Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM


Di susun untuk memenuhi tugas
Dosen pengampu :
FASHI HATUL LISANIYAH

KELOMPOK 1
Lia Kipwatul Leni (1925011039)
Linda Erawati ( 192501106)
Dwi Widyawati (192501173)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Al-hamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Sholawat dan salam Allah SWT semoga senantiasa terhaturkan keharibaan
baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang telah mengajarkan kepada kita semua,
sehingga dapat mengerti perkara yang haq dan yang bathil. Semoga kita mendapatkan
syafa’at beliau. Aamiin
Teriring ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu FASHI HATUL
LISANIYAH selaku dosen pengampu Mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami mengharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan kita.
Namun terlepas dari itu, kami sadar dan memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran demi perbaikan
makalah agar tersusun dengan sempurna.

Tuban, 23 Februari 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.....................2
2.2 Landasan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.......................6
2.3 Tujuan dan Manfaat Manajemen Lembaga Pedidikan Islam........8
BAB III : PENUTUP...........................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu proses ketika seseorang mengatur sesuatu,
baik yang dikerjakan secara individu maupun kelompok. Ilmu Manajemen sangat
dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan. ilmu Manajemen kerap dikaitkan dengan
kehidupan bisnis. Pada ilmu ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang dan
memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Manajemen pendidikan upaya
untuk melakukan pengelolaan secara ter-struktur terkait bidang pendidikan.
Fungsi yang ada dalam manajemen pendidikan itu terdiri dari perencanaan atau
planning guna kegiatan dapat berjalan dengan lebih sistematis.
Kemudian pengorganisasian atau organizing sebagai sisi untuk dapat
melakukan pembagian dari tugas yang ada. Lalu ada fungsi pergerakan atau
actuating sebagai realisasi dari rencana dan organisir yang telah dibuat di awal.
Pergerakan lebih untuk memberikan semangat agar dapat mencapai tujuan dari
manajemen pendidikan yang ada.
Manajemen pendidikan adalah kegiatan untuk mengumpulkan beberapa
sumber terkait dunia pendidikan. sehingga dapat difokuskan untuk menuju pada
tujuan yang sudah ditetapkan sesuai dengan pendidikan yang
diharapkan.Manajemen pendidikan secara umum adalah manajemen yang perlu
dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Manajemen juga merupakan organisir
agar dapat sampai pada tujuan. Termasuk mengarah pada perlunya pengawasan
yang terarah agar manajemen pendidikan tidak keluar dari tujuan yang ingin
dicapai.
Konsep manajemen pendidikan yang mengacu pada dasar ilmu, maka
ilmu yang perlu diberikan dalam manajemen pendidikan haruslah sesuai dengan
yang ada konsep manajemen pendidikan yang mengacu pada dasar seni, maka
ilmu yang perlu diberikan dalam manajemen pendidikan haruslah membekali
peserta didik lebih terampil. Tidak sekadar pintar saja. Konsep manajemen

1
pendidikan yang mengacu pada dasar proses, maka jelas setiap tindakan dan
usaha itu perlu proses.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?
2. Apa Saja Landasan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?
3. Apa Tujuan dan Manfaat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam?

1.3 Tujuan
1. Untuk Memahami Bagaimana Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
2. Untuk Mengetahui apa saja Landasan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam


Istilah manajemen mempunyai konotasi yang sama dengan kata
pengelolaan atau administrasi. manajemen merupakan istilah serapan yang
berasal dari bahasa Inggris yaitu "management" yang artinya
pengelolaansedangkan pelaku manajemen biasa dikenal dengan manajer atau
pengelola. Sedangkan administrasi ditinjau dari penggunaannya yaitu lebih
cenderung kepada ketatalaksanaan pendidikan. istilah manajemen sendiri sering
digunakan dalam konteks pengelolaan pendidikan, Menurut kamus besar Bahasa
inggris-indonesia kata manajemen berasal dari bahasa Inggris "to manage" yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. demikian pengertian
manajemen menurut para ahli.:
a. Oteng Sutisna (1999) administrasi lebih sesuai digunakan pada lembaga-
lembaga sosial seperti sekolah, pemerintahan, rumah sakit dan lain sebagainya.
2
Sehingga pemimpin dalam lembaga tersebut disebut sebagai administrator
administrator. sedangkan manajemen lebih cenderung digunakan oleh lembaga-
lembaga yang bersifat komersial sehingga pelakunya disebut sebagai manajer.
b. Mantja (2000) manajemen merupakan bagian dari administrasi, perbedaannya
yaitu manajemen lebih cenderung pada hal-hal yang bersifat teknik, sehingga
ditemukan istilah manajerial teknis.
c. Menurut Stoner "manajer adalah proses perencanaan pengorganisasian dan
pengawasan e pengarahan dan pengawasan anggota-anggota organisasi yang
menggunakan sumber-sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu"
jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud manajemen lembaga
pendidikan Islam yaitu merupakan seperangkat aturan yang dilakukan dalam
lembaga atau sebuah tata kelola pengurus lembaga demi mencapai visi misi yang
telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan Islam tersebut.
lembaga pendidikan merupakan sebuah wadah atau tempat dimana
proses pendidikan itu dilaksanakan, lembaga pendidikan di Indonesia ada begitu
banyak dan macam-macam bentuknya seperti sekolah, bimbel, pusat kegiatan
belajar masyarakat, pondok pesantren dan lain sebagainya.
Dilihat pada undang-undang sidiknas No. 20 tahun 2003 pemerintah
menyebutkan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar ganteng
rancana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritua,l keagamaan, pengendalian, diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Analisis tersebutdapat dilihat dengan seksama dari undang-undang dapat
ditemukan beberapa kesimpulan mengenai lembaga pendidikan sebagai berikut:
1. pendidikan merupakan sebuah usaha yang dilakukan dengan kesadaran dan
tidak asal-asalan, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ini merupakan sebuah
perwujudan dari organisasi yang pelaksanaannya tersusun secara sistematis di

3
mana di dalamnya ada proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan, evaluasi dan lain sebagainya.
2. lembaga pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses transfer
knowledge dari guru kepada peserta didiknya.dan lembaga pendidikan itu sendiri
tidak berperan hanya sebagai wadah untuk transfer ilmu pengetahuan tetapi lebih
dari itu yaitu sebagai wadah untuk membentuk karakter peserta didik, wadah
untuk menumbuhkan spiritual keagamaan dalam dirinya dan lain sebagainya.
3. lembaga pendidikan merupakan sebuah wadah yang menjadi tonggak harapan
bagi masyarakat, bangsa dan negara. karena dengan adanya lembaga pendidikan
mampu menjadikan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kepekaan
serta sensitifitas terhadap lingkungan kemasyarakatan.
di Indonesia konsep tujuan pendidikan adalah membentuk manusia
seutuhnya yang tercermin dari iman dan taqwa, kepribadian, cerdas, serta
bertanggung jawab. manajemen berinteraksi pada kegiatan kegiatan awal yang
mencakup apa yang harus disiapkan, jalan yang harus dilalui atau cara-cara yang
harus ditempuh, dan jika ada rintangan bagaimana cara penyelesaiannya supaya
tetap dapat mencapai tujuannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat
diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Adapun Pendidikan dapat
diartikan secara sempit, dan dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit
pendidikan dapat diartikan: “bimbingan yang diberikan kepada anak-anak sampai
ia dewasa. Sedangkan penidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang
menyangkut proses perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya
mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak didik, sehingga nilai-
nilai yang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak
yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna
bagi masyarakat.
Pengertian pendidikan tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun
pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan
4
rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh serta mengajarkan dan
melatih, mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui
proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu
menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran, sehingga
terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.
Pendidikan Islam juga berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang
agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Menurut
Muhaimin, ia mengemukakan pengertian Pendidikan Islam dalam dua aspek,
pertama pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan
atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-
nilai Islam. Kedua, pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang
dikembangkan dari dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.
Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar
diantaranya ialah; Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam
adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang
melibatkan sumberdaya manusia muslim dan non manusia dalam
menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan
efisien. Sementara itu Mujamil Qomar mengartikan sebagai suatu proses
pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara mensyiasati
sumber-sumber balajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Manajemen harus mengutamakan
pengelolaan secara Islami, sebab disinilah yang membedakan antara manajemen
Islam dengan menejemen umum.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di definisikan bahwa manajemen
pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan berbagai sumber
daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.

5
2.2 Landasan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
a. Al-qur`an
Alqur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril
kepada nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat
dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran
yang terkandung dalam Al-qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang
berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut AQIDAH, dan yang
berhubungan dengan amal yang disebut SYARI’AH.
Secara lengkap Al-qur`an didefenisikan sebagai firman Allah yang
diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad Ibn Abdillah, melalui ruh al-
Amin dengan lafal-lafalnya yang berbahasa arab dan maknanya yang benar, agar
menjadi hujjah bagi Rasul bahwa ia adalah Rasulullah, dan sebagai undang-
undang bagi manusia dan memberi petunjuk kepada mereka, serta menjadi sarana
pendekatan dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Dan Ia terhimpun
dalam sebuah mushaf, diawali dengan surat Al- fatihah dan diakhiri dengan surat
al-naas, disampikan kepada kita secara mutawatir baik  secara lisan maupun
tulisan dari generasi kegenerasi, dan ia terpelihara dari berbagai perubahan atau
pergantian.
Islam adalah agama yang membawa misi umatnya menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling dasar yang
dijadikan acuan dasar hukum tentang Pendidikan Agama Islam. Pendidikan
karena termasuk dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk
kedalam ruamg lingkup mu’amalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut
menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia, baik pribadi mauoun
masyarakat.
b. As-sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi
Muhammad s.a.w. yang terdiri dari ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau
budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Suatu
hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah Muhammad s.a.w. diutus
6
ke bumi ini, salah satunya adalah untuk memperbaiki moral atau akhlak umat
manusia. Rasulullah Muhammad s.a.w. juga seorang pendidik, yang telah
berhasil membentuk masyarakat rabbani, masyarakat yang terdidik secara
Islami. 
Robert L. Gullick, Jr. dalam bukunya Muhammad the
educator,sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin Rahmat, menulis : “Muhammad
betul-betul seorang pendidik yang membimbing manusia menuju kemerdekaan
dan kebahagiaan yang lebih besar serta melahirkan ketertiban dan kesetabilan
yang mendorong  perkembangan budaya Islam, suatu revolusi sejati yang
memiliki tempo tidak tertandingi, dan gairah yang menantang.
Hanya konsep pendidikan yang paling dangkalah yang berani menolak
keabsahan meletakan Muhammad diantara pendidik-pendidik besar sepanjang
masa, karena, dari sudut pragmatis, seorang yng mengangkat prilaku manusia
adalah seorang pangeran diantara seorang pendidik”. Jadi jelas, bahwa perkataan,
perbuatan, ketepatan, dan sifat Rasulullah s.a.w. sarat dengan pendidikan. Oleh
karena itu, sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi
manusia muslim. Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang.
Itulah sebabnya, mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya
termasuk sunnah yang berkaitan dengan pendidikan.
c. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha’, yaitu berfikir dengan menggunakan
seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’ah islam untuk menetapkan atau
menentukan sesuatu hukum atau syari’at islam dalam hal-hal yang ternyata
belum ditegaskan hukumnya oeh Al-qur’an dan As-sunnah. Ijtihad dalam hal ini
dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi
tetap berpedoman pada AlQur’an dan sunnah. Namun demikian ijtihad harus
mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh bertentangan
dengan isi Al-qur’an dan sunnah tersebut. Karena itu ijtihad dipandang sebagai
salah satu sumber hukum islam yang sangat dibutuhkan sepanjang masa setelah
Rasul Allah wafat.
7
Sasaran ijtihad adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupan,
yang senantiasa berkembang. Ijtihad bidang pendidkan sejalan denga
perkembangan zaman yang semakin maju, terasa semakin urgen dan mendesak,
tidak saja dibidang materi atau isi, melainkan juga dibidang sistem dlam arti yang
luas. Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-qu’an dan sunnah
yang diolah oleh akal yang sehat dari para ahli pendidikan islam. Ijtihad tersebut
haruslah dalam hal-hal yang berhubungan lansung dengan kebutuhan
hidupdisuatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori pendidikan
baru hasil ijtihad harus dikaitkan denag ajaran islam dan kebutuhan hidup. Ijtihad
dibidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran islam yang terdapat
dlam Al-qur’an dan sunnah adalah bersifat pokok-pokok dan prinsinya saja. Bila
ternyata ada yang agak terperinci, maka perincian itu adalah sekedar contoh
dalam menerapkan yang prinsip itu.
Sejak diturunkan sampai Muhammad SAW wafat, ajaran islam telah
tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi dan
kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula. Sebaliknya ajaran islam
sendiri telah berperan mengubah kehidupan manusia menjadi kehidupan muslim.
Pergantian dan perbedaan zaman terutama karean kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bermuara kepada perubahan kehidupan sosial telah menuntu
ijtihad dalam bentuk penelitian dan pengkajian kembali prinsip-prinsip ajaran
islam. Apakh ia boleh ditafsirkan dengan yang lebih derasi denga lingkungan dan
kehidupan sosia sekarang? kalau ajaran itu memang prinsip, yang tak boleh
diubah,maka lingkungan dan kehidupan sosiallah yang perlu diciptakan dan
disesuaikan dengan prinsip itu. Sebaliknya, jika dapat ditafsir, maka ajaran-
ajaran itulah yang menjadi lapangan ijtihad.
2.3 Tujuan dan Manfaat Manajemen Lembaga Pendidikan
a. Tujuan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam
pengembangan pendidikan. Dalam arti ia merupakan seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara
8
efektif dan efisien. Bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Islam
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efesien. Manajemen
pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas pendidikan pada
umumnya, sedangkan manajemen pendidikan lebih khusus lagi mengarah pada
manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam. Dalam arti
bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas
proses dan hasil pendidikan Islam itu sendiri. Sudah barang tentu aspek manager
dan leader yang Islami atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam dan/atau
yang berciri khas Islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.
Dalam menjalankan setiap kegiatan tentunya dibutuhkan suatu usaha yang efisien
dan ekonomis karena alasan tersebut begitu dipegang teguh dalam setiap sistem
organisasi. Dengan kata lain tingkat pemborosan atau penyalahgunaan sangatlah
bertolak belakang dengan prinsip-prinsip organisasi.
Dengan mengetahui identitasnya dan juga kebutuhan tentang
manajemen tentu akan dapat menentukan apa tujuan manajemen itu sendiri.
Mengingat manajemen sebenarnya adalah alat dari suatu organisasi, maka
adanya alat tersebut tentunya memiliki tujuan. Lembaga pendidikan Islam bisa
dikategorikan sebagai lembaga industri mulia (nobel industri) karena
mengembang misi ganda yaitu profit sekaligus sosial. Misi profit yaitu, untuk
mencapai keuntungan, ini dapat dicapai ketika efisiensi dan efektifitas dana bisa
tercapai, sehingga pemasukan (income) lebih besar daripada biaya operasional.
Misi sosial bertujuan untuk mewariskan dan menginternalisasikan nilai luhur.
Misi kedua ini dapat dicapai secara maksimal apabila lembaga pendidikan Islam
tersebut memiliki modal human-capital dan social capital yang memadai dan
juga memiliki tingkat keefektifan dan efisiensi yang tinggi. Itulah sebabnya
mengelola lembaga pendidikan Islam tidak hanya dibutuhkan profesionalisme
yang tinggi, tetapi juga misi niat suci dan mental berlimpah, sama halnya dengan
mengelola noble industry yang lain, seperti rumah sakit, panti asuhan, yayasan
9
sosial, lembaga riset atau kajian dan lembaga swadaya masyarakat. Sumber daya
pendidikan Islam itu setidak-tidaknya menyangkut peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan (termasuk di dalamnya tenaga adminstrasi), kurikulum atau
program pendidikan,sarana/prasarana, biaya keuangan, informasi, proses belajar
mengajar atau pelaksanaan pendidikan, lingkungan, output dan outcome serta
hubungan kerjasama/kemitraan dengan stakeholder dan lain-lain, yang ada pada
lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen pendidikan Islam adalah
agar segenap sumber, peralatan ataupun sarana yang ada dalam suatu organisasi
tersebut dapat digerakkan sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan
sampaitingkat seminimal mungkin segenap pemborosan waktu, tenaga, materil,
dan uang guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Sumber daya yang dimobilisasi dan dipadukan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut tentunya meliputi apa yang disebut 3 M (man, money, dan
material), dan semua itu tidak hanya terbatas yang ada di sekolah/madrasah atau
pimpinan perguruan tinggi Islam. Berkomunikasi, bekerja sama dengan berbagai
pihak yang terkait baik kedalam maupun keluar sangat membantu dan
menentukan kemajuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya, itulah proses dari
manajemen.Untuk merealisasikan semua aspek yang terungkap dalam paparan di
atas, ternyata tak lepas dari permasalahan manajemen.
Dan manajemen sendiri sesungguhnya sudah di jelaskan dalam al-
Qur’an. Jika kita mau memahami dan menganalisis beberapa macam aspek yang
ada bahwa manajemen adalah untuk mengetahui kemana arah yang akan dituju,
kesukaran apa yang harus dihadapai, kekuatan apa yang harus dijalankan dan
bagaimana anda mengemudikan kendaraan anda dengan membuat penumpang
anda nyaman berada di kendaraan anda yang anda kemudikan, bukan malah
sebaliknya. Yang harus disadari adalah bahwa pemahaman manusia terhadap al-
Qur’an, bagaimanapun sepenuhnya bersandar pada kapasitas akal, dan apapun
yang bersandar pada akal tersebut tidak pernah menjadi hal yang mutlak, jadi
sepenuhnya persoalan akal dan kwalitasnya dalam memahami al-Qur’an dan
10
seberapa jauh kemampuan akal untuk kajian dan interprestasi secara tepat dalam
konteks tertentu.
Untuk itulah dalam pembahasan ini penulis mencoba mensinergiskan
dan mengungkap secara langsung bahwa manajemen pendidikan Islam
sesungguhnya dapat kita kaji dan kita interpretasikan dengan al-Qur’an jika akal
kita mau berpikir. Karena sesungguhnya al-Qur’an sendiri menjelaskan tentang
hal itu.
b. Manfaat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara;
3. Terpenuhinya salah satu dari lima kompetensi tenaga kependidikan
(tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentan proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemen pendidikan);
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan
oleh manajemennya;
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan
akuntabel,meningkatnya citra positif pendidikan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bahwa manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan
menggunakan berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal
sesuai dengan ajaran Islam.
Landasan manajemen pendidikan islam yaitu Al quran ialah firman
Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada nabi Muhammad SAW.
As sunah sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad s.a.w. yang terdiri dari
ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa
sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Ijtihad adalah istilah para fuqaha’, yaitu
berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’ah
islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum atau syari’at islam
dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oeh Al-qur’an dan As-
sunnah.
tujuan manajemen pendidikan Islam adalah agar segenap sumber,
peralatan ataupun sarana yang ada dalam suatu organisasi tersebut dapat
digerakkan sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan sampaitingkat
seminimal mungkin segenap pemborosan waktu, tenaga, materil, dan uang guna
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu. dan
manfaatnya yaitu mempermudah dalam melaksanakan pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fatah, Nanang , Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2008..
Usman, Husaini. 2011. Manajemen : Teori, Praktek dan Riset Pendidikan.
Yogyakarta: Bumi Aksara. Edisi Ketiga, hal.13.

13

Anda mungkin juga menyukai