Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Ibukota
Kabupaten Bengkalis terletak di Pulau Bengkalis. Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 11
Kecamatan, 19 Kelurahan dan 136 desa, dengan luas wilayah 8.403,28 km² dan jumlah
penduduk pada tahun 2023 sebanyak 658.846 jiwa. Wilayah Kabupaten Bengkalis
terletak pada bagian pesisir Timur Pulau Sumatera antara 2 o7’- 0o55’ Lintang Utara dan
100o57’ - 102o30’ Bujur Timur dengan ketinggian 2-6 meter dari permukaan laut.
Kabupaten Bengkalis memiliki wilayah yang luas dan kondisi geografi yang beragam dan
jauh dari pusat pelayanan sehingga sulit untuk menjangkau berbagai fasilitas. Hal ini
mengakibatkan ketidakmerataan persebaran fasilitas sehingga dapat menimbulkan
kesenjagan antar wilayah. Kondisi ini menyebabkan berbagai permasalahan yang akan
menganggu aktifitas sehari-hari.Permasalahan yang dihadapi saat ini di Bengkalis yaitu
sanitasi yang belum memadai.Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Bengkalis saat
ini masih perlu adanya perbaikan. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatakan
produksi air limbah. Kegiatan sehari-hari akan menyebabkan tercemarnya badan air.
Adanya aktivitas masyarakat seperti mencuci, mandi, dan buang air besar tentunya akan
menurunkan kualitas air sungai .Badan air berupa sungai yang ada di Kabupaten
Bengkalis merupakan muara dari penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah
tangga. Pada beberapa kawasan kualitasnya cenderung menurun dari tahun ke tahun, dan
sampai saat ini masih kurang upaya untuk meningkatkan kualitasnya (STBM, 2020).
Air limbah merupakan air yang berasal dari suatu kegiatan yang tidak dapat dimanfaatkan
kembali. Air limbah dapat berasal dari kegiatan rumah tangga yang disebut sebagai air
limbah domestik yang berasal dari pemukiman, institusi, komersil dan yang berasal dari
sektor non domestik. Air limbah dapat diartikan sebagai air yang tidak dapat
dimanfaatkan atau dipergunakan lagi. Air limbah harus dikelola dengan baik agar tidak
menimbulkan efek negative yang dapat menurunkan kualitas badan air. Dampak negative
tersebut dapat dihindari dengan merancang pengolahan limbah yang baik. Pengolahan air
limbah meliputi kegiatan pengurangan, pemisahan, pengolahan, dan pemanfaatan air
limbah. Upaya-upaya ini perlu dilakukan agar pengolahan air limbah dapat mencapai
hasil yang optimal (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2015).
Instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) adalah tempat penampungan tinja yang
bertujuan untuk menampung dan mengolah hasil pengurasan lumpur tinja dari septic tank.
IPLT dirancang untuk mengolah lumpur tinja sehingga tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Lumpur akan diolah menjadi lumpur kering dan air effluent yang sudah aman
untuk dibuang atau dimanfaatkan kembali.

Air limbah yang diproduksi sampai saat ini masih belum ada pengolahan, sedangkan
produksinya diperkirakan meningkat sebesar setiap tahun. Pengetahuan masyarakat
dalam membangun instalasi pengolahan air limbah individu (tangki septik) individu juga
masih sangat minim, sehingga banyak masyarakat yang masih menggunakan cubluk yang
dapat mencemari air tanah. Saluran air limbah saat ini sebagian besar masih menyatu
dengan saluran drainase sehingga mempunyai potensi pencemaran air sungai maupun air
tanah. Oleh karena itu, penyusunan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air
Limbah ini dibuat guna mempelajari tata cara perencanaan bangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Selanjutnya akan dibahas tentang sumber-sumber air limbah, cara pengaliran, sistem
perpipaan, lokasi dan desain bangunan pengolahan, dan bangunan pelengkap.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah (PBPAL)
ini adalah untuk lebih memahami dan meningkatkan kemampuan di bidang desain
bangunan pengolahan air limbah melalui aplikasi dari ilmu-ilmu yang didapat dalam
perkuliahan yang dituangkan dalam tugas besar ini.
Adapun tujuan penulisan tugas besar ini adalah:
1. Mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi sesuai kondisi eksisting;
2. Mengetahui nilai BOD, COD, TSS pada proses akhir IPAL & IPLT sesaui dengan
baku mutu dan membandingkan karakteristik air buangan dengan baku mutu yang
ada, kemudian merencanakan pengolahan yang sesuai;
3. Mampu merencanakan dan mendesain bangunan pengolahan air limbah untuk jangka
waktu 15 tahun ke depan dengan sistem setempat di Kabupaten Bengkalis

1.3 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup tugas besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah
(PBPAL) ini meliputi:
1. Membandingkan dengan peraturan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 22
Tahun 2021);
2. Merencanakan bangunan pengolahan air limbah untuk periode 15 tahun ke depan
(Tahun 2024-2038)
3. Analisis kualitas air limbah;
4. Membuat flow chart proses penyaluran air limbah;
5. Merencanakan sistem pengolahan air limbah yang dibutuhkan dan alternatifnya;
6. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari unit pengolahan primer, unit
pengolahan kolam, unit pengolahan lumpur, dan bangunan pelengkap ditambah
dengan membuat garis hidrolis proses pengolahan air limbah;
7. Menghitung dimensi bangunan pengolahan air limbah yang akan direncanakan;
8. Reuse dan Reklamasi air limbah;
9. Gambar-gambar perencanaan operasional dan pemeliharaan IPAL dan IPLT;
10. Membuat profil hidrolis unit pengolahan;
11. Rancangan Anggaran Biaya unit IPAL dan IPLT yang didesain.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika pembahasan tugas besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah
(PBPAL) ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori tentang air limbah, pengolahan air limbah dan
pengolahan lumpur tinja meliputi karekteristik air limbah, pengolahan air
limbah, pengolahan lumpur tinja, reklamasi dan reuse air limbah peraturan
yang terkait, hidrolika perpipaan dan pompa.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Berisi gambaran umum wilayah studi berupa keadaan penduduk,
topografi, geologi, hidrologi serta data perencanaan.
BAB IV RANCANGAN UMUM PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Berisi tentang proyeksi penduduk Kabupaten Bengkalis, rancangan IPAL
dan IPLT yang meliputi analisis kualitas air limbah, debit air limbah dan
tinja serta fluktuasi air limbah, bangunan pelengkap berupa pompa,
reklamasi air limbah yang berkelanjutan serta profil hidrolis perencanaan.
BAB V DETAIL DESAIN
Berisi skenario desain serta bangunan pelengkapnya, layout BPAL
berskala, dan unit pengolahan air buangan
BAB VI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN IPAL
Berisi penjelasan unit operasional IPAL serta pemeliharaannya.
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA IPAL
Berisi perhitungan anggaran biaya IPAL dan dilengkapi dengan
perhitungan detail volume dengan skema.
BAB VIII REUSE, REKLAMASI AIR BUANGAN BERKELANJUTAN
Berisi reklamasi dan kualitas reuse atau daur ulang yang diinginkan serta
alternatif pengolahan yang diusulkan untuk mencapai kualitas yang
dipersyaratkan.
BAB IX PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai