Nim : 1702140040
Kelas : B/9
1.) Ada beberapa model pembelajaran yang lain yang dapat di pelajari seperti
Langkah-langkah :
- Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut Dari alasan/urutan gambar
tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai
- Kesimpulan/rangkuman
- JIGSAW II (MODEL TIM AHLI) Pengajaran dengan jigsaw pertamakali dikembangkan oleh Elliot
Aronson dan rekan-rekannya pada tahun 1978 kemudian dikembangkan oleh slavin pada tahun
1986a yang disebut dengan Jigsaw II dalam bentuk yang lebih praktis dan mudah. Jigsaw II
dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari berbentuk narasi tertulis. Pembelajaran ini
sangat cocok untuk pelajaran ilmu social, literature, dan sebagian pelajaran ilmu pengetahuan
alam, serta pelajaran bidang laiannya yang tujuan utamanya adalah penguasaan konsep.
Pengajaran (bahan baku) untuk jigsaw II biasanya harus berupa BAB, Cerita, biografi atau
materi-materi narasi lainnya.
Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen 4-5 siswa untuk bekerja secara
tim
- Para siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa BAB atau Unit dan diberikan Lembar Ahli
yang terdiri tas topic-topik yang berbeda yang harus menjadi focus perhatin masing-masing
anggota tim saat mereka membaca.
- Setelah selesi membaca, setiap siswa dari tim yang berbeda yang memiliki focus topic yang
sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan topic mereka sekitar 30 menit.
- Setelah selesai, para ahli tersebut kembali kepada tim mereka dan secara bergantian
mengajari teman satu timnya mengenai topic mereka.
- Para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topic dan skor kuis akan menjadi skor
tim.
Jadwal kegiatan
- Membaca, para siswa menerima topic ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi
- Diskusi kelompok ahli, para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk
mendiskusikannya dalam kelompok ahli
- Laporan tim, para siswa kembali kepada kelompok mereka masing-masing untuk mengajari
topic-topik merekan kepada teman satu tim.
- Tes, para siswa mengerjakan kuis-kuis indovidu yang mencakup semua topic
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara
lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
- Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta
lakukan seperti diatas.
Terdapat empat tahap pelaksanaan teknik NHT yaitu “penomoran, mengajukan pertanyaan,
berpikir bersama, dan menjawab”.Rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan kepada setiap
anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai
nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
- Mengajukan Pertanyaan
- Berpikir Bersama
- Pemberian Jawaban
Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok
yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas,
kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut,
selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan
berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban
tersebut.
Itu ada beberapa model pembelajaran yang juga harus di pelajari berikut sumber kutipan atau
sumber pendukung yang saya ambil
Sumber : https://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/artikel-pendidikan-tentang-10-
contoh-model-pembelajaran-dan-langkah-langkahnya.html?m=1
2.) menurut saya dari beberapa macam model pembelajaran yang sudah sya baca dan saya
pahami terkait beberapa model seperti model pembelajaran pembelajaran langsung kalau
menurut saya model pembelajaran tersebut sangat baik untuk di terapkan karena model
pembelajaran langsung sangat penting bagi peserta didik yaitu untuk memperoleh
pengetahuan dan informasi secara langsung, guru langsung menjelaskan di depan siswa-siswa
nya secara langsung sehingga siswa nya pun lebih respon terhadap guru. Dan siswa pun lebih
mengerti.
Dan model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis masalah ( PBM) model
pembelajaran tersebut menurut saya sangat penting untuk di pelajari Karena model berbasis
masalah akan mengasah kemampuan berpikir siswa, dan guru pun mampu untuk mengevaluasi
tingkat pengetahuan siswa.
Sedangkan model pembelajaran kooperatif yg saya pahami model tersebut sangat berguna bagi
siswa di mana siswa mampu menerapkan sistem kerja sama yang baik di dalam sebuah
kelompok maupun diskusi, jadi siswa dapat saling bertukar pikiran, pendapat dengan teman
kelompok.
Model pembelajaran e-learning juga sangat penting bagi siswa agar siswa dapat lebih
mengetahui wawasan dengan menggunakan alat alat media teknologi yang di gunakan dalam
pembelajaran berbasis E-learning.
Model pembelajaran kontekstual menurut saya metode model yang bagus juga buat siswa di
mana siswa mampu menguasai materi pembelajaran, dan mengaitkan materi pembelajaran
tersebut dengan latar belakang atau kehidupan sosial siswa tersebut model pembelajaran
tersebut mengaitkan kepada observasi atau peninjauan langsung ke lapangan seperti praktik
dan ada teori yang harus siswa teliti semacam pengamatan terkait materi yang di sampaikan
oleh guru. Itu pemahaman yang saya tangkap dari materi model pembelajaran.