PENDAHULUAN
Limbah cair atau limbah domestik kantin berasal dari proses pencucian alat
masak dan makan, serta proses pengolahan makanan dan minumam. Limbah
domestik yang dihasilkan langsung dibuang ke badan air yang berada disekitar
industi tanpa melalui proses pengolahan sebelumnya. Sehingga limbah cair tersebut
menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya terhadap badan air penerima.
Bentuk pencemarannya berupa bau yang tidak sedap dan juga pengurangan oksigen
terlarut di air. Pencemaran tersebut dapat mengganggu secara estetika. Selain itu
pengurang oksigen terlarut pada air dapat mengganggu ekosistem biota air. Lebih
parahnya jika pencemaran terus berlanjut dapat menyebabkan kematian biota air,
yang disebabkan perubahan kondisi menajadi anaerob.
Total padatan tersuspensi (TSS) merupakan padatan yang terdapat pada air
limbah. Padatan ini dapat berupa bahan organic ataupun mikroorganisme. Menurut
Rudy Yuwono (2006), limbah cair yang memiliki TSS tingi dapat menghalangi
masuknya cahaya matahari ke dalam air dan mengakibatkan berkurangnya laju
fotosintesis tumbuhan air. Suplai oksigen dari tumbuhan – tumbuhan airpun akan
berkurang. Jika cahaya sepenuhnya tehambat, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
akan mati dan endapan yang tebal akan membuat badan air semakin dangkal.
1. Mengetahui penurunan kadar TSS (Total Suspended Solid) pada setiap variasi
jarak plate dari sebelum diberikan perlakuan dan setelah dilakukan perlakuan.
2. Mengetahui perbedaan 2 variasi jarak (1 cm dan 3 cm) terhadap penurunan
kadar TSS (Total Suspended Solid) dari sebelum diberikan perlakuan dan
setelah dilakukan perlakuan.
Limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi
yang terbuang dari sumber domestic (perkantoran, perumahan, dan
perdagangan), sumber industry, dan pada saat tertentu tercampur dengan air
tanah, air permukaan, atau air hujan.(Soeparmin,H.M.2002)
Sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah mempunyai komposisi
yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara
garis besar zat-zat yang terdapat di air limbah dapat dikelompokkan seperti
skema berikut ini.
Air Limbah
Organik Anorganik
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional
Perbedaan Jarak yang Menghitug jarak Meteran Ordinal (1 cm dan 3
jarak antara digunakan setiap plat pada cm )
plat antara plate pada elektrokoagulasi centimeter
metode
elektrokoagulasi
Populasi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan limbah cair domestik kantin
yang berada di PT.Garuda Mas Semesta. Sampel yang digunakn adalah sebagian
limbah cair domsetik yang dihasilkan kantin. Limbah cair domestik yang digunakan
adalah air limbah yang bearasal dari kegiatan tempat pengolahan makanan di kantin
untuk para karyawan dan staff PT.Garuda Mas Semesta.
Yang digunakan sebagai metode untuk menurunkan parameter TSS (Total Suspended
Solid) pada limbah cair domestik. Pada penentuan besar sampel yang akan diambil
peneliti ini mengacu pada rumus Gomez-gomez. Sehingga, dengan rumus Gomez-
gomez untuk mendapat banyak pengulangan dalam setiap perlakuan sebagai berikut:
t (r-1) ≥ 15
keterangan :
makan:
t (r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15
2r-2 ≥ 15
2r ≥ 17
r ≥ 8,5 9
Jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 19 sampel, yang bearasal dari
1 sampel tanpa perlakuan dan 18 sampel diberi perlakuan
1. Data Primer
Data primer dihhaisilkan dari hasil pemeriksaan parameter TSS sebelum dan
sesudah diberi perlakuan, selanjutnya sicatat pada instrumen pengumpul data
dalam bentuk tabel.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan berasal dari data yang telah ada sebelumnya yang
diperoleh melalui literatus, penelitian- penelitian sebelumnya, buku panduan,
jurnal dan media internet.
Pada pelaksanaan pengumpul data penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri,
dibantu oleh rekan mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan, serta dibantu oleh
pembimbing lapangan dan petugas kantin PT.Garuda Mas Semesta.