Anda di halaman 1dari 2

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus

Bacaan Alkitab : Ayub 5 : 6-16


Tema Mingguan : Kristus Sebagai Sumber Pengharapan
Tema Bulanan : Kedatangan Kristus Membawa Pengharapan

Jikalau Allah itu adil dan penuh kasih, mengapa orang benar
seperti Ayub dibiarkan menderita sangat hebat ???
Ada beberapa hal yang perlu disadari:

Kitab Ayub ini berisi kisah tentang seorang yang saleh bernama
Ayub. Ia mengalami musibah yang luar biasa. Ia kehilangan
semua anaknya, dan segala harta bendanya, llu dihinggapi
penyakit kulit yang menjijikan. Ia tidak habis pikir tentang
keadaan yang menimpanya itu. Mengapa ia seorang yang saleh
bisa ditimpa kemalangan yang hebat seperti itu ??? padahal
menurut ajaran agama yang diajarkan para theolog waktu itu
bahwa orang yang saleh akan diberkati dan orang yang jahat
akan dihukum Tuhan. Ia lebih sakit hati lagi karena temantemannya berkesimpulan, berdasarkan ajaran theologi waktu
itu, bahwa malapetaka yang menimpa dirinya itu akibat dari
dosa-dosanya.
Ayub tetap berpendapat bahwa ia sakit bukan karena telah
berdosa, namun ia sendiri sulit menemukan alasan mengapa ia
di timpa malapetaka. Lalu akhirnya dia sadar bahwa ia sebagai
manusia tidak mungkin dapat menyelami hikmat dan
rancangan-rancangan Allah sebab itu ia tetap beriman kepada
Allah karena ia yakin bahwa pasti Allah akan bertindak
menyelamatkannya.

1.

2.

3.

4.

-1-

Allah tidak pernah merancang penderitaan.


Yang Dia rancang adalah damai sejahtera dan masa depan
yang penuh harapan. Ada tiga penyebab penderitaan manusia,
yaitu dosa, dunia, dan Iblis. Dalam kasus Ayub, Iblis
diizinkan untuk menguji kesetiaan iman Ayub dalam batas
yang Allah tetapkan. Kasih karunia Allah memampukan Ayub
untuk menghadapi penderitaan yang terburuk sekalipun
dengan iman yang teguh kepada Allah dan bersandar kepadaNya.
Manusia tidak mungkin memahami maksud dan tujuan
Allah dalam mengizinkan penderitaan menimpa hambahamba-Nya.
Allah
digerakkan
oleh
pertimbanganpertimbangan Pribadinya dan jalan-jalan-Nya tak mungkin
terselami (37:5).
Allah ingin memurnikan iman dan kehidupan orang
percaya sebagaimana emas dimurnikan oleh api. Ujian
meningkatkan kesalehan, integritas dan kerendahan hati
umat-Nya (42:1-10).
Meskipun cara Allah mengizinkan pergumulan hidup nampak
kejam dan Dia seperti diam saja (seperti anggapan Ayub),
namun akhirnya nampak belas kasihan dan kemurahan Allah yang
penuh. Dia tidak diam, tetapi Dia turut bekerja memakai
pergumulan hidup untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus


Perikop ini (Ayub 5:6-16) berisi nasihat Elifas, salah satu
teman Ayub, yang memberi pendapatnya tentang keadaan yang
dialami oleh Ayub, dan apa yang harus dilakukan oleh Ayub.
Menurut Elifas, bahwa sesorang itu mengalami penderitaan
diakibatkan karena dosa-dosanya, termasuk juga Ayub. Dalam
Uraian yang panjang ini, dan khususnya dalam perikop ini,
terungkap bahwa penderitaan adalah akibat perbuatan manusia
yang tidak benar.
Namun 1 hal yang perlu diperhatikan bahwa ada keyakinan
bahwa Allah itu tetap peduli dengan penderitaan orang-orang
miskin dan sebab itu Allah akan bertindak menyelamatkan
mereka. Oleh karena itu tetaplah berharap pada Tuhan, pasti
Tuhan akan bertindak untuk menyelamatkan.
Mengenal Penderitaan Berdasarkan Kitab Ayub,
Pergumulan hidup yang dahsyat dan bertubi-tubi membuat
Ayub amat menderita secara fisik maupun secara psikis
(kejiwaan). Dalam keadaan seperti itu, karakter Ayub nampak
amat mengesankan. Dia memperlihatkan ketabahan yang
heroik. Pada akhirnya, kehidupan Ayub dipulihkan: Ia
dikaruniai anak-anak lagi serta menerima berkat materi yang
berganda.
-2-

Belajar dari Ayub & Elifas; Hati-hati dalam Menilai Orang


Ketika diminta untuk menilai keadaan dan kepribadian
seseorang yg kita kenal, pada umumnya kita akan menilai dari
sisi positif serta sisi negatif. Saat menilai sisi negatif, berhatihatilah terhadap kecenderungan menghakimi karena
pemahaman kita terbatas.
Elifas memiliki kecenderungan untuk menghakimi sehingga ia
salah dalam mengambil kesimpulan tentang Ayub. Awalnya,
Elifas memuji kearifan Ayub berkenaan dengan orang-orang
yang memerlukan uluran tangannya, tetapi kemudian pujian
tersebut berubah menjadi kritik pedas (4:3-6).
Pengalaman
hidupnya
dijadikan
standar
untuk
menyimpulkan bahwa orang yang membajak kejahatan
dan menabur kesusahan, ia menuainya juga (4:8). Dengan
kata lain, Elifas menganggap malapetaka yang dialami Ayub
sebagai tuaian atas apa yang telah dia tabur di masa lalu. Elifas
menuduh bahwa Ayub telah melakukan dosa yang
mengakibatkan kehancuran hidupnya (5:17-18). Oleh karena
itu, Ayub harus bertobat agar Allah memberkati dia (5:18-27).
--

Kita perlu berhati-hati ketika menilai orang. Jika kita tidak


hati-hati, penilaian kita akan menjadi penghakiman. Tuhan
tidak mengizinkan kita menghakimi, karena kita bisa jatuh
dalam kesalahan yang sama. Yang berhak menghakimi
adalah
Tuhan
sendiri
(Roma
2:1-3).
-4-

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus..

Teman-Teman Yang dikasihi Tuhan Yesus

Sebagai generasi muda gereja, kita juga menghadapi kenyataan


bahwa penderitaan itu adalah bagian dari kehidupan semua
orang. Ada begitu banyak hal yang kita alami dalam hidup
ini, yang sulit kita cerna dengan akal sehat kita. Namun 1 hal
yang pasti ialah bahwa Tuhan itu pencipta, pemelihara dan
penyelamat, yang didalam Kristus telah menyatakan
rahmatnya bagi kita. Dialah satu-satunya sandaran dan
penolong kita. Maka bersandar dan berharaplah pada Tuhan
ditengah kenyataan bahwa ada begitu banyak hal yang tidak
kita pahami di dunia ini. Hanya Tuhan sajalah yang dapat
menolong kita.
Kita perlu belajar untuk tidak menghakimi orang lain, terutama
orang yang sedang menderita. Seharusnya kita mendoakan
dan mendorong orang yang sedang menjalani pergumulan
yang berat agar tabah, bukan mengkritik atau memberi
penilaian yang sembrono. Mintalah hikmat Tuhan agar kita
dapat menghibur mereka yang tertimpa musibah dengan
kata-kata yang tepat, sekaligus menciptakan suasana
persaudaraan.
Yakinilah bahwa Allah berdaulat penuh untuk mengatur dan
memelihara dunia. Pencobaan yang diizinkan Allah
merupakan ujian iman untuk membuat kita hidup lebih dekat
dengan Tuhan dan bersandar penuh kepada-Nya.

Perikop ini (Ayub 5:6-16) berisi nasihat Elifas, salah satu


teman Ayub, yang memberi pendapatnya tentang keadaan yang
dialami oleh Ayub, dan apa yang harus dilakukan oleh Ayub.
Menurut Elifas, bahwa sesorang itu mengalami penderitaan
diakibatkan karena dosa-dosanya, termasuk juga Ayub. Dalam
Uraian yang panjang ini, dan khususnya dalam perikop ini,
terungkap bahwa penderitaan adalah akibat perbuatan manusia
yang tidak benar.
Namun 1 hal yang perlu diperhatikan bahwa ada keyakinan
bahwa Allah itu tetap peduli dengan penderitaan orang-orang
miskin dan sebab itu Allah akan bertindak menyelamatkan
mereka. Oleh karena itu tetaplah berharap pada Tuhan, pasti
Tuhan akan bertindak untuk menyelamatkan.

-5-

Mengenal Penderitaan Berdasarkan Kitab Ayub,


Pergumulan hidup yang dahsyat dan bertubi-tubi membuat
Ayub amat menderita secara fisik maupun secara psikis
(kejiwaan). Dalam keadaan seperti itu, karakter Ayub nampak
amat mengesankan. Dia memperlihatkan ketabahan yang
heroik. Pada akhirnya, kehidupan Ayub dipulihkan: Ia
dikaruniai anak-anak lagi serta menerima berkat materi yang
berganda.
-2-

Anda mungkin juga menyukai