Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGATAR

Puji syukur kami ucapkan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidaya-Nya lah sehingga kami mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Karakteristik Peserta Didik”. Dan kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah
Magang 1 yaitu bapak Febrian, S.Pd.,M.Scdan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
baik moril maupun materil dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Magang I dan sebagai kajian terhadap
pemahaman pembaca mengenai Karakteristik Peserta Didik.

Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi siapapun yang


membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan penulisan
yang kurang berkenan.

PANDAN 24 JUNI 2022

Penulis
i
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

1.1.Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan ................................................................................................ 13
3.2.Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satunya terdapat
pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses pembelajaran
tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimal pendidik harus
menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum,
karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi
kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.

Dengan memahami karakteristik umum peserta didik, pendidik akan dapat merancang
pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang
kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karakteristik peserta didik
2. Bagaimana perkembangan fisik peserta didik
3. Bagaimana karakteristik umum perkembangan peserta didik
4. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi peserta didik
5. Bagaimana nilai – nilai pembentuk karakter peserta didik
6. Bagaimana perbedaan individu peserta didik

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan saat observasi.
2. Untuk dapat mengetahui bagaimana perkembangan fisik peserta didik yang baik.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik peserta didik.
.

BAB II
PEMBAHASAN

1
1. Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Kata “character” berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to


engrave (melukis, menggabar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau
metal.Berakar dari pengertian seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda
atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan suatu pandangan bahwa karakter
adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang. Setelah
melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat di ramalkan
bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada disekitar dirinya.

Maknanya dari pengertian pendidikan karakter yaitu merupakan berbagai


usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah bahkan yang dilakukan bersama-
sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan
remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian,bertanggung jawab.

Lebih lanjut Williams (2000) menjelaskan bahwa makna dari pengertian


pendidikan karakter tersebut awalnya di gunakan oleh Commission on Character
Education di Amerika sebagai suatu istilah payung yang meliputi berbagai
pendekatan, filosofi, dan program.pemecahan masalah, pembuatan keputusan,
penyelesaian konflik meruoakan aspek yang penting dari pengembangan karakter
moral. Oleh karena itu, didalam pendidikan karakter semestinya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengalami sifat-sifat tersebut secara langsung.

Fungsi pendidikan karakter

Pendidik karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta
didik. Hal ini mencakup keteladan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau
menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.

Pendidikan karakter berfungsi :

1. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan


berperilaku baik.

2
2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur.
3. Menigkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

Tujuh alasan perlunya pendidikan karakter

Menurut Lickona ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus
disampaikan:

1) Merupakan cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki


kepribadian yang baik dalam kehidupannya

2) Merupakan cara untuk meningkatkan prestasi akademik


3) Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinyandi
tempat lain

4) Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat
hidup dalam masyarakat yang beragam

5) Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral sosial,
seperti ketidaksopaan ,ketidakjujuran,kekerasan,pelanggaran kegiatan seksual,
dan etos kerja (belajar) yang rendah

6) Merupakan persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja 7)


Mengajarkan nilai-nilaai budaya merupakan bagian dari kerja peradapan

Bagaimana mendidik aspek karakter?

Pendidikan bukan hanya berfungsi sekedar berfungsi sebagai media untuk


mengembangkan kemampuan semata, melainkan juga berfungsi untuk membentuk
watak dan peradapan bangsa yang bermatabat.Dari hal ini maka sebenarnya
pendidikan watak (karakter) tidak bisa ditinggalkan dalam fungsinya dalam
berfungsinya pendidikan.Oleh karena itu, sebagai fungsi yang melekat pada
keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradapan bangsa,
pendidikan karakter merupakan manisfestasi dari peran tersebut. Untuk itu,
pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha
pendidikan(pendidik).

3
2.Perkembangan Fisik Peserta Didik
Berkaitan dengan perkembangan fisik peserta didik ini khulen dan Thompson
(Hurlock,1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek, yaitu:

1. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi mempengaruhi perkembangan


kecerdasan dan emosi.

2. Otot-otot, yang mempengatuhi perkembangan kekuatan dan kemampuan


motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.

4. Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.


a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak
1) Usia 0-5 tahun
Pada usia ini ditandai dengan anak mampu melakukan bermacam-macam
gerakan dasar seperti gerakan berlari, berjalan, melompat, menangkap dan
yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat dari
pertumbuhan jaringan otot lebih besar.

2) Usia 5-8 tahun


Pada tahap ini ditandai dengan koordinasi mata yang berkembang dengan
baik, mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.

3) Usia 8-9 tahun


Ditandai dengan ketahanan tubuh bertambah, kalau anak laki-laki ditandai
dengan mulai menyukai aktivitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan
bergulat. Sedangkan anak perempuan dilihat dari segi psikologinya lebih
maju satu tahun dari anak laki-laki.

4) Usia 10-11 tahun


Kekuatan anak laki-laki lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan.

3.Karakteristik Umum Perkembangan Peserta Didik


1. Karakteristik anak usia sekolah dasar (SD)

4
Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan
anakanak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang
bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara
langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang
mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa perpindah atau bergerak,
bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untu terlibat
langsung dalam pembelajaran.

Menurut Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:

1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas


fisik

2) Membina hidup sehat


3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam
masyarakat

6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif


7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
8) Mencapai kemandirian pribadi

Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk
memberikan bantuan berupa:
1) Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik
2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian
sosialnya berkembangan

3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang


kongkrit atau langsung dalam membangun konsep

4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga


siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi
dirinya
2. Karakteristik anak usia sekolah menengah (SMP)
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu:

5
1) Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan
2) Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.

3) Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan


bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan
bimbingan dan bantuan dari orang tua.

4) Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan


kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa

5) Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat


kemurahan atau keadilan tuhan

6) Reaksi dan ekspresi emosi masih stabil


7) Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia social

8) Kecenderungan minat dan pilihan karir relative sudah lebih jelas.

Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru
diharapkan untuk:

1) Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita


ketika membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya


melalui kegiatan-kegiatan yang positif

3) Menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan


individual atau kelompok kecil
4) Meningkatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk
mengembangkan potensi siwa.

5) Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa.


6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.

3. Karakteristik anak usia remaja


Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity).
Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:

6
1) Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
2) Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat

3) Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.


4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5) Memilih dan mempersiapkan karir dimasa depan sesuai dengan minat dan
kemampuannya

6) Mengembangkan sikaf positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan


memiliki anak.

7) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan


sebagai warga negara

8) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.


9) Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman dalam
bertingkah laku

10) Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas

Berbagai karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya


pelayanan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat
dilakukan guru, di antaranya:

1) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi,


bahaya penyimpangan seksual dan penyalah gunaan narkoba

2) Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau


kondisi dirinya

3) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan


keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti sarana olah raga,
kesenian, dan sebagainya

4) Memberikan pelatihaan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan


masalah dan mengambil keputusan
5) Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi
sulit dan penuh godaan

7
6) Menerapkan model pembelajaran yang memunginkan siswa untuk berpikir
kritis, reflektif, dan positif

7) Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
8) Memupuk semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama terbuka
dan lebih toleran

9) Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan


segala keluhan dan problem yang dihadapinya.

4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Peserta Didik


1. Faktor –faktor yang berasal dari dalam diri individu
a) Bakat atau pembawaan
Setiap individu memiliki bermacaam-macam bakat sebagai pembawaanya,
seperti bakat music, seni, akal yang tajam dan sebagainya.

b) Sifat-sifat keturunan
Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai oleh orang tua atau nenek
moyang dapat berupa fisik dan mental.Mengenai fisik misalnya bentuk muka
(hidung), bentuk badan, suatu penyakit.Sedangkan mengenai mental misalnya
sifat pemalas, sifat pemarah, pendiam, dan sebagainya.

c) Dorongan dan instink


Tiap anak dilahirkan dengan dorongan-instink yang dikandung didalam
jiwanya. Ada dorongan yang selama perkembangan berlangsung atau selama
hidup manusia aktif terus mempengaaruhi hidup kejiwaan, seperti dorongan
mempertahankan diri, dorongan seksual, dan dorongan sosial.

2. Faktor yang berasal dari luar diri individu


a) Makanan
Apabila di tinjau dari perspektif agama (islam), makanan yang mengandung
gizi saja belum cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, melainkan
harus disempurnakan dengan tingkat kehalalan dan kebersihan dari makanan
itu sendiri, sebagaimana firman Allah: “dan makanlah makanan yang halal
lagi baik dari apa yang telah direzekikan kepadamu..(QS. Al-Maidah: 88).”
b) Ekonomi

8
Orang tua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan
pokok anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan anak-anaknya.

c) Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga


Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi
perkembangannya. Bila anak itu merpakan anak tunggal, biasanya perhatian
orang tua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat
seperti: manja, kurang bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya, menarik
perhaatian dengan cara kekanak-kanakan, dan sebagainya.

3. Faktor-faktor umum
a) Intelegensi
Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan
perkembangan.Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya
dengan kelembanan perkembangan.

b) Kesehatan
Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya
mereka yang mengalami gangguan kesehatan, baik secara mental maupun
fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan mengalami hambatan

c) Ras
Misalnya anak-anak dari ras mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari
bangsabangsa eropa utara.

5. Perbedaan Individu Peserta Didik


Setiap anak adalah unik. Ketika kita memperhaitikan anak-anak di dalam ruang
kelas, kita akan melihat perbedaaan individual yang sangat banyak. Bahkan anak-
anak dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan,
kemampuan, temperamen, minat dan sikap yang sangat beragam.
Ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik individual ini dapat berupa karakteristik
bawaan sejak lahir dan dapat pula berupa karakteristik yang diperoleh dari hasil
pengaruh lingkungan. Seorang bayi yang baru lahir misalnya, merupakan hasil
9
perpaduan dari dua garis keturunan , keturunan ayah dan keturunan ibu. Sejak masa
konsepsi awal didalam kandungan ibu, secara berkesinambungan ia dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang. Masing-masing perangsang
tersebut, baik secara terpisah ataupun secara bersama-sama dengan perangsang lain,
mempengaruhi perkembangan potensi-potensi biologis, yang pada gilirannya
menjelma menjadi suatu pola tingkah laku yang dapat mewujudkan seseorang
menjadi individu yang berkarakteristik berbeda dengan individu-individu lain.

Secara umum, perbedaan individual dibedakan atas dua, yaitu perbedaaan secara
vertikal dan perbedaan secara horizontal.Perbedaaan vertikal adalah perbedaan
individu dalam aspek jasmaniah, seperti bentuk, tinggi, besar, kekuatan, dan
sebagainya.Sedangkan perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek
mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, temperamen, dan
sebagainya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Observasi merupakan salah satu instrument pengumpulan data yang dapat
melengkapi kekurangan metode lain dalam pengumpulan data. Sebelum melakukan
observasi, observer sebaiknya menentukan tujuan khususnya agar observasi terfokus
pada apa yang diinginkan. Kemudian, Agar observasi dapat efektif dan efisien
sebaiknya observer membuat pedoman observasi terlebih dahulu, lalu kemudian
melakukan observasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

inkel, W.S & Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta :
Media Abadi
Djemari Marpadi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Walgito,B, 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi &Karir), Yogyakarta : CV Andi Offset
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT.
Rineka Cipta http://agunghermawan.blogs.uny.ac.id/wp-

content/uploads/sites/15501/2017/10/MENGETAHUI-KARAKTERISTIK-PESERTA-
DIDIKUNTUK-MEMAKSIMALKAN-PEMBELAJARAN.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/penelitian/
13B_Analisis+Model+Pendidikan+karakt er.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai