Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat
agregat lain yang dicampur jadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan
air membentuk suatu massa mirip batuan.
Dalam konstruksi Beton, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang
terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari
beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral, semen dan
air. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan
peletakan.
di antaranya adalah
Beton merupakan suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar,
agregat halus, dengan atau tanpa bahan tambahan. Beton merupakan salah satu bahan
konstruksi yang sering digunakan di bidang Teknik Sipil seperti pada bangunan
gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain.
Beton khusus biasanya beton yang ditambahkan dengan bahan khusus, misalnya
pozolan, bahan kimia pembantu, serat, dan sebagainya. Tujuan pemberian bahan
tambah ialah untuk menghasilkan beton khusus yang lebih baik
daripada beton normal.
Beton segar yang baik adalah beton segar yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat
dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi segregasi
(pemisahan kerikil dari adukan ) maupun bleeding (pemisahan air dan semen dari
adukan).
Invasi Aspal
Persoalan sampah memang tidak ada habisnya apalagi prihal sampah di Indonesia
kurang dalam
hal penanganan nya maka dari itu kita sebagai engineer harus bisa membuat inovasi
sebagai bentuk
macrebur selain untuk mengurangi sampah, limbah plastic juga disinyalir lebih kuat
dan tahan
lama, selain itu penambahan sampah plastic dapat mengurangi munculnya retakan dan
juga lubang
mengutif dari jurnal pengaruh penambahan limbah plastic oleh heri awan susanto
Dari hasil pengujian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai
pengaruh
berpengaruh pada meningkatnya nilai stabilitas, VMA, dan MQ. Sedangkan nilai
kelelehan, VIM,
dan VFA semakin menurun. Penambahan limbah plastik PP pada aspal dapat
meningkatkan
kualitas campuran terhadap ketahanan ravelling. Hal ini dapat dilihat pada nilai VIM
pada hasil
pengujian Marshall dan nilai abrasi pada pengujian ravelling. Pada pengujian
Marshall, semakin
bertambahnya kadar plastik PP pada aspal maka nilai persentase VIM dalam
campuran semakin
kecil sehingga air dan udara tidak mudah masuk ke dalam lapisan aspal. Sedangkan
hasil dari
pengujian ravelling, baik untuk pengujian basah maupun pengujian kering, semakin
bertambahnya