Anda di halaman 1dari 4

Apakah cermin cembung selalu menghasilkan bayangan tegak dan diperkecil? Tuliskan prediksimu!

Bagaimanakah cara anda membuktikan bahwa listrik dapat menghasilkan magnet dan magnet dapat
menghasilkan listrik?

Cermin dengan sifat cembung seperti ini kebanyakan digunakan dalam dunia
transportasi. Selain sebagai cermin tikungan, kamu tahu nggak digunakan sebagai apa
lagi?

Ya, spion. Spion motor, mobil, truk, bahkan bus pun menggunakan cermin cembung.
Kenapa sih menggunakan cermin cembung? Mudahnya gini Squad, kalau di spion
itu, bayangan dari kendaraan orang lain yang bisa kamu lihat di
spion, jaraknya nggak sedekat yang kamu kira. Ya, dengan kata lain bayangan
kendaraan tersebut aslinya masih agak jauh dari posisi aslinya alias diperkecil. Ini
sesuai dengan sifat yang dihasilkan oleh cermin cembung yakni maya, tegak, dan
diperkecil.

Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bentuk lengkung,


dimana permukaan cermin yang memantulkan cahaya melengkung ke
luar. Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebarkan cahaya)
karena berkas cahaya yang datang dan mengenai permukaan cermin
cembung akan dipantulkan kembali dari satu titik dan menyebar.
Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya berbentuk
lengkung teratur ke luar. Bagian tengah cermin mempunyai jarak lebih
dekat ke benda dari pada bagian tepinya. Ada sebuah titik imajiner yang
menjadi pusat kelengkungan cermin yang memiliki jarak yang sama
dengan setiap titik di permukaan cermin.
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung ialah maya tegak
diperkecil. Bayangan tersebut dihasilkan dari berkas sinar istimewa pada
cermin cembung,yakni:
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah dari fokus.
2. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R.

3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar


dengan sumbu utama.

Maka dari itu bayangan benda yang terletak di depan cermin cembung
akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat
maya, sama tegak dan diperkecil.

Apakah Anda tahu bagaimana cara membuat magnet dengan menggunakan


arus listrik? Kita dapat membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik
searah (DC) melalui sebuah penghantar. Sumber listrik yang digunakan adalah
arus listrik searah atau direct current (DC).
Kita juga dapat menggantinya dengan arus listrik bolak balik atau alternating
current (AC) bertegangan rendah. Akan tetapi jika sumber listrik diganti dengan
arus AC bertegangan normal atau tinggi, maka tidak akan bisa merubah
penghantar tersebut menjadi bersifat magnetik.
Berikut cara membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik.

Alat dan Bahan


1. Satu buah paku besi dengan panjang 5 cm
2. Dua buah baterai segala ukuran (boleh ukuran AAA, AA, C, ataupun
D)
3. Kabel kumparan atau kawat besi
4. Beberapa buah jarum
5. Gunting
Langkah Kerja
1. Lilitkan kabel kumparan pada paku besi.
2. Kupas kedua ujung kabel kumparan menggunakan gunting.
3. Hubungkan kedua ujung kabel dengan kutub positif dan negatif
baterai.
4. Dekatkan jarum-jarum yang telah disiapkan dengan paku besi yang
telah dililit.
5. Maka paku besi tersebut akan dapat menarik jarum-jarum yang
berada di dekatnya.
Elektromagnetik termasuk jenis magnet sementara. Hal ini karena ketika arus
listrik diputus, maka sifat kemagnetan bahan akan hilang dalam hitungan detik.
Sehingga menyebabkan jarum-jarum yang semula menempel pada paku akan
jatuh atau lepas.
Kita bisa meningkatkan kekuatan elektromagnetik dengan memperbesar nilai
tegangan DC atau menambah jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan pada
paku besi.
Dengan ilmu fisika dapat dijelaskan bahwa kabel yang dialiri arus listrik akan
menimbulkan medan listrik dan mempengaruhi magnet elementer yang
menyusun besi atau baja. Hal tersebut membuat posisi magnet elementer yang
semula tidak teratur menjadi seragam dan searah. Sehingga akan membuat besi
memiliki sifat kemagnetan.

Percobaan yang Michael Faraday lakukan adalah dengan melilitkan dua buah kawat di sisi yang
berseberangan dari sebuah besi berbentuk torus, atau lingkaran yang berlubang seperti donat. Salah
satu ujung dari lilitan kawat dihubungkan ke baterai. Sedangkan kawat yang lainnya dihubungkan ke
galvanometer, alat yang bisa mendeteksi arus listrik dan arah alirannya.

Kawat yang dihubungkan ke baterai jadi sumber medan magnet, karena aliran listrik yang dihasilkan
oleh baterai akan menghasilkan medan magnet di sekelilingnya. Kunci percobaan yang dilakukan oleh
Michael Faraday terletak di kawat sebelahnya. Jika medan magnet bisa menghasilkan arus listrik, jarum
di galvanometer akan bergerak menyimpang dari angka nol yang menandakan adanya arus yang
mengalir di kawat
Ini lah hasil temuan Michael Faraday pada tahun 1831 yang kemudian pada hari ini kita pahami sebagai
Hukum Faraday. Dimana perubahan medan magnet menyebabkan adanya gaya gerak listrik atau GGL
yang membuat elektron pada kawat bergerak dan menghasilkan arus listrik.

Gaya gerak listrik ini tak hanya dipengaruhi oleh perubahan besar medan magnetnya . GGL juga dapat
dihasilkan melalui perubahan luas loop kawat serta perubahan sudut antara medan magnet dan loop
meskipun besar medannya dibuat konstan.

Hukum Faraday digunakan pembangkit listrik,generator di dalam pembangkit listrik memutarkan lilitan
kawat sehingga dapat mengelilingi magnet. Lalu hasilnya adalah munculnya arus listrik di lilitan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai