Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 030839614
MATAKULIAH : ADPU4500 / TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)
TUGAS 1
JAWABAN :
Namun mekanisme berbasiskan tehnologi itu perlu tetap dipantau dan dikawal
berkaitan dengan pengimplementasiannya buat meminimalkan
berlangsungnya manipulasi yang dikerjakan birokrasi.
Berikut pilihan perpecahan permasalahan patologi di badan birokrasi dalam
membuat pelayanan publik yang efektif, responsive, dan akuntabel dan
terbuka perlu diputuskan kebijkan sebagai dasar sikap aparatur birokrasi
pemerintahan seperti berikut :
Tiap wilayah propinsi dan kabupaten dituntut membuat Perda yang pasti
mengendalikan secara imbang hak dan keharusan dari pelaksana dan pemakai
pelayanan publik.
Ombusman harus diberi wewenang yang ideal untuk lakukan interograsi dan
cari penuntasan yang adil pada konflik di antara pemakai layanan dan
pelaksana dalam proses pelayanan publik.
Peningkatan sumber daya aparat bukan satu – satunya langkah untuk keluar
dari ketegangan birokrasi. Tapi selaku satu usaha pasti ada hasilnya,
keseluruhnya pembimbingan kualitas birokrasi atau aparat pemerintahan
minimal ada setitik pencerahan, tetapi tetap harus dinaikkan secara terus-
terusan agar dibuat figur birokrasi atau aparat yang profesional dan berwatak.
Dengan usaha – usaha yang seperti telas dikatakan pada pengkajian di atas
diinginkan bisa merealisasikan Good Governance.
2. Sebuah kebijakan, mau tidak mau pastilah menimbulkan dampak, baik itu
dampak positif maupun negatif. dampak positif dimaksudkan sebagai dampak
yang memang diharapkan akan terjadi akibat sebuah kebijakan dan
memberikan manfaat yang berguna bagi lingkungan kebijakan. sedangkan
dampak negatif dimaksukan sebagai dampak yang tidak memberikan manfaat
bagi lingkungan kebijakan dan tidak diharapkan terjadi.
Tidak bisa dipungkiri, penanganan pasien yang terinfeksi dan memutus mata
rantai Covid-19 membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebagai gambaran,
Pemerintah China telah mengeluarkan dana sebesar US$ 16 miliar dan
Amerika Serikat sebesar US$ 8,3 miliar, dan diperkirakan jumlahnya akan
bertambah di tengah masih merebaknya Covid-19. Pemerintah Indonesia
sendiri akan menambah dana Rp 405,1 triliun, diluar dana yang telah
dikucurkan sebelumnya, senilai Rp158,2 triliun. Dengan demikian, Pemerintah
secara total menyalurkan dana sebesar Rp 563,3 triliun. Dari total tambahan
anggaran Rp 405,1 triliun, dialokasikan untuk kesehatan sebesar Rp 75 triliun,
perlindungan sosial Rp 110 triliun, insentif perpajakan dan stimulus kredit
usaha rakyat (KUR) Rp 70,1 triliun, dan pemulihan ekonomi nasional Rp 150
triliun.
Perppu juga memberikan keringanan atau insentif perpajakan antara lain pajak
penghasilan karyawan (PPh pasal 21), penyesuaian tarif pajak penghasilan
badan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kemudahan dan/atau keringanan
pemenuhan kewajiban perpajakan serta pembebasan/keringan bea masuk. Hal
ini tentu membantu dunia usaha yang terimbas Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA