan Perencanaan Desain IPAL
sebagai berikut: Perencanaan dimensi IPAL
Q puncak = Q rata-rata x faktor yang meliputi grease trap, bak
puncak (2) ekualisasi, bak sedimentasi, anaerobic
filter, dan bak biokontrol berdasarkan

13
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

studi literatur dan perhitungan unit volume bak sedimentasi


desain diolah dengan menggunakan adalah:
program Microsoft Excel. V = 2 x volume lumpur
1. Perhitungan dimensi grease trap terkompaksi (9)
a . Volume e. Luas; menggunakan
V = Q puncak x td (4) persamaan 5
b. Luas
A = V/T (5) 4. Perhitungan dimensi anaerobic
c. Panjang filter
P = A/L (6) a. Volume dan panjang bak
2. Perhitungan dimensi bak Berdasarkan Firmansyah,
ekualisasi dkk (2016), volume
a. Volume; menggunakan anaerobic filter dapat
persamaan 1 dihitung dengan
b. Luas; menggunakan persamaan persamaan
2
3. Perhitungan dimensi bak V = HRT x Q
sedimentasi PxLxT
a. Perhitungan produksi lumpur; (jumlah kompartemen) =
produksi lumpur dihitung HRT x Q
berdasarkan produksi VSS hasil P = HRT x Q
dari penyisihan COD. Untuk L x T x jumlah kompartemen
menghitung konsentrasi VSS (10)
tersebut asumsikan nilai yield 5. Perhitungan bak biokontrol
coefficient (Y) berdasarkan a. Volume; menggunakan
nilai yang tertera pada tabel persamaan
kriteria desain (Kementerian b. Luas; menggunakan
PUPR, 2018). Perhitungan persamaan 5
produksi lumpur meliputi
perhitungan debit dan volume Perhitungan Efektivitas IPAL
lumpur yaitu: Berdasarkan Soeparman dan
b. Debit lumpur Suparmin (2001), rumus umum yang
Q lumpur = Massa COD tersisihkan digunakan untuk menghitung
Sg x ρ air x % solid (7) efektifitas pengolahan yaitu sebagai
c. Volume lumpur berikut:
volume lumpur = Q lumpur x E = 𝐒𝟎−𝐒 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
periode pengurasan (8) 𝐒𝟎
(11)
d. Volume bak sedimentasi Keterangan:
Berdasarkan Sasse (2009), E = efektivitas pengolahan air
lumpur pada bak sedimentasi limbah (%)
akan mengalami kompaksi S0 = konsentrasi parameter di inlet
dan besarannya ditentukan (mg/L)
oleh periode pengurasan. S = konsentrasi parameter di outlet
Perhitungan volume bak (mg/L)
sedimentasi merupakan 2 kali Hasil efektivitas yang didapat akan
dari volume terkompaksi diklasifikasikan berdasarkan kriteria
(Pratiwi, 2017. Sehingga

14
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

efektivitas pengolahan sesuai tabel di Baku


No Parameter Hasil Mutu Unit Metode
bawah ini: Fisika
Tabel 1. Kriteria Efektivitas 1 TSS 88,3 30 mg/L SNI 6989.3: 2019

Pengolahan Air Limbah


Kimia
1 pH 6,46 - - SNI 6989.11: 2019
Persentase Keterangan 2 BOD 108 30 mg/L SNI 6989.72: 2019
Efektivitas 3 COD 539 100 mg/L SNI 6989.2: 2019
X >80% Sangat efektif 4 Ammonia (NH3) 1,3 10 mg/L SNI 06-6989.30: 2019
Minyak dan
60% < X ≤ 80% Efektif 5 lemak <0,1 5 mg/L SNI 6989.10: 2019

40% < X ≤ 60% Cukup efektif


Mikrobiologi
20% < X ≤ 40% Kurang efektif 1 Total coliform 1700 300
MPN
SM 23rd 9221B –
/100
00 0 ml 2017
X ≤ 20% Tidak efektif
Sumber: Soeparman dan Suparmin, Sumber: Hasil Uji Laboratorium PT
2001. Medialab Indonesia
Perhitungan Rencana Anggaran Berdasarkan tabel di atas, nilai BOD
Biaya yang didapatkan adalah 108 mg/L dan
(RAB) nilai COD adalah 539 mg/L.
RAB dihitung berdasarkan Bill of Sehingga, Rasio BOD/COD adalah
Quantity (BOQ) dan Analisis Harga 0,2. Rasio BOD/COD yang
Satuan Pokok Pekerja (AHSP). RAB digunakan untuk proses biologis
adalah hasil adalah di dalam range biodegradable
perhitungan antar volume pekerjaan yaitu 0,2-0,5 (Mangkoediharjo,
(BOQ) dengan harga satuanyang telah
2010). Oleh karena itu, pengolahan
dikalikan dengan indeks yang sesuai
dengan Analisis Harga Satuan Pekerjaan, biologis diperlukan dalam
maka: pengolahan air limbah di Pondok
Total Harga = Volume x Harga Satuan Pesantren Ro’iyatul Mujahidin.
(12) Teknologi pengolahan biologi pada
pengolahan air limbah di Pondok
Pesantren Ro’iyatul Mujahidin
IV. Hasil Dan Pembahasan
direncanakan menggunakan
Analisis Pengolahan Air Limbah anaerobic filter.
Penentuan pengolahan air limbah Debit Air Limbah
didasarkan pada jenis limbah dan
karakteristiknya. BOD dan COD
Perhitungan debit air limbah
dijadikan sebagai acuan dasar dari didasarkan pada jumlah pemakaian
limbah yang akan mempengaruhi air bersih penghuni Pondok Pesantren
penentuan proses pengolahan sehingga Ro’iyatul Mujahidin. Jumlah
rasio BOD/COD dapat menentukan maksimum penghuni Pondok
proses pengolahan limbah (Putri, dkk, Pesantren Ro’iyatul Mujahidin adalah
2012). Berikut kualitas air limbah 300 orang dengan rata-rata
Pondok Pesantren Ro’iyatul Mujahidin: pemakaian air minum yaitu 120
Liter/orang/Hariari (L/o/H). Selain
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Air itu, perhitungan debit air limbah juga
Limbah mencakup debit air besih pada

15
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

fasilitas yang membutuhkan air bersih


seperti masjid dan dapur. pemakaian
air bersih total di Pondok Pesantren
Ro’iyatul Mujahidin adalah 40,5
m3/hari.
Debit air limbah adalah 80% debit air
bersih (PUPR, 2016). Sehingga, debit
air limbah di Pondok Pesantren
Ro’iyatul Mujahidin adalah sebagai Gambar 2. Skema IPAL
berikut:
1. Grease Trap
Q rata-rata = 40,5 m3/h x 80%
= 32,4 m3/hari Grease trap digunakan untuk
Debit air limbah yang digunakan menangkap minyak, lemak, dan grey
dalam perhitungan dimensi unit IPAL water yang berasal dari sumber
adalah debit puncak. Debit puncak air limbah seperti kantin atau dapur
limbah dihitung dengan menentukan agar tidak lolos ke bangunan unit
faktor puncak terlebih dahulu yaitu IPAL. Pada unit grease trap tidak
sebagai berikut: terjadi penyisihan COD, BOD, dan
Faktor puncak = Faktor puncak = TSS (Wongthanate, 2014). Waktu
(18 +p0,5) / (4 + p0,5) tinggal yang direncanakan pada unit
grease trap yaitu selama 35 menit,
= (18 + 3000,5) / (4 + 3000,5) kedalaman 0,8 m, dan lebarnya 0,8
= 1,66 m. Perhitungan dimensi grease trap
Debit puncak = Q rata-rata x faktor menggunakan persamaan 4, 5, dan 6
puncak didapatkan volume, luas, dan
= 32,4 m3/hari x 1,66 panjang keseluruhan grease trap
= 53,68 m3/hari masing-masang yakni 1,3 m31,63
m2, 2 m. Grease trap terdiri atas 2
Tabel 3. Debit Puncak kompartemen sehingga masing-
masing kompartemen memiliki
Parame Simb Besara Satuan panjang 1 m. Dimensi grease trap
ter ol n yang diperoleh adalah panjang 2 m,
Debit Q 53,68 m3/h lebar 0,8 m, dan kedalaman 0,8 m.
puncak puncak 2,23 m3/jam Berikutgambar unit grease trap:
0,037 m3/menit
0,0006 m3/s
0, L/s
6
Sumber: Hasil Perhitungan (2021)

Perhitungan Dimensi Unit IPAL


Berikut skema unit IPAL di
Pondok Pesantren Ro’iyatul
Mujahidin Gambar 3. Denah dan Potongan
Grease Trap

16
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

2. Bak Ekualisasi organik tersuspensi. Volume bak


Bak ekualisasi berfungsi sedimentasi dihitung dua kali dari
sebagai unit penampungan air limbah volume lumpur terkompaksi agar
yang bersumber darigrease trap dan tidak terjadi penurunan efisiensi
tangki septik sebelum dialirkan ke penyisihan akibat akumulasi lumpur.
unit bak sedimentasi. Bak ekualisasi Pengurasan lumpur dilakukan selama
digunakan untuk menstabilkan debit 12 bulan. Berdasarkan grafik Sasse
dan konsentrasi air limbah sehingga (2009), persentase lumpur
tidak terjadi shock loading. Waktu terkompaksi dengan periode
tinggal yang direncanakan pada bak pengurasan lumpur selama 12 bulan
ekualisasi yakni 4,5 jam, kedalaman adalah 85%
3 m dan lebar 2 m. Perhitungan
dimensi bak ekualisasi menggunakan
persamaan 4, 5, dan 6 didapatkan
volume, luas, dan panjang masing-
masing yaitu 10,06 m3, 5 m2, dan 2,5
m. Dimensi bak ekualisasi yang
diperoleh yakni panjang 2,5 m, lebar
2 m, dan kedalaman 3 m. Berikut
gambar bak ekualisasi yang
direncanakan:

Gambar 5. Persentase Lumpur


Terkompaksi
Debit lumpur dihitung menggunakan
persamaan 7 dan diperoleh debit
lumpur sebesar 0,16 m3/hari, volume
lumpur dihitung menggunakan
persamaan 8 dan diperoleh volume
sebesar 57,16 m3, dan volume lumpur
terkompaksi dihitung menggunakan
persamaan berikut:
Vol. lumpur terkompaksi = V lumpur
x (1- faktor lumpur terkompaksi)
(13)
Berdasarkan perhitungan
dengan menggunakan persamaan 13,
Gambar 4. Denah dan Potongan Bak volume lumpur terkompaksi yang
Ekualisasi dihasilkan sebesar 8,57 m3, dan dari
persamaan 7 didapatkan volume bak
3. Sedimentasi sedimentasi sebesar 17,15 m3.
Air limbah selanjutnya Dimensi bak sedimentasi yaitu
dialirkan menggunakan pompa ke bak panjang 3,5 m, lebar 2 m, dan tinggi
sedimentasi untuk mengendapkan 2,5 m
partikel lumpur, pasir dan bahan

17
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

Gambar 6. Bak Sedimentasi


4. Anaerobic Filter
Bak anaerobic filter
merupakan teknologi IPAL yang
memanfaatkan mikroorganisme Gambar 8. Denah dan Potongan Bak
untuk menguraikan bahan organik di Sedimentasi dan Anaerobic Filter
dalam air limbah. Air limbah 5. Bak Biokontrol
domestik mengalir/lewat di antara
media dan mikroba yang akan Bak biokontrol berfungsi sebagai bak
menguraikan bahan organik terlarut untuk pengawasan kualitas efluen air
dan organik tersuspensi di dalam air limbah sebelum dialirkan ke badan
limbah domestik, sehingga terjadi air. Waktu tinggal pada bak
pengurangan kandungan organik pada biokontrol direncanakan selama 1 jam
efluen (Kementerian PUPR, 2018). dan memiliki kedalaman 1 m.
Dalam perencanaan ini, media filter Perhitungan volume menggunakan
yang digunakan adalah sarang tawon persamaan 4 dan luas menggunakan
dengan voids sebesar 98% dan luas persamaan 5. Volume bak biokontrol
spesifik permukaan media filter sebesar 2,24 m3, dan luasnya sebesar
sebesar 200 m2/m3. Waktu tinggal 2,24 m2. Rasio panjang dan lebar
hidrolik (HRT) pada anaerobic filter (P:L) adalah 1:1 sehingga dimensi
ditentukan selama 48 jam, lebar 2 m, bak biokontrol yaitu panjang 1, lebar
dan tinggi 2,5 m. Jumlah 1 m, dan kedalaman 1 m. Berikut
kompartemen sebanyak 3 gambar bak biokontrol:
kompartemen. Hasil perhitungan
menggunakan persamaan 10 dan
persamaan 5 didapatkan masing-
masing panjang, volume, dan luas
anaerobic filter adalah 7,5 m, 112,5
m3, dan 15 m2. Dimensi anaerobic
filter yaitu panjang 7,5 m, lebar 2 m,
dan tinggi 2,5 m. Berikut gambar
salah satu kompartemen anaerobic
filter

Gambar 9. Denah dan Potongan Bak


Gambar 7. Anaerobic Filter Biokontrol

18
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

Efisiensi Penyisihan COD, BOD, % penyisihan BOD = Faktor


TSS penyisihan COD x % penyisihan
COD (17)BOD out = BOD
1. Bak Sedimentasi in x (1-% penyisihan BOD) (18)

• Efisiensi penyisihan COD • Efisiensi penyisihan TSS


COD yang masuk bak sedimentasi Menurut Tchobanoglous, dkk (2003),
memiliki kadar sebesar 539 mg/L. efisiensi penyisihan TSS dapat
Menentukan faktor penyisihan COD ditentukan berdasarkan waktu detensi
berdasarkan HRT yang direncanakan didalam suatu unit.
% Penyisihan TSS = θH
dengan menggunakan grafik faktor
(a+bXθH)
HRT (Sasse, 2009).
(19)

TSS out = TSS inx(1-% penyisihan


TSS) (20)

Berikut kadar parameter dan


persentase penyisihan COD, BOD,
dan TSS pada bak sedimentasi:

Gambar 10. Faktor HRT Bak Tabel 4. Persentase penyisihan


COD, BOD,dan TSS Bak
Sedimentasi Persamaan yang Sedimentasi
digunakan:
Faktor HRT = (HRT-1) x (0,1/2) + Kadar Kadar
Param %
0,3 (14) Influen Efluen
eter Penyis
(mg/L) (mg/L)
% penyisihan COD = (SS Set/COD / ihan
0,6) xfaktor HRT (15) COD 539 387,41 28%
COD out =COD in x(1 COD BOD 108 75,80 30%
removal) (16)
• Efisiensi penyisihan BOD TSS 88,3 36,36 59%
Menentukan faktor
penyisihan BOD berdasarkan Sumber: Hasil Perhitungan (2021)
penyisihan COD dengan
menggunakan grafik faktor 1. Anaerobic Filter
penyisihan COD (Sasse, 2009) • Efisiensi penyisihan COD
Perhitungan penyisihan COD
didahului dengan mencari faktor
temperatur (f-temperatur), f-
strength, faktor luas spesifik
permukaan media filter (f-A
surface), danfaktor HRT (f-HRT).
a. F-temperature
Gambar 11. Faktor Penyisihan COD

19
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

berfungsi sebagai tempat


pertumbuhan mikroorganisme
pengurai. Luas media spesifik
ditentukansebesar 200 m2/m3.

Gambar 12. F-Temperature

Temperatur di sekitar Pondok


Pesantren Ro’iyatul Mujahidin
adalah 28° C, sehingga persamaan
yang digunakan adalah sebagai
Gambar 14. F-Surface
berikut:
Faktor temperature = Persamaan yang digunakan:
(Temperatur-25) x 8.08 + 1 F-surface = ((surface-100) x
(21)
0,06/100)
5
+1 (23)
a. F-strength
F-strength didapatkan dari grafik c. F-HRT
hubunganCOD dengan f-strength. F- F-H RT dihitung berdasarkan
strength dihitung berdasarkan grafik grafik Sasse (2009). HRT dalam
Sasse (2009). Pada bak anaerobic bak anaerobic filter ditentukan
filter, konsentrasi COD yang masuk selama 48 jam.
adalah sebesar 387,41 mg/L.

Gambar 15. Faktor HRT

Gambar 13. Faktor Strength Persamaan yang digunakan:


BerdasarkanCOD F-HRT = (HRT-33)x(0,09/67) + 0,7
(24)
Persamaan yang digunakan yaitu Setelah f-temperature, f-strength, f-
sebagaiberikut: surface, dan f-HRT diperoleh, maka
F-strength = COD in x (0,17/2000) persamaan untuk menghitung
+ 0,87 (22) penyisihan COD adalah sebagai
berikut:
b. F-A surface %penyisihan COD = f-temperature x
F-A surface dihitung f- strength x f-surface x f-HRT x (1 +
berdasarkan jumlah filter x 0,04) (25)
grafik Sasse (2009). Media filter Perhitungan COD out menggunakan
persamaan 16.

20
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

• Efisiensi penyisihan BOD penurunan kadar konsentrasi parameter


Perhitungan efisiensi BOD yang terdiri dari COD, BOD, dan TSS.
dihitung berdasarkan grafik Sasse
(2009) yaitu grafik faktor penyisihan Perhitungan efektivitas dilakukan
COD menggunakan persamaan 11.
1. Efektivitas pengolahan IPAL
pada parameter COD
S0−S X 100%
E COD =
S
0

= 539 mg/L –86,9 mg/L x 100%


539 mg/L
= 84%
Gambar 16. Faktor Penyisihan BOD
2. Efektivitas pengolahan
Persamaan yang digunakan: IPAL pada parameter
Faktor penyisihan BOD = 1,125 – BOD
(penyisihan COD-0,75) x 0,1/0,1 108 mg/L –11,16 mg/L x 100%
(26) E BOD =
108 mg/L
Kemudian mencari persentase
= 90%
penyisihan BOD dan BOD yang
keluar menggunakan persamaan 17
3. Efektivitas pengolahan IPAL
dan 18.
padaparameter TSS
Berikut kadar parameter dan
persentase penyisihan COD, BOD,
dan TSS pada bak anaerobic filter: Tabel 6. Efektivitas Pengolahan
IPAL
Tabel 5. Persentase Penyisihan
COD, BOD,dan TSS Anaerobic Parameter Persentase Ketera
Filter Efektivitas ngan
Kadar Kadar % COD 84% Sangat
Parameter Influe Eflue penyisihan efektif
n n
(mg/L (mg/L BOD 90% Sangat
) ) efektif
COD 387,41 86,9 78% TSS 88% Sangat
0 efektif
BOD 75,80 11,1 85% Sumber: Hasil Perhitungan (2021)
6
TSS 36,36 10,6 71% Pada penelitian Adi (2016),
7 rangkaian bak sedimentasi dan bak
Sumber: Hasil Perhitungan (2021) anaerobic filter dapat menurunkan
konsentrasi COD hingga 80%,BOD
Efektivitas Pengolahan IPAL 87%, dan TSS 34%, sedangkan
Tingkat efektivitas pengolahan IPAL dalam penelitian Hamid (2014),
dinyatakan dalam persentase (%) rangkaian bak sedimentasi dan bak

21
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

anaerobic filter memiliki efisiensi a. Grease trap berukuran 2 m


penurunan parameter COD 91,48% x 0,8 m x0,8 m
dan BOD 85,76. Pada b. Bak ekualisasi berukuran
perencanaan ini, efisiensi penurunan 2,5 m x 2 mx 2 m
parameter COD, BOD, dan TSS pada c. Bak sedimentasi berukuran
rangkaian bak sedimentasi dan 3,5 m x 2m x 2,5 m
anaerobic filter masing- masing d. Anaerobic filter berukuran
mencapai 84%, 90%, dan 88%. 7,5 m x 2m x 2,5 m
Perbedaan efisiensi penurunan e. Bak biokontrol berukuran
tersebut dapat dipengaruhi beberapa 1 m x 1 mx 1 m
hal seperti debit air limbah, kadar 2. Efektivitas pengolahan IPAL
konsentrasi influen, dandimensi unit. yang direncanakan di Pondok
Pesantren dalam menurunkan
Rencana Anggaran Biaya konsentrasi COD, BOD, dan
Perhitungan RAB dalam BOD dinilai sangat efektif
perencanaanini meliputi pembersihan yakni penurunan kadar COD
lahan dan perataan tanah, penggalian dengan efektivitas
tanah biasa untuk konstruksi, 84%, efektivitas penurunan
pengurugan pasir denganpemadatan, BOD mencapai 90%, dan
pekerjaan beton K-225, pekerjaan efektivitas penurunan TSS
pembesian, pekerjaan bekisting mencapai 88%.
lantai, pekerjaan bekisting dinding, 3. Perencanaan IPAL di Pondok
dan pemasangan pipa dan aksesoris, Pesantren Ro’iyatul Mujahidin
pemasangan pompa dan pompa memerlukan Rencana
submersible, dan pemasangan media Anggaran Biaya sebesar Rp
sarang tawon.. Pada perencanaan ini, 268.214.926.
total biaya yang dibutuhkan dalam
perencanaan IPAL di Pondok Saran
Pesantren Ro’iyatul Mujahidin yang Saran yang dapat diberikan
didapatkan dari perhitungan RAB olehpenulis yakni:
yakni sebesar Rp 268.214.926. 1. Perlu adanya kajian
perencanaan Sistem Penyaluran
V. Kesimpulan dan Saran Air Limbah Domestik (SPAL-
D).
Kesimpulan 2. Perlu adanya kajian lebih lanjut
Perencanaan IPAL di pada tingkat penurunan
Pondok Pesantren Ro’iyatul mikroorganisme terutama
Mujahidin Kecamatan Sukatani bakteri patogen.
Kabupaten Bekasi yang telah 3. Perlu adanya organisasi yang
dilakukan meliputi perhitungan bertanggung jawab untuk
desain, efektivitas pengolahan, dan pengelolaan dan perawatan
RAB. IPAL agar IPAL tetap berfungsi
1. Desain perencanaan yang secara optimal.
meliputi dimensi (panjang x
lebar x tinggi) tiap unit IPAL DAFTAR PUSTAKA
di Pondok Pesantren
Roiyatul Mujahidin yaitu: Adi, Habib P., Mohammad Razid,

22
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

dan Atiek Moesriati. 2016. Surabaya. Jurnal Teknik


Perancangan Ulang Pomits. Vol. 3. No. 2.
Instalasi Pengolahan Air Kementerian Pekerjaan Umum
Limbah Domestik dengan dan Perumahan Rakyat.
Proses Anaerobic Baffled 2016. Buku 3
Reactor dan Anaerobic Pembangunan
Filter. Jurnal Teknik ITS. Infrastruktur Sanimas
Vol.5 No. 2. IDB.
Damayanti, Debi, Evelin M. Kementerian Pekerjaan Umum
Wuisan, dan Alex Binilang. dan Perumahan Rakyat.
2018. Perencanaan Sistem 2018. Pedoman
Jaringan Pengolahan Air. Perencanaan Teknik
Fair, Gordon Maskew dan John Terinci Sistem
CharlesGeyer. 1954. Water Pengelolaan Air Limbah
Supply and Waste Water Domestik Terpusat
Disposal: 4 Edition. New (SPALD-T).
York: Wiley. Kementerian Pekerjaan Umum
Firmansyah, Yogie Restu dan dan Perumahan Rakyat.
Mohammad Razif. 2016. 2018. Sistem Pengelolaan
Perbandingan Desain IPAL Air Limbah Domestik –
Anaerobic Biofilter dengan Terpusat Skala
Rotating Biological Permukiman.
Contactor untuk Limbah Mangkoedihardjo, Sarwoko dan
Cair Tekstil di Surabaya. Ganjar Samudro. 2010.
Jurnal Teknik ITS. Vol. 5. Review on BOD, COD
No. 2. and BOD/COD Ratio; a
Fitriana, Lia dan Encik Weliyadi. Triangle Zone For Toxic,
2016. Uji Efektivitas Biodegradable, and
Pengolahan Air Limbah Stable Levels.
Rumah Sakit Pertamedika Manurung, Andy Saputra. 2014.
Menggunakan Sistem Efektivitas Instalasi
Biofilter Aerob- Anaerob. Pengolahan Air Limbah
Jurnal Harpodon Borneo danKualitas Limbah Cair
Vol. 9. No. 2. Rumah Sakit Umum
Gupta, Sanjay Kumar. 2019. Daerah dr. H. Ansari
Application of Saleh di Kota
Microalgae in Banjarmasin.
Wastewater Treatment. Peraturan Menteri Lingkungan
Hamid, Ahmad dan Mohammad Hidup dan Kehutanan
Razif. 2014. Republik Indonesia Nomor
Perbandingan Desain P.68 / Menlhk / Setjen /
IPAL Proses Attached Kum.1 / 8 / 2016 Baku Mutu
Growth Anaerobic Filter Air Limbah Domestik.
dengan Suspended Pondok Pesantren Ro’iyatul
Growth AnaerobicBaffled Mujahidin. 2021. Profil
Reactor untuk Pusat Pondok Ro’iyatul
Pertokoan di Kota Mujahidin.

23
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Vol.9 (1) 2022, pp. 11-25 ISSN: 2614-2635

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

Putri, Arifani Rakhma, Ganjar


Samudro, dan Dwi Siwi
Handayani. 2012.
Penentuan Rasio BOD/COD
Optimal pada Reaktor
Aerob, Fakultatif, dan
Anaerob.

Sasse, Ludwig. 2009. DEWATS


Decentralised Wastewater
Treatment in Developing
Countries – Practical Guide.
Jerman: Bremen Overseas
Research and Development
Association (BORDA).
Soeparman, dan Suparmin. 2001.
Pembuangan Tinja dan
Limbah Cair. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Tchobanoglous, George, Franklin L.
Burton, H. David Stensel.
2003. Wastewater
Engineering: Treatment and
Reuse. Singapur: McGraw
Hill, Inc.

24
25

Anda mungkin juga menyukai