Anda di halaman 1dari 17

Jakarta, p-ISSN : 2085.

38616
JRL Vol. 12 No. 1 Hal : 41 - 57
Juni 2019 e-ISSN : 2580-0442

ANALISIS KUALITAS AIR LIMBAH DOMESTIK


PERKANTORAN

Susi Sulistia (1), Alifya Cahaya Septisya (2)


Pusat Teknologi Lingkungan – BPPT dan Program Studi Analisis Kimia
Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor
Email : 1)susi.sulistia@bppt.go.id dan 2)alifyacspt@gmail.com

Abstrak
Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman,
rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sebelum dibuang ke lingkungan
air limbah domestik harus diolah di unit pengolahan atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Sampel air diambil dari inlet dan outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menggunakan
metode biologis (biofilter anaerob-aerob) di area perkantoran. Sampel inlet diambil dari bak
ekualisasi dan sampel outlet diambil dari hasil akhir IPAL. Sebanyak 7 parameter yaitu pH,
BOD/Biochemical Oxygen Demand, COD/Chemical Oxygen Demand, amonia, minyak dan lemak,
total padatan tersuspensi (TSS/Total Suspended Solids) dan total coliform dianalisis setiap bulan
untuk memantau hasil IPAL dan kualitas dari air limbah domestik sehingga aman jika dibuang ke
lingkungan. Parameter yang digunakan didasarkan pada PERMEN LHK RI No. 68 tahun 2016
tentang kualitas air limbah domestik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH (inlet 7.09 dan outlet
6.60), BOD (inlet 49.5132 mg/L dan outlet 6.1122 mg/L), COD (inlet 287.5833 mg/L dan outlet
145.1667 mg / L), TSS (inlet 65.8333 mg/L dan outlet 14.1667 mg/L), amonia (inlet 158.1989 mg/L
dan outlet 56.5617 mg/L), minyak dan lemak (inlet 1822.75 mg / L dan outlet 102.25 mg/L), dan
total coliform (inlet 160000 / 100mL dan outlet 300 / Nilai 100 mL dianalisa selama tiga bulan
(Februari-April). Berdasarkan parameter tersebut, kualitas air limbah domestik area perkantoran
masih dalam ambang batas untuk pH, BOD, TSS, dan total coliform, sementara COD, amonia, dan
minyak & lemak melebihi standar kualitas yang ditetapkan.

Kata kunci: air limbah domestik, instalasi pengolahan air limbah, dan parameter kualitas air limbah
domestik

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 41


ANALYSIS OF DOMESTIC WASTEWATER QUALITY IN
OFFICE SPACE

Abstract
Domestic waste water is waste water from businesses and / or residential activities, restaurants, offices,
commerce, apartments and dormitories. Before being released into the environment, domestic waste
water must be processed in the processing unit or Waste Water Treatment Plant (WWTP). Water
samples were collected from inlet and outlet Wastewater Treatment Plant (WWTP) using biological
methods (biofilter anaerobic-aerobic) in the office. Inlet samples were took from equalization place and
outlet samples were took from final output from WWTP. A total of 7 parameters (potential hydrogen,
biochemical oxygen demand, chemical oxygen demand, amonia, lipid, total suspended solids, and total
coliform) were analyzed every month to monitoring the result of WWTP and quality from domestic
wastewater then it will be safe if thrown into the environment. The parameters used are based on
PERMEN LHK RI Number 68 of 2016 about quality standards of domestic wastewater. The result show
that pH (inlet 7.09 and outlet 6.60), BOD (inlet 49.5132 mg/L and outlet 6.1122 mg/L), COD (inlet
287.5833 mg/L and outlet 145.1667 mg/L), TSS (inlet 65.8333 mg/L and outlet 14.1667 mg/L),
ammonia (inlet 158.1989 mg/L and outlet 56.5617 mg/L), lipids (inlet 1822.75 mg/L and outlet 102.25
mg/L), and total coliform (inlet 160000/100mL and outlet 300/100mL) values were recorded for three
months (February-April). Beside on these parameters, the domestic waste water quality in the office
space is still within limits for pH, BOD, TSS, and total coliform, while COD, amonia, and lipids are
exceeds the set quality standard.

Keywords: domestic wastewater, wastewater treatment plant, and quality domestic wastewater
parameters

42 Sulistia. S,2019
I. PENDAHULUAN biasanya menjadi sumber kehidupan bagi
masyarakat.
Dewasa ini air menjadi masalah yang Beberapa sifat utama dari limbah
perlu mendapat perhatian yang seksama domestik yang perlu diperhatikan yaitu
dan cermat. Hal ini disebabkan untuk mengandung bakteri, virus, dan parasit
mendapatkan air yang bersih yang sesuai dalam jumlah yang banyak sehingga dapat
dengan standar tertentu, saat ini menjadi menyebabkan penyebaran penyakit
barang yang mahal karena air sudah dengan cepat, kandungan detergen dalam
banyak tercemar oleh bermacam-macam air limbah domestik meningkatkan unsur
limbah dari hasil kegiatan manusia, baik hara terutama komponen fosfor dan
limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah nitrogen tinggi sehingga sering
dari kegiatan industri dan kegiatan- menyebabkan terjadinya eutrofikasi,
kegiatan lainnya. Ketergantungan keberadaan logam berat seperti timbal
manusia terhadap air pun semakin besar dapat meningkatkan resiko penurunan
sejalan dengan perkembangan penduduk kesehatan akibat hilangnya kemampuan
yang semakin meningkat (Harmayani dan hemoglobin dalam mengikat zat penting
Konsukharta 2007). Adanya banyak seperti kalsium, timbulnya bau yang tidak
aktivitas yang dilakukan oleh manusia sedap akibat bahan volatil, gas terlarut dan
dapat mengakibatkan sistem pembuangan hasil samping dari pembusukan bahan
limbah rumah tangga atau yang biasa organik seperti hidrogen sulfida (H2S),
disebut sebagai limbah domestik seperti serta kerugian lain apabila limbah
pembuangan limbah kamar mandi dan domestik dibuang ke badan sungai yaitu
dapur sehingga limbah tersebut dapat berkurangnya keragaman biota air karena
mengakibatkan terjadinya pencemaran rutinnya senyawa B3 (Bahan Berbahaya
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi dan Beracun) masuk ke dalam sungai
manusia. Salah satu tempat yang akan (Mubin et al. 2016).
banyak menghasilkan limbah domestik Masalah akibat limbah domestik
yaitu perkantoran. Banyaknya populasi sudah menjadi perhatian yang cukup
manusia yang berada di perkantoran serius sehingga dibutuhkan tenaga
menyebabkan jumlah limbah domestik manusia untuk menanggulanginya. Oleh
yang dihasilkan akan tinggi. Hal ini dapat karena itu diperlukan instalasi pengolahan
menimbulkan pencemaran bagi air limbah (IPAL) yang digunakan untuk
lingkungan sekitar seperti sungai yang meminimalisir pencemaran bahkan
mendaur ulang limbah domestik. Jenis

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 43


pengolahan pada IPAL terdiri dari Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah
pengolahan secara fisika, kimia, dan domestik.
biologis. Keuntungan pengolahan secara
biologis yaitu pengolahan yang lebih III. TINJAUAN PUSTAKA
mudah dan murah dari segi operasional,
dapat digunakan untuk air limbah dengan Air limbah domestik adalah air limbah
beban Biochemical Oxygen Demand yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
(BOD) yang cukup besar dan dapat permukiman, rumah makan (restaurant),
menghilangkan padatan tersuspensi (SS) perkantoran, perniagaan, apartemen dan
dengan baik (Wijeyekoon et al. 2000). asrama. Sumber air limbah domestik
Kualitas air limbah yang dihasilkan adalah seluruh buangan cair yang berasal
diharapkan memenuhi baku mutu yang dari buangan rumah tangga yang meliputi:
telah ditetapkan oleh PERMEN LHK limbah domestik cair yakni buangan kamar
Nomor 68 Tahun 2016 tentang baku mutu mandi, dapur, air bekas pencucian
air limbah domestik yang meliputi 7 pakaian, dan lainya. Air limbah domestik
parameter yaitu pH, BOD, Chemical umumnya mengadung senyawa polutan
Oxygen Demand (COD), Total Suspended organik yang cukup tinggi, dan dapat
Solids (TSS), minyak dan lemak, amonia, diolah dengan proses pengolahan secara
dan Total Coliform. Proses monitoring biologis (Yudo dan Setiyono 2008).
hasil pengolahan limbah oleh IPAL Sebelum dibuang ke lingkungan air limbah
dilakukan setiap hari dan skala periodik domestik harus diolah di unit pengolahan
minimal satu bulan sekali untuk atau Instalasi Pengolahan Air Limbah
mengetahui kualitas air limbah yang (IPAL)
dihasilkan dan dilakukan evaluasi apabila Instalasi Pengolahan Air Limbah
terdapat kesalahan atau error. (IPAL) merupakan suatu sistem yang
digunakan untuk mengolah limbah
II. TUJUAN PENELITIAN domestik yang dilakukan pada suatu
wilayah. Biasanya digunakan di industri,
Tujuan penelitian adalah mengetahui perkantoran, rumah sakit, maupun wilayah
kualitas air limbah domestik di salah satu rumah tangga agar limbah yang dihasilkan
perkantoran pemerintahan di Serpong lebih aman pada saat dibuang ke
yang merupakan hasil olahan IPAL lingkungan dan sesuai dengan baku mutu
berdasarkan baku mutu yang telah lingkungan (Karyadi 2010). Baku mutu air
ditetapkan oleh PERMEN LHK Nomor 68 limbah domestik merupakan ukuran batas

44 Sulistia. S,2019
atau kadar unsur pencemar dan atau analisis pH, Biochemical Oxygen Demand
jumlah unsur pencemar yang ditenggang (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD),
keberadaannya dalam air limbah domestik Total Suspended Solids (TSS), amonia
yang akan dibuang atau dilepas ke air (NH3), minyak dan lemak, serta total
permukaan. Jadi semua air limbah coliform. Parameter yang digunakan ini
domestik sebelum dibuang ke perairan/ merupakan parameter yang umumnya
saluran umum harus diolah terlebih dahulu menjadi acuan untuk melihat kualitas
sampai memenuhi baku mutu yang telah limbah domestik yang telah diolah melalui
ditetapkan Pemerintah. Pengolahan IPAL yaitu baik atau tidaknya untuk
dapat dilakukan secara individu maupun dibuang ke lingkungan yang biasanya
secara terpadu. Pengolahan air limbah berupa sungai.
domestik terpadu adalah sistem Potential Hydrogen (pH) adalah
pengolahan air limbah yang dilakukan derajat keasaman yang digunakan untuk
secara bersama-sama (kolektif) sebelum menyatakan tingkat keasaman atau
dibuang ke air permukaan (Yudo dan kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Setiyono 2008). pH didefinisikan sebagai kologaritma
Salah satu teknik pengolahan air aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut.
limbah domestik yaitu dengan Instalasi Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat
Pengolahan Air Limbah (IPAL) biofilter diukur secara eksperimental, sehingga
anaerob-aerob yang bekerja secara nilainya didasarkan pada perhitungan
biologis dengan keuntungan lebih murah, teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut.
penurunan kadar pencemar yang cukup Hal ini bersifat relatif terhadap sekumpulan
signifikan serta ramah bagi lingkungan. larutan standar yang pHnya ditentukan
Analisis effluent IPAL dilakukan secara berdasarkan persetujuan internasional.
harian dan periodik yaitu minimal satu Nilai pH merupakan ukuran untuk
bulan satu kali untuk mengetahui kualitas konsentrasi ion hidrogen dalam larutan
air limbah domestik yang dihasilkan serta akuatik. Nilai pH menentukan sifat dari
memperbaiki dengan segera apabila suatu larutan yaitu bersifat basa, netral
terdapat error pada sistem IPAL. atau basa. Jika pH 1 sangat asam, pH 7
Parameter analisis kualitas dari netral, dan pH 14 sangat basa. Nilai pH
limbah domestik yang digunakan dapat ditentukan dengan elektrometrik
mengacu kepada PERMEN LHK Nomor atau dengan indikator warna (Zulius 2017).
68 tahun 2016 tentang baku mutu limbah Analisis COD adalah menentukan
domestik. Parameternya terdiri dari banyaknya oksigen yang diperlukan untuk

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 45


mengoksidasi senyawa organik secara air yang mengandung lanau, bahan
kimiawi. Chemical Oxygen Demand organik, mikroorganisme, limbah industri
(COD) atau Kebutuhan Oksigen Kimia dan limbah rumah tangga yang dapat
(KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) diketahui beratnya setelah disaring
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- dengan kertas filter ukuran 0.042 mm. Nilai
zat organis dalam 1 liter sampel air, konsentrasi TSS yang tinggi dapat
dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan menurunkan aktivitas fotosintesa dan
sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). penambahan panas di permukaan air
Angka COD merupakan ukuran bagi sehingga oksigen yang dilepaskan
pencemaran air oleh zat-zat organis yang tumbuhan air menjadi berkurang dan
secara alamiah dapat dioksidasikan mengakibatkan ikan-ikan menjadi mati
melalui proses mikrobiologis, dan (Budianto dan Hariyanto 2017).
mengakibatkan berkurangnya oksigen Nitrogen dalam air pada umumnya
terlarut di dalam air (Mubin 2016) terdapat dalam bentuk organik dan oleh
Biological Oxygen Demand (BOD) bakteri berubah menjadi nitrogen amonia.
atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) Amonia yang terukur di perairan berupa
adalah suatu analisa empiris yang amonia total (NH3 dan NH4+). Amonia
mencoba mendekati secara global proses- merupakan hasil tambahan penguraian
proses mikrobiologis yang benar-benar (pembusukan) protein tanaman atau
terjadi dalam air. Angka BOD adalah hewan atau dalam kotorannya. Pupuk
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh buatan juga menganduk amonia dan
bakteri (aerobik) untuk menguraikan senyawanya, sehingga hasil rembesan
(mengoksidasikan) hampir semua zat dari pupuk yang terbawa air dapat terurai
organik yang terlarut dan sebagian zat-zat dan berkemungkinan menambah
organik yang tersuspensi dalam air. kandungan amonia dalam air
Parameter BOD adalah parameter yang (Sastrawijaya 2000).
paling banyak digunakan dalam pengujian Minyak adalah lemak yang bersifat
air limbah dan air permukaan. Penentuan cair. Keduanya mempunyai komponen
ini melibatkan pengukuran oksigen terlarut utama karbon dan hidrogen yang
yang digunakan oleh mikro-organisme mempunyai sifat tidak larut dalam air.
untuk menguraikan bahan-bahan organik Bahan-bahan tersebut banyak terdapat
(Mubin 2016). pada makanan, hewan, manusia dan
Total Suspended Solids (TSS) bahkan ada dalam tumbuh-tumbuhan
merupakan material yang halus di dalam sebagai minyak nabati. Sifat lainnya

46 Sulistia. S,2019
adalah relatif stabil, tidak mudah Limbah (IPAL) limbah domestik di salah
terdekomposisi oleh bakteri (Mubin 2016) satu perkantoran pemerintahan di
Minyak dan lemak merupakan salah Serpong. Sampel diambil dan dianalisa
satu senyawa yang dapat menyebabkan setiap satu bulan sekali selama tiga bulan.
terjadinya pencemaran di suatu perairan Alat-alat yang digunakan yaitu pH
sehingga konsentrasinya harus dibatasi. meter WISSENSCHAFTLICH-
Minyak mempunyai berat jenis lebih kecil TECHNISCHE WERKSTATTEN (WTW)
dari air sehingga akan membentuk lapisan pH 315i, DO meter HORIBA model OM-
tipis di permukaan air. Kondisi ini dapat 71G, botol BOD, peralatan gelas, aerator,
mengurangi konsentrasi oksigen terlarut inkubator, tabung COD, mikropipet,
dalam air karena fiksasi oksigen bebas heating block, aduk dengan vortex,
menjadi terhambat. Minyak yang menutupi spektrofotometer UV-Vis JASCO V-530
permukaan air juga akan menghalangi dan kuvet, oven, neraca analitik, desikator,
penetrasi sinar matahari ke dalam air tabung durham, autoclave HIRAYAMA
sehingga menganggu ketidakseimbangan HVE-50, magnetic stirrer, hotplate, rotary
rantai makanan. Minyak dan lemak evaporator HEIDOLPH, dan botol
merupakan bahan organik bersifat tetap semprot.
dan sukar diuraikan bakteri (Andreozzi et Bahan-bahan yang digunakan yaitu
al. 2000). buffer pH 4,7, dan 10, kalium dihidrogen
Bakteri coliform merupakan bakteri fosfat (KH2PO4), dikalium hidrogen fosfat
indikator kehadiran bakteri patogen dan (K2HPO4), dinatrium hidrogen fosfat
memiliki ketahanan paling besar terhadap heptahidrat (Na2HPO4 . 7H2O), ammonium
desinfektan. Bakteri coliform yang klorida (NH4Cl), magnesium sulfat
dinyatakan sebagai nilai total coliform heptahidrat (MgSO4 . 7H2O), kalsium
dapat digunakan sebagai indikator karena klorida (CaCl2), besi klorida heksahidrat
berbanding lurus dengan pencemaran air, (FeCl3 . 6H2O), standar COD CRM 50.000
semakin sedikit kandungan coliform ppm, asam sulfat (H2SO4), perak sulfat
artinya kualitas air semakin baik (Sari dan (Ag2SO4), kalium dikromat (K2Cr2O7),
Sutrisno 2018). kertas saring, n-heksana, dinatrium sulfat
anhidrat (Na2SO4 anhidrat), natrium
IV. METODOLOGI PENELITIAN salisilat (C6H5NaO3), natrium sitrat
(C6H5N13O7 . H2O), natrium nitroprusida
Sampel yang dianalisis merupakan (Na2[Fe(CN)5NO] . 2H2O), natrium
inlet dan outlet dari Instalasi Pengolahan hidroksida (NaOH), dikloro asam sianurat

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 47


(C3HCl2N3O3), lactose monohydrate, mL. Larutan CaCl2 dibuat dengan
peptone from meat, meat extract dan air ditimbang 2,75 gram CaCl2 lalu ditera ke
akuades. dalam labu takar 100 mL. Larutan FeCl3
A. Pengambilan Sampel dibuat dengan ditimbang 0.025 gram
Sampel diambil dari dua titik yang FeCl3 . 6H2O lalu ditera ke dalam labu
berbeda yaitu pada bagian inlet dan outlet takar 100 mL. Setelah itu dipipet 3 mL dari
dari Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) setiap larutan dan ditera hingga 3 L dan di
yang tersedia di perkantoran. Bagian inlet aerasi selama 12 jam.
di ambil dari bak ekualisasi sedangkan Preparasi sampel untuk analisis
bagian outlet diambil dari bagian keluaran BOD dilakukan dengan dipipet sampel
setelah mengalami perlakuan inlet dan sampel outlet kemudian ditera di
penambahan klorin. Sampel diawetkan dalam botol BOD dengan larutan
dengan melakukan pendinginan pada pengencer BOD. Blanko dibuat dengan
suhu 4°C. botol BOD yang diisi seluruhnya dengan
B. Pengukuran pH (SNI 06- larutan pengencer. Setelah itu, larutan
6989.11:2004) blanko dan sampel dituangkan ke dalam
Prosedur pengukuran pH dilakukan gelas piala lalu diukur nilai DO0 dengan
dengan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu DO meter. Setelah pengukuran selesai,
pada pH meter dengan buffer pH 4, 7, dan sampel dan blanko diinkubasi pada suhu
10 kemudian elektroda dibilas lalu 25°C selama 5 hari. Pada hari ke-5
dicelupkan ke dalam larutan sampel dan dilakukan pengukuran kembali untuk
dibaca hasil pengukuran yang tertera pada memperoleh nilai DO5.
layar. D. Analisis COD (SNI 6989-2:2009)
C. Analisis BOD (SNI 6989.72:2009) Pereaksi destruksi COD terdiri dari
Larutan pengencer BOD terdiri dari 4 pereaksi H2SO4 dan pereaksi K2Cr2O7.
jenis yaitu buffer solution, MgSO4, CaCl2, Pereaksi H2SO4 dibuat dengan 700 mL
dan FeCl3. Larutan buffer dibuat dengan H2SO4 pekat (98%) ditera dengan akuades
ditimbang 0.854 gram KH2PO4, 2.1756 pada labu takar 1 L sedangan pereaksi
gram K2HPO4, 3.3418 gram Na2HPO4 . K2Cr2O7 dibuat dengan dicampurkannya
7H2O, dan 0.173 gram NH4Cl, kemudian 3.0645 gram K2Cr2O7 yang sudah
dicampurkan dan ditera ke dalam labu dikeringkan dalam oven pada suhu 103°C
takar 100 mL. Larutan MgSO4 dibuat selama 2 jam dengan 200 mL akuades
dengan ditimbang 2.25 gram MgSO4 . dan 50.1 mL H2SO4 pekat (98%) setelah
7H2O lalu ditera ke dalam labu takar 100 itu diaduk dan ditera hingga 300 mL.

48 Sulistia. S,2019
Kedua larutan dicampurkan dan diaduk selama 30 menit lalu ditimbang. Prosedur
dengan magnetic stirrer selama 24 jam. diulangi hingga diperoleh bobot konstan.
Pembuatan kurva kalibrasi Kertas saring kosong yang telah ditimbang
dilakukan dengan diset alat heating block dipasangkan ke dalam corong lalu
pada suhu 150°C selama 2 jam. Larutan dibasahi dengan akuades. Sebanyak 50
standar COD CRM 50.000 mg/L dipipet mL sampel disaring lalu dibilas sebanyak
sebanyak 2 mL ke dalam labu takar 100 tiga kali dengan 10 mL akuades. Kertas
mL untuk diperoleh standar 1000 mg/L. saring berisi residu dipanaskan di dalam
Kemudian dipipet sebanyak 2.5, 7.5, 12.5, oven dengan suhu 105°C selama 1 jam.
17.5, dan 22.5 mL dan ditera ke dalam Kertas saring berisi residu didinginkan di
labu takar 25 mL sehingga diperoleh desikator selama 30 menit lalu ditimbang.
konsentrasi standar 100, 300, 500, 700, Prosedur diulangi hingga diperoleh bobot
dan 900 mg/L. Setelah itu dipipet 1 mL konstan.
standar ke dalam tabung COD dan F. Analisis Amonia (NH3) (IP. S-2)
ditambahkan 2 mL pereaksi destruksi lalu Pereaksi salisilat dibuat dengan
dimasukkan ke dalam heating block yang dicampurkan 6.5 gram natrium salisilat,
telah diset. Larutan didinginkan dan diukur 6.5 gram natrium sitrat, dan 0.0485 gram
dengan spektrofotometer UV-Vis pada natrium nitroprusida lalu ditambahkan 50
panjang gelombang 600 nm. mL akuades dan diaduk hingga homogen.
Prosedur analisis sampel Pereaksi asam sianurat dibuat dengan
dilakukan dengan dipipet 1 mL sampel ke cara dicampurkan 1.6 gram NaOH dan 0.1
dalam tabung COD lalu ditambahkan 2 mL gram dikloro asam sianurat lalu
pereaksi destruksi kemudian dimasukkan ditambahkan 50 mL akuades dan diaduk
ke dalam heating block yang telah diset. hingga homogen.
Larutan didinginkan dan diukur dengan Larutan baku amonia dibuat
spektrofotometer UV-Vis pada panjang dengan ditimbang NH4Cl yang telah
gelombang 600 nm. dikeringkan dalam oven dengan suhu
E. Analisis Total Suspended Solids 100°C selama 2 jam sebesar 0.191 gram
(TSS) (SNI 06-6989.3:2004) lalu ditera ke dalam labu takar 50 mL
Penentuan bobot kosong kertas saring sehingga diperoleh konsentrasi 1000 mg/L
dilakukan dengan dibilasnya kertas saring lalu dipipet 0.1 mL dan ditera ke dalam
dengan 20 mL akuades lalu dipanaskan labu takar 100 mL dan diperoleh
pada oven dengan suhu 105°C selama 1 konsentrasi 1 mg/L.
jam. Kertas saring didinginkan di desikator Deret standar amonia dibuat

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 49


dengan dipipet larutan baku amonia 1 dilakukan pengocongan kembali. Proses
mg/L sebanyak 0.40, 0.80, 1.60, 2.40, ekstraksi dilakukan 3 kali ulangan. Ekstrak
3.20, dan 4.00 mL, lalu ditambahkan digabung lalu dilakukan destilasi dengan
sejumlah akuades hingga volume total rotary evaporator pada suhu 85°C hingga
larutan sebesar 4 mL sehingga diperoleh seluruh pelarut menguap dan tersisa
konsentrasi deret sebesar 0.1, 0.2, 0.4, residu minyak dan lemak. Labu berisi
0.6, 0.8, dan 1.0 mg/L. Setelah itu residu dipanaskan dalam oven pada suhu
ditambahkan 0.5 mL pereaksi salisilat dan 102-105°C selama 1 jam. Setelah itu
0.5 mL pereaksi asam sianurat lalu aduk didinginkan dan ditimbang hingga
dengan vortex hingga larutan homogen diperoleh bobot konstan.
dan didiamkan selama 30 menit kemudian H. Total Coliform (SNI 2897:2008)
diukur dengan spektrofotometer pada Pembuatan media agar lactose broth
panjang gelombang 655 nm. yaitu dengan dicampurkan 5 gram peptone
Prosedur analisis sampel yaitu 4 from meat, 5 gram lactose monohydrate,
mL sampel ditambahkan 0.5 mL pereaksi dan 5 gram meat extract lalu dilarutkan
salisilat dan 0.5 mL pereaksi asam dengan 1 L akuades dan diaduk hingga
sianurat lalu aduk dengan vortex hingga homogen. Sebanyak 10 mL media agar
larutan homogen dan didiamkan selama dimasukkan ke tabung reaksi lalu
30 menit kemudian diukur dengan disimpan tabung durham dengan posisi
spektrofotometer pada panjang terbalik dan disterilkan dengan autoclave
gelombang 655 nm. pada suhu 121°C selama sekitar 150
menit. Setelah itu media didinginkan
G. Analisis Minyak dan Lemak (SNI 06- hingga suhu ruang. Setiap tabung reaksi
6989.10:2004) diisi dengan 10 mL, 1 mL, dan 0.1 mL
Sebanyak 200 mL sampel dimasukkan sampel dengan masing-masing volume
ke dalam corong pisah kemudian sebanyak 5 kali ulangan. Setelah itu
ditambahkan 30 mL n-heksana lalu diinkubasi pada suhu 30-35°C selama 24
dikocok kuat selama 2 menit. Larutan jam lalu dihitung jumlah tabung dengan
dibiarkan membentuk dua fase. Fase air gelembung yang terperangkap pada
ditampung ke dalam gelas piala dan fase bagian tabung durham.
organik disaring dengan Na2SO4 anhidrat
ke dalam labu bulat kosong yang telah
diketahui bobotnya. Lapisan air
ditambahkan 30 mL n-heksana lalu

50 Sulistia. S,2019
V. HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu pH, BOD, COD, amonia, TSS,
minyak dan lemak, serta total coliform,
Parameter pengujian sampel air seperti yang ditampilkan dalam tabel 2 dan
limbah adalah berdasarkan PERMEN 3 berikut :
LHK Nomor 68 Tahun 2016 mengenai Air Inlet
Parameter Satuan
Februari Maret April
baku mutu air limbah domestik yang terdiri
pH 6.87 7.36 7.05
dari parameter kimia dan biologis seperti di
BOD mg/L 44,5 83,1 20,9
tabel 1 sebagai berikut : COD mg/L 354 312 197
Kadar TSS mg/L 120 34 43.5
Parameter Satuan
maksimum Amonia mg/L 111 226 138

pH 6–9 Minyak mg/L


1652 3682 135
dan Lemak
BOD mg/L 30
Total Jumlah/
COD mg/L 100 16 x104 16 x104 16 x104
Coliform 100mL
TSS mg/L 30
Minyak dan
mg/L 5 Air Outlet
lemak Parameter Satuan
Februari Maret April
Amoniak mg/L 10
pH 6.92 6.78 6.11
Total jumlah/ BOD mg/L 9,63 3,82 4,88
3000
Coliform 100mL COD mg/L 163 124 148
Persyaratan tersebut berlaku untuk TSS mg/L 27 6 9.5
Amonia mg/L 58.7 60.5 50.4
rumah susun, penginapan, asrama,
Minyak dan mg/L
pelayanan kesehatan, lembaga 14 255 38
Lemak
pendidikan, perkantoran, perniagaan, Total Coliform Jumlah/
200 400 14000
pasar, rumah makan, balai pertemuan, 100mL

arena rekreasi, permukiman, industri,


IPAL kawasan, IPAL permukiman, IPAL Nilai pH air menunjukkan tingkat
perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun keasaman atau jumlah ion hidrogen yang
kereta api, terminal dan lembaga berada dalam suatu larutan yang akan
pemasyarakatan. Apabila salah satu dari memengaruhi kehidupan biologi
yang diwajibkan dalam mengolah limbah didalamnya. Derajat keasaman air
tersebut tidak mematuhi aturan maka seharusnya netral, tidak boleh terlalu
dapat dikenakan sanksi oleh pemerintah. asam atau terlalu basa. Rentang pH baku
Hasil uji meliputi parameter kimia dan mutu yaitu sekitar 6-9 menunjukkan pH
biologi yang digunakan untuk analisis netral yang akan aman apabila limbah
kualitas air limbah domestik perkantoran domestik aman untuk dibuang ke

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 51


lingkungan. Nilai pH air limbah domestik baku mutu yang telah ditetapkan oleh
akan memengaruhi tempat dibuangnya PERMEN LHK No. 68 Tahun 2016 karena
limbah tersebut, dalam hal ini yaitu hasil masih berada pada rentang pH 6-8. pH
pengolahan limbahnya dibuang ke sungai. sampel inlet yang lebih besar daripada pH
Pembuangan limbah domestik akan outlet dapat terjadi karena lebih banyak
memberi perubahan keasaman air, baik ke terdapat zat organik terlarut. Hal ini karena
arah alkali maupun asam, sehingga akan pada sampel inlet belum terjadi
sangat mengganggu kehidupan ikan dan pengolahan sehingga zat organik yang
hewan air lainnya. Selain itu, kondisi pH ada didalamnya belum terurai. Selain itu
juga dapat memengaruhi tingkat toksisitas terdapat lebih banyak mikroba didalamnya
suatu senyawa kimia, proses biokimiawi sehingga memengaruhi proses biokimiawi
perairan, dan proses metabolisme perairan. pH outlet umumnya lebih rendah
organisme air. Derajat keasaman dari pH inlet karena pada pengolahan
merupakan faktor yang penting dalam limbah di IPAL terdapat proses yang
proses pengolahan air untuk perbaikan menghasilkan asam sehingga
kualitas air (Djoharam et al. 2018). Hasil menurunkan nilai pH, seperti pada proses
analisis pH air limbah domestic dapat biofilter anaerob yaitu terjadi pemecahan
dilihat dari gambar 1 : senyawa kompleks yang salah satunya
akan menghasilkan H2S. Namun
pH penurunan pH antara sampel inlet dan
10 outlet tidak terlalu signifikan sehingga tidak
6,876,92 7,366,78 7,04 8
7 6,11
6
memengaruhi kualitas air limbah domestik
5
yang dihasilkan karena masih berada
dalam batas aman. Hasil analisis BOD air
0
Februari Maret April limbah domestik dapat dilihat dari gambar
2:
Inlet Outlet Baku Mutu

Derajat keasaman merupakan faktor


yang penting dalam proses pengolahan air
untuk perbaikan kualitas air. Hasil analisis
pH terhadap air limbah domestik pada
gambar 1, menunjukkan bahwa rerata pH
inlet (7.09) dan outlet (6.60) dalam kurun
waktu selama tiga bulan masih memenuhi

52 Sulistia. S,2019
BOD COD
100 83,125 400 354,5
311,625
80
300
60 44,4706 196,625
200 163,125 148
40 20,944 30 124,375
30
9,6342 30
20 3,8222 4,8801 100 100 100 100
0
0
1 2 3
Februari Maret April
Inlet Outlet Baku Mutu
Inlet Outlet Baku Mutu

Hasil analisis BOD pada gambar 2 Berdasarkan hasil analisis yang


menunjukkan penurunan nilai rerata BOD ditunjukkan oleh gambar 3 diperoleh
yang cukup signifikan dari inlet (49.5132 penurunan nilai rerata COD outlet
mg/L) ke outlet (6.1122 mg/L). Hal ini (145.1667 mg/L) yang cukup signifikan
terjadi karena di dalam IPAL terdapat yaitu sebesar 50% dari nilai COD inlet
suatu media yang berbentuk bulat dengan (287.5833 mg/L). Hal ini menunjukkan
rongga-rongga yang digunakan sebagai bahwa banyak bahan kimia maupun
tempat tinggal bakteri atau organik di limbah yang telah dapat
mikroorganisme, sehingga membantu dihilangkan bersama dengan padatan
menurunkan konsentrasi BOD pada air yang ada di dalam limbah. Salah satu
limbah domestik. Dengan penurunan proses yang berpengaruh untuk
konsentrasi BOD mengindikasikan bahwa menurunkan nilai COD yaitu proses
bahan organik yang terkandung dalam air biofilter yang berarti mikroba yang berada
limbah sebagian besar merupakan bahan di dalam biofilter telah aktif bekerja. Selain
organik yang bersifat biodegradable itu proses filtrasi juga akan menurunkan
(dapat terdegradasi secara biologis). nilai COD karena proses penyaringan dan
Gambar 3 juga menunjukkan bahwa hasil penyerapan di dalam filter-filter yang
uji parameter BOD dari effluent (outlet) terpasang berjalan dengan baik. Meskipun
IPAL tersebut sesuai dengan baku mutu begitu, nilai COD outlet masih berada di
yang di tetapkan PERMEN LHK No. 68 atas nilai ambang batas sehingga perlu
Tahun 2016. dilakukan kajian ulang untuk mengatasi
Hasil analisis COD air limbah masalah tersebut. Nilai COD yang tidak
domestik dapat dilihat dari gambar 3 : memenuhi nilai ambang batas dapat
terjadi karena belum sepenuhnya semua
bakteri aktif dalam menguraikan bahan

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 53


organik dalam limbah karena IPAL yang tergumpal sehingga akan mempermudah
digunakan masih dalam masa optimasi penyerapan oksigen yang menyebabkan
sehingga terus dilakukan perbaikan. Hasil bakteri-bakteri aerob yang berfungsi
analisis TSS air limbah domestik dapat sebagai pengurai dapat bertumbuh
dilihat dari gambar 4 : dengan baik sehingga semakin banyak
bakteri pengurai yang dapat menguraikan
TSS endapan-endapan yang tergumpal dan
140 120 nilai TSS menjadi turun. Selain itu
120
penurunan nilai TSS juga menunjukkan
100
80 bahwa proses pengendapan pada IPAL
60 43,5 berhasil sehingga nilai TSS yang diperoleh
34
40 27
30 30 1030 pada outlet lebih kecil dari inlet.
20 6
0 Hasil analisis minyak dan lemak air
Februari Maret April limbah domestik dapat dilihat dari gambar
Inlet Outlet Baku Mutu 5:

Hasil pengukuran yang dilakukan


terhadap air limbah domestik (gambar 4) Minyak dan Lemak
yang telah diproses berdasarkan 4000 3681,5
parameter air limbah yaitu Total Padatan 3500
Tersuspensi (TSS) diperoleh 3000

menunjukkan bahwa rerata kadar total 2500

padatan tersuspensinya (14.1667 mg/L) 2000 1651,75


1500
masih lebih kecil apabila dibandingkan
1000
dengan kadar maksimal untuk air limbah
500 254,75 135
yang telah ditetapkan oleh PERMEN LHK 14 38,0000
0 5 5 5
No.68 Tahun 2016 yaitu 30 mg/L. Nilai Februari Maret April
TSS (berupa limbah cair) tidak bersifat
Inlet Outlet Baku Mutu
toksik, akan tetapi jika berlebihan,
terutama TSS dapat meningkatkan nilai Berdasarkan hasil analisis minyak dan
kekeruhan yang akan menghambat lemak pada gambar 8, terjadi penurunan
penetrasi cahaya matahari. Proses aerasi yang sangat besar dari inlet (1822.75
pada IPAL terjadi pemberian oksigen ke mg/L) ke outlet (102.25 mg/L). Hal ini
dalam limbah cair yang dapat dapat terjadi karena pada saat proses
menghancurkan endapan-endapan yang pengolahan pada IPAL terdapat proses

54 Sulistia. S,2019
pemisahan minyak dan lemak yang Berdasarkan hasil analisis amonia
dilakukan dengan metode gravitasi. Jika pada gambar 6, terjadi penurunan sekitar
dibandingkan dengan baku mutu, kadar 50% nilai amonia inlet (158.1989 mg/L) ke
minyak dan lemak air limbah domestik outlet (56. 5617 mg/L). Hal ini dapat terjadi
perkantoran tersebut berada diatas nilai karena pada saat proses pengolahan pada
ambang batas. Konsentrasi yang masih IPAL, mikroba pada IPAL akan merombak
tinggi dapat terjadi karena proses amonia menjadi nitrit dan nitrat yang akan
penghilangan lemak yang sudah terbuang pada saat dilakukan aerasi
menggumpal dibagian atas hanya dengan karena menguap. Jika dibandingkan
pengambilan secara manual oleh manusia dengan baku mutu, kadar amonia air
sehingga dapat tersisa dan karena lemak limbah domestik perkantoran tersebut
yang sulit terdegradasi oleh bakteri maka berada diatas nilai ambang batas, bahkan
kadarnya sulit berkurang. Konsentrasi terlampau cukup jauh. Kadar amonia yang
minyak yang tinggi di dalam air limbah tinggi dapat terjadi karena jumlah bahan
dapat mengganggu proses pengolahan air organik yang terkandung dalam air limbah
limbah secara kimia dan biologi berikutnya domestik tidak sebanding dengan jumlah
sehingga mengakibatkan biaya mikroba pengurai, debit air limbah yang
pengolahan menjadi mahal selain itu dapat terlalu deras juga dapat menyebabkan
menghambat transfer oksigen di bak kontak mikroba dengan air limbah lebih
aerasi yang menyebabkan kinerja IPAL sebentar sehingga proses penguraian
menurun. kurang optimum. Kadar amonia yang
Hasil analisis amonia air limbah tinggi semakin meningkatkan jumlah
domestik dapat dilihat dari gambar 6 : konsumsi oksigen untuk menguraikan
amonia menjadi nitrit dan nitrat sehingga
akan menurunkan kadar oksigen terlarut
Amonia dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
250 225,859
Hasil analisis total coliform limbah
200 domestik dapat dilihat dari gambar 7 :
138,0227
150
110,7149
100
58,7552 60,525 50,4048
50

0
Februari Maret April

Inlet Outlet Baku Mutu

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 55


amonia, minyak dan lemak, serta total
Total Coliform coliform sehingga diperoleh hasil bahwa
200000 terdapat parameter yang melebihi batas
160000 160000 160000
150000 baku mutu yang ditetapkan yaitu COD,
amonia, dan minyak dan lemak,
100000
sedangkan untuk pH, BOD, TSS, dan total
50000
14.000 coliform masih memenuhi baku mutu
400 200
0 3000 3000 3000 standar. Sistem IPAL air limbah domestik
Februari Maret April
perkantoran harus diperbaiki untuk
Inlet Outlet Baku Mutu
meningkatkan kualitas air limbah domestik
yang dihasilkan sehingga lebih aman saat
Hasil analisis air limbah domestik
hendak dibuang ke lingkungan.
pada gambar dapat dilihat bahwa terjadi
penurunan yang sangat besar dari inlet ke
DAFTAR PUSTAKA
outlet sampel. Hal ini berarti pada proses
pengolahan limbah dalam IPAL sudah
[BSN] Standar Nasional Indonesia 06-
berjalan dengan baik, salah satunya pada 6989.11. 2004. Air dan air limbah:
bak klorinasi yang berfungsi untuk Cara uji derajat keasaman (pH)
dengan menggunakan alat pH
mendesinfeksi air limbah sebelum meter. Jakarta (ID): Badan
dibuang. Adanya zat pembunuh klorin dan Standardisasi Nasional.
[BSN] Standar Nasional Indonesia 06-
komponennya akan mematikan bakteri 6989.10. 2004. Air dan air limbah:
dengan cara merusak atau menginaktifkan Cara uji kebutuhan oksigen
biokimia (Biochemical Oxygen
enzim utama sehingga terjadi kerusakan Demand/BOD). Jakarta (ID):
dinding sel sehingga seharusnya dengan Badan Standardisasi Nasional.
[BSN] Standar Nasional Indonesia 06-
adanya klorinasi bakteri dalam hal ini E. 6989.10. 2004. Air dan air limbah:
coli akan mati dan kadar MPN Coliform Cara uji kebutuhan oksigen kimia
(Chemical Oxygen Demand/COD)
juga akan dengan refluks tertutup secara
turun. spektrofotometri. Jakarta (ID):
Badan Standardisasi Nasional.
[BSN] Standar Nasional Indonesia 06-
VI. KESIMPULAN 6989.3. 2004. Air dan air limbah:
Cara uji padatan tersuspensi total
Analisis kualitas air limbah domestik (Total Suspended Solid, TSS)
secara gravimetri. Jakarta (ID):
di salah satu perkantoran pemerintahan di Badan Standardisasi Nasional.
Serpong dilakukan dengan 7 parameter [BSN] Standar Nasional Indonesia 2897.
2008. Metode pengujian cemaran
menurut PERMEN LHK Nomor 68 Tahun mikroba dalam daging, telur dan
2016 yang meliputi pH, BOD, COD, TSS, susu, serta hasil olahannya.

56 Sulistia. S,2019
Jakarta (ID): Badan Standardisasi akibat pembuangan limbah
Nasional. domestik di lingkungan kumuh
[BSN] Standar Nasional Indonesia 06- studi kasus Banjar Ubung Sari,
6989.10. 2004. Air dan air limbah: Kelurahan Ubung. Jurnal
Bagian 10: Cara uji minyak Permukiman Natah. 5(2): 62 –
danlemak secara gravimetri. 108.
Jakarta (ID): Badan Standardisasi Karyadi L. 2010. Partisipasi Masyarakat
Nasional. Dalam Program Instalasi
[MENLHK] Peraturan Menteri Lingkungan Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Hidup dan Kehutanan Nomor 68. Komunal Di RT 30 RW 07
2016. Baku Mutu Air Limbah Kelurahan Warungboto,
Domestik. Jakarta (ID): Menteri Kecamatan Umbulharjo, Kota
Lingkungan Hidup dan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta
Kehutanan. (ID): Universitas Negeri
[PTL] Instruksi Pengujian IP. S-2. 2016. Yogyakarta.
Analisa N-Amonia dengan Mubin F, Binilang A, dan Halim F. 2016.
Spektrofotometri. Tangerang Perencanaan sistem pengolahan
Selatan (ID): Pusat Teknologi air limbah domestik di Kelurahan
Lingkungan – BPPT. Istiqlal Kota Manado. Jurnal Sipil
Andreozzi R, Caprio V, Insola A, Maritta R, Statik. 4(3): 211-223.
dan Sanchirico R. 2000. Sari S.F dan Sutrisno J. 2018. Penurunan
Advanced oxidation processes for total coliform pada air tanah
the treatment of mineral oil- menggunakan membran keramik.
contaminated wastewater. Water Jurnal Teknik Waktu. 16(1): 30-38.
Resource. 34(2): 620-628. Sastrawijaya A.T. 2000. Pencemaran
Budianto S dan Hariyanto T. 2017. Analisis Lingkungan. Jakarta (ID): Rineka
perubahan konsentrasi Total Cipta.
Suspended Solids (TSS) dampak Wijeyekoon S, Mino T, Satoh H, dan
bencana lumpur Sidoarjo Matsuo T. 2000. Growth and novel
menggunakan Citra Landsat Multi Structural features of tubular
Temporal (Studi Kasus: Sungai biofilms. Journal water science
Porong, Sidoarjo). Jurnal Teknik and technology. 41(4-5): 129-138.
ITS. 6(1): 130-135. Yudo S dan Setiyono. 2008. Perencanaan
Djoharama V, Rianib E, Yanic M. 2018. instalasi pengolahan limbah
Analisis kualitas air dan daya domestik di rumah susun Karang
tampung beban pencemaran Anyar Jakarta. Jurnal Teknik
Sungai Pesanggrahan Di Wilayah Lingkungan. 9(1): 31-40.
Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Zulius A. 2017. Rancang bangun
Pengelolaan Sumberdaya Alam monitoring pH air menggunakan
dan Lingkungan. 8(1): 127-133. Soil Moisture Sensor di SMK N 1
Harmayani K.D dan Konsukartha G.M. Tebing Tinggi Kabupaten Empat
2007. Pencemaran air tanah Lawang. JUSIKOM. 2(1): 37-43.

Analisis Kualitas Air…. JRL. Vol. 12 No. 1, Juni – 2019 : 41 - 57 57

Anda mungkin juga menyukai