DAFTAR ISI
MODUL 9: ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD
COVER........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI………................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
BAB V PENUTUP................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA…............................................................................. 12
TUGAS MANDIRI …................................................................................ 13
A. LATAR BELAKANG
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran II dijabarkan tentang
Kompetensi Guru PAUD, baik guru PAUD, guru pendamping maupun guru pendamping
muda. Standar kompetensi guru pendamping muda meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional & kompetensi kepribadian. Adapun standar kompetensi
kepribadian yang perlu kita usahakan sebagai guru pendamping muda adalah sebagai
berikut :
a. Menyayangi anak secara tulus
b. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian serta melindungi anak
c. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi perilaku anak
d. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan bertanggung jawab
e. Berperilaku santun, menghargai dan hormat kepada orangtua dan anak
Bila Pendidik Anak Usia Dini dapat mengembangkan karakter-karakter tersebut di atas,
maka tentu akan mampu mendukung terbentuknya karakter positif pada diri anak serta
mampu mencegah perilaku anak yang sulit melalui bimbingan yang positif.
D. PETUNJUK BELAJAR
Agar dapat memahami etika dan karakter pendidik anak usia dini secara tepat, utuh dan
mendalam, peserta diklat diharapkan:
1. Membaca secara tuntas dan cermat seluruh materi yang ada dalam bahan ajar ini.
2. Mengikuti paparan atau penyajian materi ini secara fokus pada saat disampaikan
dalam kegiatan diklat tahap tatap muka.
3. Melakukan analisis dan mendiskusikan setiap paparan yang disajikan baik dengan
teman peserta diklat maupun dengan nara sumber.
4. Mengerjakan berbagai tugas yang diminta, baik yang disajikan dalam bahan ajar
ini maupun yang diberikan oleh nara sumber pada saat mengikuti pelatihan.
5. Melaksanakan tugas mandiri terkait modul ini.
Agar dapat menunjukkan integritas terhadap profesi kita sebagai guru PAUD, tentunya kita
perlu menerapkan karakter-karakter tersebut dalam kegiatan sehari-hari di PAUD. Kita
sesungguhnya memiliki banyak kesempatan untuk mencontohkan pilihan moral dan tindakan
yang menunjukkan karakter yang baik agar dapat menjadi teladan bagi anak. Karakter-
karakter tersebut biasanya tercermin dalam interaksi yang hangat dan penuh penghargaan
terhadap anak. Misalnya :
Dalam menanamkan karakter kepada anak di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis
sebagai pelaku utama. Kita sebagai guru merupakan sosok yang dapat menjadi sumber
inspirasi dan motivasi anak. Karakter seorang guru umumnya akan sangat membekas dalam
diri anak dan menjadi cermin bagi anak. Dengan demikian, guru memiliki tanggung jawab
besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral.
Terkait hal itu, ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi
guru untuk memainkan peranannya secara optimal dalam hal pengembangan karakter peserta
anak di PAUD, misalnya :
1. Mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak seharusnya
menempatkan diri sebagai sosok yang hanya dilihat dan didengar oleh anak,
melainkan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi
dalam proses pembelajaran, sehingga anak dapat melakukan dan menemukan sendiri
hasil belajarnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pakar psikologi
hampir setengah abad yang lalu, Jean Piaget.
1
Disadur dari : Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan, 2016
6. Menjadi sosok teladan bagi anak. Penerimaan anak terhadap materi pembelajaran
yang diberikan oleh guru, biasanya akan dipengaruhi oleh penerimaan anak tersebut
terhadap pribadi guru. Hal ini sangat manusiawi, karena seseorang umumnya akan
berusaha untuk meniru apa yang disenangi dari model/figurnya tersebut. Momen
seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi guru, baik secara langsung
maupun tidak langsung, untuk menanamkan karakter dalam diri anak. Dalam proses
pembelajaran, nilai-nilai karakter tidak hanya dapat diintegrasikan ke dalam materi
pelajaran, tetapi juga pada prosesnya.
Penanaman karakter pada anak usia dini menggunakan 3 prinsip yang disebut Hubungan
Segitiga (Triangle Relationship), yang meliputi 1) hubungan dengan diri sendiri, 2) hubungan
dengan Tuhan, dan 3) hubungan dengan lingkungan, baik manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Silahkan amati bagan di bawah ini.
Karakter
Sebagai guru PAUD, kita banyak berinteraksi dengan anak usia dini yang sedang berada
dalam masa keemasan pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, selain memperkaya
keterampilan kita dalam memberikan stimulasi yang tepat bagi perkembangan karakter positif
anak usia dini, kita juga perlu mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi setiap
anak. Lingkungan yang demikian akan menstimulasi minat anak terhadap proses
pembelajaran, sehingga kemampuan anak untuk berkomunikasi dan mengekspresikan
emosinya secara positif dapat berkembang. Hal ini tentu akan berujung pada pewujudan
potensi maksimal yang ada dalam diri anak. Oleh karena itu, guru PAUD perlu
mengembangkan etika moral yang baik. Adapun yang dimaksud dengan etika dalam hal ini
adalah :
Oleh karena etika itu didasarkan pada budaya yang ada pada kelompok tertentu, maka ada
kemungkinan etika yang berlaku di suatu kelompok dapat berbeda dengan etika yang berlaku
di kelompok lainnya. Hal tersebut biasanya dikarenakan adanya persepsi di antara kedua
budaya tersebut, tentang anak, keadilan sosial, maupun identitas profesi guru PAUD. Akan
tetapi secara umum, etika moral yang baik adalah etika yang mengarahkan guru PAUD
untuk mendorong perkembangan anak secara positif dan pada saat yang sama, sedapat
mungkin, memenuhi kebutuhan semua pihak yang terkait. Etika moral yang baik
biasanya tercermin dalam perilaku kerja yang baik serta dalam interaksi yang positif dengan
anak, orangtua, rekan sejawat dan masyarakat.
Etika Umum Guru PAUD yang perlu dan dapat kita kembangkan antara lain :
4. Membangun hubungan baik dengan orangtua melalui komunikasi yang positif dan
penghargaan terhadap konteks spesifik anak, sehingga tercipta kerjasama yang baik
antara guru dan orangtua. Dalam situasi yang demikian, guru perlu melibatkan orangtua
dalam proses pembelajaran anak, dan orangtua juga berperan aktif dalam memberikan
masukan kepada guru.
5. Membangun dan menjaga hubungan serta kerjasama yang baik dengan rekan
sejawat agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak. Bila ada perilaku
rekan sejawat yang mengganggu, baik dari segi etika maupun kompetensi guru,
Memang tidaklah mudah untuk membangun etika dan karakter yang baik dalam diri kita. Hal
tersebut akan menjadi perjalanan panjang bagi kita. Untuk mendukung kita agar dapat
mengembangkan diri secara terus-menerus, ada baiknya secara berkala (minimal seminggu
sekali, maksimal sebulan sekali), kita mengevaluasi perilaku dan interaksi kita dengan
beberapa pertanyaan berikut :
Sudahkah saya menjadi teladan etika moral & karakter yang baik?
Apa yang dapat saya coba lakukan untuk mengatasi tantangan itu?
1. Kesimpulan
Pendidikan Anak Usia Dini, sebaiknya dipahami sebagai bentuk layanan pendidikan yang
bersifat holistik dengan kegiatan pembelajaran yang integratif. Guru dan Tenaga
Kependidikan pada Layanan PAUD, merupakan kunci keberhasilan layanan PAUD
bermutu dengan menerapkan 8 (Delapan) Standar PAUD yang terdapat pada
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 dan Kurikulum 2013 PAUD yang ditetapkan pada
Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014. Guru anak usia dini, diharuskan memiliki
kompetensi-kompetensi yang terkait dengan etika dan karakter sehingga dapat menjadi
teladan bagi anak sekaligus dapat menanamkan karakter baik pada anak dalam proses
pembelajaran.
2. Saran
Agar lebih mudah dalam menampilkan guru PAUD yang beretika dan berkarakter baik
sehingga dapat menjadi teladan sekaligus menanamkan karakter baik pada anak, maka kita
perlu memahami bahan ajar ini secara utuh, karena setiap bagiannya mendukung semua
kompetensi guru dan tenaga kependidikan untuk mewujudkan layanan PAUD bermutu,
kemudian menerapkannya dalam Tugas Mandiri dan dalam aktivitas layanan PAUD
selanjutnya.
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan
& Kebudayaan, 2016
Untuk memperkuat pemahaman dan ketrampilan peserta diklat terkait materi Etika dan
Karakter PAUD, peserta memiliki tugas setelah Tahap Tatap Muka, yaitu Tugas Mandiri.
Bentuk tugas mandiri yang terkait dengan Modul Etika dan Karakter Pendidik PAUD ini
berkaitan juga dengan Tugas Mandiri yang terkait dengan Modul Komunikasi dalam
Pengasuhan, yaitu melakukan Interaksi Positif antara Guru dengan Anak dengan bobot 20
JPL atau lama waktu pelaksanaan maksimal 2 hari. Tugas Mandiri Interaksi Positif Guru
dengan Anak ini adalah bagian dari Tugas Mandiri Pilihan.
Contoh: Kegiatan Anak sedang makan bekal pada jam makan (Usia 4 tahun).
No Potensi Masalah Aspek Perkembangan Dukungan Guru
1 Berebut ingin lebih Sosial emosional • Mengingatkan anak untuk bersabar
dulu mengambil menunggu giliran
“Sabar ya, Nak…. Silakan membuat
antrean..”
Kognitif • Berlatih menentukan urutan, misalnya
anak berbaris mengambil bekal sesuai
urutan abjad berdasarkan huruf awal
namanya atau berdasarkan urutan
angka tanggal lahir.
2 Kesulitan membuka Sosial emosional • Mengatakan pada anak untuk
bekal (tas, tutupbotol, mencoba membuka sendiri.
tutup kotak makanan, “Coba sekali lagi…”
bungkus makanan).
Bahasa • Meminta anak untuk meminta
bantuan menggunakan kalimat
sederhana.
“Bu Guru, tolong… saya tidak bisa
membuka tutup botol ini.”
• Memberikan petunjuk dengan bahasa
tentang cara membuka.
“Silahkan dilihat tutup botol ini, coba
diputar atau ditekan..”
Kognitif • Memberikan pendampingan saat anak
membuka bekal
• Memberikan contoh cara membuka
bekal, memahami aturan dan urutan
kerja.
Nilai Agama dan Moral • Berhasil membuka bekal, anak diajak
mengucapkan termakasih kepada yang
membantu dan bersyukur atas
keberhasilannya.