Anda di halaman 1dari 2

Analisa sederhana Sastra kebijaksanaan Israel dari Ayub 40:1-9

1. Teks
Tuhan menantang Ayub

1
Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
2
"Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu
Aku.
3
Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau
dapat membenarkan dirimu?
4
Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?
5
Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran, kenakanlah keagungan dan semarak!
6
Luapkanlah marahmu yang bergelora; amat-amatilah setiap orang yang congkak dan
rendahkanlah dia!
7
Amat-amatilah setiap orang yang congkak, tundukkanlah dia, dan hancurkanlah orang-orang
fasik di tempatnya!
8
Pendamlah mereka bersama-sama dalam debu, kurunglah mereka di tempat yang
tersembunyi.
9
Maka Aku pun akan memuji engkau, karena tangan kananmu memberi engkau
kemenangan."

2. Analisa teks

Teks ini dijabarkan dengan sederhana lewat pembagian sebagai berikut:


a) Ayat 1 menjadi Prolog. Di sini pula TUHAN hendak menjawab Ayub, yang
digambarkan dalam badai.
b) Ayat 2 adalah perkataan TUHAN, yang hendak menanyakan Ayub sebagai seorang
lelaki dan Ayub mesti memberi jawabannya. (Dalam Perikop sebelumnya, di Ayb
39:34-38, sebagai tindakan kerendahan dirinya kepada Allah).
c) Ayat 3-4 menjadi tantangan Allah bagi Ayub, dengan mempersalahkan, meniadakan
Pengadilan, dan bahkan lengannya layaknya Allah.
d) Ayat 5, TUHAN memberi perintah dengan menghiasi diri lewat kemegahan dan
keluhuran, dan mengenakan keagungan dan semarak. Ini mengartikan Ayub harus
membuat dirinya secara penuh dalam hal yang menakjubkan.
e) Ayat 6-8 adalah tindakan yang harus dilakukan Ayub kepada orang-orang yang
congkak, menjatuhkan mereka, menjalankan keadilan (referensi lain menyinggung ke-
3 teman Ayub yang menuduhnya salah karena dosa, padahal bukan demikian
sebenarnya).
f) Ayat 9 menjadi bukti nyata yang akan diterima Ayub, ketika berhasil memberi
kemenangan atas memberi hukuman bagi orang-orang fasik itu.

3. Refleksi

Ayub sering dikenal sebagai pribadi yang taat dan takut akan Allah. Ia pun termasuk
golongan yang kaya, namun tidak kikir dalam bertindak. Oleh karena ia dicobai oleh
TUHAN, ia pun masuk dalam hal-hal yang tidak menyenangkan, dan Ayub pun tidak
semudah itu menjalaninya. Apalagi, dengan kehadiran 3 temannya yang disebut-sebut
sebagai orang Bijak, mereka sesungguhnya tidak tahu apa yang terjadi dengan Ayub, bahkan
dituduh berdosa. Dalam kitabnya, hampir seluruh perikop membicarakan pada perdebatan
yang panjang dan teruraikan dengan luas akan pandangan Ayub, si Penderita dengan 3 teman
yang menanggap diri mereka Bijak.

Pada bab 40:1-9, ini sudah termasuk dalam jawaban TUHAN dalam masa-masa derita
Ayub. TUHAN ingin agar Ayub “tinggal sedikit lagi” bertahan dalam tantangan yang
diterimanya itu. Memang tidaklah mudah posisi Ayub ini. Mengapa dengan orang yang takut
akan Allah harus menerima derita? Mengapa bukan orang berdosa yang menderita?
Ditambah lagi dengan kehadiran ke-3 temannya itu, yang menganggap diri Bijak dan mampu
menjawab soal-soal hidup Ayub, malah membuat Ayub “terkadang harus redam amarah”
karena ungkapan dan jawaban mereka itu.

Namun, ingat lagi pada yang disampaikan pada ayat terakhir perikop ini, bahwa
kemenangan akan diterima dengan kiasan “tangan kanan” yang senantiasa mampu bertahan
dari cobaan yang tiba-tiba muncul tersebut. TUHAN Allah akan memuji orang yang berbuat
demikian. Maka, dari segenap kita diundang, apakah mampu bertahan dengan situasi yang
bila dibandingkan dengan Ayub, kuat menghadapi cobaan itu? Hanya dari Iman dan
keteguhan hatilah yang bisa menjawabnya.

Anda mungkin juga menyukai