Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN SD PESISIR

Keberadaan populasi manusia yang banyak di dekat laut sangat erat kaitannya dengan berbagai
jenis pemanfaatan sumberdaya yang terdapat di laut itu sendiri. Berbagai komunitas kehidupan
yang terdapat di laut, atau yang dikenal dengan ekosistem, memberikan manfaat yang beragam
bagi manusia. Manfaat yang diperoleh tersebut berkembang dari waktu ke waktu seiring
berkembangnya pengetahuan manusia dan kemampuannya memanfaatkan potensi yang ada.

Pemanfaatan sumberdaya laut baik di pesisir, di permukaan air, di kolong maupun di bawah laut
sudah berlangsung sejak dahulu kala, bahkan ketika ummat manusia belum mengenal peradaban
maju seperti saat ini. Laut dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai jenis
kebutuhannya. Laut menjadi sumber pangan bagi manusia dan sekaligus menjadi penghubung
antara satu daratan dengan daratan lainnya. Hal inilah yang mungkin menyebabkan kawasan
yang paling dominan disenangi oleh manusia untuk bermukim pada awalnya juga adalah pinggir
laut. Tidak heran jika kota-kota besar di dunia bahkan di Nusantara pada umumnya berada di
pinggir laut. Kondisi ini menyebabkan jumlah populasi manusia terbanyak juga cenderung
berada di pemukiman dekat laut.

Manfaat yang diperoleh manusia dari laut di antaranya manfaat dari segi pangan. Laut
memberikan ikan dalam berbagai jenis dan ukuran yang dapat ditangkap oleh manusia sesuai
dengan alat yang dipergunakannya. Selain ikan, laut juga menyediakan udang, kepiting, kerang-
kerangan, dan berbagai spesies yang bisa dikonsumsi. Laut juga menyediakan bahan pangan dari
tumbuhan laut yakni rumput laut, alga dan anggur laut. Bahan pangan tersebut ada yang bisa
langsung dikonsumsi oleh manusia, ada pula yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahan.

Terdapat berbagai produk-produk laut bernilai ekonomis penting selain pangan, yang juga sering
dimanfaatkan oleh manusia. Mutiara yang bernilai jutaan bahkan puluhan juta rupiah berasal dari
kerang mutiara yang banyak terdapat di laut. Selain mutiaranya, kerang mutiara juga memiliki
kulit yang bisa diolah menjadi hiasan dinding yang juga bernilai jual tinggi. Terdapat pula batu
karang yang dahulu banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan kapurnya untuk cat
bangunan. Pasir laut sampai saat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah
penduduk karena dianggap mudah diperoleh dan ekonomis.

Jasa lingkungan juga banyak diberikan oleh laut. Air laut merupakan media yang
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga dimanfaatkan untuk alur
pelayaran. Angin laut dimanfaatkan untuk menggerakkan layar perahu nelayan, dan
menggerakkan turbin untuk pembangkit tenaga listrik. Gelombang laut dimanfaatkan untuk
menggerakkan kincir yang juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Keindahan alam
laut yang meliputi pesisir pantai maupun panorama bawah lautnya menawarkan potensi wisata
yang bernilai tinggi dan diminati masyarakat lokal sampai internasional.

Pada zaman modern saat ini kita mengenal istilah energi terbarukan yang diperoleh dari laut.
Energi terbarukan tersebut berasal dari aspek fisika air laut seperti gelombang, arus dan panas air
laut. Juga berasal dari aspek biologi berupa makroalga dan mikroalga. Menurut Putra (2016)
Asosiasi Energi Laut Indonesia (Aseli) melansir temuan data peta potensi energi laut pada 2011.
Pemetaan dilakukan pada 17 titik lokasi untuk energi panas laut, 23 titik lokasi energi gelombang
laut, dan 10 titik lokasi energi arus laut. Energi terbarukan tersebut dimanfaatkan sebagai sumber
energi listrik dalam kapasitas yang sangat besar. Energi terbarukan dari laut menurut Nattasya
(2015) selain pemanfaatan energi laut lewat arus, ombak dan panas laut, organisme laut pun
sangat potensial dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan. Salah satunya adalah
makroalga (rumput laut) dan mikroalga (alga/ganggang), keduanya bisa diekstrak menjadi
biofuel.

Laut juga memberikan berbagai jasa lingkungan untuk manusia. Laut menjadi media
penghubung antara satu wilayah daratan dengan daratan lain, sehingga permukaan laut
memungkinkan untuk menjadi alur pelayaran. Keindahan alam pantai, bawah laut, dan terumbu
karang, memberikan pengalaman tak terlupakan untuk para wisatawan. Gelombang laut juga
menawarkan pengalaman berselancar yang menyenangkan bagi para pencinta olahraga air laut.

A. Pemanfaatan Ekstraktif

Pengambilan manfaat sumberdaya perairan khususnya laut terbagi atas pemanfaatan ekstraktif
dan non ekstraktif. Pengambilan manfaat dengan cara mengambil sumberdaya dikenal dengan
istilah pemanfaatan ekstraktif, sedangkan pengambilan manfaat non-ekstraktif tidak dilakukan
dengan mengambil sumberdaya, tetapi memanfaatkan nilai-nilai dan fungsi yang diberikan oleh
sumberdaya tersebut, (CTC, 2016).

Pemanfaatan ekstraktif terhadap sumberdaya laut antara lain penambangan minyak, gas dan
mineral, pengambilan batu karang pengambilan pasir dan sebagainya. Pemanfaatan dengan
mengambil sumberdaya yang umum kita kenal di antaranya penangkapan ikan, udang, kerang,
kepiting, lobster, teripang dan segala biota perairan, termasuk penebangan pohon mangrove.
Selain itu budidaya perairan seperti budidaya ikan, budidaya mutiara, budidaya rumput laut dan
jenis budidaya laut lainnya. Hal yang paling mudah dikenali dari kegiatan pemanfaatan ekstraktif
adalah jika kegiatan pemanfaatan tersebut mengambil sumberdaya laut maka hal tersebut adalah
kegiatan ekstraktif, terlepas dari apakah sumber asal (benih) atau terdapat bagian proses dari
sumberdaya yang diambil tersebut berasal dari daratan.

Panambangan minyak, gas, dan mineral

Pemanfaatan sumberdaya laut berupa pertambangan migas adalah kegiatan yang menggunakan
teknologi maju. Potensi sumberdaya migas dan mineral di laut memiliki peluang dan tantangan.
Jurnal Maritim (2015) dalam Puryono (2016), menyebutkan bahwa Komite Eksplorasi Migas
Nasional memperkirakan cadangan potensial migas di Indonesia masih sekitar 222 miliar barel.
Hal tersebut adalah peluang besar untuk pembangunan bangsa tetapi sekaligus menjadi
tantangan karena keterbatasan teknologi untuk melakukan pengeboran gas di laut dalam,
ditambah lagi perbedaan geografis dan kedalaman laut terutama di wilayah timur Indonesia.

Pengambilan batu karang

Masyarakat pesisir sejak dahulu sudah dekat dengan keberadaan karang di laut. Bagi masyarakat
pesisir, batu karang merupakan bahan bangunan yang ekonomis untuk membangun rumah,
jembatan dan sebagainya. Selain untuk bangunan, kapur batu karang di sebagian masyarakat
pesisir digunakan sebagai cat pemutih pada dinding rumah dan bangunan lainnya, seperti yang
terjadi di beberapa daerah di Maluku dan Papua. Di sebagian daerah batu karang diambil
kapurnya untuk dikonsumsi (sebagian masyarakat Papua senang mengkonsumsi sirih dan pinang
yang dibumbui kapur yang sebagian berasal dari karang laut). Pengambilan batu karang terus
berlangsung sampai saat ini di berbagai daerah pesisir, dan terus meningkat seiring
bertambahnya alasan pengambilannya. Belakangan ini sebagian nelayan mengambil batu karang
dengan tujuan mengambil ikan hias yang terdapat di dalam sela-sela karang tersebut. Bahkan
awal tahun 2017 terjadi penyelundupan karang di Lombok dalam jumlah ribuan kantong terumbu
karang dalam berbagai jenis dengan nilai jual tinggi (Mataramnews, 2017).

Penangkapan ikan

Penangkapan ikan merupakan aktivitas yang paling umum ditemui di pesisir dan laut.
Nelayan menggunakan berbagai alat untuk menangkap ikan. Berbagai jenis ikan ditangkap oleh
nelayan untuk tujuan konsumsi dan dijual. Alat-alat tangkap dioperasikan oleh nelayan dalam
berbagai jenis dan ukuran. Tombak adalah alat tangkap ikan yang paling tua dan sudah
digunakan sejak zaman berburu. Pancing merupakan teknologi yang sudah cukup maju,
sedangkan jaring adalah teknologi yang lebih maju lagi. Pada era modern, teknologi
penangkapan ikan semakin berkembang pesat, ditandai dengan munculnya berbagai modivikasi
alat tangkap ikan, semisal jaring dikembangkan menjadi pukat, pancing dikembangkan menjadi
rawai dan longline. Seiring dengan perkembangan alat tangkap, armada penangkapan juga
semakin meningkat dalam kapasitasnya. Abad 21 penangkapan ikan memasuki kondisi
memprihatinkan, dimana terjadi penangkapan berlebihan (overfishing) di mana-mana.
Overfishing tersebut disebabkan oleh upaya penangkapan ikan yang berlebihan baik dalam
jumlah alat, jumlah armada penangkapan, maupun jenis-jenis alat tangkap ikan yang
dioperasikan.

Pengambilan mangrove

Mangrove yang banyak tumbuh di pesisir pantai merupakan sumber utama kayu bakar bagi
masyarakat nelayan, sebelum bahan bakar minyak mudah diakses. Bahkan di beberapa tempat
saat ini mangrove masih ditebangi untuk berbagai kebutuhan selain sebagai kayu bakar.
Sebagian pembudidaya rumput laut mengambil mangrove untuk dijadikan pancang budidaya
rumput laut. Mangrove juga sering diambil untuk pembuatan jembatan, tiang rumah dan
sebagainya. Selain batang pohon mangrove, buah mangrove juga banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai bahan pangan seperti jus mangrove, manisan mangrove, daun mangrove
jenis tertentu juga dimanfaatkan untuk obat-obatan.

Budidaya ikan

Budidaya ikan sangat potensial dilakukan di perairan laut karena laut merupakan tempat hidup
yang sangat baik untuk ikan. Ikan yang potensial dibudidayakan di laut sangat banyak jenisnya
tergantung kemampuan biaya dari pembudidaya untuk pengadaan sarana dan prasarana
budidaya. Komoditas yang banyak dibudidayakan saat ini di antaranya beberapa jenis kerapu,
kuwe, lobster, dan beberapa jenis ikan hias laut. Komoditas ikan tuna juga sudah mulai
dibudidayakan oleh masyarakat. Budidaya ikan di laut mengambil manfaat dari sumberdaya
dengan cara mengambil sumberdaya berupa ikan tersebut. Dari aktivitas budidaya ikan di laut
tersebut, masyarakat bisa memperoleh keuntungan ekonomis yang sangat besar dan mendukung
pertumbuhan ekonomi keluarga melalui penjualan ikan hasil budidaya.

Pengambilan teripang

Teripang merupakan salah satu komoditas perairan pantai yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat. Teripang diambil sebagai bahan pangan, untuk dikonsumsi masyarakat, atau dijual
di pasar lokal sampai pasar global. Teripang dikenal mengandung berbagai nutrisi tinggi
sehingga belakangan dimanfaatkan juga untuk bahan kosmetik dan obat-obatan. Di berbagai
daerah populasi teripang telah mengalami penurunan jumlah populasi. Penurunan populasi
teripang di antaranya disebabkan oleh penangkapan berlebihan dan karena kerusakan habitatnya,
baik oleh pengeboman atau penggunaan bahan penangkapan yang merusak maupun karena
kerusakan ekosistem oleh adanya reklamasi pantai.

Budidaya rumput laut

Rumput laut terdapat dalam beberapa jenis yang umumnya dibudidayakan oleh masyarakat
pesisir seperti Gracillaria dan Euchema Cottonii. Komoditas rumput laut memiliki nilai jual
yang cukup tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sumberdaya rumput
laut berada di perairan sejak dari bibit sampai panen. Pertumbuhan rumput laut banyak
dipengaruhi oleh nutrisi yang terbawa oleh arus air laut. Rumput laut yang dibudidayakan
masyarakat merupakan sumber pangan yang memiliki manfaat beragam, utamanya untuk
dikonsumsi dalam bentuk makanan jadi. Rumput laut juga diolah menjadi bahan kosmetik dan
obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pengertian BK
    Pengertian BK
    Dokumen6 halaman
    Pengertian BK
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Model - Translate Wiwin
    Model - Translate Wiwin
    Dokumen6 halaman
    Model - Translate Wiwin
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Logam Berat
    Logam Berat
    Dokumen6 halaman
    Logam Berat
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Beberapa Jenis Logam Berat
    Beberapa Jenis Logam Berat
    Dokumen3 halaman
    Beberapa Jenis Logam Berat
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Arus
    Arus
    Dokumen14 halaman
    Arus
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Arus Laut
    Arus Laut
    Dokumen38 halaman
    Arus Laut
    Sandro Wellyanto Lubis
    100% (6)
  • Reklamasi 7
    Reklamasi 7
    Dokumen2 halaman
    Reklamasi 7
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Mangrove 11
    Mangrove 11
    Dokumen2 halaman
    Mangrove 11
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Logam Berat
    Logam Berat
    Dokumen6 halaman
    Logam Berat
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Mangrove 9
    Mangrove 9
    Dokumen6 halaman
    Mangrove 9
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Mangrove 10
    Mangrove 10
    Dokumen3 halaman
    Mangrove 10
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 12 Sumberdaya Alam 12
    12 Sumberdaya Alam 12
    Dokumen6 halaman
    12 Sumberdaya Alam 12
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Mangrove 12
    Mangrove 12
    Dokumen10 halaman
    Mangrove 12
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Mangrove 8
    Mangrove 8
    Dokumen2 halaman
    Mangrove 8
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 2 Lamun Fungsi Padang Lamun
    2 Lamun Fungsi Padang Lamun
    Dokumen3 halaman
    2 Lamun Fungsi Padang Lamun
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 6
    Pasut 6
    Dokumen6 halaman
    Pasut 6
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 6
    Pasut 6
    Dokumen6 halaman
    Pasut 6
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 2
    Pasut 2
    Dokumen5 halaman
    Pasut 2
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 3
    Pasut 3
    Dokumen2 halaman
    Pasut 3
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 4
    Pasut 4
    Dokumen15 halaman
    Pasut 4
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 1 Lamun Deskripsi Bioekologis
    1 Lamun Deskripsi Bioekologis
    Dokumen2 halaman
    1 Lamun Deskripsi Bioekologis
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 13 Sumberdaya Pesisir Dan Laut 13
    13 Sumberdaya Pesisir Dan Laut 13
    Dokumen8 halaman
    13 Sumberdaya Pesisir Dan Laut 13
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 1
    Pasut 1
    Dokumen2 halaman
    Pasut 1
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • Pasut 5
    Pasut 5
    Dokumen4 halaman
    Pasut 5
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 11 Potensi SD Di Laut 11
    11 Potensi SD Di Laut 11
    Dokumen4 halaman
    11 Potensi SD Di Laut 11
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 10 Urgensi Dan Manfaat 10
    10 Urgensi Dan Manfaat 10
    Dokumen5 halaman
    10 Urgensi Dan Manfaat 10
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 9 Strategi Pengelolaan 9
    9 Strategi Pengelolaan 9
    Dokumen4 halaman
    9 Strategi Pengelolaan 9
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 7 Potensi Sumber 7
    7 Potensi Sumber 7
    Dokumen4 halaman
    7 Potensi Sumber 7
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat
  • 9 Strategi Pengelolaan 9
    9 Strategi Pengelolaan 9
    Dokumen4 halaman
    9 Strategi Pengelolaan 9
    Ronald Hukubun
    Belum ada peringkat