Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK


USIA SEKOLAH DASAR
Dosen Pengampu : Ayu Rahayu, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Ainun Sri Maharani (191621025)
Aulia Syahratul Ramadhani (201610684)
Karmila (191621024)
Wafiq Azizah Aswal (191611014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul “Perkembangan Bahasa Peserta Didik Usia Sekolah Dasar”
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Perkembangan Peseta Didik”. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Ayu Rahayu S.PD.,
M.Pd. selaku dosen pengampu kami yang telah memberika tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bisang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan trimakasih kepada semua pihak yang telah membagi ilmu
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalh yang kami tulis ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalh ini

Kolaka, 1 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Karakteristik.....................................................................................3
B. Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar................................................3
C. Perkembangan Fisik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar....................................4
D. Perkembangan Sosial Dan Emosional Siswa Usia Sekolah Dasar.....................6
E. Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar..............................................8
F. Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar.............................10
G. Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar.................................................12
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan seorang individu dengan ciri khusus yang dalam
perkembangan pribadi dan sosialnya memerlukan bimbingan dan tuntunan. Untuk
itu masa sekolah merukan priode yang paling baik untuk meletakkan dasar dalam
jiwa anak untuk kehidupan sosialnya. (Pakasi, 1981: 26).
Ada beberapa karakteristik anak diusia sekolah dasar yang perlu diketahui
oleh para guru, agar lebih mengetahui keadaan peseta didik khususnya tingkat
Sekolah Dasar(SD). Seorang guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang
pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu
diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik. Pemahaman terhadap
karakteristik peserta didik dan tugastugas perkembangan anak SD dapat
dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan Pendidikan di SD, dan untuk
menentukan waktu yang tepat dalam memberikan Pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri. Secara ideal, dalam rangkai
pencapaian perkembangan diri siswa seyogianya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagai kebutuhan menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan
siswanya dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa. Seperti pemenuhan
kebutuhan Fisiologi, pemenuhan kebutuhan rasa aman, pemenuhan kebutuhan
kasih sayang atau penerimaan, pemenuhan harga diri, pemenuhan kebutuan
Akutualisasi Diri.
Disamping memperhatikan karakteristik anak, implikasi Pendidikan juga
bertolak dari kebutuhan peserta didik . pemaknaan kebutuhan siswa SD dapat
didefinisikan dari tugastuga perkembangannya. tugastugas perkembangan

1
adalah tugastugas yang muncul pada saat atau suatu priode tertentu dari
kehidupan individu.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dibahas, timbul masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik?
2. Bagaimana perkembangan fisik peserta didik usia sekolah dasar?
3. Bagaimana perkembangan sosial dan emosional siswa usia sekolah dasar
4. Bagaimana perkembangan bahasa peserta didik usia sekolah dasar?
5. Bagaimana perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar
6. Apa saja kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar?

C. Tujuan
Dari perumusan masalah tersebut terdapat berbagai tujuan yang ingin
disampaikan, yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi karakteristik
2. Untuk memahanmi bagaimana perkembangan fisik peserta didik usia sekolah
dasar
3. Untuk mengetahui perkembangan sosial dan emosional siswa usia sekolah
dasar
4. Untuk mengetahui perkembangan bahasa peserta didik usia sekolah dasar
5. Untuk memahami bagaimana perkembangan kognitif peserta didik usia
sekolah dasar
6. Untuk mengetahui kebutuhan peseerta didik usia sekolah dasar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik
Karakteristik menurut pusat bahasa Depdiknas merupakan “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budipekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, dan watak”.
Adapun pengertian berkarakter adalah kepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, dan berwatak. Sedangkan menurut Tadkiroatun Musfiroh karakter
mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behavior), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skill).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik
merupakan suatu sifat yang khas yang mengacu pada watak, perilaku, sikap, dan
baik itu keterampilan yang melekat pada setiap individu sehingga memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.

B. Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua yatu: kelas
rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua,dan tiga.
Sedangkan kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima, dan
enam. Di Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada diantara 6 atau 7 tahun
sampai 12 tahun. Adapun karakteristik peserta didik usia sekolah dasar antara
lain:

a) Anak senang bermain


Karakteristik ini, menuntut guru sekolah dasar untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih, untuk kelas rendah.
Guru sekolah dasar diharapkan merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan didalamnya. Penyusunan jadwal
pelajaran hendaknya diselang selang seling antara mata pelajaran serius

3
seperti matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan
seperti olahraga mapun pelajaran seni budaya.
b) Anak senang bergerak
Pada karakteristik ini misalkan, orang dewasa dapat duduk berjam-
jam, sedangkan anak sekolah dasar dapat duduk dengan tenang paling lama
sekitar 30 menit. oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelaajaran yang memungkinkan anak berpindah duduk atau bergerak.
Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan
sebagai siksaan.
c) Anak senang bekerja dalam kelompok
Anak usia sekolah dasar dalam pergaulannya, mereka bergaul dengan
kelompok sebayanya,. Guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
d) Anak senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara
langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar masuk
tahap lisan konkret , dari apa yang dipelajari disekolah, ia menghubungkan
konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Bagi anak sekolah dasar,
penjelasan guru tentang materi yang diajarakan akan lebih dipahami jika anak
melakukan sendiri ataupun terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

C. Perkembangan Fisik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


Perkembangan fisik merupakan suatu perubahan yang terjadi pada fisik
manusia, pada anak usia dasar meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan,
perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur
tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak.Perkembangan fisik atau
pertumbuhan biologi merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi

4
perkembangan individu terutama bagi anak usia sekolah dasar. Pada usia anak
sekolah dasar, pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara optimal.
Pertumbuhan fisik anak usia sekolah dasar akan menimbulkan karakteristik juga
pola penyesuain diri mereka terhadap lingkungan. Selanjutnya perkembangan
fisik mencakup aspek – aspek : tinggi dan berat badan, proporsi dan bentuk tubuh,
otak dan perkembangan motorik.

1. Tinggi dan Berat Badan


Pada usia anak sekolah dasar perubahan berat badan lebih banyak dari
pada tinggi badan. Karena ada penambahan ukuran dalam kerangka tulang
belulang, sistem otot dan organ lainnya. Berat dan kekuatan otot anak semakin
meningkat dan semakin menurunnya kadar lemak bayi. Pertambahan kekuatan
otot juga dipengaruhi oleh faktor keturunan dan latihan.
2. Proporsi dan Bentuk Tubuh
Pada anak usia sekolah dasar masih mengalami belum seimbangnya
bentuk proporsi dan bentuk tubuh. Seringkali kepala mereka lebih besar
dibandingkan kaki. Namun perkembangan akan mulai nampak pada kelas 5
atau 6. Mereka akan mengalami perubahan dari keseluruhan badan untuk
menuju keseimbangan. Ada tipologi dari Sheldon (Hurlock, 1980) membangi
anak menjadi tiga bentuk prime: edomorfik yaitu lemaknya jauh lebih banyak
dari pada jaringan otot, mesomorfik yaitu lebih banyak jaringan ototnya dari
pada lemak, dan ektomorfik yaitu tidak ada jaringan yang melebihi jaringan
lainnya atau bisa dikatan kurus.
3. Otak
Perkembangan otak yang dialami oleh anak akan mengalami proses
perkembangan lebih cepat. Pada usia 3 tahun perkembangan otak saja sudah
mencapai dua pertiga otak orang dewasa. Dan pada usia 5 tahun otak sudah
mencapai 90% otak orang dewasa. Perkembangan ini disebabkan oleh
penambahan jumlah dan ukuran ujung-ujung syaraf yang ada di dalam dan

5
sekitar otak. Ditambah dengan adanya proses melinasi (terdesaknya sel-sel
syaraf oleh lemak sehingga meningkatkan kecepatan informasi).
Perkembangan otak tidak selalu dipengaruhi oleh nutrisi juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang akan merangsang otak selalu
berfungsi. Karena tanpa dirangsang, otak tidak akan berkembang dan sulit
mendapatkan informasi-informasi baru. Dan hal tersebut akan mempengaruhi
perilaku anak dan interaksi dengan orang lain.
4. Perkembangan Motorik
Pekembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan
terkoordinasi dari masa sebelumnya seiring bertambahnya berat dan tinggi
badan. Mereka sudah mampu mengotrol dan mengkoordinasi setiap gerakan
badan. Seperti kemampuan mengkoordinasi kakinya untuk menendang bola
ke gawang secara akurat. Anak sekolah dasar sudah mampu duduk dan
memperhatikan seorang guru, tetapi mereka sering merasa bosan untuk duduk
terus selama pelajaran. Karena pada usia-usia mereka perlu melakukan
aktivitas fisik lebih banyak. Sejak usia 6 tahun anak mampu menembak,
menendang, melempar. Usia 7 tahun tangan anak semakin kuat dan lebih suka
menggambar menggunakan pensil dari pada krayon. Usia 8 sampai 10 sudah
mampu menggambar dengan baik dan dapat menulis dengan rata dan lebih
kecil. Usia 10 sampai 12 sudah mampu memperlihatkan keterampilan dengan
gerakan lebih cepat, rumit, dan kompleks seperti orang dewasa. Untuk
mengembangkan gerak motorik biasanya anak lebih banyak melakukan
aktivitas permainan dan olahraga. Hal ini dapat memberikan latihan dan
kesempatan belajar bersaing, berteman, bersahabat dan memperluas
pergaulan.

D. Perkembangan Sosial Dan Emosional Siswa Usia Sekolah Dasar


Perkembangan sosioemosional mencakup perkembangan sosial dan
perkembangan emosi. Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan

6
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1990). Tuntutan sosial
pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan tuntutan budaya
dalam masyarakat tempat anak-anak tumbuh dan berkembang. Setiap masyarakat
memiliki harapan sosial sesuai budaya masyarakat tersebut. Sebagai contoh
masyarakat pedesaan tidak berbudaya untuk memberikan les tambahan di luar
pembelajaran di sekolah, sedangkan masyarakat perkotaan sangat berbudaya
untuk memberikan les tambahan bagi anak usia SD dengan tujuan lebih
menunjang perkembangan kompetensi anak. 
Perkembangan emosi merupakan proses yang kompleks dapat berupa
perasaan atau pikiran yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul dari
perilaku seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, emosi sering diistilahkan
dengan perasaan. Misalnya seorang siswa mengatakan hari ini ia merasa senang
karena dapat mengerjakan semua PR dengan baik. Emosi merupakan perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas relatif tinggi dan
menimbulkan suatu gejolak suasana batin.
Berdasarkan pengertian perkembangan sosial dan emosi maka dapat
ditarik bahwa perkembangan sosioemosional merupakan proses dimana individu
melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan sosial terutama tekanan dan
tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti harapan
masyarakat di dalam lingkungan sosial sehingga individu tersebut dapat diterima
dalam lingkungan sosial.
Menurut teori perkembangan sosioemosional yang diungkapkan oleh
Erikson, maka siswa usia Sekolah Dasar berada pada tahap industry vs inferiority
(Rajin vs Rendah Diri). Usianya antara 6-12 tahun. Anak pada usia ini memiliki
karakter sosioemosional sebagai berikut.
a. Keinginan menguasai sesuatu
b. Keinginan berjaya, 
c. Menguasai kemahiran asas fizikal dan sosial, 

7
d. Memerlukan peneguhan positif/ penghargaan terhadap tugas yang
disempurnakannya
e. Merasa komplek rendah diri jika dikritik. 

Anak-kanak SD umumnya menghadapi pembelajaran kemahiran baru atau


sebaliknya menghadapi risiko perasaan rendah diri, kegagalan dan tidak cakap.
Kemahiran yang diperoleh berkisar di alam persekolahan. Anak-kanak yang gagal
dalam peringkat ini akan merasa rendah diri dan tidak hanya dalam hal
pencapaian akademik tetapi juga dalam hubungan sosial dengan individu di
persekitaran mereka.
Anak usia sekolah dasar berada pada tahap industry vs inferiority. Pada
tahap ini, anak mulai banyak berhubungan dengan teman-teman sebaya dan
mengeksplorasi segala kemampuan yang dimiliki. Karakteristik menonjol yang
terbentuk pada tahap ini adalah sikap percaya diri, kompetitif, dan rasa sosial.
Masa-masa ini penuh dengan kepercayaan diri bahwa aku dapat mengerjakannya
sendiri. Masa ini adalah masa perkembangan emas. Anak berada pada level
mempunyai semangat tinggi, merdeka, bekerjasama dengan kelompok dan berani
tampil untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungannya (McHale, Dariotis, &
Kauh, 2003)

E. Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar


Kemampuan berbahasa yang paling nampak dalam kehidupan keseharian
adalah berbicara. Anak pada awal masa kanak kanak mempunyai keinginan yang
sangan kuat untuk berbicara karena : 1) Sebagai saran bersosialisasi. Kalua
mereka tidak dapat berbicara, tidak dapat diterima sebagai anggota kelompok, 2)
Mereka belajar berbicara sebagai sarana untuk memperoleh kemandirian. Kalua
mereka tidak dapat berbicara, orang tua tidak mengerti keinginanan anak,
sehingga anak selalu dibantu seperti bayi, akibat anak tidak mandiri (Sri Rumini
Siti Sundari, 2004 : 43).

8
K. Eileen dan Lynn R.. Marotz (2002 : 159 215) menjelaskan tentang
propil perkembangan dan pola pertumbuhan anak termasuk perkembangan
berbicara dan berbahasa anak usia 612 tahun, diantaranya adalah:

a. perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 6 Tahun:


1. Berbicara tanpa henti, biasa digambarkan seperti ngoceh;
2. Bercakapcakap seperti orang dewasa, banyak tanya;
3. Menirukan ucapan populer dan katakata kotor; menganggap ucapan jorok
sangat lucu.
4. Senang dibacakan cerita dan mengarang cerita.
b. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa anak usia 7 tahun:
1. Senang bercerita; suka menulis cerita pendek, menceritakan dongen
khayalan.
2. Menggunakan gerak tubuh untuk menggambarkan percakapan.
3. Mengkritik hasil karya sendiri: “Saya tidak menggambar dengan benar,”
“gambarnya lebih bagus dari gambarku.”
4. Membesarbesarkan kejadian adalah hal yang wajar. “Saya makan
sepuluh hot dog pada waktu piknik.”
5. Menggambarkan pengalaman secara rinci: “Pertama, kami memarkir
mobil, lalu kami berjalan mendaki jalan kecil yang jauh, setelah itu kami
duduk diatasa pohon yang rubuh didekat danau dan makan…”
c. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa anak usia 8 tahun:
1. Senang menceritakan lelucon dan tekateki.
2. Membaca dengan mudah dan memahaminya.
3. Menggunakan bahasa untuk mengkritik dan memuji orang lain;
mengulangulang ucapan populer dan kata umpatan.
4. Berniat mempelajari kode kata rahasia dan menggunakan bahasa kode.

9
5. bercakapcakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berfikir dan
berbicara mengenai masa lampau dan masa depan; “Jam berapa kita
berangkat berenang minggu depan.”
d. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa anak usia 910 tahun:
1. Senang berbicara, seringkali tidk berhenti dan tanpa alasan yang jelas;
kadang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan perhatian.
2. Mengungkapkan perasaan dan emosinya secara efektif melalui katakata.
3. Menggunakan ucapan populer yang sering digunakan teman sebaya:
“keren”, “topabis”.
4. Mengenali bahwa berapa kata mempunyai arti ganda, “panjangan tangan”’
“mengadu domba”.
e. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak usia 1112 tahun:
1. Senang berbicara dan berargumentasi, sering tidak pernah berhenti,
dengan siapapun yang mau mendengarkan.
2. Menggunakan struktur bahasa yang lebih Panjang dan kompleks.
3. Semakin menguasai kosakata yang kompleks, bertambah 4.000 sampai
5.000 kata baru tiap tahun, menggunakan kosa kata dengan terampil untuk
menggambarkan dengan jelas.
4. Menjadi pendengar yang suka berfikir.

F. Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


Perkembangan anak usia sekolah dasar tidak hanya dilihat dari
kemampuan menghafal atau prestasi akademis semata,tetapi juga dari
kemampuan berpikir kritis, fokus, memproses informasi, menganalisa,
memecahkan masalah, serta, memahami konsep sebab dan akibat. Adapun
perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar antara lain:

1) Kelas 1 (6-7 tahun) menurut Standford Children’s Health


 Memahami konsep angka dan waktu

10
 Belajar dari apa yang dibaca dan didengarkannya
 Memahami perintah yang terdiri sari 3 bagian terpisah
 Mengenali symbol angka 0-100 dan tulisan angka 0-20
 Bisa melakukan penambahan dan pengurangan dasar sampai 20.
 Memprediksi pola, serta mengenali, dan menciptakan pola sendiri.
2. Kelas 2 dan 3 (7-9 tahun)
Perkembangan kognitif anak sekolah dasar kelas dua dan tiga biasanya
ditandai dengan kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis yang
meningkat pesat.
Diakhir kelas tiga, umumnya anak sudah menguasai bebrapaa hal sebgai
berikut:
 Melihat alasan dibalik sesuatu peristiwa/masalah, dan banyak bertanya
untuk mengumpulkan informasi.
 Melakukan operasi hitung matematika yang lebih sulit, seperti pembagian
dan perkalian.
 Membuat rencana sebelum melakukan susatu
 Bisa duduk diam dan memperhatikan sesuatu yang menarik selama 30-45
menit
 Menggunakan kalimat kompleks dan berbagai jenis kalimat untuk
mengungkapkan pikiran atau pendapatnya
3. Kelas 4 dan 5 (9-11 tahun)
Seebuah studi yang dilansir National Institutes Of Health, menyebutkan
bahwa menurut teori perkembangan kognitif menurut psikolog Jean Piaget, di
usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan baru untuk mengambil
kesimpulsn dan mengerjakan tugas rumit yang membutuhkn kemampuan
menarik kesimpulan
Diakhir kelas lima, umumnya sudah menunjukkan perkembangan kognitifnya
seperti:

11
 Mulai memahami pengambilan perspektif, dimana setiap orang memiliki
sudut pandang, pikiran, dan perasaan yang berbeda
 Bisa menjelaskan sebuah konsep atau masalah dari berbagai sudut
pandang.
 Bisa memprediksi konsekuensi dari sebuah tindakan dan merencanakan
langkah antisipasi
 Mulai aktif mencari informasi dan memperluas wawasan melalui teman,
berita, ataupun media sosial

4. Kelas 6 (11-12 tahun)


Menurut Verry Family, menjelang akhir sekolah dasar umumnya ukuran otak
anak sudah sempurna, tapi kemampuan kognitifnya masih akan terus
berkembang.
Di akhir kelas enam, umunya anak akan mencapai perkembangan kognitif
seperti berikut:
 Menerapkan kemampuan berpikir logis dalam menghadapi suatu situasi
atau masalah
 Mulai memahami konsep keadilan dan kesetaraan
 Mulai memahami urutan sebab dan akibat
 Bisa memahami perspektif/sudut pandang orang lain
 Bisa berpikir spontan dan lebih cepat

G. Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


a. Kebutuhan Jasmaniah Pada Anak Usia SD Sesuai dengan perkembangan fisik
anak usia SD yang bersifat individual, pada masa tumbuh kembang tersebut,
kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makan dan minuman
meningkat dan juga membutuhkan makanan yang bergizi agar perkembangan
fisik dan intelektualnya tak terhambat. Berkaitan dengan kebutuhan
pemeliharaan dan pertahaanan diri, anak usia SD memasuki tahapan moral

12
dan social yang memperhatikan pemuasaan keinginan dan kebutuhannya
sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang.
b. Kebutuhan Akan Kasih Sayang Pada anak usia SD terutama yang sudah
duduk di kelas besar SD, sudah ingin memiliki teman-teman tetap.
Perkembangan tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan
menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap teman tapi juga terhadap benda.
Pada anak-anak yang duduk di kelas tinggi ( 4, 5 atau 6) mulai masuk pada
masa bersosialisasi dan meninggalkan keegoisannya, hingga dapat menerima
orang tua dan guru sebagai suatu yang wajar. Hingga mulai membutuhkan
perlakuan yang objektif dari orang memegang otoritas pada masa ini nakan
sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan, sehingga
guru dan orang tua harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam
memutuskan suatu tindakan.
c. Kebutuhan Untuk Memiliki Pada masa usia di kelas rendah SD, anak-anak
sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Namun, anak-
anak kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membandingkan
dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih
dominan. Namun demikian pada masa ini, anak masih menggantungkan
dirinya kepada orang yang dirasa mempunyai keunggulan dan kekuatan bila
berada di dalam kelompoknya, atau tergantung pada pemegang otoritas yang
di senangi seperti guru di kelas.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan ini mulai dominan pada anak-anak
usaia tinggi di SD. Dimana anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhikebutuhan dengan sikap
bersaing atau berusaha mewujudkan keinginannya. Salah satu kebutuhan yang
terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau
need for achievement. Hingga dapat di simpulkan kebutuhan kebutuhan yang
berbeda dapat saling mengisi terhadap setiap masing masing anak dan sejalan
dengan perbedaan perkembangan mereka.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik menurut pusat bahasa Depdiknas merupakan “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budipekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, dan watak”.
Adapun pengertian berkarakter adalah kepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, dan berwatak. Sedangkan menurut Tadkiroatun Musfiroh karakter
mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behavior), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skill).

Adapun karakteristik peserta didik usia sekolah dasar antara lain:

1. Anak senang bermain


2. Anak senang bergerak
3. Anak senang bekerja dalam kelompok
4. Anak senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara
langsung

B. Saran
Seorang guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan
juga adalah kebutuhan peserta didik. pemahaman terhadap karakteristik peserta
didik dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk
menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat
dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu
sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/338748316/MAKALAH-Karakteristik-Anak-Usia-
SD
https://mahasiswa.ung.ac.id/831413104/home/2015/3/19/jenis-jenis-kebutuhan-anak-
usia-sekolah-dasar-sd.html
Pahami Tonggak Perkembangan Kognitif Anak SD | Orami (ampproject.org)
https://rimatrian.blogspot.com/2013/12/perkembangan-sosioemosional-anak-
usia.html
https://www.kompasiana.com/fitria-03/55003a158133111918fa737d/perkembangan-
fisik-dan-persepektual-anak-sekolah-dasar
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1474793&val=10646&title=PERKEMBANGAN%20FISIK%20DAN
%20KARAKTERISTIKNYA%20SERTA%20PERKEMBANGAN%20OTAK%20ANAK
%20USIA%20PENDIDIKAN%20DASAR

15

Anda mungkin juga menyukai