Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................4
2. 1 PENGERTIAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN
GEOFISIKA.................................................................................................................4
2. 2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI......................................................................4
2. 3 SARANA DAN PRASARANA.........................................................................4
2. 4 Pasang Surut Air Laut.....................................................................................5
2. 5 Tipe-Tipe Pasang Surut Air Laut......................................................................5
2. 6 Jenis Pasang.......................................................................................................6
2. 7 APOGEE DAN PERIGEE................................................................................6
2. 8 . Banjir Rob....................................................................................................6
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN................................................8
3.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan............................................................................8
3.2 Profil Instansi...................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................9
4.1 Alat-alat yang digunakan......................................................................................9
BAB V PENUTUP..........................................................................................................13
4. 1 Kesimpulan......................................................................................................13
4. 2 Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
Lampiran....................................................................................................................15

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah suatu lembaga
yang kegiatannya mengadakan penelitian dan pelayanan dibidang iklim,
cuaca, gempa bumi, kemagnetan bumi, debu radioaktif dan perakiraan cuaca.
BMKG mempunyai status sebuah lembaga pemerintahan Non Departemen
(LPND) di pimpin oleh seorang kepala badan. BMKG mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi,
Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

Stasiun meteorologi adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara


terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta
pengamatan iklim yang terjadi. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun
meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut
– turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan
iklimnya, batas –batas ekstrim dan juga polasiklusnya.

Sehingga hasil pengamatan data tersebut merupakan informasi penting pada


berbagai bidang terutama yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti
kehutanan dan pertanian, penerbangan,hidrologi dan pengairan serta kesehatan
masyarakat

1.2 Tujuan
1. Melaksanakan tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa Lingkungan
2. Mengamati secara langsung bagaimana kondisi Stasiun Maritim Pontianak
1.3 Manfaat

2
Dari kunjungan ini, mahasiswa/mahasiswi Teknik Lingkungan diharapkan
mengetahui secara langsung proses kerja di Stasiun Maritim Pontianak.
Dan juga mengenal apa-apa saja alat pendukung yang terdapat di Stasiun
Maritim Pontianak.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 PENGERTIAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN
GEOFISIKA
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia yang lebih
kita kenal dengan BMKG merupakan lembaga pemerintahan non
departemen yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan
Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. 2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


a. Melakukan pengamatan dan penyandian sinoptik permukaan 22/7
b. Melakukan pengelolaan data
c. Memberikan pelayanan informasi cuaca pelayaran dan cuaca
pelabuhan
d. Memberikan informasi peringatan dini gelombang tinggi
e. Melaporkan kejadian cuaca ekstrem
f. Melakukan kegiatan PMO (port meteorological officer) yaitu
memberikan informasi kondisi cuaca pelayaran kepada kapal yang
akan berlayar serta mengambil data cuaca selama kapal berlayar
g. Melakukan kegiatan famvoyage
h. Melaksanakan pengamatan khusus untuk kepentingan iklim maritim

2. 3 SARANA DAN PRASARANA


Model Prakiraan Untuk Operasional Stasiun
WINDWAVE O5
- Second Generation Model
- Data Global GFS

4
- Output Produk Gelombang Laut, Angin 10 meter, Arus Permukaan,
Upwelling-Downwelling
- Dirunning secara mandiri di setiap stasiun meteorologi maritim

INA WAVE

- Low Resolution, Data Angin, Global GFS


- Output Produk : Gelombang Laut dan Angin 10 meter
- Dirunning oleh kantor BMKG Pusat
- Third Generation Model
- High Resolution Data Angin WRF Strenghtning
2. 4 Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik


turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh
kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda
astronomi terutana oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda
angkasa lainnya dapat diabaikan karena jarak lebih jauh atau ukurannya
lebih kecil.

2. 5 Tipe-Tipe Pasang Surut Air Laut


2. 5. 1 Pasang surut harian ganda (Semi diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut
dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara
berurutan secara beratur. Periode pasang surut adalah 24 jam 50
menit.

2. 5. 2 Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali air surut.
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.

2. 5. 3 Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide


prevailing semidiurnal)

5
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut,
tetapi tinggi dan periodenya berbeda.

2. 5. 4 Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide


prevailing diurnal)

Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali
air surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua
kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang
sangat berbeda.

2. 6 Jenis Pasang

Arus pasang dibagi menjadi 2, yaitu :

2. 6. 1 Pasang Purnama (spring tide)


Peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang
besar terjadi saat posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis
(konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul
menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap
ke bulan mengalami pasang naik besar.
2. 6. 2 Pasang Perbani (neap tide)
Peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang
kecil ini terjadi saat posisi matahari-bulan-bumi membentuk susut 90
derajat. Gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi berlawanan arah
sehingga kekuatannya menjadi berkurang (Saling melemahkan)

2. 7 APOGEE DAN PERIGEE

6
Bulan mengorbit bumi dengan lintasan elips. Bumi berada pada salah satu
fokusnya sehingga terdapat posisi bulan terdekat yang disebut perigee dan posisi
bulan terjauh yang disebut apogee.

2. 8 . Banjir Rob

Banjir rob merupakan banjir yang airnya berasal dari air laut. Banjir rob ini adalah
banjir yang diakibatka oleh pasangnya air laut, hingga air yang pasang tersebut
mengenai daratan. Banjur rob ini juga dikenal dengan banjir genangan.

7
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

3.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan


Pada tanggal 12 November 2018, kami melakukan kunjungan ke
Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak. Stasiun ini berada di
Komplek Pelabuhan Dwikora Pontianak.

3.2 Profil Instansi


Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak berada di komplek
Pelabuhan Dwikora Pontianak dengan letak geografis 0 06’10’’ dan
109 21’ 00’’ BT dan ketinggian 5 meter di atas Permukaan laut.
Tahun 1997, pos pengamatan di bawah pengawasan Stamet
Supadio. Peningkatan Status menjadi Stasiun Meteorologi Maritim
kelas IV Operasional 12 jam terjadi pada tahun 2006. Tahun 2012
Peningkatan Jam Operasional Stasiun Meteorologi Maritim kelas
IV Operasional 15 jam. Di tahun 2018 ini, Peningkatan Jam
Operasional Stasiun Meteorologi Maritim kelas IV Operasional 24
jam.
Pengguna informasi Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak dari
tahun ke tahun mengalami penambahan, dari Gubernur, Walikota
SKPD Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota UPT
kementrian, perusahaan pelayaran, media massa, mahasiswa
sampai masyarakat umum.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat-alat yang digunakan

SANGKAR
METEOR

1. Termometer maximum dan minimum


Fungsi termometer ini sama seperti termometer lainnya. Mengatur suhu
udara.
2. Bola kering dan bola basah
Bola kering dan bola basah ini fungsinya mengatur kelembapan.
3. Termohygrograph
Fungsi dari termohygrograph ini ialah membaca suhu dan kelembapan.

9
1111

1. PENAKAR HUJAN OBS


Penakar hujan Onservatorium merupakan hujan non-recording atau tidak
dapat mencatat sendiri. Penakar OBS berfungsi untuk mengukur jumlah
curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah dalam periode waktu 24
jam.

2. PENAKAR HUJAN HELLMAN


Penakar Hujan otomatasi type Hellman adalah penakar hujan yang dapat
mencatat sendiri. Badannya berbentuk silinder. Luas permukaan corong
penakarnya 200 cm2. Tingginya antara 100 sampai dengan 120 cm. Jika
pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka maka bagian dalamnya akan
terlihat.

AWS  merupakan alat yang dapat melakukan pengamatan dan pengeriman


atau mencatat hasil pengamatan parameter cuaca secara otomatis dan

10
secara langsung membuat kode-kode yang telah dikonversi Didalam AWS
terdapat bagian yang sangat penting, yaitu microcontroller atau
microprocessor, ini merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak /
pengedali kerja AWS.

Gambar di sebelah kiri, terdapat sebuah pipa yang berdiri tegak. Pipa ini
berfungsi untuk mengukur suhu air. Namun, pipa tersebut dalam keadaan
rusak, sehingga hasilnya selalu (-). Kemudian alat disamping pipa yang
berbentuk seperti penggaris besar, berfungsi sebagai pengukur ketinggian
air dan bersifat manual. Digambar sebelah kanan juga berfungsi mengukur
ketinggian air, bedanya antara pengukur sebelah kiri dan sebelah kanan
ialah cara kerjanya. Jika pengukur disebelah kiri itu bersifat manual, maka
pengukur disebelah kanan bersifat otomatis dan memiliki sensor yang
dipancarkan
kebawah
permukaan sungai.

11
Alat ini sebagai pencatat otomatis seperti suhu,
ketinggian air, sampai sinar radiasi matahari.

Gambar diatas adalah suasana atau situasi didalam kantor Stasiun. Dimana kantor
tersebut bisa dibilang ruang kontrol dan ruang penerima hasil dari alat-alat yang
sudah disebutkan diatas.

12
BAB V
PENUTUP

4. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah :
1. dapat mengetahui bahwa BMKG adalah lembaga yang memiliki
tugas pokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
meteologi, klimatologi, kulialitas udara dan geofisika.
2. dapat mengetahui fumgsi dan peran dari alat-alat yang digunakan
dalam penelitian cuaca dan iklim.

4. 2 Saran
Alat – alat klimatologi seharusnya digunakan sebaik-baiknya dalam
memprediksi cuaca dan iklim yang akan terjadi, dan kami berharap
kuliah lapangan ini bisa lebih mampu membuat mahasiswa memahami
berbagai alat klimatologi dan menjadi tambahan lmu pengetahuan
yang baru.

13
DAFTAR PUSTAKA

ALHAZEN Journal of Physics Vol. II No. 2 Th. 2016 “ANALISIS TAMAN


ALAT CUACA KOTA BANDUNG DAN SUMEDANG MENGGUNAKAN
SATELIT TERRA BERBASIS PYTHON”

N. Asynuzar, "Pengembangan Aplikasi Pengolahan Data Cuaca pada Stasiun


Meteorologi Maritim Pontianak," Sistem dan Teknologi Informasi (Justin), Vol.
III, No. 1, 2014.

Makalah Laporan Praktek BMKG


https://pspfpik015umi.wordpress.com/2017/05/23/makalah-laporan-praktek-
bmkg/ (diakses tanggal 28 November 2018)

14
Lampiran

15
16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai