DISUSUN OLEH : Nama : Sri Lestari NIM : 21101089 Kelas : S1TT09-D
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2023 1. DEFINISI MANAJEMEN DAN PROYEK a) Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage, yang berarti mengelola. Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan yang pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Tujuannya untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketetapan, kecepatan, penghematan dan keselamtan kerja secara komprehensif [1]. Manajemen dapat didfinisikan melalui banyak cara. Berikut ada beberapa definisi manajemen: a. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie dan Douglas). b. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner). c. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya mencapai tujuan tertentu yang ditentukan (Sisk). d. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert). e. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones dan George). Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai sesuatu melalui orang lain (the art of getting things done through the others). Dari pengertian manajemen diatas mencangkup beberapa kata kunci : 1. Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan 2. Kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan yang sering disebut sebagai fungsi manajemen, 3. Koordinasi kegiatan, 4. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut, 5. Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, 6. Pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien [2]. b) Proyek Proyek merupakan pekerjaan besar yang mungkin tidak akan terulang secara persis sama di masa mendatang. Kesalahan apapun yang dilakukan akan membutuhkan biaya untuk memperbaikinya dan karenanya menjadi penting untuk mengerjakannya secara tepat. Tiap proyek terdiri dari beberapa tugas dan aktivitas [3]. Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu pula (Chase et al., 1998). menurut PMBOK Guide sebuah proyek memiliki beberapa karakteristik penting yang terkandung didalamnya yaitu : Sementara yang berarti setiap proyek selalu memiliki jadwal yang jelas kapan dimulai dan kapan diselesaikan. Sebuah proyek berakhir jika tujuannya telah tercapai atau kebutuhan terhadap proyek itu tidak ada lagi sehingga proyek tersebut diberhentikan. Unik yang artinya bahwa setiap proyek menghasilkan suatu produk solution, service, atau output tertentu yang berbeda-beda satu dan lainnya. Progressive elaboration adalah karakteristikproyek yang berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu sementara dan unik. Setiap proyek terdiri dari langkah-langkah yang terus berkembang dan berlanjut sampai proyek berakhir. Karakteristik-karakteristik tersebut yang membedakan aktifitas suatu proyek terhadap aktifitas rutin operasioanl. Aktifitas operational cenderung bersifat terus menerus dan berulang-ulang, sementara aktifitas proyek tersebut temporer dan unik. Dari segi tujuannya, aktifitas proyek akan berhenti ketika tujuannya telah tercapai. Sementara aktifitas operasional akan terus menyesuaikan tujuannya agar pekerjaan tetap berjalan [4]. 2. PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK Pentingnya manajemen proyek yaitu supaya dapat bekerjasama dengan tim dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakan pekerjaan proyek dengan tepat waktu. Selain itu juga manajemen proyek sangat penting karena untuk mengontrol proyek secara lebih baik, dalam proses mewujudkan poyek tersebut membutuhkan manajemen seperti jumlah biaya, jadwal, kriteria bahan baku, agar proyek tersebut terwujud sesuai rencana dan berjalan dengan lancar. Pentingnya manajemen proyek juga dapat menyangkut reputasi perusahaan, karena apabila keberhasilan atau pelaksanaan suatu proyek berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan, maka suatu proyek dianjurkan untuk menggunakan menajemen proyek. Hal ini karena pendekatan ini memungkinkan mobilitas tenaga dan sumber data lain secara efektif. 3. MANFAAT MANAJEMEN PROYEK Mengientifikasi fungsi tanggung jawab Mengidentifikasi masalah dini dan tindakan perbaikan Efisiensi, baik dari segi biaya, sumber daya maupun waktu Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumberdaya dan waktu yang telah ditentukan. Meningkatkan kualitas, produktifitas Koordinasi internal menjadi lebih baik Meningkatkan semangat, loyalitas tim terhadap proyek yaitu dengan adanya penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim. 4. PEMBATAS-PEMBATAS DALAM PELAKSANAAN PROYEK Perusahaan perlu juga menjaga agar pencapaian yang diperoleh dalam pelaksanaan proyek tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan adanya pembatas- pembatas dalam pelaksanaan proyek yang ditunjukan bahwa dalam pencapaian tujuan proyek, perusahaan tersebut perlu memperhatikan batasan waktu, biaya, lingkup pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada pelaksanaan proyek ada juga tawar menawar antara berbagai pembatas. Jika kualitas proyek ingin dinaikan, akan membawa konsekuensi kenaikan biaya dan waktu. Dan sebaliknya jika biaya ditekan agar lebih murah dengan waktu pelaksanaan tetap sama, maka konsekuensinya adalah kualitas bisa turun.
Gambar 4.1 Pembatas-pembatas dalam pelaksanaan proyek
Penerapan manajemen proyek secara benar akan mendatangkan keuntungan dari segi waktu dan biaya dibanding jika pengelola dilakukan seperti pengelolaan pekerjaan reguler. 5. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PROYEK a) Keberhasilan Beberapa kriteria sukses dan model klasifikasi keberhasilan proyek yang telah diperkenalkan sebelumnya kebanyakan gagal untuk menyelaraskan antara kriteria sukses dengan kesuksesan perusahaan dalam jangka waktu lama. Framework ini mencakup kriteria yang menyelaraskan hasil yang dicapai proyek dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan, serta memberikan criteria keberhasilan untuk tiap fase konstruksi. Jika manajer konstruksi dapat menilai kemungkinan sukses suatu proyek, selanjutnya dapat mengevaluasi seluruh kekuatan masing-masing proyek dan mengidentifikasi masalah proyek dan memperbaiki kinerjanya hingga berhasil. Perspektif yang berbeda tentang kriteria keberhasilan proyek dari sudut pandang klien dan kontraktor diungkapkan oleh Bryde dan Robinson (2005). Beberapa persepsi mengenai keberhasilan proyek: 1. Definisi keberhasilan proyek atau sukses proyek adalah segala sesuatu yang diharapkan bisa tercapai, mengantisipasi semua persyaratan proyek dan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan (Tuman, 1986). 2. Defenisi keberhasilan proyek pada saat ini dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor primer dan faktor sekunder yang meliputi antara lain : (a). Faktor primer meliputi: Proyek Tepat waktu, sesuai dengan anggaran, sesuai dengan kualitas yang diharapkan. (b)Faktor Sekunder meliputi: Proyek dapat diterima dengan baik oleh pemilik, pemilik memperkenankan namanya dipakai sebagai referensi. (Kerzner, 2000) 3. Defenisi keberhasilan proyek adalah hasil yang lebih dari pada yang diharapkan atau keadaan yang dipandang normal pada hal- hal yang berhubungan dengan biaya, waktu dan kualitas, keselamatan serta kepuasan lain yang menyertainya. Diakui keberhasilan proyek diperoleh pada proyek yang diselesaikan di bawah anggaran yang ditentukan, memiliki produktifitas konstruksi yang lebih baik, memliliki penggunaan sumber daya manusia yang lebih baik, dan kinerja keselamatan yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata atau proyek yang normal (Ashley et.al, 1987). Kriteria Keberhasilan Proyek : 1. Biaya, Setiap proyek tergantung pada biaya atau anggaran. 2. Kualitas/Mutu Kualitas, apakah itu menyangkut produk atau proses, telah dianggap baik sebagai kriteria keberhasilan proyek dan faktor oleh berbagai peneliti. 3. Waktu Lebih dari setengah dari 30 referensi menunjukkan waktu sebagai salah satu kriteria keberhasilan proyek yang paling penting untuk setiap proyek. Waktu adalah kriteria yang digunakan sebagai patokan keberhasilan 4. Kepuasan Para pihak (Stakeholders Satisfaction) Kepuasan para pihak adalah kriteria keberhasilan yang paling penting sebagai pengukuran kriteria keberhasilan dalam proyek. Kepuasan para pihak, baik internal maupun eksternal termasuk pemilik, kontraktor, manajer, dan lain-lain, dengan hasil akhir sebagai kriteria keberhasilan proyek. 5. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Dampak Lingkungan (K3L), Memelihara kesehatan dan memitigasi kecelakaan kerja, tidak merusak lingkungan atau ekosistim baik selama berlangsungnya pelaksanaan proyek maupun setelah proyek selesai dibangun. Pentingnya K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu, tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan [5]. b) Kegagalan Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa. Untuk mengetahui faktor-faktor kegagalan konstruksi tidaklah mudah. Dalam suatu pekerjaan konstruksi terdapat banyak pihak yang tergabung di dalamnya baik pemilik proyek, kontraktor, pengawas dan lain-lain. Sumber kegagalan konstruksi seringkali dipengaruhi oleh faktor alam dan perilaku manusia. Faktor alam dapat dicontohkan seperti gempa bumi, longsor dan banjir. Faktor lain kegagalan proyek yaitu Pengambilan data yang tidak akurat, ambisi pemilik proyek yang berlebihan, tidak melihat kondisi ekonomi negara, tidak melihat kondisi politik,tidak melihat kondisi sosial, tidak mengikuti TOR terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku, terjadi kesalahan dalam penulisan spesifikasi teknik, kesalahan dalam menghitung kekuatan rencana suatu komponen konstruksi, perencanaan dilakukan tanpa dukungan data penunjang perencanaan yang cukup akurat [6]. 6. MACAM-MACAM PROYEK a. Proyek Kapital (Modal). Meliputi : pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan, desain mesin, dan kostruksi guna pembangunan instalasi pabrik baru. b. Proyek pengembangan produk baru adalah kegiatan untuk menciptakan produk baru yang biasanya merupakan gabungan antara proyek kapital dan proyek riset dan pengembangan. Contoh: penemuan alat elektronik karaoke. c. Proyek penelitian dan pengembangan berupa kegiatan untuk melakukan penelitian dengan sasaran yang ditentukan. d. Proyek sistem informasi adalah kegiatan yang sifatnya spesifik dengan mempergunakan alatalat pemrosesan data (data processing personal dan alat-alat lainnya). e. Proyek yang berkaitan dengan manajemen : perusahaan merancang reorganisasi, perusahaan merancang program efisiensi, dan penghematan merancang diversifikasi. 7. STAKEHOLDER PROYEK Stakeholder Proyek adalah pihak-pihak, individu ataupun oerganisasi yang secara aktif terlibat dalam proyek atau yang mempunyai interest yang terpengaruh, baik positif maupun negatif atas terlaksananya proyek. Mereka mempunyai pengarun terhadap proyek dan hasilnya. Pihak-pihak tersebut yaitu : a. Manajer proyek, yaitu orang yang bertanggung jawab atas manajemen suatu proyek. b. Pelaksana proyek, yaitu organisasi yang pegawainya paling terlibat secara langsung dalam pengerjaan proyek. c. Customer atau User, pihak individu maupun organisasi yang akan menggunakan hasil dari proyek. d. Sponsor, yaitu orang atau kelompok dalam eksternal organisasi yang memberikan dukungan dana tunia atau sejenisnya untuk proyek. e. Anggota tim proyek, yaitu tim yang melaksanakan pekerjaan proyek [7]. DAFTAR PUSTAKA [1] K. A. Wibowo and I. B. Sulistyono, “Pemahaman Manajemen Proyek,” Surakarta.
[2] Aini Nur, “MAKALAH MANAJEMEN PROYEKSI SISTEM
INFORMASI DOSEN PEMBIMBING,” 2019.
[3] M. Hanafi, “Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen.”
[4] SEPTYANTO FERDIANSYAH, “EVALUASI TINGKAT
PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PADA PROYEK JALAN NASIONAL DENGAN SISTEM LONG SEGMEN,” TESIS–BM185407, pp. 1–193, 2019.
[5] “BAB II,” pp. 1–14.
[6] “BAB II TINJAUAN PUSTAKA,” pp. 1–10.
[7] GUNAKAN METODE LINTASAN KRITIS,” Bandung, 2013.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional