Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nina Warisma

NIM : 190403028
MK : Manajemen Mass Media
MIDTERM

1. Apa itu media sosial, contohnya apa saja? Bagaimana karakteristik media massa?
Jawaban:
a. Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan
menciptakan isi blog, jejaring sosial, wikipedia, forum dan dunia virtual tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
b. Contohnya
1. Facebook
2. WhatsApp
3. Facebook Messenger
4. WeChat
5. QQ
6. Instagram
7. Qzone
8. Tumblr
9. Twitter
10. Sina Weibo
11. Baidu Tieba
12. Skype
13. Viber
14. Snapchat
15. Reddit
16. LINE
17. Pinterest
c. Karakteristik media massa
1. Bersifat melembaga.
Pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang dan melalui proses, mulai
dari pengumpulan, penulisan, penyuntingan (editing), hingga publikasi atau
penyajian.
2. Bersifat satu arah.
Komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara
pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya
memerlukan waktu dan tertunda.
3. Meluas dan serempak.
Dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan.
Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima
oleh banyak orang dalam waktu yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis.
Seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka.
Pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas
usia, jenis kelamin, dan suku bangsa

2. Apa pengertian manajemen media massa? Dan mengapa perlu mempelajarinya?


Jawaban:
a. Pengertian manajemen media massa
Manajemen dapat diartikan sebagai orang-orang yang bekerja dengan
menginterpretasikan, menentukan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dilandasi
dengan fungsi-fungsi manajemen. Media merupakan suatu objek yang secara
mendetail mengulas mengenai karakteristik media tersebut, posisi dan perannya
dalam lingkungan, sistem ekonomi, sosial politik, dan perkembangan teknologi yang
memengaruhi media dan manajemennya. Manajemen media massa memiliki makna
sebagai ilmu yang mempelajari mengenai pengelolaan media dengan dilandasi
dengan prinsip-prinsip manajemen yang sesuai dengan standar yang ada. Manajemen
media massa berawal dari manajemen komunikasi yang digabungkan dengan
paradigma positivistik, paradigma kritis, dan manajemen media.
b. Perlu mempelajari manajemen media massa
Karena manajemen media massa kita dapat membuat program acara sesuai dengan
selera pasar dan banyak diminati oleh pemirsa sehingga memperoleh ratting yang
tinggi. Jika iklan yang ditayangkanpun sesuai dan semakin tinggi ratting acara maka
iklanpun semakin banyak dan semakin mahal. Jadi keuntungan yang diperoleh
semakin tinggi. Pemahaman saya mengenai manajemen media massa adalah suatu
proses yang sengaja dibuat untuk mengatur dan merencanakan suatu progam àcara
sehingga dapat tercipta suatu program acara,iklan yang dapat ditayangkan media
elektronik seperti tv,radio,maupun media cetak seperti koran. Saya mengàmbil
contoh program acara tv. Jadi saya akan membahas khususnya pada media elektronik
yaitu televisi. Selain program acara, iklan juga termasuk di dalamnya.

3. Jelaskan hubungan POAC dengan bagian redaksi!


Jawaban:
Hubungan POAC dengan bagian redaksisangat erat kaitannya dimana POAC merupakan
sebuah prinsip manajemen organisasi yang pertama kali diperkenalkan oleh George R.
Kelly, yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Masih banyak
yang belum memahami bahwa dibalik kesuksesan sebuah bisnis, adalah sebuah
organisasi yang baik. Sebuah bisnis sendiri tidak akan pernah ada atau berjalan tanpa
adanya organisasi. Jadi, sebelum kita lompat ke manajemen bisnis, akan sangat
membantu kalo kita sudah memiliki manajemen organisasi yang sempurna
a. Planning
Planning merupakan sebuah proses menyusun suatu kerangka kerja yang objektif
guna untuk mengejar tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dalam membuat sebuah
perencanaan yang perlu dibahas adalah tujuan atau goal perusahaan dan upaya yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Membuat keputusan juga
merupakan bagian dalam proses planning. Keputusan yang diambil harus
memperhatikan masa depan dan setiap keputusan yang dibuat harus berhubungan
dengan tujuan yang ingin dikejar atau mendukung dalam mencapai tujuan. Proses
planning penting karena berperan dalam menggerakkan seluruh fungsi manajemen
dalam sebuah bisnis. Dengan memiliki sebuah rencana, setiap individu atau divisi
atau organisasi jadi memiliki arah yang jelas, dan bisa membantu mengeliminasi hal-
hal yang tidak penting atau kurang membantu dalam mencapai tujuan bisnis.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat sebuah
perencanaan, yaitu SMART:
1) Specific, yaitu perencanaan harus jelas maksud dan tujuannya, juga resource yang
diperlukan.
2) Measurable, yaitu rencana harus bisa diukur kesuksesannya.
3) Achievable, yaitu rencana yang dibuat harus masuk diakal, bukan merupakan
sebuah angan-angan, dan dapat dicapai.
4) Realistic, yaitu dalam membuat rencana, kita perlu berpikiran realis. Sama
dengan poin sebelumnya, rencana yang dibuat harus sesuai dengan keadaan
bisnis.
5) Time, yaitu setiap membuat rencana, pastinya kita harus menentukan batas waktu
kapan rencana tersebut harus dimulai dan diselesaikan. Hal ini penting karena
sebuah rencana akan selalu menjadi rencana jika tidak dijalankan, dan berguna
untuk mengevaluasi cara kerja atau hasil dari rencana tersebut.
b. Organizing
Setelah merencanakan semua hal yang dibutuhkan, selanjutnya adalah proses
mengatur tim atau divisi, mengatur jadwal kerja, juga mengelompokkan tiap individu
sesuai kemampuannya. Organizing akan menuntut suatu bisnis untuk memanfaatkan
segala sumber daya yang dimiliki, khususnya sumber daya manusia, dalam upaya
mengubah rencana ke dalam bentuk aksi yang nyata. Proses ini menghasilkan
pembagian tugas atau tim dengan tugas spesifik. Hasil dari perencanaan yang telah
dibuat perlu diteruskan ke grup yang lebih besar, dimulai dari divisi yang ada di
perusahaan. Tiap divisi akan memiliki tugas masing-masing untuk
mengimplementasikan konsep dasar bisnis, termasuk segala keperluannya. Dengan
distribusi konsep yang tepat, tiap divisi dalam struktur bisnis diharapkan dapat
menjalankan rencana sesuai prosedur dan secara sistematis. Banyaknya individu di
tiap divisi harus berdasarkan kebutuhan. Kurangnya personil untuk tiap divisi bisa
menyebabkan masalah, tapi hal yang sama juga bisa terjadi jika terlalu banyak
personil yang terlibat. Di tiap divisi pastinya ada satu penanggungjawab terhadap
tugas, otoritas, dan jobdesc yang berbeda. Makin tinggi posisi yang dipegang, makin
besar tanggung jawab, tugas, dan otoritas yang dimiliki. Prinsip dasar pengelolaan ini
akan menjaga bisnis tetap berjalan sesuai alur yang direncanakan di awal dengan
membagi tugas ke tiap divisi sesuai dengan keahliannya. Peran pimpinan juga jadi
lebih krusial karena harus mampu memastikan tim bekerja secara efektif dan
memastikan rencana yang sudah ada berjalan mulus.
c. Actuating
Mengimplementasi rencana ke dalam bentuk aksi menjadi langkah penting untuk
mencapai sukses dalam bisnis. Dalam hal ini, tiap divisi diharapkan untuk mulai bisa
mengerjakan tugasnya sesuai deskripsi pekerjaan masing-masing dengan
mengaktualisasi ide dasar atau rencana bisnis yang sudah diberikan. Dengan rencana
matang dan proses aktualisasi yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan,
sistem manajemen bisa berjalan dengan halus. Tanpa ada satu aksi yang nyata,
rencana hanya akan menjadi sekedar imajinasi belaka, atau mimpi yang tak pernah
menjadi nyata.
d. Controlling
Controlling merupakan aksi yang dilakukan untuk memastikan alur kerja bisnis
berjalan sesuai rencana. Bahkan tiga poin di atas (planning, organizing, dan
actuating) tidak akan berjalan sempurna tanpa ada kontrol yang layak. Dalam hal ini,
mengontrol bisa dimaknai sebagai aktivitas menjaga bisnis supaya tetap eksis.
Mengontrol semua proses aktualisasi termasuk aspek penting dalam manajemen yang
ideal. Tujuan utama controlling adalah untuk menjaga semua proses berjalan sesuai
apa yang direncanakan. Kontrol yang dimaksud merupakan tugas utama dari
pemimpin atau koordinator tiap divisi. Kontrol umumnya mencakup semua aspek,
termasuk aktivitas bisnis yang sedang berjalan, kenyamanan semua individu yang
terlibat, waktu yang diperlukan tiap divisi, juga lainnya. Tujuan dari kontrol yaitu
memastikan bahwa semua aktivitas yang dilakukan dalam bisnis sesuai dengan
kerangka kerja yang dibuat berdasarkan konsep dasar. Jika suatu saat muncul
masalah di luar rencana, pemimpin harus mampu memberi solusi, tentunya masih
mengacu dengan rencana kerja. Hasil akhirnya adalah, semua aktivitas yang
dikerjakan akan memberi hasil maksimal. Pada proses kontrol ini, peran pemimpin
sangat penting, terlebih saat dituntut mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
Manfaat penting lainnya dari controlling adalah kemampuan melihat potensi
penyimpangan yang terjadi selama bisnis berjalan, baik dalam proses perencanaan,
implementasi, dan organisasi. Semakin cepat sebuah penyimpangan atau masalah
dikoreksi, diantisipasi dan disesuaikan, maka hasil akan menjadi lebih maksimal dan
efisien.
4. Bagaimana jika pada bagian redaksi tidak adanya POAC?
Jawaban:
Menurut saya, jika pada bagian redaksi tidak ada POAC, maka untuk mencapai
keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha tidak akan mencapai tujuan bisnis
yang telah ditentukan. Bagian Redaksi bertugas menangani kandungan media. Orang-
orangnya disebut wartawan. Redaksi melambangkan merupakan sisi ideal sebentuk alat
alias penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, alias idealisme media. Di bawah
Pemimpin Redaksi adalah para Redaktur (Editor), Reporter dengan Fotografer,
Koresponden, dengan Kontributor (wartawan freelance, penulis lepas, kolumnis). Di
Bagian Redaksi biasanya sedia posisi yang disebut Dewan Redaksi alias Penasihat
Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dengan
orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian. Saat proses perencanaan
dilakukan, tentu diawali dengan identifikasi masalah. Dari masalah bisnis yang ada,
muncul analisis lalu solusi untuk mencapai sebuah tujuan. Inilah yang nantinya akan jadi
visi sebuah perusahaan yang jadi dasar dalam menyelesaikan suatu program kerja, baik
yang tujuannya untuk menguatkan SDM atau mencapai profit. Namun, jika pada bagian
redaksi tidak memiliki POAC, maka tidak akan maksimal dalam menghasilkan
sinergisme atau tindakan-tindakan untuk mengelompokkan berdasarkan kemampuan dan
memanfaatkannya agar dapat berguna bagi perusahaan.

5. Managemen media cetak terdiri dari struktur organisasi dan manajemen redaksional,
jelaskan keduanya dan bagaimana peran POAC pada keduanya!
Jawaban:
a. Managemen media cetak terdiri dari struktur organisasi dan manajemen redaksional
adalah sebagai berikut:
1. Manajemen organisasi media cetak secara garis besar dibagi dua bagian:
a. Bagian Redaksi (Editor Department)
b. Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department).
Bagian Redaksi dipimpin oleh Kepala Bagian Redaksi yang disebut
Pemimpin Redaksi. Bagian pemasaran dipimpin olek Kepala Bagian
Pemasaran atau Usaha yang disebut Manajer Pemasaran atau Pemimpin
Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager).
1) Bagian Redaksi
Bagian Redaksi bertugas menangani isi media. Orang-orangnya disebut
wartawan. Redaksi merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau
penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, atau idealisme media.
2) Bagian Pemasaran
Bagian Usaha (Business Department) dalam manajemen media bertugas
menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing)
atau penjualan media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial
meliputi sirkulasi atau distribusi, iklan, dan promosi dengan sumber
pendapatan penjualan media (oplah) dan penjualan ruang iklan.
2. Manajemen Redaksional: Proses Pemberitaan 
Berikut ini manajemen redaksional atau proses pemberitaan (news processing) di
media cetak (surat kabar, tabloid, majalah).
a) News Planning. Rapat redaksi, penentuan topik, liputan, narasumber,
pembagian tugas peliputan, penyusunan anggaran atau biaya operasional, dll.
b) News Gathering. Mengumpulkan berita, liputan, reportase, wawancara.
c) News Writing. Penulisan hasil liputan, penulisan berita atau feature.
d) News Editing. Penyuntingan naskah berita oleh redaktur.
e) News Layouting. Setting, tata letak, desain grafis oleh tim pracetak.
f) News Printing. Proses percetakan.
g) News Distributing. Distribusi ke pembaca atau pelanggan. Bagian sirkulasi
menyebarkan media ke agen-agen, distributor, atau pengecer.

b. Peran POAC pada struktur organisasi


1. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian
tujuannya.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut. POAC (Planning) sebagai fungsi utama
manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan.

c. Peran POAC pada manajemen redaksional


1. Untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan mewujudkan tujuan organisasi.
2. Untuk mendesain sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien
3. Untuk mengimplementasikan program-program yang akan dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi

Anda mungkin juga menyukai