Anda di halaman 1dari 20

PROSES PEMBUATAN ROLL BOOGIE WHEEL MENGGUNAKAN

MESIN BUBUT CNC DI BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN (BBLM)


BANDUNG

Rian Nurhidayat ; Nasim S.T., M.T.

Fakultas Teknik Universitas majalengka

Email : riannurhidayat52@gmail.com

ABSTRAK

Meriset sebuah boogie wheel menggunakan media cor alumunium dengan sebuah cetakan
dari baja. untuk membuat cetakan boogie wheel memerlukan roll untuk membentuk sebuah fillet
dari boogie wheel tersebut, proses pembuatan roll tersebut menggunakan mesin bubut cnc dengan
beberapa tahapan mulai gambar, program, setting, dan proses produksi. Dengan adanya mesin
bubut cnc mempermudah seorang engineering melakukan pekerjaan dan hasilnya lebih teliti.

Kata kunci : Roll boogie wheel, boogie wheel, mesin cnc

ABSTRACT

Researching a boogie wheel using aluminum cast media with a steel mold. to make a
boogie wheel mold requires a roll to form a fillet from the boogie wheel, the process of making the
roll uses a cnc lathe with several stages starting with drawing, program, setting, and production
process. With the existence of a cnc lathe makes it easier for an engineer to do the work and the
results are more thorough.

Keywords: Boogie wheel roll, boogie wheel, CNC machine

UNIVERSITAS MAJALENGKA 1
PENDAHULUAN pengerolan plat besi, yang dilakukan di suhu
yang tinggi. Awalnya, Ingot (bahan baku)
dipanaskan hingga pada suhu rekristalisasi
Latar Belakang
(umumnya sekitar 450oC). Tujuannya adalah
Saat ini industri logam dan mesin di
saat proses hot rolling, gaya deformasi (gaya
Indonesia sudah cukup banyak baik itu
untuk merubah bentuk/ukuran dari objek)
industri besar yang telah menggunakan
yang dibutuhkan menjadi lebih kecil ketika
teknologi tinggi, maupun industri kecil yang
temperature tinggi. Metal pada suhu tinggi
masih menggunakan teknologi sederhana.
lebih mudah dibentuk. Namun, memanaskan
Seksi pemesinan di Balai Besar Logam dan
besi hingga suhu rekristalisasai sebenarnya
Mesin (BBLM) memiliki peran sebagai
tidak menambahkan kekuatan / ketahanan
pendukung kemajuan seluruh industri logam
besi tersebut.
dan mesin di Indonesia. dengan fasilitas
pemesinan mulai dari konvensional sampai Oleh karena itu, seorang engineer harus
CNC, di sertai dengan kemampuan personil dapat mengoprasikan mesin CNC, selain
yang tinggi, dengan seksi pemesinan BBLM dapat merancang komponen yang akan
berupaya untuk dapat mendukung kemajuan dibuat. Sehingga seorang engineer pun akan
seluruh industri logam dan mesin di mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain
Indonesia. itu pula dapat mengetahui, bagaimana
kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu
Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan
proses pembuatan produk sehingga akan
dan sering digunakan adalah mesin bubut
didapatkan hasil yang baik.
CNC. Mesin bubut CNC adalah mesin yang
dikendalikan oleh sistem kontrol yang Indentifikasi Masalah
disebut dengan kontrol numerik Identifikasi masalah dalam laporan Kerja
terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut Praktek ini adalah Proses pembuatan projek
digunakan untuk memotong logam yang baru Roll Boogie Wheel di Mesin Bubut
berbentuk silindris. Benda kerja yang biasa CNC.
dibuat pada mesin bubut CNC adalah poros
bertingkat biasa maupun yang memiliki alur
atau ulir, misalnya Roll. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Kerja Praktek ini
BBLM melakukan riset boogie wheel
adalah Bagaimana proses pembuatan projek
menggunakan cor alumunium, Dengan
baru Roll Boogie Wheel di Mesin Bubut
sebuah cetakan yang terbuat dari besi. dalam
CNC ?
proses pembuatan cetakan boogie wheel
dilakukan proses cutting dan pengerolan.
Pengerolan dilakukan dengan cara hot
rolling, Hot Rolling merupakan proses

UNIVERSITAS MAJALENGKA 1
Batasan Masalah copy dari balai besar logam dan mesin
Batasan masalah dalam laporan Kerja (BBLM) Bandung.
Praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Roll Boggie Wheel LANDASAN TEORI
menggunakan bahan S45C. Mesin bubut CNC
2. Pengerjaan Roll Boogie Wheel
Mesin CNC adalah mesin yang
menggunakan Mesin Bubut CNC
menggunakan program suatu komputer,
CUTEX 160B dengan monitor
dimana singkatan CNC tersebut
FANUC series Oi-TD.
adalah Computer Numerical Controlled.
Merupakan sistem otomatisasi mesin
Tujuan dan Manfaat
perkakas yang dioperasikan oleh perintah
Tujuan
yang diprogram secara abstrak dan disimpan
Tujuan dari Kerja Praktek ini yaitu sebagai
dimedia penyimpanan. mesin bubut ini
berikut :
dalam pengoperasian proses pemotongan
1. Pembuatan Roll Boogie Wheel
(cutting) benda kerja oleh pahat/alat potong
di Mesin Bubut CNC.
dibantu dengan kontrol numerik dengan
2. Membuat program di Mesin
menggunakan computer. Sistem koordinat
Bubut CNC.
pada mesin bubut CNC adalah sistem
3. Setting zero Di Mesin Bubut
koordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu
CNC.
sumbu X, dan sumbu Z. Sumbu X
Manfaat
menunjukkan besarnya diameter benda kerja
manfaat dari Kerja Praktek ini yaitu sebagai
sedangkan sumbu Z menunjukkan panjang
berikut :
benda kerja yang sedang dikerjakan.
1. Mengetahui proses pembuatan
Roll Boogie Wheel di Mesin
Bubut CNC.
2. Mengetahui cara pembuatan G-
code Mesin Bubut CNC.
3. Mengetahui setting zero di
Mesin Bubut CNC.

Metodologi
Gambar 2.3 mesin bubut CNC CUTEX
Adapun metodologi yang akan digunakan
160B
dalam Kerja Praktek ini adalah proses
dengan mengamati, merangkum dan Prinsip Kerja Mesin CNC
mencatat data dari narasumber dan hard
Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana
dapat diuraikan sebagai berikut :

UNIVERSITAS MAJALENGKA 2
1. Programer membuat program CNC titik diameter ujung paling kanan benda
sesuai produk yang akan dibuat kerja.
dengan cara pengetikan langsung
pada mesin CNC maupun dibuat
pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih
dikenal sebagai G-Code, seterusnya
dikirim dan dieksekusi oleh
prosesor pada mesin CNC Gambar 2.4 sumbu mesin bubut CNC
menghasilkan pengaturan motor
servo pada mesin untuk
Pemrograman pada mesin bubut CNC dapat
menggerakan perkakas yang
dilakukan dengan menggunakan sistem
bergerak melakukan proses
koordinat absolut maupun inkrimental. Pada
permesinan hingga menghasilkan
sistem koordinat absolut nama sumbu yang
produk sesuai program.
digunakan adalah (X,Z). Pada waktu
membuat program dengan sistem koordinat
absolut harap diingat bahwa besarnya harga
pada X adalah harga diameter. Dimana titik
Sistem koordinat dan sumbu mesin bubut referensi tetap berada pada suatu titik
CNC tertentu yang telah ditetapkan dan tidak akan
Sumbu X didefinisikan sebagai sumbu yang berpindah. Sedangkan sistem koordinat
tegak lurus terhadap sumbu spindel mesin inkremental dengan nama sumbu (U,W).
bubut. Arah positif sumbu X adalah arah Dimana titik referensi adalah menggunakan
yang menjauhi sumbu spindel. Dengan kata titik koordinat terakhir dari pergerakan
lain sumbu X adalah merupakan besarnya pahat. Sistem koordinat yang lain adalah
diameter benda kerja. Sumbu Z adalah sistem campuran antara absolut dan
sumbu yang sejajar dengan sumbu spindel inkremental (X/U, U/Z).
dan arah positif adalah arah yang menjauhi
kepala tetap mesin bubut. Dengan kata lain
Komponen mesin bubut CNC
sumbu Z adalah merupakan besarnya
Secara umum bagian-bagian penting dari
panjang benda kerja yang dikerjakan. Untuk
sebuah mesin bubut CNC adalah
kepentingan pembuatan program CNC maka
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
digunakan sistem kordinat benda kerja
dengan penjelasan berikut ini :
(Workpiece Coordinate System = WCS).
Dimana titik nol benda kerja diletakkan pada

UNIVERSITAS MAJALENGKA 3
1. Spindel Mesin mempunyai peran pemberitahuan apabila
sebagai pengatur putaran dan terjadi error.
pergerakan alat potong pada sumbu
Z dan memegang peranan penting
dalam koneksinya pada arbor mesin
dengan bantuan udara bertekanan.

Gambar 2.7 monitor

4. Panel Control memiliki peran yang


paling vital yakni sebagai pusat
Gambar 2.5 spindel
pengoperasian dan pengontrolan
2. Magazine Tool atau juga sering
kerja dari sebuah mesin bubut
disebut dengan tool turret,
CNC. Panel control mempunyai
berfungsi sebagai tempat
peran sebagai pusat pemberi
penyimpanan alat potong dan
perintah khusus pada mesin seperti
memfasilitasi proses pertukaran
memutar spindel, menggerakan
cutter selama proses pemesinan
meja, mengubah setting.
berlangsung. Magasin tool biasanya
memiliki banyak slot untuk banyak
sekali jenis tool, biasanya antara 8-
24 slot, sangat tergantung pada
jenis mesin cnc yang di gunakan.

Gambar 2.8 panel control


5. Coolant sebagai salah satu sistem
pendingin untuk alat potong, karena
pada saat terjadi proses
pemotongan benda kerja akan
Gambar 2.6 magazine tool
terjadi gerak gesek dan potong pada
3. Monitor digunakan untuk
cutter yang dapat menimbulkan
memantau aktivitas yang di lakukan
panas sehingga diperlukan adanya
oleh mesin bubut, mulai dari
sistem pendingin dengan konsep air
parameter penggunaan mesin,
coolant dan udara bertekanan tinggi
posisi koordinat benda, dan tanda

UNIVERSITAS MAJALENGKA 4
melalui selang yang di pasang pada
blok spindle.

Gambar 2.11 pahat muka

Hampir sama dengan pahat rata.


perbedaannya terletak pada besar sudut
Gambar 2.9 sistem pendingin
puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk
membubut permukaan ujung benda kerja
Macam-macam Pahat dan Mata Bor hingga rata, baik benda kerja yang ditahan
oleh senter atau tidak. Pemakanannya di
Pahat bubut rata
mulai dari bagian tengah (titik senter) ke
arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur.
Putaran benda kerja harus benar. Jika
putaran salah akan menyebabkan benda
kerja tidak terpotong dan memberi beban
Gambar 2.10 pahat bubut rata
berlebih pada pahat sehingga patah.
Digunakan untuk membubut diameter luar
Pahat Ulir
benda kerja hingga rata. Besar sudut
puncaknya 80°. Meski bentuk asahan-nya
bermacam-macam, namun bentuk sudutnya
relatif tidak banyak berubah. Pahat ini ada 2
macam, yaitu pahat kiri (pemakanan di
mulai dari kanan ke kiri) dan kanan
(pemakanan di mulai dari kiri ke kanan).

Gambar 2.12 pahat ulir

digunakan untuk membuat ulir yang


Pahat Muka
dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir kiri,
ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-
lain. Sudut pahatnya juga berbeda sesuai
dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir

UNIVERSITAS MAJALENGKA 5
metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth pahat ini kita bisa menghasilkan bentuk
dengan sudut 55° yang sama untuk beberapa pekerjaan.

Pahat Alur Pahat Potong

Gambar 2.15 pahat potong

digunakan untuk memotong benda kerja


pada mesin bubut. Pemotongan dapat
Gambar 2.13 pahat alur
dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh
digunakan untuk membuat celah alur pada senter (jika benda kerja panjang) atau tidak
benda kerja sesuai dengan kebutuhan. ditahan senter (jika benda kerja pendek).
Biasanya digunakan untuk pembatas ketika Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai
anak mengulir benda kerja. Bentuknya putus untuk menghindari meloncatnya benda
hampir sama dengan pahat alur. kerja dan patahnya pahat.

Pahat Bentuk Pahat Champer

Gambar 2.14 pahat bentuk


Gambar 2.16 pahat champer

ialah pahat yang mata pemotongannya


digunakan untuk menumpulkan bagian
berbentuk sedemikian rupa sehingga hasil
benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk
pemotongannya akan berbentuk sesuai
memudahkan benda kerja dalam
dengan bentuk mata potongnya. Pada
perakitannya. Sebenarnya semua bagian
umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut
yang tajam sebaiknya di chamfer, walaupun
bebas sehingga dapat bergerak ke kiri atau
di gambar kerja tidak ada perintahnya.
ke kanan serta maju tegak lurus. Dengan
Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja

UNIVERSITAS MAJALENGKA 6
cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 Selanjutnya kita akan menzerokan mesin
mm x 45°. CNC

 Tekan tombol mpg.


 Geser sumbu z kearah negative.
 Geser sumbu x kearah negative.
Prosedur menyalakan mesin bubut CNC
 Tekan tombol machine zero sumbu
 Switch ON : hidupkan kontak panel z untuk automatic zero mesin.
dibelakang mesin yang terhubung  Tekan tombol machine zero sumbu
pada panel. x untuk automatic zero mesin.
 Cek driver spindle : menyalanya  Tekan tombol reset dan mesin siap
display warna merah bertulisan : r digunakan.
00 (berarti driver ready dengan
rotasi 0 rpm).
Kode G,M,dan Pendukung
 Cek driver servo X,Z.
 Tutup panel listrik mesin CNC. KODE G
Berikut kode G dan penjelasan pada
Selanjutnya kita pindah ke operasional panel software Fanuc SERIES Oi
bagian depan mesin CNC

Tabel 2.1 Kode G


 Hidupkan power pada kontrol :
NO Kode Penjelasan
memutar kunci searah jarum jam
1 G00 Pengeposisian bebas
hingga LCD monitor menyala.
2 G01 Interpolasi Lurus (gerak
 Tekan tombol reset : untuk melihat
pemakanan)
tampilan pada LCD monitor.
3 G02 Interpolasi melingkar
 Tombol emergency stop : putar
searah jarum jam (CW)
searah jarum jam hingga keluar
4 G03 Interpolasi melingkar
lebih tinggi.
berlawanan arah jarum
 Tekan tombol reset pada keypad
jam (CCW)
cotroller cnc hingga display alarm
5 G04 Program berhenti pada
emergency stop tidak muncul
waktu tertentu
kembali.
6 G10 Data program dapat di-
Proses menyalakan sudah selesai. input
7 G15 Pembatalan perintah
koordinat polar
8 G16 Perintah koordinat polar
9 G17 Interpolasi helical

UNIVERSITAS MAJALENGKA 7
NO Kode Penjelasan NO Kode Penjelasan
10 G20 Konversi satuan inchi cycle
(british) 29 G80 Pembatalan pengerjaan
11 G21 Konversi satuan mm siklus
(metric) 30 G81 Pengoperasian eksernal
12 G28 Pengembalian posisi atau putaran drilling
referensi 31 G82 Keliling counter boring
13 G31 perintah skip (melangkahi) 32 G83 Peck drilling cycle
14 G33 Pembuatan ulir (Threading 33 G84 Pengerjaan keliling
cutting) Tapping
15 G40 Cancel kompensasi cutter 34 G85 Pengerjaan keliling boring
16 G43, Kompensasi panjang tool 35 G90 Perintah system koordinat
G44 positif(G43), Negatif absolute
(G44) 36 G91 Perintah system koordinat
17 G45 Menaikkan offset tool incremental
18 G46 Menurunkan offset tool 37 G94 Penentuan satuan
19 G47 Menaikkan ganda offset pemakanan dalam
tool (inchi/menit)
20 G48 Menurunkan ganda offset 38 G95 Penentuan satuan
tool pemakanan dalam
21 G49 Pembatalan kompensasi (inchi/putaran)
panjang tool 39 G96 Kecepatan potong
22 G52 Penyatuan system permukaan konstan
koordinat local 40 G98 Kembali ke titik initial di
23 G54, Sistem koordinat sebuah siklus
G55, workpiece 41 G99 Kembali ke titik R di
G56, sebuah siklus
G57
24 G60 Pengeposisian arah
tunggal
25 G63 Pengerjalaan Tapping (ulir
dalam)
26 G64 Pengerjaan pemotongan
27 G74 Menghitung putaran
Tapping
28 G76 Pengerjaan proses canned

UNIVERSITAS MAJALENGKA 8
NO Kode Penjelasan
KODE M untuk menjalankan
Berikut kode  M dan penjelasan pada 13 M19 Spindle berhenti pada
software Fanuc SERIES Oi yang diorientasikan secara
tepat
Tabel 2.2 Kode M 14 M23 Koveyor bram
NO Kode Penjelasan diperintahkan bergerak
1 M00 Berhenti antar program, berlawanan jarum jam
spindle berhenti : 3 sumbu 15 M24 Konveyor bram
x,y,z berhenti, distart diperintahkan bergerak
kembali setelah kembali searah jarum jam
setelah menekan “cycle 16 M29 Khusus system fanuc,
start” spindle yg sedang
2 M01 Usulan program stop menjepit tool tidak bisa
3 M02 Akhir program, program diganti langsung tetapi
berhenti, lampu alarm harus gunakan perintah S
hidup 17 M30 Akhir program, program
4 M03 Putaran spindle searah berhenti
jarum jam 18 M48 Pembatalan (cancel)
5 M04 Putaran spindle hidupnya OVERRIDE
berlawanan arah jarum 19 M50 Coolant untuk pengeboran
jam dalam perintah
6 M05 Spindle berhenti berputar 20 M52 Kode bayangan sumbu X
tetapi kode lainnya masih keluar
jalan 21 M53 Kode bayangan sumbu Y
7 M06 Pergantian tool otomatis keluar
dari spindle dengan tool di 22 M54 Kode bayangan sumbu
magazine X,Y dan keempat arah
8 M07 Coolant (pendingin) gerakan ditutup
mengeluarkan angin 23 M80 Diperintahkan tool buka
otomatis untuk klem
membersihkan bram 24 M81 Diperintahkan tool
9 M08 Coolant  ON menjepit klem
10 M09 Coolant OFF 25 M90 Memerintahkan posisi
11 M10 Rem ke-4 sumbu ON ATC kedepan untuk
untuk menghentikan jalan menjepit tool
12 M11 Rem ke-4 sumbu OFF 26 M91 Memerintahkan posisi

UNIVERSITAS MAJALENGKA 9
NO Kode Penjelasan putaran)
ATC kebelakang 8 S Kecepatan spindle (rpm)
(kembali) untuk menjepit 9 T Nomor tool
tool 10 M (kode tambahan) kontrol
27 M98 Untuk memanggil ON/OFF akan tool mesin
program pembantu (sub- 11 B Table indexing, dll
program) 12 D,H Nomor offset
28 M99 Untuk keluar dari program 13 P,X Lama waktu jeda (detik)
pembantu dan kembali ke 14 P Nomor program pembantu
program utama (subprogram)
15 P,Q Parameter keliling
pengkalengan (canned
KODE PENDUKUNG cycle)
Selain kode G dan M diatas ada kode lain yg
mendukung kode G dan M diatas, berikut yg
berlaku pada mesin CNC dengan software
fanus SERIES Oi-MC Kode dan Format Program G00 dan G01
Format Program G00

Tabel 3.3 Kode Pendukung G00 adalah kode gerak cepat tanpa

NO Kode Penjelasan penyayatan atau rafid.

1 O Nomor program Format penulisan :

2 N Nomor urut blok program N... G00 X... Z... (untuk pemograman

3 G Khusus untuk kode absolut)

perpindahan N... G00 U... W... (untuk pemograman

(lurus,busur/melengkung incremental)

dll)
Dimna :
4 X,Y,Z, (kata ukuran) perintah
N : nomor blok
U,V,W perpindahan
X,U : titik yang dituju searah sumbu X
,A,B,C sumbu koordinat.Nilai ini
Z,W : titik yang dituju searah sumbu Z
berkaitan dengan system
incremental
Gerak cepat digunakan untuk memposisikan
5 I,J,K (kata ukuran) koordinat
pahat pada koordinat tertentu (X,Z). X
titik lengkung
berarti diameter dan Z berarti panjang.
6 R (kata ukuran) jari-jari
Apabila gerakan pahat diinginkan dengan
lengkungan
koordinat incremental, maka ditulis G00 U...
7 F Kode pemakanan / rate of
W...
feed (per menit atau per

UNIVERSITAS MAJALENGKA 10
G99. Contoh gambar dibawah, gerak menuju
B adalah :

Gambar 2.17 gerakan pahat G00

Gambar 2.18 gerak interpolasi lurus


Pada gambar diatas misalkan bahan G01
memiliki diameter 50, pahat dari A (posisi N... G01 X45 Z-35 F100
diameter 70 mm, jarak dari ujung benda 30
mm) menuju ke B (diameter 54 mm, jarak 2 Format Program G02 dan G03
mm dari ujung benda), maka programnya Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk
adalah : G0 X54 Z2 menggerakkan pahat dari titik awal ke titik
akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah
Format Program G01 gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk
G01 adalah gerakan pemakanan atau gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk
interpolasi lurus berlawanan arah jarum jam. Gerak makan
Format penulisan : pahat menurut F yang diprogram pada baris
N... G01 X(U)... Z(W)... F... sebelumnya.
Format penulisan :
Dimana :
N... G02 X(U)... Z(W)... R...
N : nomor blok
N... G03 X(U)... Z(W)... R...
X(U) : titik yang dituju searah sumbu X
Z(W) : titik yang dituju searah sumbu Y
Dimana :
F : kecepatan pemakanan dalam
N : nomor blok
mm/menit
X(U) : titik yang dituju searah sumbu X
Z(W) : titik yang dituju searah sumbu Y
Gerakan interpolasi lurus adalah gerak lurus
R : ukuran radius
dengan gerak makan tertentu yang ditulis
pada F. Satuan F adalah mm/menit, dengan
jangkauan harga F antara 5 sampai dengan
6000 mm/menit. Satuan F bisa dengan
mm/menit apabila sebelumnya ditulis G98
atau mm/putaran bila sebelumnya ditulis
Gambar 2.19 G03 dan G02

UNIVERSITAS MAJALENGKA 11
Q : nomor baris program sebagai akhir
Format Program G71 dan G70 bentuk kontur yang dikerjakan.
G71 U : sisa yang diinginkan untuk proses
G71 adalah kode program yang digunakan finishing arah sumbu X
untuk siklus proses pembubutan roughing W : sisa yang diinginkan untuk proses
untuk kontur yang telah didefinisikan finishing arah sumbu Z
bentuknya pada nomor baris tertentu. Siklus F : kecepatan pemotongan.
ini mempermudah dalam proses pembubutan
dengan bentuk kontur yang relatif kompleks, G70
dimana mengakomodasi pembubutan lurus, G71 adalah program finishing, dimana pada
tirus, chamfer maupun radius. Pergerakan program G71 disisakan untuk proses
alat potong mengikuti titik-titik kontur yang finishing.
didefinisikan pada baris perintahnya. Format penulisan :
Format penulisan : N... G70 P... Q... F...
N... G71 U...R...
N... G71 P... Q... U... W... F... Dimana :
N : nomor blok
P : nomor baris program
sebagai awal bentuk kontur yang dikerjakan.
Q : nomor baris program
sebagai akhir bentuk kontur yang
dikerjakan.
F : kecepatan pemotongan.

Gambar 2.20 siklus pembubutan


G71

Dimana :
N : nomor blok.
U : kedalaman pemakanan

METODE PELAKSANAAN
Diagram Alir Proses Pembuatan Roll
pada gambar 2.20 ∆d. Boogie Wheel
R : jarak kembali alat potong setiap
penyayatan dalam mm. Mulai
P : nomor baris program sebagai awal
bentuk kontur yang dikerjakan.
Gambar Produk

UNIVERSITAS MAJALENGKA 12
di lakukan di Balai Besar Logam dan Mesin
(BBLM) bandung dengan menggunakan
Proses Pembuatan G- mesin bubut CNC, roll ini digunakan untuk
code proses pengerolan cetakan boogie wheel
supaya dapal fillet yang diinginkan. Dengan
ukuran sebagai berikut :

Manual Software (MasterCAM)

Proses Setting Mesin Bubut


CNC

Proses Produksi
Gambar 4.1 Desain dan ukuran rantai Roll
boogie whell
Selesai

Gambar 3.2 Diagram proses pembuatan Roll


Boogie Whell

HASIL DAN PERANCANGAN

Proses Pembuatan Roll Boogie Wheel Gambar 4.2 bahan roll boogie
wheel
Roll Boogie Wheel adalah alat bantu untuk
proses pembentukan cetakan boogie wheel,
proses pembuatan Roll Boogie Wheel yang

UNIVERSITAS MAJALENGKA 13
Proses setting tool offset
Setting tool offset adalah proses
pemperkenalkan tool ke benda kerja lalu
disave di offset. Untuk setting tool ada
beberapa langkah yaitu :
 Pasang dan setting benda kerja
pada chuck.
 Siapkan pahat-pahat yang akan
digunakan dan pasang di turret
Gambar 4.3 Part Roll boogie wheel  Lalu dekatkan pahat ke benda kerja
dengan tekan tombol MPG dan
arah sumbu yang akan digeser
(Z,X)
 Gesekan pahat ke diameter benda
kerja untuk riset sumbu X, lihat
gambar 4.6

Gambar 4.4 Hasil pembuatan Roll


Proses Pembuatan G-code
Proses pembuatan G-code bisa dilakukan
manual maupun menggunakan software
CAD/CAM, untuk pembuatan G-code Roll Gambar 4.8 set zero sumbu X

ini menggunakan master CAM.  Setalah bergesekan, tekan tombol


offset

Gambar 4.9 offset

 Pilih offset geometry


Gambar 4.5 software MasterCAM

UNIVERSITAS MAJALENGKA 14
Proses Poduksi Roll di Mesin CNC
Untuk melakukan proses produksi langkah
yang harus dilakukan yaitu memasukan G-
code yang sudah di buat ke monitor mesin.
jauhkan terlebih dahulu pahat dari benda
kerja, Lalu tekan cycle start.
Gambar 4.10 offset geometry
 Masukan X 140 kedalam kolom X
sesuai nomor pahat dan selanjutnya
pilih measure

Gambar 4.13 benda awal sebelum


diproduksi

Gambar 4.11 set zero sumbu X


 Untuk arah sumbu Z kita lakukan
sama gesekan pahat sama benda
kerja
 Tekan offset
 Lalu pilih offset geometry
 Masukan Z0 kedalam kolom Z
sesuai urutan pahat

Gambar 4.12 set zero sumbu Z

G
ambar 4.14 proses drill diameter 12
mm

UNIVERSITAS MAJALENGKA 15
Gamb
ar 4.17 proses pemakanan diameter
dalam depan

Gambar 4.15 proses drill diameter


17mm

Gambar 4.18 proses pemakanan


samping

Gamb
ar 4.16 proses pemakanan diameter
dalam belakang

UNIVERSITAS MAJALENGKA 16
Hasil pembuatan roll boogie wheel waktu 56 menit, ini dikarenakan
Hasil pembuatan Roll boogie wheel waktu perkiraan hanya
menggunakan mesin bubut CNC CUTEX menghitung waktu pemakanan
160B dengan monitor FANUC series Oi-TD saja.
dengan bahan S45C (baja karbon). Gambar
DAFTAR PUSTAKA
5.1 menunjukan hasil pembuatan Roll
boogie wheel. 3. Yudi Samantha, S.T., M.T.
(2018). Modul praktikum
proses produksi 1
4. B.Sentot Wijanarka, M.T.
(2016). Tutorial
pengoprasian dan
pemograman
5. DOOSAN ( manual
book ), Programming
Gambar 5.1 Hasil roll boogie wheel
Manual Turning Center
(Fanuc)
6. Software MasterCAM

KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kerja praktek (KP) di
Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM)
Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Pembuatan program bisa


dilakukan secara manual atau
menggunakan software seperti
masterCAM, akan tetapi dalam
pembuatan menggunakan
masterCAM terkadang masih ada
yang harus diperbaiki.
2. Dalam pengerjaan roll boogie
wheel di mesin bubut CNC ini
diperkirakan selesai dalam waktu
25 menit sedangkan dalam
pengerjaan nya membutuhkan

UNIVERSITAS MAJALENGKA 17
UNIVERSITAS MAJALENGKA 1

Anda mungkin juga menyukai