Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena Berkat limpahan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini diwaktu yang tepat.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas harian Farmasetika dasar. Makalah ini berisi
kan tentang Pengenalan obat, penggolongan obat, Obat menurut UUD dan lain sebagainya.
Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat membantu sebagian mahasiswa dan
mahasiswi farmasi yang membaca mendapat informasi terbaru dan memudahkan dalam
pembelajaran mata kuliah farmasetika dasar.
Tim Penulis
1
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
Tujuan.............................................................................................................................................3
Definisi Obat...................................................................................................................................4
Pengolonggan obat.........................................................................................................................5
Kesimpulan ..................................................................................................................................14
Daftar pustaka..............................................................................................................................15
2
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu farmasi sudah semakin maju.Banyak sekali macam macam jenis obat
dikembangkan.Segala macam penggolongan obat pun sudah semakin diperbaharui dengan
adanya peraturan dari Kementrian Kesehatan .Karena masyakarakat kita semakin
membutuhkan segala jenis obat dengan kerja yang sesuai ditubuhnya. Kebutuhan obat di
kalangan masyarakat sangatlah penting bagi mereka.
Pelayanan farmasi pun kini semakin baik karena kepentingan kesehatan masyarakat. Ilmu
yang berkenaan dengan pelayanan farmasi seperti Farmasetikapun terus mengalami perubahan
dan peningkatan menjadi yang lebih baik. Mahasiswa juga harus mampu bertindak dengan
tanggap dalam membuat sediaan obat karena para mahasiswa diharapkan menjadi seorang
farmasis atau apoteker yang tanggap tepat dan mampu menolong masyarakat yang
membutuhkan obat untuk kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Obat
2. Apakah definisi khusus dari Obat
3. Berdasarkan apa sajakah penggolongan obat itu
4. Apa saja bentuk sediaan farmasi
5. Apa saja sumber bahan obat
C. Tujuan
Kami mengharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dan mahasiswi Farmasi dapat
menjelaskan tentang :
3
Bab II
PENGENALAN OBAT
1. Definisi Obat
Secara umum pengertian obat adalah senyawa zat,baik kimiawi,hewani maupun
nabati,yang digunakan dalam dosis yang tepat untuk menyembuhkan,meringankan atau
mencegah penyakit dan gejalanya.
Obat baru : Obat yang berisi zat seperti pelarut,pengisi,atau komponen lain yang
belum diketahui khasiat dan kegunaannya.
Obat esensial : Obat yang paling banyak dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN ) yang ditetapkan
oleh menteri kesehatan RI.
Obat generik : Obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya.
Obat jadi : Obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk sediaan
yang secara teknis yang sesuai dengan buku resmi / FI yang ditetapkan
pemerintah.
Obat paten : Obat jadi dengan nama dagang dan merupakan milik produsen
yang bersangkutan dan sudah dipatenkan.
Obat tradisional : Obat yang didapat dari bahan alam yang berupa
tumbuhan,hewan,mineral,yang secara turun- temurun telah digunakanuntuk
pengobatan dan diterapkan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
4
2. Penggolongan obat
Penggolongan obat dapat digolongan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:
5
Penandaan
Pengertian
Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya
atau pembuatnya.
Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus
mencantumkan tanda peringatan yang tercetak sesuai contoh. Tanda
peringatan tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm lebar 2
cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :
Contohnya :
P No.1 : Anti Histamin
P No.2 : Povidone Iodine dalam obat kumur
P No.3 : Povidone Iodine dalam solutio
P No.4 : Rokok dan serbuk untuk penyakit bengek untuk dibakar yang
mengandung Scopolaminum
P No.5 : Amonia 10% ke bawah
P No.6 : Suppositoria untuk wasir
Penandaan
c) Obat Keras
Pengertian
Obat bebas terbatas atau obat daftar “ G“ menurut bahasa belanda
singkatan dari “ Gevaarlijk” artinya berbahaya, maksudnya obat dalam
golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
7
Contohnya :
1. Asam mefenamat
2. Obat - obat antibiotik
3. Adrenalin dan hormon lain
Penandaan
d) Obat Narkotika
Pengertian
Menurut UU No. 35 tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis atau semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa,
mengurangi rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Penandaan
8
Berikut adalah pengelompokkan golongan obat narkotika
e) Obat Psikotropika
Pengertian
Menurut UU No. 5 tahun 1997, Psikotropika adalah zat atau obat baik
alamiah maupun buakn narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Penandaan
9
5) Berdasarkan efek yang ditimbulkan dalam tubuh dikelompokkan menjadi :
a) Sistemik : Obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh yang masuk ke
dalam peredaran darah, Contohnya Obat analgetika.
b) Lokal : Obat yang bekerja pada jaringan setempat yang hanya
memengaruhi bagian tertentu , Contohnya Pemakaian salep.
10
3. Formulasi sediaan obat
Formulasi adalah pembuatan berbagai bentuk sediaan yang mengandung bahan aktif
yang telah dikenal dan diketahui serta pembuatan berbagai bentuk sediaan dengan
bahan aktif baru.
1) Tujuan Formulasi
Tujuan Formulasi supaya obat dapat mencapai sasaran sesuai dengan
pengobatan,mengembangkan dan memproduksi sediaan farmasi secara optimal.
Faktor – faktor formulasi yang dapat merubah efek obat dalam tubuh adalah :
Bentuk fisik zat aktif ( amorf atau kristal, kehalusannya )
Keadaan kimiawi ( ester, garam, garam kompek ), contohnya A misillin anhidrat
lebih cepat diabsorsi daripada Ampisillin trihidrat.
Zat – zat pembantu ( zat pengisi, pelekat, pelicin, pelindung dll)
Proses teknik untuk membuat sediaan
Stabilitas obat
11
a) Fase Biofarmasetika
adalah fase yang meliputi waktu mulai penggunaan obat melalui mulut sampai
pelepasan zat aktifnya kedalam tubuh.
b) Fase Farmakokinetika
adalah fase yang meliputi semua proses yang dilakukan tubuh setelah obat
dilepas dari bentuk sediaannya yang terdiri dari :
1) absorpsi
Proses absorpsi terjadi di berbagai tempat pemberian obat, misalnya alat
cerna, otot, paru – paru, kulit. Absorpsi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Kelarutan obat
Konsentrasi obat
Bentuk sediaan obat
Cara pemakain obat
12
Luas permukaan kontak obat
2) Distribusi
Obat yang telah diabsorpsi akan tersebar melalui sirkulasi darah ke seluruh
tubuh dan harus melalui membran sela agar tercapai tepat pada efek aksi.
3) Metabolisme
Tujuannya untuk mengubah sedemikian rupa sehingga mudah diekskresikan
ginjal dalam hal ini menjadikan lebih hidrofil. Hal yang dapat memengaruhi
metabolisme :
Fungsi hati,
Usia
Faktor genetik ( turunan )
Adanya pemakaian obat lain secara bersamaan
4) Ekskresi
Dilakukan oleh ginjal melaui air seni dan dikeluarkan dalam bentuk metabolit
atau bentuk asalnya. Beberapa cara pengeluaran obat:
Kulit
Paru – paru
Hati
Air susu ibu
Usus
c) Fase Farmakodinamika
adalah fase dimana obat telah berinteraksi dengan sisi reseptor dan siap
memberikan efek.Tidak semua obat bersifat menyembuhkan penyakit, banyak
diantaranya hanya meniadakan atau meringankan gejalnya saja.Oleh karena itu
efek obat dibedakan menjadi :
13
Bab III
Penutupan
Kesimpulan
Obat merupakan suatu zat tunggal atau campuran yang digunakan untuk pencegahan,
diagnosa dan pengobatan. Beberapa jenis obat secara khusus antara lain obat jadi, obat generik
obat tradisional dll. Penggolongan obat dapat dibedakan berdasarkan peraturan dalam UUD
kesehatan, penggunaan serta cara kerja obat. Sediaan obat juga terdiri dari berbagai macam
bentuk seperti padat, setengah padat, cairan dan gas. Adanya bentuk sediaan obat juga
membantu pasien dalam mengkonsumsi obat seperti menutupi rasa pahit obat dengan
penggunaan kapsul. Bahan obat juga terdapat berbagai macam sumber seperti tumbuhan,
hewan, sintetis, serta mikroba atau fungi.
14
Daftar pustaka
15