Pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan
perhatian serius terhadap Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Pelaksanaan dan
Penyederhanaan Reformasi Birokrasi. Hal tersebut tertuang dalam 5 (lima) arahan utama
Presiden sebagai strategi dalam pelaksanaan Nawacita dan pencapaian sasaran Indonesia Emas
2045. Pencapaian Indonesia Emas 2045 dapat dicapai melalui transformasi ekonomi yang
didukung oleh hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, infrastruktur,
penyederhanaan regulasi, dan reformasi birokrasi. Untuk itu, reformasi birokrasi menjadi
prioritas pembangunan nasional pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2025. Pemerintah
Indonesia memiliki komitmen melaksanakan reformasi birokrasi untuk mewujudkan Birokrasi
Kelas Dunia, melalui perubahan mendasar dalam manajemen ASN, yakni penerapan sistem
merit sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU-ASN).
Tantangan Kedepan
Selain itu, untuk melepaskan diri dari status lower-middle income country, pemerintah
perlu meningkatkan kualitas ASN. Diperlukan ASN yang profesional dan dapat mendorong
terwujudnya pemerintahan yang efektif dan selanjutnya mendorong perekonomian Indonesia
dari lower-middle income country menjadi upper-middle income country. Sebagi contoh negara
Singapura dan Korea telah berhasil menerapkan manajemen ASN dengan pendekatan human
capital yang profesional. Manajemen SDM ASN yang masih berfokus pada hal administratif
menyebabkan pelaksanaan reformasi birokrasi terhambat dan kualitas tata kelola
pemerintahan tidak berjalan optimal. Perlunya kesadaran dan pemahaman instansi pemerintah
tentang manfaat dan pentingnya penerapan sistem merit dalam manajemen ASN
membutuhkan komitmen yang tinggi bahwa upaya membangun sistem merit terutama dalam
pengisian jabatan dilaksanakan secara konsisten.
Tantangan kedepan yang perlu mendapatkan perhatian bagi manajemen ASN, antara
lain: (1) Penguatan birokrasi yang profesional, netral, berkinerja tinggi dan berkualitas melalui
penerapan sistem merit; (2) Perluasan e-government melalui digitalisasi sistem manajemen ASN
yang efekitf, efisien dan terintegrasi; (3) Penegakan Netralitas, Nilai Dasar, Independensi dan
kemandirian pegawai ASN dari intervensi politik dan benturan kepentingan; (4) Dukungan
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), Pejabat yang Berwenang (PyB) dan pegawai untuk
menerapkan Undang-Undang ASN secara konsisten; (5) Penguatan implementasi manajemen
ASN, melalui penerapan manajemen talenta nasional ASN, penyederhanaan eselonisasi, dan
penataan jabatan fungsional; dan ) Pengembangan manajemen talenta pada setiap Instansi
Pemerintah, untuk memenuhi kebutuhan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Nasional
pada posisi strategis yang relevan untuk mendukung pembangunan nasional.
RPJMN 2020-2024 dilaksanakan pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dengan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut diwujudkan melalui 9
(sembilan) Misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua. RPJMN 2020-2024 memfokuskan
pembangunan bidang sumber daya manusia sebagai pilar kemajuan bangsa, khususnya
aparatur sipil negara (ASN). KASN sebagai lembaga independen yang telah diberikan mandat
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU-ASN), untuk melaksanakan
pengawasan terhadap penerapan nilai dasar ASN, kode etik dan kode perilaku pegawai ASN,
serta penerapan sistem merit dalam manajemen dan kebijakan ASN, akan mendukung agenda
dan program prioritas nasional pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024. KASN
mendapat mandat untuk memastikan capaian target 6 (enam) Proyek Prioritas yang terdapat
dalam Program Prioritas Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila (PN 4) dan
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola (PN 7), terkait Kegiatan Prioritas Penguatan Implementasi
Manajemen ASN memiliki indikator dan target kinerja Persentase Instansi Pemerintah dengan
Indeks Sistem Merit Kategori Baik ke Atas mencapai: (a) Kementerian: 100%; (b) LPNK: 100%;
(c) Provinsi: 85%; dan (d) Kab/Kota: 30%.
Aparatur Sipil Negara memiliki peran penting dan sentral untuk dapat mewujudkan
reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, dan KASN menjadi salah satu ujung
tombak utama yang berperan menjamin penerapan manajemen ASN berbasis sistem merit
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Upaya pembenahan manajemen ASN
melalui penerapan sistem merit akan mampu mewujudkan tujuan bangsa Indonesia untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat secara umum. Namun, upaya pembenahan manajemen
ASN melalui penerapan sistem merit tidaklah mudah, peran KASN selaku ujung tombak
pengawas dan penjamin implementasi sistem merit di Indonesia mendapat resistensi dari
pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan. Hal ini dapat dilihat dari masifnya isu revisi
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, revisi UU ASN memuat
agenda pembubaran KASN. Upaya pembubaran KASN akan melemahkan secara fundamental
upaya implementasi dan penegakan sistem merit dalam Manajemen ASN, hal tersebut juga
membuka celah terjadinya intervensi politik di kalangan ASN dan jual beli jabatan yang selama
ini sudah berhasil ditekan oleh pengawasan yang dilakukan KASN. Selain itu, upaya
pembubaran KASN dinilai tidak selaras dengan agenda prioritas reformasi birokrasi yang
digencarkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Selanjutnya,
pandemi Covid-19 juga turut menjadi faktor penghambat implementasi sistem merit dalam
manajemen ASN secara optimal, adanya pandemi membawa perubahan besar terkait cara kerja
ASN diseluruh Indonesia. Diperlukan akselerasi reformasi birokrasi dan optimalisasi
pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang kinerja ASN. Akan tetapi kendala-kendala
tersebut tidak menyurutkan KASN untuk tetap menjalankan tugas dan fungsinya menjadi motor
utama pengawas dan penjamin implementasi sistem merit di Indonesia, hal ini tercermin dari
capaian kinerja yang berhasil dicapai oleh KASN pada tahun 2021 yang cukup impresif.