Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Ainun Sri Maharani (191621025)
Aulia Syahratul Ramadhani (201610684)
Karmila (191621024)
Wafiq Azizah Aswal (191611014)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Karakteristik.....................................................................................3
B. Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar................................................3
C. Perkembangan Fisik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar....................................4
D. Perkembangan Sosial Dan Emosional Siswa Usia Sekolah Dasar.....................6
E. Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar..............................................8
F. Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar.............................10
G. Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar.................................................12
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan seorang individu dengan ciri khusus yang dalam
perkembangan pribadi dan sosialnya memerlukan bimbingan dan tuntunan. Untuk
itu masa sekolah merukan priode yang paling baik untuk meletakkan dasar dalam
jiwa anak untuk kehidupan sosialnya. (Pakasi, 1981: 26).
Ada beberapa karakteristik anak diusia sekolah dasar yang perlu diketahui
oleh para guru, agar lebih mengetahui keadaan peseta didik khususnya tingkat
Sekolah Dasar(SD). Seorang guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang
pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu
diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik. Pemahaman terhadap
karakteristik peserta didik dan tugastugas perkembangan anak SD dapat
dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan Pendidikan di SD, dan untuk
menentukan waktu yang tepat dalam memberikan Pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri. Secara ideal, dalam rangkai
pencapaian perkembangan diri siswa seyogianya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagai kebutuhan menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan
siswanya dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa. Seperti pemenuhan
kebutuhan Fisiologi, pemenuhan kebutuhan rasa aman, pemenuhan kebutuhan
kasih sayang atau penerimaan, pemenuhan harga diri, pemenuhan kebutuan
Akutualisasi Diri.
Disamping memperhatikan karakteristik anak, implikasi Pendidikan juga
bertolak dari kebutuhan peserta didik . pemaknaan kebutuhan siswa SD dapat
didefinisikan dari tugastuga perkembangannya. tugastugas perkembangan
1
adalah tugastugas yang muncul pada saat atau suatu priode tertentu dari
kehidupan individu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dibahas, timbul masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik?
2. Bagaimana perkembangan fisik peserta didik usia sekolah dasar?
3. Bagaimana perkembangan sosial dan emosional siswa usia sekolah dasar
4. Bagaimana perkembangan bahasa peserta didik usia sekolah dasar?
5. Bagaimana perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar
6. Apa saja kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar?
C. Tujuan
Dari perumusan masalah tersebut terdapat berbagai tujuan yang ingin
disampaikan, yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi karakteristik
2. Untuk memahanmi bagaimana perkembangan fisik peserta didik usia sekolah
dasar
3. Untuk mengetahui perkembangan sosial dan emosional siswa usia sekolah
dasar
4. Untuk mengetahui perkembangan bahasa peserta didik usia sekolah dasar
5. Untuk memahami bagaimana perkembangan kognitif peserta didik usia
sekolah dasar
6. Untuk mengetahui kebutuhan peseerta didik usia sekolah dasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakteristik
Karakteristik menurut pusat bahasa Depdiknas merupakan “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budipekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, dan watak”.
Adapun pengertian berkarakter adalah kepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, dan berwatak. Sedangkan menurut Tadkiroatun Musfiroh karakter
mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behavior), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skill).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik
merupakan suatu sifat yang khas yang mengacu pada watak, perilaku, sikap, dan
baik itu keterampilan yang melekat pada setiap individu sehingga memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
3
seperti matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan
seperti olahraga mapun pelajaran seni budaya.
b) Anak senang bergerak
Pada karakteristik ini misalkan, orang dewasa dapat duduk berjam-
jam, sedangkan anak sekolah dasar dapat duduk dengan tenang paling lama
sekitar 30 menit. oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelaajaran yang memungkinkan anak berpindah duduk atau bergerak.
Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan
sebagai siksaan.
c) Anak senang bekerja dalam kelompok
Anak usia sekolah dasar dalam pergaulannya, mereka bergaul dengan
kelompok sebayanya,. Guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
d) Anak senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara
langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar masuk
tahap lisan konkret , dari apa yang dipelajari disekolah, ia menghubungkan
konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Bagi anak sekolah dasar,
penjelasan guru tentang materi yang diajarakan akan lebih dipahami jika anak
melakukan sendiri ataupun terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
4
perkembangan individu terutama bagi anak usia sekolah dasar. Pada usia anak
sekolah dasar, pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara optimal.
Pertumbuhan fisik anak usia sekolah dasar akan menimbulkan karakteristik juga
pola penyesuain diri mereka terhadap lingkungan. Selanjutnya perkembangan
fisik mencakup aspek – aspek : tinggi dan berat badan, proporsi dan bentuk tubuh,
otak dan perkembangan motorik.
5
sekitar otak. Ditambah dengan adanya proses melinasi (terdesaknya sel-sel
syaraf oleh lemak sehingga meningkatkan kecepatan informasi).
Perkembangan otak tidak selalu dipengaruhi oleh nutrisi juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang akan merangsang otak selalu
berfungsi. Karena tanpa dirangsang, otak tidak akan berkembang dan sulit
mendapatkan informasi-informasi baru. Dan hal tersebut akan mempengaruhi
perilaku anak dan interaksi dengan orang lain.
4. Perkembangan Motorik
Pekembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan
terkoordinasi dari masa sebelumnya seiring bertambahnya berat dan tinggi
badan. Mereka sudah mampu mengotrol dan mengkoordinasi setiap gerakan
badan. Seperti kemampuan mengkoordinasi kakinya untuk menendang bola
ke gawang secara akurat. Anak sekolah dasar sudah mampu duduk dan
memperhatikan seorang guru, tetapi mereka sering merasa bosan untuk duduk
terus selama pelajaran. Karena pada usia-usia mereka perlu melakukan
aktivitas fisik lebih banyak. Sejak usia 6 tahun anak mampu menembak,
menendang, melempar. Usia 7 tahun tangan anak semakin kuat dan lebih suka
menggambar menggunakan pensil dari pada krayon. Usia 8 sampai 10 sudah
mampu menggambar dengan baik dan dapat menulis dengan rata dan lebih
kecil. Usia 10 sampai 12 sudah mampu memperlihatkan keterampilan dengan
gerakan lebih cepat, rumit, dan kompleks seperti orang dewasa. Untuk
mengembangkan gerak motorik biasanya anak lebih banyak melakukan
aktivitas permainan dan olahraga. Hal ini dapat memberikan latihan dan
kesempatan belajar bersaing, berteman, bersahabat dan memperluas
pergaulan.
6
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1990). Tuntutan sosial
pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan tuntutan budaya
dalam masyarakat tempat anak-anak tumbuh dan berkembang. Setiap masyarakat
memiliki harapan sosial sesuai budaya masyarakat tersebut. Sebagai contoh
masyarakat pedesaan tidak berbudaya untuk memberikan les tambahan di luar
pembelajaran di sekolah, sedangkan masyarakat perkotaan sangat berbudaya
untuk memberikan les tambahan bagi anak usia SD dengan tujuan lebih
menunjang perkembangan kompetensi anak.
Perkembangan emosi merupakan proses yang kompleks dapat berupa
perasaan atau pikiran yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul dari
perilaku seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, emosi sering diistilahkan
dengan perasaan. Misalnya seorang siswa mengatakan hari ini ia merasa senang
karena dapat mengerjakan semua PR dengan baik. Emosi merupakan perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas relatif tinggi dan
menimbulkan suatu gejolak suasana batin.
Berdasarkan pengertian perkembangan sosial dan emosi maka dapat
ditarik bahwa perkembangan sosioemosional merupakan proses dimana individu
melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan sosial terutama tekanan dan
tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti harapan
masyarakat di dalam lingkungan sosial sehingga individu tersebut dapat diterima
dalam lingkungan sosial.
Menurut teori perkembangan sosioemosional yang diungkapkan oleh
Erikson, maka siswa usia Sekolah Dasar berada pada tahap industry vs inferiority
(Rajin vs Rendah Diri). Usianya antara 6-12 tahun. Anak pada usia ini memiliki
karakter sosioemosional sebagai berikut.
a. Keinginan menguasai sesuatu
b. Keinginan berjaya,
c. Menguasai kemahiran asas fizikal dan sosial,
7
d. Memerlukan peneguhan positif/ penghargaan terhadap tugas yang
disempurnakannya
e. Merasa komplek rendah diri jika dikritik.
8
K. Eileen dan Lynn R.. Marotz (2002 : 159 215) menjelaskan tentang
propil perkembangan dan pola pertumbuhan anak termasuk perkembangan
berbicara dan berbahasa anak usia 612 tahun, diantaranya adalah:
9
5. bercakapcakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berfikir dan
berbicara mengenai masa lampau dan masa depan; “Jam berapa kita
berangkat berenang minggu depan.”
d. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa anak usia 910 tahun:
1. Senang berbicara, seringkali tidk berhenti dan tanpa alasan yang jelas;
kadang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan perhatian.
2. Mengungkapkan perasaan dan emosinya secara efektif melalui katakata.
3. Menggunakan ucapan populer yang sering digunakan teman sebaya:
“keren”, “topabis”.
4. Mengenali bahwa berapa kata mempunyai arti ganda, “panjangan tangan”’
“mengadu domba”.
e. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak usia 1112 tahun:
1. Senang berbicara dan berargumentasi, sering tidak pernah berhenti,
dengan siapapun yang mau mendengarkan.
2. Menggunakan struktur bahasa yang lebih Panjang dan kompleks.
3. Semakin menguasai kosakata yang kompleks, bertambah 4.000 sampai
5.000 kata baru tiap tahun, menggunakan kosa kata dengan terampil untuk
menggambarkan dengan jelas.
4. Menjadi pendengar yang suka berfikir.
10
Belajar dari apa yang dibaca dan didengarkannya
Memahami perintah yang terdiri sari 3 bagian terpisah
Mengenali symbol angka 0-100 dan tulisan angka 0-20
Bisa melakukan penambahan dan pengurangan dasar sampai 20.
Memprediksi pola, serta mengenali, dan menciptakan pola sendiri.
2. Kelas 2 dan 3 (7-9 tahun)
Perkembangan kognitif anak sekolah dasar kelas dua dan tiga biasanya
ditandai dengan kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis yang
meningkat pesat.
Diakhir kelas tiga, umumnya anak sudah menguasai bebrapaa hal sebgai
berikut:
Melihat alasan dibalik sesuatu peristiwa/masalah, dan banyak bertanya
untuk mengumpulkan informasi.
Melakukan operasi hitung matematika yang lebih sulit, seperti pembagian
dan perkalian.
Membuat rencana sebelum melakukan susatu
Bisa duduk diam dan memperhatikan sesuatu yang menarik selama 30-45
menit
Menggunakan kalimat kompleks dan berbagai jenis kalimat untuk
mengungkapkan pikiran atau pendapatnya
3. Kelas 4 dan 5 (9-11 tahun)
Seebuah studi yang dilansir National Institutes Of Health, menyebutkan
bahwa menurut teori perkembangan kognitif menurut psikolog Jean Piaget, di
usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan baru untuk mengambil
kesimpulsn dan mengerjakan tugas rumit yang membutuhkn kemampuan
menarik kesimpulan
Diakhir kelas lima, umumnya sudah menunjukkan perkembangan kognitifnya
seperti:
11
Mulai memahami pengambilan perspektif, dimana setiap orang memiliki
sudut pandang, pikiran, dan perasaan yang berbeda
Bisa menjelaskan sebuah konsep atau masalah dari berbagai sudut
pandang.
Bisa memprediksi konsekuensi dari sebuah tindakan dan merencanakan
langkah antisipasi
Mulai aktif mencari informasi dan memperluas wawasan melalui teman,
berita, ataupun media sosial
12
dan social yang memperhatikan pemuasaan keinginan dan kebutuhannya
sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang.
b. Kebutuhan Akan Kasih Sayang Pada anak usia SD terutama yang sudah
duduk di kelas besar SD, sudah ingin memiliki teman-teman tetap.
Perkembangan tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan
menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap teman tapi juga terhadap benda.
Pada anak-anak yang duduk di kelas tinggi ( 4, 5 atau 6) mulai masuk pada
masa bersosialisasi dan meninggalkan keegoisannya, hingga dapat menerima
orang tua dan guru sebagai suatu yang wajar. Hingga mulai membutuhkan
perlakuan yang objektif dari orang memegang otoritas pada masa ini nakan
sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan, sehingga
guru dan orang tua harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam
memutuskan suatu tindakan.
c. Kebutuhan Untuk Memiliki Pada masa usia di kelas rendah SD, anak-anak
sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Namun, anak-
anak kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membandingkan
dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih
dominan. Namun demikian pada masa ini, anak masih menggantungkan
dirinya kepada orang yang dirasa mempunyai keunggulan dan kekuatan bila
berada di dalam kelompoknya, atau tergantung pada pemegang otoritas yang
di senangi seperti guru di kelas.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan ini mulai dominan pada anak-anak
usaia tinggi di SD. Dimana anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhikebutuhan dengan sikap
bersaing atau berusaha mewujudkan keinginannya. Salah satu kebutuhan yang
terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau
need for achievement. Hingga dapat di simpulkan kebutuhan kebutuhan yang
berbeda dapat saling mengisi terhadap setiap masing masing anak dan sejalan
dengan perbedaan perkembangan mereka.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik menurut pusat bahasa Depdiknas merupakan “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budipekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, dan watak”.
Adapun pengertian berkarakter adalah kepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, dan berwatak. Sedangkan menurut Tadkiroatun Musfiroh karakter
mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behavior), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skill).
B. Saran
Seorang guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan
juga adalah kebutuhan peserta didik. pemahaman terhadap karakteristik peserta
didik dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk
menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat
dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu
sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/338748316/MAKALAH-Karakteristik-Anak-Usia-
SD
https://mahasiswa.ung.ac.id/831413104/home/2015/3/19/jenis-jenis-kebutuhan-anak-
usia-sekolah-dasar-sd.html
Pahami Tonggak Perkembangan Kognitif Anak SD | Orami (ampproject.org)
https://rimatrian.blogspot.com/2013/12/perkembangan-sosioemosional-anak-
usia.html
https://www.kompasiana.com/fitria-03/55003a158133111918fa737d/perkembangan-
fisik-dan-persepektual-anak-sekolah-dasar
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1474793&val=10646&title=PERKEMBANGAN%20FISIK%20DAN
%20KARAKTERISTIKNYA%20SERTA%20PERKEMBANGAN%20OTAK%20ANAK
%20USIA%20PENDIDIKAN%20DASAR
15