Anda di halaman 1dari 24

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI

KORUPSI
“Sistem Pengendalian Internal
Pemerintan dan Pembangunan
Zona Integritas”

Kelompok 12
Joko rifai
Rima ayu fitriana
Annisa f
Pengertian SPIP
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah
Penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi
Pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban,
harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta
efektif dan efisien.
Tujuan SPIP
1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian
tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Pengamanan aset negara
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan
Unsur-unsur SPIP
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri
dari lima unsur, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Kegiatan pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan pengendalian intern
1. Lingkungan Pengendalian

Merupakan kondisi dalam instansi pemerintah


yang mempengaruhi efektivitas pengendalian
internal. Dalam hal ini, pimpinan instansi
pemerintah dan seluruh pegawai harus
menciptakan dan memelihara lingkungan dalam
keseluruhan organisasi yang menimbulkan
perilaku positif dan mendukung terhadap
pengendalian inten dan manajemen yang sehat .
2. Penilaian Resiko

Kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang


mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah. Dengan demikian, pengendalian intern
harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi
unit organisasi, baik luar maupun dari dalam.
3. Kegiatan Pengendalian
• Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta
penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur
untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi resiko
telah dilaksanakan secara efektif.

• Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa


arahan pimpinan instansi pemerintah dilaksanakan.

• Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam


pencapaian tujuan organisasi.
4. Informasi dan Komunikasi
• Proses pengolahan data yang telah diolah dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan serta
tersampaikan informasi harus dicatat dan dilaporkan
kepada pimpinan instansi pemerintash dan pihak lain
yang dtentukan.
• Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sasaran
tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan
pimpinan instansi pemerintah secara berjenjang
melaksanakan pengendalian dan tanggung jawab.
5. Pemantauan Pengendalian
Intern

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja baik


secara kuantitatif dan kualitatif dari waktu ke waktu
dan memastikan bahwa hasil audit dan review lainnya
dapat ditindaklanjuti.
Pengertian Zona Integritas (ZI)
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan
kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan
WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya
dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan
kualitas pelayanan publik.
WBK
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK)
adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit
kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas kinerja.
WBBK
Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan
kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan
penguatan kualitas pelayanan publik.
Proses Pembangunan ZI
Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan
pada penerapan program Manajemen Perubahan,
Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,
Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
yang bersifat konkrit.
Manajemen Perubahan
• Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah
secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja,
pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set)
individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi
lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
pembangunan zona integritas.
Penataan Tatalaksana
• Penataan tatalaksana bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,
proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien, dan terukur pada Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM
Manajemen SDM
• Penataan sistem manajemen SDM aparatur
bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme
SDM aparatur pada Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM
Penguatan Akuntabilitas
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Target
yang ingin dicapai melalui program ini adalah:

• Meningkatnya kinerja instansi pemerintah

• Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.


Penguatan Pengawasan
• Penguatan pengawasan bertujuan untuk
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN pada masing-masing instansi
pemerintah.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
• Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan
untuk membangun kepercayaan masyarakat
terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai
sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan
publik

Anda mungkin juga menyukai