Oleh Kelompok 5;
Kelas I / Semester 1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pembelajaran Active Learning
A. Pengertian Pembelajaran Active Learning ................................................5
B. Karakteristik Pembelajaran Active Learning.............................................8
C. Fungsi Pembelajaran Active Learning.......................................................9
D. Unsur-unsur Pembelajaran Active Learning .............................................9
E. Kelebihan Pembelajaran Active Learning..................................................12
F. Kekurangan Pembelajaran Active Learning...............................................13
2.2 Model dalam Pembelajaran Active Learning
a. Hakikat Model Pembelajaran ....................................................................14
b. Model-model Pembelajaran ......................................................................15
1. Model Pembelajaran Kooperatif............................................................20
2. Model Pembelajaran Kontekstual / CTL..............................................26
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah/PBL........................................30
4. Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournament )....................33
5. Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)....36
6. Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together).......................39
7. Model Pembelajaran Snowball Throwing..............................................42
8. Model Pembelajaran Take and Give......................................................44
9. Model Pembelajaran Problem Terbuka / Open Ended.........................44
10. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.......................................46
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................68
3.2 Saran ...............................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan tercapai melalui pembuatan makalah ini
yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui anak yang berkebutuhan khusus
2. Untuk mengetahui pola anak berkebutuhan khusus
3. Untuk mengetahui macam macam gangguan pada anak berkebutuhan
khusus
4. Untuk mengetahui cara menganggulangi gangguan terhadap anak yang
berkebutuhan khusus
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan didapat melalui pembuatan makalah ini bagi
pembaca maupun penulis yakni:
Bagi Pembaca
Bagi Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah sebagai pengganti istilah lama
anak cacat atau penyandang cacat. Sebenarnya istilah Anak Bekebutuhan Khusus
adalah untuk menunjuk mereka yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/atau sosial.
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
negara. Hak anak yang wajib dipenuhi diantaranya adalah hak untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran. Anak berkebutuhan khusus usia dini juga berhak
mendapatkan layanan pendidikan.
Anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam
memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu. Agar anak berkebutuhan khusus
mendapat pengajaran yang benar maka perlu diiperhatikan jenis-jenis berkebutuhan
khusus (ABK).
2. Kesulitan Belajar
Anak dengan kesulitan belajar merupakan individu yang memiliki gangguan
pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis. Tak hanya itu biasanya gelombang
otaknya juga terganggu sehingga menyebabkan anak tersebut mengalami IQ yang
hanya rata-rata ataupun diatas rata-rata sedikit. Biasanya ABK dikategorikan sedang,
berat atau ringan dari IQ yang dimilikinya.
3. Kelainan Fisik
Secara fisik dan medis, umunya beberapa ada kondisi fisik dan medis yang
sangat berbeda dengan anak kebanyakan. Misalnya jika ia mengalami kebutuhan
khusus maka ia akan mengalami komplikasi dengan bagian organ tubuh lainnya. Hal
ini seringkali terjadi, mengingat anak-anak tersebut sering terjadi karena kurang
sempurnya pembelahan ketika kehamilan. Kelainan fisik bisa cacat fisik bisa juga
sakit dalam bentuk komplikasi.
4. Bersikap membangkang
Pada anak berkebutuhan khusus sulit untuk membedakan bahaya atau tidak,
salah atau tidak dan lain sebagainya. Sehinggga menyebabkan anak berkebutuhan
khusus memiliki rasa pembangkang atau melawan dan egois .Penyebab Kenakalan
Anak sangat banyak terjadi, namun untuk anak ABK itu sudah menjadi ciri khasnya.
5. Emosional
Emosional anak-anak ABK bukan hanya tempramen dan mudah marah
melainkan terjadi hal lainnya. Jika dilihat secara emosional, mereka seringkali
kesepian, depresi dan juga hal-hal layaknya putus asa, merasa sendiri dan kesal pada
orang lain tanpa sebab jika moodnya sedang buruk. Disinilah peran keluarga dan
orang tua untuk bisa mengendalikannya. Peran Keluarga Dalam Pendidikan
Anak yang berkebutuhan khusus harus lebih ekstra lagi.
Gangguan pada anak sangat banyak ada jenisnya salah satunya ada gangguan
fisik, selain gangguan fisik ada gangguan social emosional, dan ganggan intelektual
serta gangguan keterbakatan.
Gangguan fisik adalah anak yang menggalami kelainan atau cacat yang
menetap pada alat gerak ( tulang, sendi, otot ) sedemikian rupa sehingga memerlukan
peleyanan pendidikan khusus jika mengalami gangguan gerakan karena kelayuhan
pada fungsi otak.