PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah
atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang
dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Air limbah
mempunyai sifat-sifat yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: sifat fisik, sifat kimiawi
dan sifat biologis (Suyasa, 2015). Adapun cara pengukuran yang dilakukan pada setiap jenis dari
sifat-sifat tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan keadaannya. Analisis
jumlah dan satuan biasanya diterapkan untuk menelaah bahan kimianya, sedangkan analisis
menggunakan penggolongan, banyak diterapkan untuk kandungan biologinya.
Penanganan pembuangan air limbah yang ada saat ini yaitu dengan membuang air limbah
domestik langsung ke saluran drainase tanpa pengolahan terlebih dahulu. Untuk mencapai
sanitasi yang lebih baik dan lengkap, Pemerintahan Kecamatan Komodo berencana untuk
membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk melayani penyaluran air limbah
domestik di Kelurahan Gorontalo, Kecamatan Komodo. Pengolahan air limbah dimaksudkan
untuk mengurangi konsentrasi unsur-unsur pencemar di dalam air limbah, sehingga aman
dibuang ke badan air penerima.
Anaerobic Baffled Reactor (ABR) merupakan sistem pengolahan tersuspensi yang terjadi
secara anaerobik dalam bioreaktor yang terbagi dengan beberapa kompartemen. Serangkaian
sekat yang jenis metode aerasi dipasang di ABR membuat limbah cair mengalir secara up-flow
dan down-flow dari inlet menuju outlet sehingga terjadi kontak antara limbah cair dengan
biomassa aktif (Movahedyan et al., 2007). Konsentrasi senyawa organik bervariasi sepanjang
ABR sehingga menghasilkan pertumbuhan populasi mikroorganisme yang berbeda-beda pada
masing-masing kompartemen (Foxon et al., 2004). Kondisi ini bergantung pada kondisi
lingkungan spesifik yang dihasilkan oleh senyawa hasil penguraian (Bell, 2002).
A. Keadaan Geografis
Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi NTT yang terletak
antara 080 14’ – 090 00’ Lintang Selatan (LS) dan 1190 21’–1200 20’ Bujur Timur (BT). Lokasi
fokus materi pada tugas besar ini terletak di Kecamatan Komodo Kota Labuan Bajo. Labuan
Bajo merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Labuan bajo memiliki letak geografis
yang sangat strategis dimana posisi Labuan Bajo berada di bagian barat Pulau Flores yang
menjadikan Labuan Bajo sebagai pintu masuk bagian barat Pulau Flores
Kecamatan komodo adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Manggarai
Barat, dengan luas wilayah 70.689 Ha dengan 2 Kelurahan dan 17 Desa jumlah penduduk sekitar
51.098 jiwa. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah timur :Kec. Boleng dan Kec. Mbeliling
Sebelah barat : Selat Sape
Sebelah utara : Laut Flores, dan
Sebelah selatan : Laut Sawu.
B. Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Manggarai Barat bervariasi berdasarkan bentuk relief,
kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Ketinggian wilayah Kabupaten
Manggarai Barat menunjukkan ketinggian yang bervariasi yakni kelas ketinggian kurang dari
100 m dpl sebanyak 23 %, 100 – 500 m dpl sebanyak 47 %, 500 – 1000 m dpl sebanyak 25 %
dan lebih dari 100 m dpl sebanyak 3 %. Lebih dari 75 % ketinggian di atas 100 m dpl,
kemiringan lerengnya bervariasi antara 0-2 %, 2-15 %, 15-40 % dan di atas 40 %. Namun secara
umum wilayah Kabupaten Manggarai Barat memiliki topografi berbukit-bukit hingga
pegunungan (Profil Kabupaten Manggarai Barat,2022). Topografi Kota Labuan Bajo dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
C. Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Komodo Kota Labuan Bajo adalah sebanyak 55.586
dengan rician penduduk laki-laki sebanyak 28.205 dan perempuan sebanyak 27.381.Untuk jumlah
penduduk di Kota Labuan Bajo dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kota Labuan Bajo
Fasilitas Pasar
F. Kondisi Sanitasi
Sarana sanitasi di Kabupaten Manggarai Barat,Kecamatan Komodo Labuan Bajo dapat ditinjau
dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Di
Kabupaten Manggarai Barat, dominasi jenis tempat pembuangan akhir tinja adalah IPAL/ Septic
Tank sebesar 71,37%. Perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Kabupaten Manggarai Barat Kecamatan
Komodo Labuan Bajo
No
Jenis Jumlah Persentase
.
IPAL/Septic
1 – 71,37%
Tank
2 Lubang Tanah – 26,67%
Jumlah 100,00%
n ( ∑ xy ) −( ∑ y )( ∑ x )
r=
√ [ n ( ∑ y ) −( ∑ y ) ] . [ n ( ∑ x ) − ( ∑ x ) ]
2 2 2 2
Keterangan :
y (aritmatika) : pertambahan penduduk
y (geometrik) : ln Pertambahan Penduduk
y (last square) : Jumlah Penduduk
x : tahun ke – n
n : Jumlah tahun
4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk 20 Tahun Mendatang
Proyeksi penduduk digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk untuk masa yang akan
datang. Perkiraan jumlah penduduk ini digunakan sebagai dasar untuk perhitungan kuantitas air
buangan yang dihasilkan dari aktivitas domestik. Untuk mendapatkan metode proyeksi yang
tepat, perlu dilakukan uji korelasi dan metode yang ada. Dari hasil uji korelasi dengan hasil yang
mendekati 1 (satu) merupakan metode yang digunakan.
Rumus uji korelasi yang digunakan :
n ( ∑ xy ) −( ∑ y )( ∑ x )
r=
Keterangan :[√ n ( ∑ y ) −( ∑ y ) ] . [ n ( ∑ x ) − ( ∑ x ) ]
2 2 2 2
31.305,4 191,8
Rata - rata 0,005
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Kota Labuan Bajo
Sumber: Perhitungan 2023
a. Metode Aritmatika
X Y XY X² Y²
0 0 0 0 0
1 0 0 1 0
2 -219 -438 4 47961
3 -262 -786 9 68644
4 183 732 16 33489
10 -298 -492 30 150094
Tabel 4.2 Metode Aritmatika Kota Labuan Bajo
n ( ∑ xy ) −( ∑ y )( ∑ x )
r=
√ [ n ( ∑ y ) −( ∑ y ) ] . [ n ( ∑ x ) −( ∑ x ) ]
2 2 2 2
5 (−298 ) −(−492)(10)
r=
√ [ −290.326 ] [−350]
−1417
r=
10231440
r = 0,094
b. Metode Geometri
X Y (ln) XY X² Y²
1 8.917847 8.918 1 79.528
2 8.917847 17.836 4 79.528
3 8.888067 26.664 9 78.998
4 8.851234 35.405 16 78.344
5 8.877103 44.386 25 78.803
14 35.534250 124.290 55 395.201
Tabel 4.3 Metode geometrik Kecamatan Kota Labuan Bajo
n ( ∑ xy ) −( ∑ y )( ∑ x )
r=
a. √ [ n ( ∑ y ) −( ∑ y ) ] . [ n ( ∑ x ) −( ∑ x ) ]
2 2 2 2
5 ( 1379544 )−(368291)(14)
r=
√[20560166][50]
1417
r=
2135
r = 0,66
Metode
Arimatik Geometri Lats Square
Kecamatan
Nilai Korelasi Nilai Korelasi Nilai Korelasi
(r) (r) (r)
Kota Labuan 0,094 - 0,02
0,66
Bajo
Berdasarkan hasil uji korelasi pada Kota Labuan Bajo yang dihasilkan nilai r yang paling
mendekati nilai 1 adalah hasil dari perhitungan secara Last Square yaitu nilai r = 0,66. Kemudian
metode ini digunakan untuk menghitung atau menentukan jumlah proyeksi penduduk untuk 20
tahun ke depan (2042),seperti pada contoh perhitungan berikut ini yaitu:
Pn = Po ( 1 + r )n
Dimanan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = laju pertumbuhan penduduk rata-rata
n = jumlah interval
Pengunjung Kecamatan Kota Atambua
Proyeksi jumlah Pengunjung Kota Labuan Bajo pada tahun 2021 sebagai berikut:
P2021 = P2020 (1+0,66)(2021-2020)
P2021 = 7292 (1,66)1
= 89.181
Proyeksi Pengunjung Kota Labuan Bajo pada tahun 2026 sebagai berikut:
P2026 = P2021 (1+0,66)(2026 - 2021)
P2026 = 7983 (1,66)5
= 100.617
Proyeksi jumlah Pengunjung Kota Labuan Bajo pada tahun 2031 sebagai berikut:
P2031 = P2021 (1+0,16)((2031-2021)
P2031 = 7983 (1,66)10
= 1.268.131
Proyeksi jumlah Pengunjung Kota Labuan Bajo pada tahun 2036 sebagai berikut:
P2036 = P2021 (1+0,16)(2036-2021)
P2036 = 7983 (1,66)15
= 15.981.966
Proyeksi jumlah Pengunjung Kota Labuan Bajo pada tahun 2041 sebagai berikut:
P2041 = P2021 (1+0,16)(2034-2021)
P2041 = 7983 (1,66)20
= 20.145.100
No Kecamatan Tahun
2021 2026 2031 2036 2041
1 Kota Labuan Bajo 89.181 100.617 1.268.131 15.981.96 20.145.100
6
Tabel 4. 6 Proyeksi perkiraan Pengunjung Kota Labuan Bajo
Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2023
(X / Z ) = ∑ Pn/ ∑ Po
dimana :
X : Perkiraan jumlah fasilitas yang dibutuhkan pada
tahun proyeksi
Z : Jumlah fasilitas yang ada pada tahun sekarang
Misalnya hitungan proyeksi fasilitas pendidikan Paud di Kota Labuan Bajo pada tahun
2041:
Pn
X= .Z ¿ 20145100 10
Po 7983
X = 252 unit
Jadi jumlah fasilitas pendidikan Sekolah Dasar di Kecamatan Kota Labuan Bajo pada
tahun 2041 adalah 25 unit.
Untuk perhitungan selanjutnya untuk proyeksi fasilitas pendidikan di Kecamatan Kota
Labuan Baju disajikan pada tabel berikut ini :
2021 2041
Paud 10
252
TK 4
100
SD 10
252
SMP 2
50
SMA -
-
Misalnya hitungan proyeksi fasilitas peribadatan Masjid di Kota Labuan Bajo pada tahun 2041 :
Pn
X= .Z ¿ 20145100 50
Po 7983
X = 126 unit
Jadi jumlah fasilitas Peribadatan Masjid pada tahun 2041 di Kota Labuan Bajo adalah126 unit.
Untuk perhitungan selanjutnya untuk proyeksi fasilitas peribadatan di Kota Labuan Bajo dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Proyeksi Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kota Labuan Bajo
Peribadatan Tahun
2021 2041
Masjid 50
126
Surau Langgar 22
90
Gereja Kristen 2
5
Gereja Katolik 8
20
Kapel 11
27
Pura 3
7
X = 176 unit
Jadi jumlah fasilitas kesehatan Puskesmas di Kota Labuan Bajo pada tahun 2041 adalah
sebanyak 176 unit.
Untuk perhitungan selanjutnya untuk proyeksi fasilitas kesehatan di Kota Labuan Bajo
dilihat pada tabel berikut ini :
Kesehatan Tahun
2021 2041
Puskesmas
7 176
Rumah Sakit 3
75
Poliklinik 5
12
Tempat praktek dokter 10
252
Poskesdes (pos kesehatan 12
302
desa)
Apotek 21
529
Misalnya hitungan proyeksi fasilitas Pasar Kota Labuan Bajo pada tahun 2041 :
Pn
X= .Z ¿ 20145100 3
Po 7983
X = 75 unit
Jadi jumlah fasilitas Pasar di Kota Labuan Bajo pada tahun 2041 adalah sebanyak 176 unit.
Untuk perhitungan selanjutnya untuk proyeksi fasilitas Pasar di Kota Labuan Bajo dilihat
pada tabel berikut ini :
Pasar Tahun
2021 2041
Pasar dengan bangunan 3
75
permanen
Pasar dengan bangunan 3
75
semi permanen
Pasar tanpa bangunan 2
50
Rata-rata
Jumlah Kebutuhan Air
Kecamatan pemakaian Air
Penduduk (jiwa) Bersih (L/hr)
Bersih (L/org/hari)
1 Pendidikan 260.000
2 Peribadatan 960.000
3 Kesehatan 500.000
4 Umum 80.000
Total 1.800.000
Tabel 4.16 Parameter air limbah cair domestik di Kota Labuan Bajo
pH 6,87 - 6-9
B. Flowchart Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Unit Anaerobic Baffeld Reactor
(ABR) di Kota Labuan Bajo
Berdasarkan Tabel 4.16 Parameter air limbah cair domestik di Kota Labuan Bajo, terlihat
kandungan BOD, COD, TSS, dan Detergen yang melebihi batas kadar maksimum air limbah
sesuai dengan PERGUB JATIM No.72 Tahun 2013. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu gambaran
proses Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Unit Anaerobic Baffeld Reactor (ABR) di Kota
Labuan Bajo. Diagram proses pengelolaan limbah cair domestik di Kota Labuan Bajo dapat
dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini. Didalam pengolahan air limbah cair domestik sistem air
hujan dan saluran limbah dipisahkan agar proses pengolahan air limbah dapat berjalan secara
efektif.
Gambar 4. 1 Diagram Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Unit Anaerobic.
Sumber Air
Limbah
Bak
Indikator
5. Bak Indikator
Setelah air imbah melewati proses dalam unit ABR, selanjutnya air limbah dialirkan masuk
ke dalam bak indidkator. Fungsi bak indikator adalah untuk uji kualitas effluent pengolahan
limbah dengan indikator biologis. Indikator biologis yang digunakan disini adalah ikan dari
jenis koi, nila, dan tombro. Jika indikator biologis tersebut dapat hidup dalam air hasil olahan
limbah cair berarti kualitas effluent limbah bagus. Dan sebaliknya, jika indikator-indikator
biologis tersebut tidak dapat bertahan hidup maka kualitas effluent bisa dinyatakan buruk dan
limbah jelek sehingga harus dievaluasi proses unit-unit pengolahan limbah sebelumnya.
Selanjutnya, air limbah kemudian dibuang ke saluran umum jika menghasilkan effluen yang
baik.
C. Neraca Massa dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan unit Anaerobic
Baffeld Reactor
INFLUENT Bak
Pengolahan dengan Unit
Pengendapan
BOD 170 Mg/L Anaerobic (80%)
(60%)
COD 250 Mg/L BOD 13,6 Mg/L
BOD 68Mg/L
COD 20 Mg/L
COD 100 Mg/L
Bak Grease
Removal
Bak Indikator
BOD 13,6Mg/L
COD 20 Mg/L
TSS 16 Mg/L
Gambar 4.3 Lokasi Perencanaan ABR di Kelurahan Gorontalo Kota Labuan Bajo
KETERANGAN:
A. Perhitungan Desain
Bangunan yang digunakan adalah Bak Grease removal, Bak Ekualisasi, Bak
Pengendapan, Bak Unit Kombinasi anaerobic dan Aerobic, Bak Indikator. Perhitungan dimensi
dari bangunan pengolahan diatas adalah sebagai berikut :
I. Bak Grease Removal
Bak pemisah lemak atau grease removal yang direncanakan adalah tipe gravitasi
sederhana. Bak terdiri dari dua buah ruang yang dilengkapi dengan bar screen pada
bagian inletnya.
Kriteria Desain :
Direncanakan dengan menggunakan Bak grease removal dengan pembersihan
manual:
- Jarak antara batang = 25 – 75 mm
- Lebar batang = 4 – 9 mm
- Kemiringan batang = 30 – 45o
- Kecepatan yang diharapkan = 0,6 – 0,8 m/s
- Faktor bentuk (ᵦ) = 2,42 (segi empat sisi miring)
Direncanakan :
- Jarak antara batang (b) = 30 mm = 0,03 m
- Lebar batang (w) = 9 mm = 0,009 m
- Faktor bentuk (ᵦ) = 2,42
- Kemiringan batang = 60o
- Lebar saluran (B) = 0,8 m
- Tinggi saluran = 0,5 m
Perhitungan :
- Saluran pembawa
- V = Q . td
60 detik
= 0,12108 m3/s × 5 menit ×
1menit
= 36 m3
- Luas Saluran
Volume
A =
h
36 m3
=
0,5 m
= 7,2 m2
- Dimensi saluran
Bentuk persegi panjang
A =P×L→P:L=2:1
7,2 = 2L × L
7,2 = (2L)2
L =
√ 72
2
L = 1,8 m
P =2.L
= 2 . 1,8
= 3,6 m
Jadi, P = 3,6 m; L = 1,8 m
1. Debit air limbah sebesar
1 m3
= × 121,08 L/dtk
1000 L
= 0,12108 m3/dtk
2. Jumlah kisi
n = (n × w) + (n + 1) b
0,8 m = (n × 0,009 m) + (n + 1) 0,03 m
0,8 m = 0,009 m.n + 0,03 n + 0,03 m
0,8 m = 0,01 m.n
0,8 m
n =
0,01 m
= 80 buah
3. Jumlah bukaan total
S =n+1
= 80 buah + 1
= 81 buah
4. Lebar bukaan
LT = (n + 1) 0,003 m
= (80 + 1) 0,003 m
= 0,243 m
5. Panjang batang terendam
H 0,243
Lb = = = 0,486 m
sin θ sin 30°
6. Kecepataan aliran melalui bukaan
Q
Vs =
Lb . LT
0,12108 m3 /dtk
=
(0,486 m)(0,243 m)
= 1,026 m/dtk
7. Headloss velocity
V s2
Hv =
2g
= ¿¿
= 0,054 m/dt
8. Headloss saat screen dalam keadaan bersih
( ) . Hv. sin θ
4 /3
w
HL =ᵦ.
b
= 2,42 . (
0,03 m )
4 /3
0,009 m
.0,054 m/dt. sin 30 °
- Dimensi bak :
A =P×L→P:L=2:1
217,95 = 2L × L
217,95 = (2L)2
L =
√ 217,95
2
L = 10 m
P =2.L
= 2 . 10
= 20 m
Jadi, P = 20 m; L = 10 m dan tinggi bak = 2 m
- Volume lumpur
Mass = (SS1 - SSe) Q (8,34 lb/mgal).(mg/l)(365 hari/th)
= (210 - 8,4) (1,0 mgal/d) (8,34 lb/mgal.mg/l)(365 hari/th)
= 613690,56 lb/th
= 153422,64 kg/th
Kriteria Desain :
a. Debit air buangan = 0,12108
b. Direncanakan 1 aerator lagoon
c. Waktu tinggal = 4 hari (96 jam)
Desain
1. Volume
0,0283 m3
V = Q∅ c = (121,08 m3/hari) 4 hari = 484.32 m3 x
2,831 m3
= 4,841 m3
0,0283 m3
Surface area (Luas Permukaan) = = 0,2088 m3 (0,352 m2)
2,831 m3
2. Perkiraan konsentrasi padatan biologis yang dihasilkan menggunakan persamaan 8-27
Y (so−s) 0,65(32,4−6,46)
X = =
1+ kd ∅ 1+0,07 (1,958)
16,861
=
1,137
= 14,82 mg/l vss
3. Perkiraan padatan tersuspensi dalam limbah laguna sebelum menetap
14,82
SS = 32,4 mg/l +
0,80
= 50 mg/l
4. Perkiraan kebutuhan oksigen menggunakan persamaan 10-5
a. Tentukan P jumlah padatan biologis yang terbuang per hari
Px = (1,480) (25,94) x 8,34 mg/l = 320,18 lb/d
b. Dengan asumsi bahwa factor konversi untuk BOD5 ke BOD adalah 0,68, tentukan oxygen
lb O2/d = (25,94) (32,4 – 8,9) x (8,34 lb/mgal) (mg/l) - 1,42 (320,18 lb/d)
0,68
5083,9
= - 1,42 (320,18 lb/d)
0,68
= 7176,3 – 1,42 (320,18 lb/d)
= 7021 lb/d (3184 kg/d)
5. Hitung Ratio oksigen yang diperlukan untuk BOD removed
O2 required
= 7021lb/ d
BOD 5 ¿¿
7021lb/ d
=
195,99
= 35,8
6. Tentukan persyaratan daya aerator permukaan, dengan asumsi bahwa aerator yang
digunakan memiliki peringkat pada 3,0 lb O2/hp.h (1,8 kg/kw.h)
a. Tentukan faktor koreksi untuk aerator permukaan untuk kondisi
i. konsentrasi oksigen pada 15,5 oc = 8,87 mg/l
ii. konsentrasi oksigen pada 15,5 oc dikoreksi untuk ketinggian = 8,87 x 0,94 = 8,34
mg/l
iii. C1,5 dari lampiran E = 9,08
BC −Cl
Faktor koreksi = (1.024T-20) Q
c 1,5
8,34−1,5
= (1.02415,5-15) 0.85
9,08
= 0,753 (1.02415,5-15) 0,85
= 0,753 x 1,28 x 0,85
= 0,81
Perhitungan
- Menghitung influen bak pengendap akhir :
Debit dari secondary clarifier, Q = 0,12108 m3/detik
= 435,888 m3/jam
= 10461,312 m3/hari
- Dimensi bak kontak Qpeak :
a. Memilih susunan ruang dan dimensi
Ruang kontak dibuat memiliki tiga peraturan keliling susunan baffle dengan dimensi
dan pengaturannya, seperti berikut :
Vbak =Qxt
= 435,888 m3/jam x 0,5 jam
= 217.944 m3
Ditetapkan panjang putaran keliling ruang kontak = 3m
Profil Hidrolis merupakan garis yang menunjukkan adanya perbedaan tinggi muka air pada unit
Instalasi sebagai akibat adanaya kehilangan tekanan dalam saluran, pipa, kekasaran dinding dan
lain-lainnya.
Perhitungan:
A = ¼ π d2 = ¼ × 3,14 × (0,4)2 = 0,125 m2
Q 0,234
V = = = 1,87 m/dtk
A 0,125
2
L V
HL =f× ×
D 2g
1 1,872
= 0,025 × ×
0,4 2.9,81
= 0,011 m
Harga
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga Total
Rp Rp
Pembersihan Lahan m3
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Pekerja Org/hr 20 40.000 800.000
Total 839.250
Pengukuran dan
Pemasangan Bouwplank m3
a. Bahan
1 Kayu Meranti Usuk 4/6, 5/7 m3 10 4.400.000 44.000.000
2 Paku 1 kg 10 35.000 350.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 62.000 65.000
2 Kepala Tukang Kayu Org/hr 1 50.250 50.250
3 Tukang Kayu Org/hr 5 50.000 250.000
4 Pekerja Org/hr 15 40.000 585.000
Total 45.301.250
Pek. Galian Tanah m3
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Pekerja Org/hr 15 40.000 600.000
Total 665.000
Pek. Urukan Tanah
Kembali m3
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Pekerja Org/hr 15 40.000 600.000
Total 665.000
Pek. Pondasi m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 20 75.500 1.510.000
2 Pasir 1 m3 100 97.000 9.700.000
3 Batu 1 m3 75 133.000 9.975.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 52.500 52.500
3 Tukang Batu Org/hr 10 48.000 48.000
4 Pekerja Org/hr 20 40.000 800.000
Total 22.150.500
Pembuatan Lantai Kerja m3
a. Bahan
1 Semen PC 40 Kg zak 25 56.000 1.400.000
2 Pasir 1 m3 100 88.800 8.880.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Pekerja Org/hr 20 40.000 800.000
Total 11.145.000
Pembuatan Unit Bar screen m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 60 67.500 4.050.000
2 Pasir Pasang 1 m3 200 132.000 26.400.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 100 139.900 13.990.000
4 Kapur Pasang 1 m3 100 1.430.000 14.300.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 52.500 52.500
3 Tukang Batu Org/hr 10 48.000 480.000
4 Pekerja Org/hr 20 40.000 800.000
Total 60.137.500
Pembuatan Unit Bak
Pengendapan Awal m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 60 67.500 4.050.000
2 Pasir Pasang 1 m3 200 139.900 26.400.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 100 451.000 27.980.000
4 Kapur Pasang 1 m3 100 1.430.000 143.000.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 65.000 65.000
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 52.500 52.500
3 Tukang Batu Org/hr 10 48.000 48.000
4 Pekerja Org/hr 20 40.000 800.000
Total 202.395.500
Pembuatan Unit Tangki
Aerasi m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 20 68.300 1.366.000
2 Pasir Pasang 1 m3 1000 142.300 142.300.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 200 451.000 90.200.000
4 Kapur Pasang 1 m3 200 99.000 19.800.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 180.000 180.000
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 180.000 180.000
3 Tukang Batu Org/hr 15 165.000 2.475.000
4 Pekerja Org/hr 25 155.000 3.875.000
Total 260.376.000
Pembuatan Unit Sludge
Drying Bed
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 20 68.300 1.366.000
2 Pasir Pasang 1 m3 1000 142.300 142.300.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 500 451.000 45.100.000
4 Kapur Pasang 1 m3 500 99.000 19.800.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 180.000 180.000
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 180.000 180.000
3 Tukang Batu Org/hr 15 165.000 2.475.000
4 Pekerja Org/hr 25 155.000 3.875.000
Total 215.276.000
Pembuatan Unit Bak
Pengendapan Akhir m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 60 67.500 4.050.000
2 Pasir Pasang 1 m3 200 139.900 26.400.000
27.980.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 100 451.000
4 Kapur Pasang 1 m3 100 1.430.000 143.000.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 59.250 59.250
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 50.250 50.250
3 Tukang Batu Org/hr 10 47.250 472.500
4 Pekerja Org/hr 20 39.000 780.000
Total 202.792.000
Pembuatan Unit Kolam
Indikator m3
a. Bahan
1 Semen PC 50 Kg zak 20 67.500 1.366.000
2 Pasir Pasang 1 m3 1000 139.900 139.900.000
3 Batu Kali Belah 15/20 cm 1 m3 500 451.000 255.500.000
4 Kapur Pasang 1 m3 500 1.430.000 429.000.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 59.250 59.250
2 Kepala tukang batu Org/hr 1 50.250 50.250
3 Tukang Batu Org/hr 15 47.250 708.750
4 Pekerja Org/hr 25 39.000 975.000
Total 827.559.250
Pemasangan Pipa m3
a. Bahan
1 Pipa PVC D Ø 4” m1 4 38.500 154.000
2 Pipa PVC tipe AW Ø ¾ m1 50 12.075 603.750
3 Pipa PVC tipe AW Ø 6 m1 4 133.225 532.900
b. Upah
1 Tukang Org/hr 1 50.250 50.250
2 Pekerja Org/hr 5 39.000 195.000
Total 1.535.000
Finishing Cat m3
a. Bahan
1 Cat Tembok Luar 1 Kg kaleng 2000 48.000 96.000.000
2 Kuas 1 bh 50 13.300 665.000
b. Upah
1 Mandor Org/hr 1 59.250 59.250
2 Kepala Tukang Cat Org/hr 1 50.250 50.250
3 Tukang Cat Org/hr 25 47.250 1.181.250
Total 97.955.750
Lain-lain
1 Dokumentasi org 2 150.000,00 300.000,00
Perjalanan org 10 100.000,00 1.000.000,00
2
Total 1.300.000
TOTAL 1.800.093.000
PPN + PPH (15%) 273.513.950
TOTAL KESELURUHAN 2.242.606.950