sangat baik ketika mereka masih kecil, yaitu Ulat dan Cacing. Keduanya sama-sama lambat, tetapi tidak mengejek satu sama lain. Mereka juga sering mengumpulkan makanan, bertukar makanan dan menikmati hidup mereka yang sudah ada ini dengan rasa gembira. Suatu ketika, ulat dan cacing bersama-sama bertanya mengenai masa depan yang akan terjadi di hidup mereka. Ulat berkata: “suatu hari nanti, aku akan jadi kupu-kupu yang cantik dan banyak manusia akan mengagumi keindahan sayapku”. “Wah, pasti kamu sangat beruntung ya, ulat”, sahut Cacing. Kata Ulat: “lalu, apa yang akan terjadi di masa depanmu, Cacing?”, tanyanya. Jawab Cacing: “suatu hari nanti, aku akan membuat tanah-tanah subur karena kotoranku”. Mendengar jawaban itu, Ulat pun heran akan sahabatnya itu. “Loh, kenapa kamu hanya mampu membuat tanah subur saja, Cacing?”. Jawab Cacing: “Aku takut kalau nanti, ketika tanah-tanah itu subur, manusia akan mengambilku untuk dijadikan umpan ikan-ikan di sungai”. Ulat pun terkejut akan jawaban temannya itu. Maka mereka pun melakukan seperti yang sudah dikatakan. INSIGHT Hasil apapun yang diterima, janganlah dibuat sebagai kekurangan, melainkan nasib hidup yang mesti dijalani.