Anda di halaman 1dari 15

CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

CSEFB PERBANDINGAN PENGUKURAN STRUKTUR


PERSAINGAN HERFINDAHL-HIRSCHMAN INDEX DAN
01.03.2022
CONCENTRATION RATIO INDUSTRI PERBANKAN
INDONESIA
DITERIMA Ken Ayu Khansa, Shofwan
Juli 2022 Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia

DIREVISI
Agustus 2022
Abstract: This study aims to determine, measure and analyze and compare the structure of
banking competition in Indonesia.This study used a sample of 9 banks, each consisting of 4
State-Owned Commercial Banks (BUMN) and 5 National Private Commercial Banks
(BUSN) with market share gains based on the largest Third Party Funds in Indonesia. The
DISETUJUI
data analysis method used is concentration ratio analysis using Herfidahl-Hirschman Index
September 2022 (HHI) and Concentration Ratio (CR). The results of the analysis show that there is a differ-
ence in results between the ratio of HHI and CR, the HHI ratio shows that the Indonesian
banking market is in a monopolistic competition market, while based on the CR ratio, Indo-
nesian banks are in a perfectly competitive market, further analysis shows an increasing level
of market concentration and the suitability of the Indonesian banking market with charac-
teristics in the monopolistic market.In addition, based on each group of banks, the group of
state-owned banks is in the market of loose oligopoly competition / monopolistic competition,
in the Group of National Private Commercial Banks is in the structure of effective / monop-
olistic competition, while in the group of banks that are classified as large (BUKU IV) it is
in the structure of loose oligopoly competition or monopolistic competition.
Keywords: Market Structure; Herfidahl-Hirschman Index; Concentration Ratio; Competi-
tion

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengukur dan menganalisis serta mem-
bandingkan struktur persaingan perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel
9 bank yang masing-masing terdiri atas 4 bank Bank Umum Milik Negara (BUMN) dan 5
Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dengan perolehan pangsa pasar berdasarkan Dana
Pihak Ketiga (DPK) terbesar di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah ana-
lisis rasio konsentrasi menggunakan Herfidahl-Hirschman Index (HHI) dan Concentration
Ratio( CR). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil antara rasio HHI dan
CR, rasio HHI menunjukkan pasar perbankan Indonesia berada pada pasar persaingan mo-
INDEKSASI nopolistik, sedangkan berdasarkan rasio CR, perbankan Indonesia berada pada pasar per-
Google Scholar saingan sempurna, analisis lebih lanjut menunjukkan tingkat konsentrasi pasar yang semakin
meningkat dan kesesuaian pasar perbankan indonesia dengan karakteristik pada pasar mo-
nopolistik. Selain itu berdasarkan masing-masing kelompok bank, kelompok Bank BUMN
berada pada pasar persaingan oligopoli longgar/persaingan monopolistik, pada kelompok
Bank BUSN berada pada struktur persaingan efektif/monopolistik, sedangkan pada bank
yang tergolong besar (BUKU IV) berada pada struktur persaingan oligopoli longgar atau
persaingan monopolistik.
PENULIS
Kata kunci: Sruktur Pasar; Herfidahl-Hirschman Index; Concentration Ratio; Persaingan
KORESPONDENSI
Ken Ayu Khansa

Email: kenayu-
khansa0809@gmail.com Cite this as:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Khansa, K. A & Showan. 2022. Perbandingan Pengukuran Struktur Persaingan Herfindahl-Hirsch-
Universitas Brawijaya,
Indonesia
man Index Dan Concentration Ratio Industri Perbankan Indonesia. Contemporary Studies in Eco-
nomic, Finance, and Banking. Volume 01, Number 3, Pages 451-465. Universitas Brawijaya.
http://dx.doi.org/10.21776/csefb.2022.01.3.08.

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 451


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

PENDAHULUAN (BUMN). Berdasarkan SPI, kedua kelompok


Perbankan Indonesia dihadapkan dengan bank tersebut menguasai pangsa pasar DPK
kondisi fungsi intermediasinya yang belum masing-masing sebesar 45,38% dan 41,55%
berjalan dengan maksimal yang tercermin dari (OJK, 2021b). Menurut Lubis et al., (2017)
penurunan rasio LDR cenderung menurun dari adanya perusahaan dengan pangsa pasar yang
90% ke 80% (OJK, 2021b) diikuti adanya pen- besar dapat dikategorikan sebagai pelaku usaha
ingkatan rasio NPL dari 2,93% pada tahun dominan yang dapat mempengaruhi harga
2016 menjadi 3,31% pada tahun 2021(Bank In- pasar dengan memperbanyak produksinya.
donesia, 2020) serta penurunan NIM dari Menurut Undang-Undang Nomor Tahun 1999
5,63% pada tahun 2016 menjadi 4,66% pada Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Per-
tahun 2021 (OJK, 2021b). Hal ini menyebab- saingan Usaha Tidak Sehat (1999) satu pelaku
kan setiap bank harus bersaing untuk dapat usaha atau satu kelompok pelaku usaha disebut
meningkatkan kinerja dan jumlah nasabahnya. sebagai pelaku usaha dominan apabila men-
Persaingan dalam perbankan dilakukan dengan guasai 50% (lima puluh persen) atau lebih
memberikan suku bunga yang menarik, juga pangsa pasar satu jenis barang atau jasa ter-
dengan hadiah dan promosi serta produk dan tentu; atau dua atau tiga pelaku usaha atau ke-
jenis layanan baru yang didukung oleh perkem- lompok pelaku usaha menguasai 75% (tujuh
bangan teknologi yang mampu menekan biaya puluh lima persen) atau lebih pangsa pasar satu
produksi dan distribusi (Sri et al., 2013). jenis barang atau jasa tertentu.
Persaingan yang terjadi secara berlebihan Dengan pangsa pasar yang besar, bank
dapat menimbulkan dampak negatif seperti pe- dapat berperan sebagai penentu harga (price
nyalahgunaan kekuatan pasar. Menurut Kim setter) dibandingkan sebagai pengikut harga
(2018), bank-bank dengan kekuatan pasar (price taker), dan oleh karenanya mempunyai
(market power) yang besar memiliki perilaku kekuatan pasar (market power) yang besar. Po-
ambil risiko likuiditas lebih banyak, menan- sisi dominan ini dapat dimiliki oleh satu pelaku
dakan bahwa menurunnya kompetisi akan usaha yang disebut sebagai monopoli, maupun
mengakibatkan kerapuhan sistem keuang- oleh dua atau lebih pelaku usaha yang disebut
an. Indonesia pernah mengalami krisis eko- sebagai oligopoli dimana mereka sama-sama
nomi tahun 1997-1998 yang diakibatkan liber- menyalahgunakan posisi dominannya sehingga
alisasi perbankan melalui paket 1 juni 1983 muncul perilaku antipersaingan.
(PAKJUN) dan paket 27 oktober 1988 Kedua, kebijakan konsolidasi yang berpo-
(PAKTO). Liberalisasi ini menyebabkan tensi menimbulkan konsentrasi pasar. Adanya
jumlah bank di Indonesia mencapai 208 bank Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
(Naylah, 2010), sehingga dibentuk Arsitektur 12/POJK.03/2020 Tentang Konsolidasi Bank
Perbankan Indonesia (API) yang bertujuan un- Umum yang di satu sisi dapat berpotensi meng-
tuk memperkuat permodalan bank umum me- halangi bank baru untuk masuk ke dalam pasar
lalui proses konsolisasi. Kebijakan ini me- sehingga jumlah pesaing yang ada berkurang
nyebabkan perubahan drastis dalam jumlah sehingga akan menyebabkan adanya pemusa-
bank, yaitu dari 208 bank pada tahun 1998 tan kekuatan pasar (market power) pada bank-
menjadi menjadi 121 bank pada desember bank yang sudah ada. Berdasarkan SPI jumlah
2009, (Prasetyo & Sunaryo, 2015). bank setelah adanya Program API (konsoli-
Dengan tekanan yang dihadapi perbankan dasi) mengalami penurunan hingga pada saat
dan adanya regulasi yang membatasi geraknya, ini bank yang beroperasi berjumlah 107 bank
bank berpotensi membentuk pasar persaingan (OJK, 2021b).
tidak sempurna yang cenderung mengarah ke Ketiga, tingkat suku bunga kredit yang
pasar oligopoli dimana terdapat kerjasama tinggi sedangkan suku bunga deposito rendah.
secara sembunyi-sembunyi untuk dapat mem- Berkaitan dengan poin sebelumnya, kebijakan
pertahankan posisinya dalam pasar, terdapat 3 konsolidasi dapat menyebabkan munculnya
pertanda adanya kerjama tersembunyi. Per- konsentrasi pasar dan kekuatan monopoli oleh
tama, adanya konsentrasi (pemusatan) pen- beberapa bank yang akan berdampak buruk
guasaan pangsa pasar oleh kelompok bank ter- bagi nasabah ketika bank-bank tersebut
tentu yaitu bank Bank Umum Milik Swasta mampu melakukan pembentukan harga berupa
(BUMS) dan Bank Umum Milik Negara suku bunga kredit yang tinggi sedangkan suku

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 452


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

bunga depositonya rendah (Shaffer, 1994). Hirschman Index (HHI). Adanya kelebihan
Bank-bank di Indonesia terlihat berupaya dan kekurangan pada masing-masing rasio ter-
mempertahankan NIM (Net Interest Margin) sebut menjadi alasan dilakukan perbandingan
yang besar, dimana NIM dihitung sebagai rasio terhadap kedua rasio konsentrasi tersebut da-
dari pendapatan bunga bersih (net interest in- lam penelitian ini, sehingga dapat diperoleh
come) terhadap aktiva produktif (Prasetyo & hasil yang lebih baik.
Sunaryo, 2015). Sehingga semakin besar Berdasarkan latar belakang di atas,
spread atau selisih dari tingkat bunga bank, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
maka pendapatan bank juga akan semakin be- 1. Untuk mengetahui struktur persaingan
sar. Menurut (OJK, 2021a) sepanjang tahun dalam perbankan di Indonesia.
2017 hingga tahun 2021 spread perbankan In- 2. Untuk mengukur dan menganalisis
donesia secara umum berkisar antara 4-6%. struktur persaingan dalam perbankan
Selanjutnya, bank kurang merespon adanya di Indonesia.
penurunan suku bunga acuan (BI7DRR). 3. Untuk membandingkan struktur per-
Penurunan SBDK diikuti dengan penurunan saingan dalam perbankan di Indonesia.
suku bunga kredit baru namun secara terbatas Dengan adanya penelitian ini diharapkan
dan belum sepadan. Penurunan SBDK sebesar mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
174 bps selama periode Maret 2020 hingga 1. Sebagai tambahan pengetahuan dan
Maret 2021 hanya diikuti dengan penurunan pemahaman dapat menambah penge-
suku bunga kredit baru sebesar 59 bps (yoy). tahuan tentang tingkat persaingan in-
Dalam kondisi tingkat suku bunga kredit yang dustri perbankan di Indonesia dan pen-
tinggi sedangkan suku bunga deposito yang gukurannya menggunakan Herfindahl-
rendah, dana yang tersedia untuk dapat Hirschman Index (HHI) dan Concen-
disalurkan dalam bentuk kredit pun menjadi se- tration Ratio (CR).
makin sedikit sehingga fungsi intermediasi 2. Sebagai tambahan referensi bagi pem-
bank akan terganggu. Perusahaan dalam suatu baca dan sebagai bahan pengem-
pasar yang lebih terkonsentrasi akan memp- bangan penelitian mengenai tingkat
eroleh keuntungan lebih tinggi (untuk alasan persaingan industri perbankan di Indo-
kolusi atau monopolistik) dibandingkan perus- nesia dan pengukurannya mengguna-
ahaan yang beroperasi dalam pasar yang ku- kan Herfindahl-Hirschman Index
rang terkonsentrasi, terlepas dari tingkat (HHI) dan Concentration Ratio (CR).
efisiensinya (Lloyd-Williams et al., 1994). 3. Sebagai bahan pertimbangan dan ma-
Berdasarkan uraian latar belakang perma- sukan yang relevan dan berguna bagi
salahan tersebut, maka perlu dilakukan pen- instansi terkait dalam menyusun ke-
gukuran lebih lanjut terhadap tingkat per- bijakan terkait persaingan perbankan
saingan perbankan di Indonesia. Hal ini dil- di Indonesia.
akukan agar persaingan yang dilakukan tidak
melanggar Undang-Undang No 5 Tahun 1999 KAJIAN PUSTAKA
tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Kompetisi
Usaha Tidak Sehat. Sehingga pada akhirnya Menurut (Khemani, 1998) kompetisi
dapat terjaga iklim persaingan yang sehat dan adalah situasi pada suatu pasar dimana
sistem perbankan yang stabil. perusahaan-perusahaan atau penjual secara
Dalam penelitian ini digunakan analisis individual berupaya untuk mempertahankan
konsentrasi pasar. Tingkat konsentrasi dapat pelanggan dengan tujuan mencapai tujuan
menunjukkan adanya perilaku kolusif dalam bisnis tertentu seperti keuntungan, penjualan
suatu pasar. Adanya pasar yang memiliki ting- dan atau pangsa pasar. Dalam konteks ini
kat konsentrasi yang lebih tinggi mengarah kompetisi sering disebut sebagai persaingan.
pada pangsa pasar yang lebih kuat dan meng- Persaingan yang kompetitif diantara perus-
akibatkan peningkatan perilaku kolusif yang ahaan dapat terjadi ketika ada dua atau banyak
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi perusahaan. Menurut (Sri et al., 2013)
(Tan, 2016c). Terdapat 2 indikator yang digun- persaingan pada sektor perbankan dapat terjadi
akan untuk mengukur konsentrasi pasar yaitu karena perebutan sumber daya yang produktif,
Concentration Ratio (CR) dan Herfindahl–

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 453


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

misalnya pada deposito, tabungan, dan peny- (harga pasar). Perbedaan kekuatan pasar
aluran kredit yang merupakan sumber penda- tersebut diakibatkan perbedaan karakteristik
patan. Kompetisi non-harga antar bank bisa yang terdapat di masing-masing struktur pasar.
berbentuk hadiah dan promosi untuk menarik Semakin kompetitif sebuah pasar berarti
nasabah sebanyak banyaknya. Kompetisi juga semakin rendah market power yang ada, dan
dapat berbentuk produk dan jenis layanan baru sebaliknya semakin pasar tidak kompetitif,
yang didukung oleh perkembangan teknologi market power yang ada di pasar tersebut akan
yang mampu menekan biaya produksi dan menunjukkan tingkatan yang semaki tinggi
distribusi. (Lubis, 2012)
Pangsa Pasar Persaingan Usaha Tidak Sehat
Menurut Lubis et al (2017) pangsa pasar Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun
adalah persentase nilai jual atau beli barang 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan
atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku Persaingan Usaha Tidak Sehat, persaingan
usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun usaha tidak sehat adalah persaingan antar
kalender tertentu. Salah satu indikator yang pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
dapat menggambarkan pangsa pasar perbankan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa
adalah melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) suatu yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau
bank yang dapat dihitung dengan menggun- melawan hukum atau menghambat persaingan
akan rumus: usaha. Kolusi dalam perbankan dapat
Total Dana Pihak Ketiga Bank
Pangsa Pasar DPK= (1) berbentuk saling berbagi informasi untuk
Total Dana Pihak Ketiga Industri
melakukan praktek kesepakatan harga (tingkat
Semakin besar pangsa pasar suatu pelaku
suku bunga) antar bank. Menurut (Lubis et al.,
usaha maka semakin dominan pelaku usaha
2017) agar perjanjian kolusi dapat berjalan
tersebut dalam menguasai pasar yang bersang-
dengan baik, beberapa perusahan yang
kutan. Sebagai pelaku usaha yang dominan,
bersekongkol harus setuju dengan tindakan
maka pelaku usaha tersebut sering kali dapat
yang sama dalam mengimplementasikan
bertindak sebagai price setter atau price leader
perjanjian tersebut, mengawasi apakah
(Lubis et al., 2017)
perusahaan lain mengikuti perjanjian, dan
Pelaku Usaha Dominan dan Kekuatan
menciptakan cara untuk menghukum perusa-
Pasar (Market Power)
haan yang melanggar penjanjian. Untuk
Menurut Lubis et al., (2017), Pelaku usaha
mencegah adanya persekongkolan yang dapat
dominan (dominant firm) adalah pelaku usaha
menghambat persaingan usaha, di Indonesia
yang mempunyai pangsa (share) besar dalam
terdapat Undang-Undang No 5 Tahun 1999
pasar, yang dapat mempengaruhi harga pasar
tentang Larangan Praktek Monopoli dan
dengan memperbanyak produksinya. Pelaku
Persaingan Usaha Tidak sehat.
usaha ini lebih sering berperan sebagai penentu
Konsentrasi Pasar
harga (price setter) dibandingkan sebagai
Menurut (DePamphilis, 2019) konsentrasi
pengikut harga (price taker), dan oleh
pasar dapat diartikan sebagai seberapa luas
karenanya mempunyai kekuatan pasar (market
pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan
power) yang besar. Berdasarkan 25 UU No. 5
terbesar di dalam pasar (industri) terhadap se-
Tahun 1999, pelaku usaha memiliki posisi
bagian besar dari aktivitas ekonomi seperti
dominan apabila:
penjualan, aset, atau ketenagakerjaan. Menurut
1. Satu pelaku usaha atau satu kelompok
(Tan, 2016b) Dalam pasar yang terkonsentrasi
pelaku usaha menguasai 50% (lima puluh
dimana jumlah pangsa pasar yang besar ber-
persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis
pusat pada beberapa bank, kondisi kom-
barang atau jasa tertentu; atau
petitifnya menjadi lebih rendah.
2. Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok
Menurut (Bikker & Haaf, 2000) pent-
pelaku usaha menguasai 75% (tujuh puluh
ingnya rasio-rasio konsentrasi bermula dari ke-
lima persen) atau lebih pangsa pasar satu
mampuannya menangkap ciri-ciri struktural
jenis barang atau jasa tertentu.
sebuah pasar yang dapat menjadi masukan un-
Menurut (Lubis et al., 2017) kekuatan
tuk aturan kebijakan publik dan pengukuran
pasar adalah kemampuan satu perusahaan
yang berkaitan dengan struktur pasar. Pembuat
dalam mempengaruhi harga keseimbangan

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 454


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

kebijakan dapat membangun indeks konsen- 2011) Menurut Bikker & Haaf, (2000),
trasi mana yang paling tepat berdasarkan ciri- kesederhanaan dan keterbatasan data yang di-
ciri pasar perbankan, persepsi-persepsi terkait perlukan dalam membuat rasio konsentrasi k
dampak relatif dari bank-bank berukuran kecil bank menjadi rasio yang paling sering
dan besar terhadap tingkat persaingan dalam digunakan pada literatur empiris untuk men-
suatu pasar, dan persepsi terkait dampak relatif gukur konsentrasi. pengukuran ini memiliki
distribusi ukuran dan jumlah bank yang dapat kekurangan yaitu tidak digunakannya infor-
mencerminkan dampak dari masuknya bank masi mengenai pangsa pasar seluruh partisipan
baru ke dalam pasar. Rasio-rasio konsentrasi di dalam pasar (Jansen & Haan, 2011).
dapat digunakan untuk mengukur dampak kon- Menurut Bikker dan Haaf (2002), rasio kon-
sentrasi pada persaingan. Rasio-rasio konsen- sentrasi dihitung dengan menjumlahkan
trasi sering digunakan pada model struktural pangsa pasar k bank-bank terbesar yang ada di
yang menjelaskan kinerja kompetitif di dalam dalam pasar, atau dapat menggunakan rumus
industri perbankan sebagai hasil dari struktur dengan bentuk sebagai berikut:
pasar. CRk= ∑ki=1 Si (2)
Rasio-rasio konsentrasi juga dapat menc-
erminkan perubahan pada konsentrasi sebagai Dimana k adalah jumlah bank dengan
hasil dari keluar masuknya sebuah bank dari pangsa pasar terbesar sedangkan Si adalah total
pasar, atau disebabkan karena merger. Dalam pangsa pasar dari jumlah bank dengan pangsa
mengukur konsentrasi pasar terdapat dua indi- pasar terbesar di dalam industry Rasio ini dihi-
kator yaitu Concentration Rate (CR) dan Her- tung dengan mengabaikan adanya bank-bank
findahl-Hirschman Index (HHI). kecil yang ada di dalam pasar. Berdasarkan ra-
1) Concentration Rate (CR): Rasio kon- sio konsentrasi (Concentration Ratio) menurut
sentrasi (Concentration Ratio) dihitung me- (Carl, 2001) struktur pasar sebuah industri
lalui total pangsa pasar terbesar dari sejumlah dapat diklasifikan menjadi sebagai berikut:
bank di dalam pasar (Mulyaningsih & Daly,

Tabel 1. Klasifikasi Industri Dengan Cr4


CR4 Kategori Interpretasi Struktur Pasar
CR4=0 Minimal Persaingan sempurna
0 < CR4 <40 Rendah Persaingan efektif atau persaingan monopolistik
40≤CR<60 Menengah ke Oligopoli longgar atau persaingan monopolistik
bawah
60 ≤ CR4<90 Menengah ke atas Oligopoli ketat atau perusahaan dominan dengan beberapa pesaing
kecil
CR4 ≥ 90 Tinggi Monopoli efektif (mendekati monopoli) atau sedikit perusahaan
dominan
CR4 =1 Maksimum Monopoli sempurna
Sumber: Carl (2001)

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 455


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

Herfindahl-Hirschman Index (HHI) 2) Monopoli: Pasar dalam kondisi monopoli


Herfindah-Hirschman Index adalah jumlah hanya memiliki satu bank, karena bank ini
kuadrat dari total pangsa pasar setiap perus- hanyalah satu-satunya perusahaan yang
ahaan yang bersaing di dalam pasar (DePam- menyediakan jasa keuangan kepada pasar,
philis, 2019). Rasio ini memiliki peran penting tidak ada persaingan dan bank ini memiliki
terhadap proses pelaksanaan undang-undang kekuatan absolut dalam menentukan harga
persaingan usaha perbankan yaitu mengatur di dalam pasar. Bank-bank potensial lain
proses merger antar bank. Di sisi lain, rasio ini tidak dapat masuk ke dalam pasar. Bank ini
memiliki kelemahan yaitu kurang sensitif ter- memiliki kemampuan untuk memberikan
hadap perubahan jumlah bank pada industri harga yang berbeda terhadap pasar yang
dengan jumlah bank yang besar (Bikker & berbeda, contohnya bank akan mem-
Haaf, 2000) Indeks Herfindahl-Hirschman berikan harga yag lebih rendah pada pasar
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: yang elastis untuk meningkatkan jumlah
HHI= ∑𝑛𝑖=1 𝑠i2 (3) yang terjual, dimana harga yang lebih
tinggi dapat diberikan kepada konsumen
Tabel 2. Klasifikasi Herfindahl-Hirschman yang berada pada pasar yang cenderung in-
Indeks elastis untuk memaksimalkan keuntungan.
HHI Kategori Interpretasi 3) Oligopoli: Pada pasar persaingan oligop-
Struktur oli, terdapat sedikit bank yang ada di pasar,
Pasar dimana semua bank memberikan produk
HHI < Tidak ter- Persaingan homogen atau atau heterogen di dalam
1500 konsentrasi efektif atau pasar. Biaya untuk masuk ke dalam pasar
persaingan cukup mahal. Bank-bank yang beroprasi
sempurna dalam pasar oligopoli memiliki kekuatan
1000 < Cukup Persaingan pasar (market power) untuk menentukan
HHI < terkosentrasi monopolistik tingkat harga di dalam pasar. Tingkat pen-
2500 atau oligopoli gendalian harga bank-bank di pasar oligop-
HHI > Sangat ter- Oligopoli, pe- oli lebih tinggi daripada di pasar per-
2500 konsentrasi rusahaan dom- saingan monopoli. Satu karakter spesial
inan dengan dari pasar ini dibandingkan persaingan mo-
beberapa pe- nopolisik dan persaingan sempurna adalah
saing kecil atau ketergantungan diantara perusahaan-pe-
monopoli rusahaan bank.
Sumber: Horizontal Merger Guidelines (2010) dan 4) Persaingan Monopolistik: Dalam ling-
Carl (2001) kungan persaingan monopolistik, terdapat
Struktur Pasar banyak bank di dalam pasar, akan tetapi
Menurut (Tan, 2016c) struktur pasar dalam berbeda dengan pasar persaingan sem-
persaingan bank dibagi menjadi 4 kategori purna, bank-bank ini menawarkan produk
yaitu persaingan sempurna, persaingan monop- yang terdiferensiasi kepada pelanggan.
olistik, oligopoli dan monopoli. Biaya masuk dan keluar ke dalam pasar
1) Persaingan Sempurna: Menurut (Tan, rendah. Bank memiliki tingkat kontrol
2016c) memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (market power) terhadap harga produk
Pertama, terdapat bank yang besar di da- yang ditawarkan. Dalam kata lain, mereka
lam pasar. Kedua, bank-bank menawarkan adalah pembuat harga (price maker) da-
produk yang homogen dengan memper- ripada pengikut harga (price taker) pada
timbangkan biaya dan karakteristik batasan tertentu.
produknya. Ketiga, biaya bank-baru untuk
masuk ke dalam pasar sangat rendah. Da-
lam lingkungan persaingan sempurna,
bank-bank adalah pengikut harga (price
taker) dibandingkan pembuat harga (price
maker).

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 456


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE, AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: Peneliti, 2021

Pengembangan Hipotesis dapat mempertahankan pangsa pasar dana


Adapun hipotesis yang diajukan di pihak ketiganya dengan baik dan apakah
penelitian ini adalah sebagai berikut: pangsa pasar tersebut diperoleh melalui perjan-
H1: Diduga struktur pasar pada persaingan jian tersembunyi atau tidak.
perbankan adalah struktur oligopoli.
H2: Diduga terdapat perbedaan terhadap Populasi dan Sampel
struktur persaingan perbankan di Indone- Populasi dalam penelitian ini adalah bank
sia umum yang beroperasi di Indonesia pada peri-
ode 2016-2020. Total bank umum yang
METODE PENELITIAN beroperasi pada tahun 2020 berjumlah 109
bank. Teknik sampling yang digunakan adalah
Jenis Penelitian teknik purposive sampling dengan kriteria
Jenis penelitian yang akan digunakan ada- Bank umum yang merupakan bank dengan
lah penelitian kuantitatif yang menggunakan perolehan pangsa pasar tertinggi berdasarkan
data berupa angka dalam analisisnya. Data dana pihak ketiga (DPK) secara terus menerus
yang akan digunakan dalam penelitian ini ada- pada tahun 2016-2020 dan mengeluarkan lap-
lah data kuantitatif berupa pangsa pasar ber- oran keuangan setiap tahun pengamatan. Ber-
dasarkan total dana pihak ketiga (DPK) yang dasarkan kriteria yang telah ditentukan tersebut
diperoleh masing-masing bank. didapat 9 bank umum yang terdiri dari 4
BUMN dan 5 BUSN yang memiliki pangsa
Tempat dan Waktu Penelitian pasar DPK tertinggi.
Penelitian ini akan dilakukan pada Bank
Umum Milik Negara dan Bank Umum Milik Jenis Data dan Pengumpulan Data
Swasta yang memiliki pangsa pasar tertinggi Data yang akan digunakan adalah data
berdasarkan total dana pihak ketiga (DPK) sekunder. Data sekunder tersebut merupakan
pada tahun 2016-2020. Pada periode tersebut, pangsa pasar DPK oleh bank pada tahun 2016-
terjadi fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan 2020 dari 4 Bank Umum Milik Negara
DPK perbankan yang cukup besar, sehingga (BUMN) dan 5 Bank Umum Swasta Nasional
akan dapat diamati bank-bank mana saja yang

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 457


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

(BUMS). Data bersumber dari Statistik Perba- Hasil Pangsa pasar (Si) berdasarkan Total
nkan Indonesia (SPI), Statistik Sistem Keu- Dana Pihak Ketiga (DPK)
angan Indonesia (SSKI) dan laporan keuangan
tahunan masing-masing bank yang masuk da- Gambar 2. Pangsa Pasar 4 Bumn & 5
lam penelitian ini. Bums Tahun 2016-2020

Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini akan digunakan analisis
menggunakan pendekatan struktural yaitu me-
lalui hipotesis Structure Conduct Performance
(SCP). Menurut (Tan, 2016b) hipotesis ini ber-
fokus pada konsentrasi pasar yaitu kondisi pen-
guasaan pangsa pasar suatu industri oleh be-
berapa perusahaan. Untuk mengukur konsen-
trasi pasar tersebut, terdapat 2 rasio yang akan
digunakan. Rasio pertama adalah Concentra- (Sumber: Data penelitian, 2022)
tion Ratio terhadap 4 perusahaan dengan
pangsa pasar terbesar (CR4) dan rasio kedua Berdasarkan hasil analisis, penguasaan
adalah Herfindahl-Hirschman Index (HHI). pangsa pasar oleh Bank BRI menempati posisi
Beberapa langkah yang akan dilakukan teratas senilai 16.32% pada tahun 2020. Kedua
penulis untuk melakukan analisis konsentrasi ditempati oleh Bank Mandiri dengan pangsa
pasar adalah sebagai berikut: pasar senilai 14.46%. Ketiga, Bank BCA mem-
1. Mengumpulkan data berupa perolehan peroleh pangsa pasar sebesar 12.53%. Keem-
DPK perbankan secara keseluruhan dan pat Bank BNI sebelumnya memperoleh pangsa
DPK masing-masing bank. pasar sebesar 9.72%. Kelima, Bank BTN mem-
2. Melakukan penghitungan terhadap pen- iliki pangsa pasar 3.89% pada tahun 2020. Se-
guasaan pangsa pasar tiap bank. dangkan pada posisi keenam, Bank CIMB
3. Menentukan sampel. dengan nilai 3.11%. Ketujuh ditempati oleh
4. Menyajikan data kuantitatif yang nant- Bank OCBC NISP yang menguasai pangsa
inya akan digunakan sebagai bahan un- pasar sebesar 2.39%. Kedelapan Bank Panin
tuk melakukan analisis konsentrasi yang menguasai pangsa pasar sebesar 2.15% .
pasar menggunakan Concentration Ra- Terakhir, ditempati oleh Bank Danamon yang
tio terhadap 4 perusahaan (CR4) dan menguasai pangsa pasar perbankan sebesar
Herfindahl-Hirschman Index (HHI). 1.86% pada tahun 2020.
5. Membandingkan struktur industri per-
bankan berdasarkan kedua rasio kon- Herfindahl Hirschman Index (HHI) Per-
sentrasi. bankan Indonesia

Gambar 3. Hhi Dpk Perbankan Indonesia

(Sumber: Data penelitian, 2022)

Berdasarkan hasil pengolahan data pangsa


pasar berdasarkan perolehan DPK setiap bank,
didapatkan nilai Herfindahl Hirschman Index
(HHI). Secara umum, nilai HHI perbankan
baik setiap bulan mapupun setiap tahun cender-
HASIL DAN PEMBAHASAN

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 458


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

ung mengalami kenaikan meski sempat men- lebih dari 30 Triliun Rupiah atau termasuk se-
galami penurunan.Pada tahun 2016 nilai HHI bagai bank BUKU IV. Keempat Bank tersebut
perbankan sebesar 690.83%, kemudian adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI
menurun pada tahun 2017 menjadi sebesar dan Bank BCA.
689.83%. Selanjutnya pada tahun 2018 kem-
bali terjadi kenaikan menjadi 715.77%, nilai ini Pembahasan
semakin meningkat pada tahun 2019 menjadi Strategi Bank dalam Memperoleh Pangsa
742.24%. Terakhir nilai HHI perbankan Indo- Pasar
nesia mencapai 765.51% Bank melakukan berbagai macam strategi
pemasaran untuk menciptakan dan memper-
HHI Bank BUMN Indonesia tahankan konsumen sehingga mereka akhirnya
Gambar 4. Hhi Bank Bumn 2016-2020 mendorong masyarakat untuk bekerjasama
dengan sebuah bank tertentu (Simoni, 2020).
Salah satu strategi pemasaran tersebut adalah
dengan pemberian hadiah dan promosi. Bank
BRI memberikan suku bunga khusus, diskon,
dan pembebasan biaya administrasi untuk
meningkatkan nilai kredit konsumer di akhir
(Sumber: Data penelitian, 2022) 2019 hingga awal 2020 (Rahadian, 2019).
Nilai HHI pada bank BUMN tahun 2016-2020 Pemberian hadiah atas transasksi nasabah me-
cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun lalui Livin’ by Mandiri oleh Bank Mandiri
2016 nilai HHI sebesar 538.93, lalu meningkat (Persero) Tbk. Bank Mandiri merealisasikan
pada tahun 2017 menjadi sebesar 540.37. Nilai program undian bertajuk Livin’ to The Max un-
ini meningkat menjadi 564.22 pada tahun tuk meningkatkan transaksi nasabah melalui
2018. Pada tahun 2019 HHI bank BUMN sebe- Livin’ by Mandiri dengan hadiah berupa 100
sar 582.87 dan terus meningkat menjadi 585.04 Unit BMW X1 dan 1000 unit motor Vespa
pada tahun 2020. Sprint serta Yamaha Nmax (Harianto, 2021).
Pada BUSN, nilai CR4 sebesar 19.78% pada ta- Sedangkan pada PT Bank Central Asia (BCA)
hun 2016, lalu mengalami penurunan pada ta- memberikan promo menarik bagi nasabah ya-
hun 2017 menjadi 19.46%, dan pada tahun ng baru buka rekening BCA dan transaksi di
2018 juga mengalami penurunan hingga men- BCA Mobile hingga akhir tahun 2021 berupa
capai 19.27%. Namun mengalami peningkatan voucher senilai Rp. 100.000,00 (Rifka, 2021).
pada tahun 2019 menjadi 21.05% dan juga Tercatat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
mengalami peningkatan pada tahun 2020 men- menghimpun pertumbuhan penghimpunan
jadi 22.04%. dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi
CR4 Bank BUKU IV Perbankan Indonesia 7,42% year on year (yoy) menembus
Rp1.269,0 triliun di Maret 2022. Pertumbuhan
Gambar 5. Grafik Cr4 Bank Buku Iv DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi
Perbankan Indonesia lewat Livin’ by Mandiri yang meningkatkan
dana murah atau current account and saving
account (CASA) bank only yang tumbuh
10,93% YoY menjadi Rp 748,6 triliun dengan
rasio CASA mencapai 75,0% (Walfajri, 2022).

Konsentrasi Industri Perbankan Indonesia


Berdasarkan hasil analisis konsentrasi
pasar menggunakan HHI dan CR, nilai HHI
(Sumber: Data penelitian, 2022) perbankan Indonesia cenderung mengalami
Nilai CR4 pada bank BUKU IV memiliki peningkatan namun masih berada di bawah
nilai yang sama dengan nilai CR4 pada industri 1500. Nilai ini menunjukkan bahwa pasar per-
perbankan secara keseluruhan, hal ini dikare- bankan Indonesia tergolong tidak terkonsen-
nakan 4 bank yang menguasai pasar DPK per- trasi atau dapat dikatakan persaingan efektif
bankan adalah bank yang memiliki modal inti atau persaingan sempurna. Kondisi perbankan

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 459


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

yang beroperasi pada persaingan sempurna ini yang menandakan bahwa kelompok bank ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Al- memiliki tingkat konsentrasi yang rendah dan
Muharrami et al., (2006) menyatakan di negara berarti memiliki struktur pasar persaingan
Kuwait, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab efektif / persaingan monopolistik. Hasil di-
perbankan berada dalam kondisi persaingan mana tingkat konsentrasi pada bank milik
sempurna. Hasil berbeda ditunjukkan oleh an- negara (BUMN) yang lebih tinggi dibanding
alisis CR pada 4 bank (CR4) yang juga terlihat jenis bank lain yaitu BUSN ini sesuai dengan
mengalami peningkatan dan memiliki nilai hasil penelitian Tan, (2016a) yang menyatakan
sebesar 45-53%. bahwa bank milik negara memiliki kekuatan
Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi pasar yang lebih tinggi dibanding jenis bank
pasar perbankan Indonesia berada tergolong lain, sehingga kondisi kompetitif pada bank
menengah ke bawah atau dapat dikatakan seb- BUMN lebih rendah.
agai oligopoli longgar atau persaingan monop- Pada kelompok bank BUKU IV, memiliki
olistik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang nilai CR4 yang sama dengan nilai CR4 pada in-
dilakukan oleh Ariyanto (2004) yang menya- dustri perbankan secara keseluruhan. Dimana
takan bahwa tingkat konsentrasi perbankan di menandakan bahwa pada kelompok bank yang
Indonesia tergolong menengah, kemudian pen- memiliki total aset yang besar memiliki tingkat
elitian yang dilakukan oleh Lubis (2012) yang konsentrasi menengah ke bawah atau dapat
menyatakan bahwa tingkat kekuatan pasar dikatakan sebagai oligopoli longgar atau per-
pada pasar kredit perbankan relatif rendah, se- saingan monopolistik. Sedangkan berdasarkan
hingga industri perbankan berada pada kondisi nilai HHI yang sebesar 570-740, kelompok
yang cukup kompetitif. Bikker & Haaf (2000) bank BUKU IV memiliki nilai HHI yang be-
Simatele (2015) Mamatzakis et al., (2005) dan rada di bawah 1500 yang menandakan bahwa
Tan (2016a) yang menyatakan bahwa struktur kelompok bank ini pada pasar yang tidak ter-
dari industri perbankan adalah tergolong mo- konsentrasi atau dapat dikategorikan sebagai
nopolistik. Hasil penelitian yang dilakukan persaingan efektif atau persaingan sempurna.
Mulyaningsih Mulyaningsih & Daly (2011) Hasil dimana pada kelompok bank besar be-
juga menyatakan bahwa perbankan Indonesia rada pada kondisi oligopoli longgar atau mo-
berada pada pasar monopolistik. nopolistik ini sejalan dengan hasil penelitian
Sedangkan secara kelompok bank, HHI Mulyaningsih & Daly (2011) yang menyatakan
pada Bank BUMN terlihat cenderung mening- bahwa tingkat konsentrasi bank besar lebih
kat dan memiliki nilai sebesar 441-585 yaitu di tinggi dibandingkan pada bank berukuran
bawah 1500 menandakan bahwa kelompok kecil, sehingga bank-bank besar memiliki
Bank BUMN berada pada pasar yang tidak ter- kekuatan monopoli yang memungkinkan
konsentrasi atau dapat dikategorikan sebagai mereka berperilaku sebagai monopolis atau ol-
persaingan efektif atau persaingan sempurna, igopoli.
namun nilai ini masih lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelompok Bank BUSN Perbandingan Rasio HHI dan CR
yang memiliki nilai HHI sebesar 140-180 yang Hasil yang menunjukkan bahwa nilai kon-
juga menandakan bahwa kelompok bank ini sentrasi berdasarkan rasio HHI dan CR yang
memiliki tingkat konsentrasi yang rendah atau meningkat baik pada perbankan secara kese-
dapat dikategorikan sebagai persaingan efektif luruhan maupun pada kelompok bank BUMN,
atau persaingan sempurna. BUSN dan Buku IV menunjukkan tingkat per-
Berdasarkan CR pada 4 bank kelompok saingan perbankan di Indonesia semakin
Bank BUMN yang terlihat cenderung mening- menurun yang disebabkan oleh adanya ke-
kat memiliki nilai antara 42%-44%, hal ini me- cenderungan peningkatan pada pangsa pasar
nandakan bahwa kelompok bank ini berada beberapa bank yang memiliki pangsa pasar
pada konsentrasi menengah ke bawah atau tertinggi di Indonesia seperti Bank BCA, BRI,
dapat dikatakan sebagai oligopoli longgar atau Mandiri, dan BNI selama periode 2016-2020.
persaingan monopolistik. Sedangkan pada ke- Hasil ini sesuai dengan teori konsentrasi yaitu
lompok BUSN, nilai CR juga terlihat mening- bahwa dalam pasar yang terkonsentrasi dimana
kat meski lebih rendah dibandingkan ke- jumlah pangsa pasar yang besar berpusat pada
lompok bank BUMN yaitu sebesar 19%-22%, beberapa bank saja maka akan semakin besar

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 460


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

kekuatan pasar yang dimiliki, dan ketika 1) Terdapat Banyak Penjual: Jumlah bank
kekuatan pasar semakin besar, maka kondisi yang beroperasi di Indonesia tergolong ban-
kompetitif suatu pasar akan menjadi lebih ren- yak. Hal ini dapat dilihat dari SPI (2020),
dah. total bank umum yang beroperasi hingga ta-
Adanya perbedaan analisis struktur pasar hun 2020 berjumlah 109 bank. Menurut
antara rasio HHI dan CR yaitu dimana nilai (Lubis et al., 2017) untuk dikatakan ‘ban-
HHI yang menunjukkan pasar perbankan Indo- yak’ dapat dilihat bahwa pangsa pasar suatu
nesia berada pada pasar persaingan sempurna perusahaan relatif kecil dibanding total.
sedangkan nilai CR menunjukkan pasar per- Berdasarkan grafik 4.1, dari total banyak-
saingan monopolistik ini sesuai dengan teori nya bank yang ada, hanya ada 4 bank yang
dimana rasio HHI mengukur setiap bank yang mampu menguasai pangsa pasar hingga
ada di dalam pasar dan mempertimbangkan 10%, sementara bank lain menguasai
kontribusi bank-bank lain dengan nilai pangsa pangsa pasar yang lebih rendah dari 4%.
pasar yang lebih kecil terhadap pangsa pasar Selain itu, per Oktober 2020 saja sudah
perbankan secara keseluruhan dibandingkan mencapai 110 bank umum yang beroperasi
dengan CR yang dalam hanya berfokus pada dimana 13 di antaranya bank buku I di
jumlah bank tertentu seperti 4 bank (CR4) yang bawah Rp1 triliun dan sebesar 60 an bank
memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia, buku II, dimana lebih dari separuhnya seki-
sehingga nilai konsentrasinya lebih tinggi. Itu- tar 60-70% merupakan bank-bank yang
lah mengapa pada rasio HHI konsentrasi per- dapat dikatakan tergolong kecil (Shandy,
bankan Indonesia tergolong rendah sehingga 2021)
dinilai kompetitif, sedangkan menurut CR 2) Produk yang Terdifferensiasi: Menurut Lu-
masih tergolong menengah ke bawah sehingga bis et al., (2017) yang dimaksud dengan
dinilai kurang kompetitif. produk yang terdifferensiasi adalah produk
yang memiliki perbedaan karakteristik
Karakteristik Perbankan Indonesia dengan produk sejenis lain. Perbedaan
Jika didasarkan pada teori yang ada dan karakteristik ini mengakibatkan mulai mun-
temuan dalam penelitian ini, hasil analisis rasio culnya preferensi konsumen terhadap
HHI seharusnya lebih tepat untuk menggam- produk tertentu relatif terhadap produk
barkan struktur persaingan perbankan Indone- yang lain. Munculnya preferensi konsumen
sia, namun ketika dikaitkan dengan hasil ini menandakan bahwa produk tersebut
temuan penelitian-penelitian sebelumnya dan tidak lagi bisa digantikan secara sempurna
beberapa data yang ada, yaitu penelitian oleh oleh produk lain. Akibatnya konsumen rela
Bikker & Haaf (2000) Simatele (2015) untuk membayar lebih mahal produk yang
Mamatzakis et al., (2005) dan Tan (2016a), sesuai dengan preferensinya tersebut. Na-
serta Mulyaningsih & Daly (2011) yang mun tingkat differensiasi di pasar monopo-
menyatakan bahwa perbankan Indonesia be- listik masih relatif rendah, sehingga tingkat
rada pada pasar monopolistik, struktur pasar substitusi di antara produk-produk di pasar
perbankan Indonesia lebih sesuai dengan hasil masih cukup tinggi. Tingkat substitusi yang
analisis CR yaitu memiliki karakteristik pada masih cukup tinggi pada pasar perbankan
struktur pasar monopolistik yaitu terdapat ban- Indonesia dapat terlihat pada persaingan sa-
yak penjual produk yang terdifferensiasi dan lah satu produk perbankan yaitu e-money.
memiliki kekuatan pasar (market power) untuk Pada Bank Mandiri, terdapat Mandiri E-
menentukan harga. Setiap perusahaan di pasar Money, Bank BRI dengan BRIZZI, Bank
tidak hanya menerima harga yang berlaku di BCA dengan Flazz, dan masih banyak lagi.
pasar, melainkan mampu menentukan sendiri Produk-produk e-money oleh bank-bank ini
harga untuk setiap produk yang dihasilkan. Ke- sejenis, dimana perbedaannya terletak pada
mampuan menentukan harga sendiri ini mun- jangkauan akses penerimaan, kemudahan
cul dikarenakan perusahaan tidak untuk top up, desain kartu serta promosi
memproduksi barang yang homogen, melain- yang dilakukan. Pada Bank Mandiri dil-
kan memproduksi barang yang memiliki akukan perluasan. Hingga September 2020,
karakteristik berbeda dengan produk perus- dengan masing-masing total transaksi Flazz
ahaan lain (Lubis et al., 2017). BCA yang mencapai 492 juta (Hutauruk,

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 461


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

2022), sedangkan Transaksi Mandiri E- lebih tinggi yaitu berada pada persaingan oli-
Money Mencapai 650 Juta Transaksi (Az- gopoli longgar atau persaingan monopolistik,
zam, 2022). Hal ini menunjukkan adanya pada kelompok bank BUSN berada pada per-
perbedaan yang tidak terlalu jauh pada saingan efektif / persaingan monopolistik. Se-
produk perbankan ini menyebabkan dangkan pada kelompok bank yang tergolong
pengguna tidak bergantung pada salah satu besar (BUKU IV) berada pada struktur per-
bank penyedia e money sehingga tingkat saingan oligopoli longgar atau persaingan mo-
substitusinya masih cukup tinggi. nopolistik.
3) Kekuatan Pasar (Market Power): menurut
(Lubis, 2012) tingkat kekuatan pasar pada Saran
pasar kredit perbankan Indonesia relatif Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah
rendah. Hal ini dapat terlihat dari respon dikemukakan di atas, maka diberikan saran se-
bank yang harus mengikuti perubahan pada bagai berikut:
suku bunga acuan (BI7DRR). Namun bank Kepada pemerintah sebaiknya terus
masih bisa menentukan seberapa besar pe- melakukan pengawasan yang ketat untuk
rubahan dilakukan, menyesuaikan dengan mencegah terjadi penyalahgunaan posisi dom-
oleh struktur biaya (biaya dana, overhead inan pada bank agar tidak melanggar undang-
cost), profil risiko debitur dan net interest undang persaingan usaha dan memberi sanksi
margin (keuntungan bagi bank). Penurunan yang tegas agar pelanggaran tersebut tidak ter-
SBDK diikuti dengan penurunan suku jadi kembali.
bunga kredit baru namun secara terbatas Kepada perbankan sebaiknya melakukan
dan belum sepadan. Penurunan SBDK persaingan dengan sehat dan tidak melanggar
sebesar 174 bps selama periode Maret 2020 undang-undang persaingan usaha untuk men-
hingga Maret 2021 hanya diikuti dengan jaga kesehatan dan kestabilan sistem keuangan.
penurunan suku bunga kredit baru sebesar Kepada peneliti selanjutnya dapat dil-
59 bps (yoy). Berdasarkan kelompok bank, akukan analisis lebih lanjut struktur persaingan
kelompok BPD, BUSN, dan bank BUMN perbankan Indonesia dengan pendekatan
mencatatkan penurunan suku bunga kredit struktural lain maupun pendekatan non
baru yang sangat rendah, yaitu masing mas- struktural untuk dapat mencapai hasil yang
ing sebesar 34 bps (yoy), 52 bps (yoy), dan lebih tepat menggambarkan struktur perbankan
55 bps (yoy) (OJK, 2021a) Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLIKASI


Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
Berdasarkan hasil analisis dan pembaha- dikemukakan implikasi penelitian sebagai
san tersebut, dapat diambil beberapa kes- berikut:
impulan sebagai berikut: Adanya hasil analisis rasio konsentrasi
Terdapat perbedaan terhadap hasil analisis yang berbeda. Dibutuhkan adanya analisis
struktur persaingan perbankan menggunakan dengan faktor-faktor lain non-sruktural untuk
rasio konsentrasi Herfindahl-Hirschman Index menentukan struktur persaingan perbankan
(HHI) dan Concentration Ratio (CR). Ber- Indonesia.
dasarkan rasio HHI, perbankan indonesia Tingkat persaingan perbankan di
memiliki struktur persaingan sempurna, se- Indonesia semakin menurun, maka dari itu
dangkan berdasarkan CR, perbankan Indonesia dibutuhkan pengawasan terhadap
memiliki struktur persaingan oligopoli longgar kemungkinan adanya persaingan usaha tidak
atau persaingan monopolistik. sehat.
Analisis konsentrasi industri perbankan Tingkat persaingan pada bank BUKU IV,
Indonesia menujukkan bahwa tingkat per- BUMN dan BUSN yang berbeda cukup jauh,
saingan perbankan Indonesia pada tahun 2016- diharapkan adanya kebijakan yang mendukung
2020 semakin meningkat dan sesuai dengan iklim persaingan secara sehat sehingga tidak
karakteristik pasar persaingan monopolistik. ada peningkatan kecenderungan penguasaan
Secara kelompok bank, kelompok bank pasar oleh kelompok bank tertentu.
BUMN memiliki tingkat konsentrasi yang

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 462


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

KETERBATASAN PENELITIAN DePamphilis, D. M. (2019). The Regulatory


Keterbatasan penelitian ini antara lain: Environment. In Mergers, Acquisitions,
Jangka waktu tahun hanya lima tahun dan and Other Restructuring Activities (pp.
dengan penggunaan tahun yang kurang baru. 35–63). Elsevier.
Alat penelitian yang digunakan hanya https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
menggunakan 2 pengukuran struktural yang 815075-7.00002-4
paling sederhana. Harianto, D. (2021). Bank Mandiri Bagi Mobil
Dapat digunakannya alat pengukuran baik Mewah&Motor untuk Pengguna Livin’
struktural yang lain maupun non struktural agar by Mandiri.
mendapat hasil yang lebih tepat. https://balitribune.co.id/content/bank-
mandiri-bagikan-hadiah-undian-
DAFTAR PUSTAKA kepada-nasabah-pengguna-super-app-
Al-Muharrami, S., Matthews, K., & Khabari, livin’-mandiri. Diakses pada 26 Januari
Y. (2006). Market structure and 2022
competitive conditions in the Arab GCC Hutauruk, D. M. (2022). Ada pendemi,
banking system. Journal of Banking & transaksi uang elektronik kartu
Finance, 30(12), 3487–3501. sepanjang 2020 turun - Page all.
https://doi.org/10.1016/J.JBANKFIN.2 https://keuangan.kontan.co.id/news/ada
006.01.006 -pendemi-transaksi-uang-elektronik-
Ariyanto, T. (2004). PROFIL PERSAINGAN kartu-sepanjang-2020-turun?page=all
USAHA DALAM Diakses pada 26 Januari 2022
INDUSTRI PERBANKAN Jansen, D.-J., & Haan, J. de. (2011). Increasing
INDONESIA. Perbanas Finance & Concentration in European Banking: A
Banking Journal, 6(2), 95–108. Macro-level Analysis. In SSRN
Azzam, A. (2022). Pada Periode Januari- Electronic Journal.
September 2020, Transaksi Mandiri E- https://doi.org/10.2139/ssrn.518422
Money Mencapai 650 Juta Transaksi Khemani, R. S. (1998). A Framework for the
Senilai Rp10 Triliun. Design and Implementation of
https://foto.bisnis.com/view/20201130/ Competition Law and Policy. A
1324435/pada-periode-januari- Framework for the Design and
september-2020-transaksi-mandiri-e- Implementation of Competition Law and
money-mencapai-650-juta-transaksi- Policy. https://doi.org/10.1596/0-8213-
senilai-rp10-triliun. Diakses pada 16 4288-6
Oktober 2021 Kim, J. (2018). Bank Competition and
Bank Indonesia. (2020). SSKI. https://www.bi. Financial Stability: Liquidity Risk
go.id/id/statistik/ekonomi- Perspective. Contemporary Economic
keuangan/sski/default.aspx#:~:text=SS Policy, 36(2), 337–362.
KI diterbitkan setiap bulan%2C berupa https://doi.org/10.1111/coep.12243
,Keuangan (SSK) di Indonesia. Diakses Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
pada 19 November 2020 Tentang Larangan Praktek Monopoli
Bikker, J. a, & Haaf, K. (2000). Competition , dan Persaingan Usaha Tidak,
Concentration and Their Relationship : Pemerintah Republik Indonesia 1
an Empirical Analysis of the Banking (1999).
Industry Competition , Concentration Lloyd-Williams, D. M., Molyneux, P., &
and Their Relationship : an Empirical Thornton, J. (1994). Market structure
Analysis of the Banking Industry. and performance in Spanish banking.
Competition and Efficiency in a Unified Journal of Banking and Finance, 18(3),
European Banking Market, 26, 2191– 433–443. https://doi.org/10.1016/0378-
2214. 4266(94)90002-7
Carl, G. (2001). A Guide for Industry Study and Lubis, A. F. (2012). Perbankan Indonesia.
the Analysis of Firms and Competitive Buletin Ekonomi Moneter Dan
Strategy I . Introduction. Babson Perbankan, 235–255.
College Horn Library.

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 463


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

Lubis, A. F., Anggraini, A. maria T., Toha, K., 06/90/1167416/cara-bank-menjaring-


Kagramanto, L. B., Hawin, M., Sirait, N. nasabah-lewat-iming-iming-hadiah-di-
N., Prananingtyas, P., Sukarmi, Maarif, akhir-tahun. Diakses pada 2 Februari
S., & Silalahi, U. (2017). Hukum 2022
Persaingan Usaha. Rifka, I. (2021). Cara Buka Rekening BCA
Mamatzakis, E., Staikouras, C., & Online Supaya Dapat Voucer
Koutsomanoli-Fillipaki, N. (2005). Rp100.000.
Competition and concentration in the https://money.kompas.com/read/2021/1
banking sector of the South Eastern 2/05/101337726/cara-buka-rekening-
European region. Emerging Markets bca-online-supaya-dapat-voucer-
Review, 6(2), 192–209. rp100000?page=all. Diakses pada 1
https://doi.org/10.1016/j.ememar.2005. Februari 2022
03.003 Shaffer, S. (1994). Bank competition in
Mulyaningsih, T., & Daly, A. (2011). concentrated markets. Business Review -
Competitive Conditions in Banking Federal Reserve Bank of Philadelphia,
Industry: An empirical Analysis of the March, 3–16.
Consolidation, Competition and Bulletin http://search.proquest.com/docview/231
of Monetary Economics and Banking. 333439?accountid=41560 LA - English
Naylah, M. (2010). Pengaruh Struktur Pasar Shandy, K. F. (2021). Jumlah Bank di
Terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia Terlalu Banyak, Separuhnya
Indonesia. Diponegoro. Tergolong Kecil.https://ekbis.sindonew
OJK. (2021a). Laporan profil industri s.com/read/291830/178/jumlah-bank-
perbankan. In Laporan profil industri di-indonesia-terlalu-banyak-
perbankan: Vol. tw I. separuhnya-tergolong-kecil-
OJK. (2021b). Statistik Perbankan Indonesia. 1609909265. Diakses pada 20 Juli 2021
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbank Simatele, M. (2015). Market Structure and
an/data-dan-statistik/statistik- Competition in the South African
perbankan-indonesia/default.aspx. Banking Sector. Procedia Economics
Diakses pada 2 November 2020 and Finance, 30(15), 825–835.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor https://doi.org/10.1016/s2212-
12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi 5671(15)01332-5.
Bank Umum, Ojk 26 (2020). Simoni, G. (2020). Marketing Strategies in
https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Docu Banking Sector. The European Journal
ments/Pages/Konsolidasi-Bank- of Humanities and Social Sciences, 3,
Umum/pojk 12-2020.pdf. Diakses pada 186–191.
3 Oktober 2021 https://doi.org/10.29013/ejhss-20-3-
Prasetyo, H., & Sunaryo, S. (2015). THE 186-190
BRANCH EXPANSION AND THE Sri, R., Dan, W., & Armanto, B. (2013).
PERFORMANCE OF THE BANKS : KOMPETISI INDUSTRI
THE CASE OF INDONESIA. Buletin PERBANKAN INDONESIA. Buletin
Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 18 Ekonomi Moneter Dan Perbankan,
No 1, 85–106. 15(4), 417–439.
https://doi.org/https://doi.org/10.21098/ https://doi.org/https://doi.org/10.21098/
bemp.v18i1.518 bemp.v15i4.74
Rahadian, L. (2019). Cara Bank Menjaring Tan, Y. (2016a). Conclusion. In Efficiency and
Nasabah Lewat Iming-Iming Hadiah di Competition in Chinese Banking (pp.
Akhir Tahun Artikel ini telah tayang di 167–176). Elsevier.
Bisnis.com dengan judul “Cara Bank https://doi.org/10.1016/b978-0-08-
Menjaring Nasabah Lewat Iming-Iming 100074-8.00007-8
Hadiah di Akhir Tahun”, Klik Tan, Y. (2016b). Literature Review on Bank
selengkapnya di sini: Efficiency and Bank Competition. In
https://finansial.bisnis.com/read/201. Efficiency and Competition in Chinese
https://finansial.bisnis.com/read/201911 Banking (pp. 67–91). Elsevier.

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 464


CONTEMPORARY STUDIES IN ECONOMIC, FINANCE AND BANKING VOLUME 1 NO 3 TAHUN 2022

https://doi.org/10.1016/b978-0-08- s/default/files/atr/legacy/2010/08/19/hm
100074-8.00004-2 g-2010.pdf
Tan, Y. (2016c). Theory of Bank Efficiency Walfajri, M. (2022). Terbantu Livin’, Bank
and Bank Competition. In Efficiency and Mandiri Himpun DPK Rp 1.269 Triliun
Competition in Chinese Banking (pp. pada Kuartal I.
45–66). Elsevier. https://keuangan.kontan.co.id/news/terb
https://doi.org/10.1016/b978-0-08- antu-livin-bank-mandiri-himpun-dpk-
100074-8.00003-0 rp-1269-triliun-pada-kuartal-i. Diakses
Horizontal merger guidelines, Washington pada 2 Juni 2022
DC (2010).https://www.justice.gov/site

KEN AYU KHANSA & SHOFWAN 465

Anda mungkin juga menyukai