Dosen Pengampu
Dr. Rasmalem
Penderitaan Ayub
• Firman Tuhan mengatakan bahwa Ayub adalah seorang yang saleh dan
jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayb 1:1).
• Berdasarkan bahasa Ibraninya dikatakan bahwa Ayub seorang yang
terhormat, seorang yang berkarakter (positif), dan orang yang secara
moral tidak tercemar. Dengan kata lain, Ayub adalah orang benar di
hadapan Allah.
• Pertama, Ayub kehilangan lima ratus pasang lembu dan
lima ratus keledai betina karena dirampas orang Syeba. Kedua,
Ayub kehilangan tujuh ribu ekor kambing domba beserta para
Kedua, penjaganya karena disambar api dari langit. Ketiga,
Ayub kehilangan tiga ribu ekor unta dan para penjaganya
karena diserbu orang Kasdim. Keempat, Ayub kehilangan
tujuh putera dan tiga puterinya sekaligus karena rumah tempat
puteranya mengadakan pesta rubuh menimpa mereka (Ayb.
1:13-19).
• Ayub harus menghadapi pencobaan dan penderitaan kelima
di mana Ayub ditimpa barah busuk di sekujur tubuhnya (Ayb.
2:7). Kemalangan Ayub belum berakhir karena isteri yang
seharusnya menjadi ‘tiang penopang’ dalam hidupnya justru
mengejeknya dan menyuruh Ayub mengutuki Allah (Ayb.
2:9). Tak lama kemudian, teman-teman Ayub secara tidak
langsung menuduh apa yang dialami Ayub akibat dosa.
• Ayub adalah pribadi yang benar dihadapan Allah. Walau Ayub
diijinkan Allah masuk dalam masalah demi masalah di dalam
hidupnya. Walau Ayub diijinkan Allah menghadapi pencobaan demi
pencobaan di dalam hidupnya. Walau Ayub diijinkan Allah
mengalami kemalangan demi kemalangan di dalam hidupnya. Walau
Ayub harus menghadapi hal-hal yang pahit di dalam hidupnya.
Namun firman Tuhan menyatakan bahwa Ayub tidak berbuat dosa
dengan bibirnya (Ayb, 2:10)
Ayub tidak menyalahkan alam. Ayub tidak menyalahkan situasi.
Ayub tidak menyalahkan para penjaga. Ayub tidak menyalahkan para
perampok. Ayub tidak menyalahkan isterinya. Ayub tidak menyalahkan
teman-temannya. Ayub tidak menyalahkan dirinya sendiri. Ayub tidak
menyalahkan sekelilingnya. Terlebih lagi, Ayub tidak menyalahkan Allah
seperti yang dinyatakan dalam teks, ‘Dalam kesemuanya itu Ayub tidak
berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut’ (Ayb.
1:22). Ayub tetap hidup benar di hadapan Allah.
Reaksi Ayub