Anda di halaman 1dari 5

Nama : Revika Lestari P

Fakultas : Ilmu Administrasi Pascasarjana STIAMI


NIM : BC212120358
Tugas Mata Kuliah : Managemen Sektor Publik

1. Jelaskan hubungan Manajemen Publik dengan Administrasi Publik,


jawaban lengkapi dengan gambar dan untuk menjelaskan gunakan teori
dari J. T. Keban (2008) 6 Dimensi Strategis Administrasi Publik!
Buku yang ditulis oleh Nicholas Henry (1995) memberikan beberapa ruang
lingkup yang dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas (selain perkembangan
administrasi publik itu sendiri), antara lain :
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaandengan model-model
organisasi dan prilaku birokrasi,
2. Manajemen publik yaitu berkenan dengn sistem dan ilmu menejemen,
evaluasi program dan produktivitas, anggaran publik dan manajemen
sumberdaya manusia.
3. Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan
implementasinya, privatisasi, afministrasi antar pemerintahan dan etika
birokrasi.
Aspek atau dimensi strategis yang dibicarakan dalam administrasi publik atau
yang paling menetukan dinamika administrasi publik adalah (1) manajemen
faktor internal dan external, (2) pengaturan struktur organisasi agar kewenangan
dan struktur tanggung jawab, termasuk prilakunya sesuai kondisi dan tuntutan
lingkungan, (3) respons secara benar terhadap kebutuhan, kepentingan dan
aspirasi masyarakat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan publik, (4)
pengaturan moral dan etika melalui kode etik agar semua penggunaan
kemampuan, kompetensi dan profesi tidak disalahgunakan untuk kepentingan di
luar kepentingan publik, (5) pengenalan karakteristik lingkungandimana
administrasi publik itu beroperasi, baik dalam konteks hubungan antara lembaga
negra, lembaga swasta, masyarakat dan lingkungan lain seperti lingkungan
politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan (6) akuntabilitas kinerja yaitu suatu janji
kepada publik yang harus dipenuhi atau ditepati dan dapt dipertaggungjawabkan
melalui berbagai kegiatan pelayanan atau pemberian barang barang publik.
Dengan kata lain, ruang lingkup suatu administrasi publik meliputi dimensi-
dimensi strategis berikut :
1. Dimensi Kebijakan
2. Dimensi Organisasi
3. Dimensi Manajemen
4. Dimensi Moral dan Etika
5. Dimensi Lingkungan
6. Dimensi Akuntabilitas Kinerja

1
Hubungan Antar Dimensi-dimensi Administrasi Publik
Lingkungan dapat mempengaruhi kinerja secara langsung tanpa melalui
kebijkan, manajemen, organisasi, moral dan etika, seperti masuknya kebiasaan
dan tradisi masyarakat, perubahan gaya hidup, perubahan harga dan nilai tukar,
bencana alam, dsb., yang mempengaruhi kinerja organisasi publik karena
menambah biaya denan kesulitan lebih tinggi.

Dimensi
Moral/Etika

Dimensi Dimensi
Dimensi Dimensi
Manajemen Kinerja
Lingkungan Kebijakan

Dimensi
Organisasi

Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa kelima dimensi yaitu lingkungan,
kebijakan, organisasi, manajemen, dan etika sangat berpengaruh terhadap
kinerja administrasi publik. Gambar tersebut menunjukan apabila kinerja
administrasi publik pada suatu saat buruk, maka dapat ditelusuri penyebabnya
dari kelima dimensi tersebut atau kombinasi dari kelima dimensi tersebut.
Hubungan-hubungan ini harus dilihat sebagai hubungan yang bersifat strategis
karena kebanyakan masalah kinerja birokrasi yang muncul di dalam tubuh
administrasi publi justru berakar atau berasal dari sini.

2. Jelaskan pengertian-pengertian tentang


a. Government
pengarahan dan administrasi yang memiliki wewenang atas kegiatan
orang-orang dalam sebuah negara: negara bagian, kota, dan
sebagainya. Atau bisa juga diartikan sebagai lembaga atau badan
yang menyelenggarakan pemerintahan negara, negara bagian, kota
dan sebagainya.
b. Governance
proses interaksi sosial politik antara pemerintahan dan masyarakat
dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan- kepentingan
tersebut.

2
c. E-Government
adalah penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi informasi
dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintahan dalam kaitannya
dengan masyarakat, dunia usaha, dan pihak lain yang berkepentingan.
d. E-Governance
adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
proses tata kelola multi-sektor (tidak hanya sektor publik, tetapi juga
sektor swasta dan non-pemerintah).

3. Berikan penjelasan mengenai tantangan dan solusinya tentang


administrasi publik era Industri 4.0

ada 2 tantangan utama yang dihadapi Ilmu Administrasi di era digital. “Pertama
adalah meningkatkan pengalaman kualitas layanan publik berbasis teknologi dan
kedua meningkatkan kemampuan dan kompetensi ilmu administrasi berbasis
digital sebagai pelaku utama layanan public. Problem lainnya terkait bagaimana
mengubah kultur dan kompetensi baru terkait perkembangan era digital yang
sangat masiv dan juga global. Persaingan tidak hanya terjadi di negara kita
sendiri namun juga dengan negara lain.
Solusinya adalah dbuatnya sistem layanan public yang holistic sustainable dan
komprehensif terintegrasi dengan berbagai macam platform yang dibutuhkan
masyarakat, kedua adalah peningkatan kompetensi pegawai dengan Studi
lanjutan atau Pendidikan dan Pelatihan untuk mendukung kinerja berbasis digital,
ketiga adalah kultur dan inovasi yang terus di kembangkan.

4. Dalam rangka reformasi birokrasi, dilakukan peningkatan kualitas


pelayanan. Pertanyaan:
a. Kemukakan kualitas pelayanan yang sudah dilakukan terutama dalam
era industri 4.0
Kualitas pelayanan publik khususnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
sektor perizinan dan non perizinan saat ini sudah dilakukan secara daring
(online) melalui website www.jakevo.jakarta.go.id atau bisa melalui aplikasi
berbasis android JAKEVO. Hal ini dilakukan karena tuntutan perubahan
lingkungan yang mengharuskan Pemerintah juga menyikapi adanya perubahan
bisnis proses yang sebellumnya dilakukan secara manual pengumpulan berkas
menjadi ungggah berkas ke website/aplikasi.

b. Berikan masalah yang dihadapi dalam implementasi dari kebijakan


tersebut
Tentunya permasalahan tidak luput dari implementasi kebijakan tersebut mulai
dari seringnya bug pada sistem, gangguan jaringan pada petugas serta berkas
persyaratan / isian yang masih belum sesuai dengan routing slip perizinan dan
non perizinan.

3
c. Sehubungan dengan masalah pada b, apa pendapat saudara tentang
solusinya
Permasalahan tersebut ditindaklanjuti dengan adanya perbaikann sistem,
laporan kendala ke Pusdatin serta koordinasi dengan bagian Pengembangan
terkait SOP perizinan online agar di samakan dengan web/aplikasi.

5. Implikasi Revin 4.0 pada birokrasi adalah Smart ASN Pertanyaan


a. Jelaskan pengertian dan tujuan dari Smart ASN
setiap ASN harus dapat merespon perkembangan teknologi dan informasi
dengan positif. Setiap ASN harus dapat bersikap adaptif terhadap teknologi agar
kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Untuk menjawab hal tersebut,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia (Kementerian PAN dan RB) telah mencanangkan Kebijakan
Manajemen ASN Menuju Smart ASN 2024. Melalui kebijakan tersebut,
diharapkan akan dapat terbentuk Birokrasi berkelas Dunia. Dalam upaya
membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat
memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas,
wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi,
bahasa asing dan entrepreneurship. Seorang ASN yang ‘Smart’ juga diharapkan
dapat berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung
transformasi birokrasi di Indonesia.

b. Uraikan titik temu Smart ASN dengan Revin 4.0


Revolusi industri 4.0 ditandai dengan lima teknologi yang menjadi pilar utama
dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of Things, Big
Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing. Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan revolusi industri ini
membawa dampak pada berbagai sektor kehidupan. Tidak terkecuali pada
sektor birokrasi pemerintahan. Salah satu dampaknya adalah, perkembangan
era Revolusi Industri 4.0 menuntut adanya peningkatan akuntabilitas dan
transparansi dari organisasi pemerintah serta responsif yang tinggi dan cepat.
Tiap-tiap organisasi atau instansi pemerintah juga dituntut untuk selalu
mengembangkan inovasi, manajemen inovasi dan mengelola risiko serta
integrasi organisasi dalam membangun kolaborasi dan sinergitas. Di era Industri
4.0, hampir 60% jenis pekerjaan di negara OECD akan tergantikan oleh
otomatisasi. Kebutuhan terhadap pekerja high-skilled akan semakin tinggi.
Kebijakan industri dan pengembangan ekonomi yang ada saat ini akan ditantang
dengan derasnya arus digitalisasi.

Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta


profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Smart ASN menjadi
jawaban dari prioritas pembangunan SDM serta grand design reformasi birokrasi
nasional.

4
c. Kemukakan tentang potret Smart ASN menurut persepsi saudara
Menurut pendapat saya potret Smart ASN haruslah memiliki sikap yaitu:
Nasionalisme : Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap nasionalisme
tentu sudah menjadi suatu keharusan. Seorang ASN harus memiliki sikap
nasionalisme, yang salah satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat
kita pahami sebagai sebuah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
luhur Pancasila.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan
nilai-nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan.
Integritas : Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2020 Tentang
Pembangunan Integritas Pegawai Aparatur Sipil Negara, integritas didefinisikan
sebagai konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya.
Pengembangan integritas ASN diukur melalui kejujuran, kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama; dan pengabdian
kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Wawasan Global : Upaya membentuk ASN yang berwawasan global
merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan kompetensi Aparatur
Sipil Negara (ASN), untuk mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang
adaptif serta mendukung fleksibilitas dan inovasi.
Hospitality (Keramahan) : ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu
keramahan tentu menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Hospitality atau
keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis
tutur kata dan sikapnya dalam setiap pelaksanaan tugas, khususnya dalam
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Networking (Jaringan) : Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi lain juga perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan
instansi atau orang lain, akan dapat mempermudah aparat negara dalam
memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Penguasaan Teknologi Informasi : Teknologi informasi yang kian hari kian
berkembang harus dapat dirangkul dan dimanfaatkan oleh ASN dalam
pelaksanaan tugasnya. Pada masa kini, penguasaan atas aplikasi perkantoran
seperti Word, Excel dan Powerpoint, dapat dikatakan tidak lagi menjadi nilai
tambah. Tidak menjadi nilai tambah yang dimaksud di sini adalah, penguasaan
akan aplikasi perkantoran tersebut memang sudah sewajarnya dan seharusnya
dikuasai oleh tiap-tiap aparat negara.

Anda mungkin juga menyukai