B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:
C. Tujuan Penulisan
Menurut Schroeder (1996) dalam Dimyati dan Nurjaman (2014), Critical Path
Method (CPM) merupakan metode jalur kritis yang menggunakan jaringan dengan
keseimbangan waktu-biaya linear. Teknik CPM dilakukan dengan menyusun jaringan
kerja yang diidentifikasikan ke arah aktivitasaktivitas dan menggunakan simple time
estimates pada tiap aktivitas yang menunjukkan jangka waktu pelaksanaan Beberapa
istilah yang digunakan dalam metode CPM ini adalah:
Pada CPM dikenal istilah critical path atau jalur kritis yang bertujuan untuk
mengetahui kegiatankegiatan yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap
keterlambatan pelaksanaan, sehingga dapat menentukan tingkat prioritas kebijakan
dalam penyelenggaraan proyek. Bentuk CPM tersebut dapat memberikan informasi
terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan terlebih dahulu atau sesudahnya, dan
durasi kegiatan
a. Waktu pesimistic (tp), adalah waktu paling panjang yang mungkin diperlukan
suatu kegiatan
b. Waktu perkiraan paling mungkin atau most likely (tm), adalah waktu
penyelesaian kegiatankegiatan proyek yang paling memungkinkan, atau
memiliki probabilitas paling tinggi
c. Waktu Optimistic (to), adalah waktu tercepat yang dapat dilakukan untuk
melaksanakan kegiatan suatu proyek.
Setelah menentukan ketiga perkiraan waktu tersebut, maka kita dapat menentukan
waktu kegiatan yang diharapkan (Expected Timed) dengan rumus sebagai berikut:
Z = 𝑥− µ 𝜎
Beberapa fungsi dari manajemen proyek (Dimyati dan Nurjaman, 2014), adalah:
Fungsi ini bertujuan dalam pengambilan keputusan yang mengelola data dan
informasi yang dipilih untuk dilakukan di masa mendatang, seperti menyusun rencana
jangka panjang dan jangka pendek, dan lain-lain.
2. Fungsi Organisasi (Organizing)
B, Pengorganisasian
C, Mobilisasi Sumber-Sumber
D, Motivasi Perubahan
Motivasi berasal dari kata motif “motive” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motif merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
manusia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada dasarnya mempunyai
motif termasuk tingkah laku secara reflek dan yang berlangsung secara otomatis
mempunyai maksud tertentu, walaupun maksud itu tidak senantiasa disadari manusia
(Swanburg Russel, 2000).
Motivasi dalam melakukan perubahan suatu organisasi atau perusahaan hanya dapat
dilakukan dengan cara:
III. KESIMPULAN