Prinsip-prinsip ini membentuk kerangka kerja untuk menciptakan tata kelola yang baik dan
meningkatkan kinerja birokrasi. Implementasi good governance di Indonesia melibatkan berbagai
upaya, seperti penyusunan regulasi yang mendukung good governance, pemberdayaan masyarakat
melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan, penguatan sistem pengawasan dan
akuntabilitas, peningkatan kapasitas birokrasi, dan pemberantasan korupsi. Pemerintah juga telah
mengadopsi berbagai program dan kebijakan untuk mendorong good governance, seperti Gerakan
Nasional Anti Korupsi dan program pelayanan publik yang berkualitas.
Materi 15
Tantangan Birokrasi di Era Digital
Narasi tentang birokrasi digital membahas berbagai aspek terkait dengan penerapan TIK dalam
konteks birokrasi. Penggunaan TIK dalam birokrasi digital melibatkan penggunaan
komputer, jaringan internet, perangkat mobile, dan aplikasi khusus yang dirancang untuk
mempermudah dan mempercepat proses administrasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan di
dalam birokrasi. Contoh dari penerapan birokrasi digital adalah penggunaan sistem elektronik untuk
pengajuan dokumen, pengelolaan data, serta komunikasi dan kolaborasi antarunit kerja di dalam
birokrasi. Tetapi, implementasi birokrasi digital juga menghadapi beberapa tantangan.
Selain itu, kesenjangan akses dan literasi digital antarwilayah atau kelompok masyarakat juga perlu
diperhatikan agar manfaat dari birokrasi digital dapat dirasakan secara inklusif oleh seluruh
masyarakat. Dengan penerapan birokrasi digital, diharapkan birokrasi dapat beroperasi dengan lebih
efektif, responsif, dan mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada
masyarakat. Salah satu aspek penting dalam birokrasi digital adalah otomatisasi proses
administrasi. Dengan adanya birokrasi digital, proses-proses ini dapat dilakukan dengan lebih
efisien, akurat, dan cepat, menghemat waktudan biaya baik bagi pemerintah maupun masyarakat.