NIM : 048638019
Jurusan : Manajemen
Mata Kuliah : Manajemen, Tugas Tutorial 1
1. Proses manajemen adalah beberapa proses atau tugas yang manajemen lakukan untuk mampu
mencapai tujuan organisasi. Proses manajemen terdiri dari 5 aktivitas utama yaitu planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling. Berikut ini saya jabarkan masing-masing
proses manajemen beserta contohnya :
1. Planning
Perencanaan atau planning adalah tugas di mana seseorang mengidentifikasi dan menyeleksi
tujuan dan aksi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Aksi planning
bertujuan untuk mengembangkan strategi agar perusahaan dapat mencapai performa yang
bagus. Tiga langkah yang berkaitan dengan proses planning adalah:
Contoh dari kegiatan planning adalah suatu perusahaan mempunyai target untuk penjualan
tiket event sejumlah 1000 tiket. Perusahaan saat ini baru menjual tiket sebanyak 500 tiket.
Untuk itu, perusahaan merencanakan strategi pengadaan kampanye, promosi melewati
Instagram ads, serta Search Engine Marketing (SEM) untuk menambah penjualan tiket.
2. Organizing
Proses mengorganisasi atau organizing adalah kegiatan untuk menata sumber daya yang ada
sehingga anggota organisasi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama. Hasil
dari kegiatan organizing ini di antaranya adalah struktur organisasi perusahaan. Struktur
organisasi adalah sistem formal yang mengatur hubungan untuk pemberian tugas, pelaporan,
serta tanggung jawab dari setiap anggota organisasi sehingga mereka jadi termotivasi untuk
bekerja sama bersama. Struktur organisasi yang dimiliki oleh organisasi akan berbeda-beda
tergantung pada kebutuhan dan jenis kegiatan maupun bisnis yang dilakukan oleh suatu
organisasi.
Contoh dari proses manajemen ini adalah suatu organisasi pers memutuskan untuk menata
struktur organisasinya dengan beberapa pengurus harian (ketua, sekretaris, bendahara, dan
ketua divisi-divisi) serta anggota divisi yang mendukung kegiatan organisasi tersebut.
Organisasi pers tersebut memiliki divisi di antaranya divisi editorial (dibagi menjadi cetak
dan media digital), media, human resource, serta divisi pemasaran.
3. Staffing
Staffing adalah kegiatan yang sangat berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.
Proses manajemen staffing kegiatannya di antaranya adalah menentukan syarat rekrutmen,
melakukan proses rekrutmen, menyeleksi kandidat, memberikan pelatihan dan
pengembangan, menentukan standar performa, mengevaluasi, memberikan counseling, dan
memberi kompensasi pada karyawan. Contoh dari kegiatan staffing adalah bagian sumber
daya manusia dari suatu organisasi melakukan proses interview sebagai salah satu tahapan
seleksi kandidat pekerja.
4. Leading
Leading adalah kegiatan menetapkan tujuan yang jelas, memberikan kekuatan, serta mencari
jalan agar anggota organisasi dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam
mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa memimpin bukan
hanya seputar memerintah anggota tim saja.
Contoh dari kegiatan memimpin adalah seorang pemimpin dari organisasi fotografi ikut serta
membantu serta memberikan support kepada divisi media (dan divisi lain) yang ingin
mengerjakan program kerja pembuatan zine dengan selalu memberikan reminder bagi yang
ingin submit foto.
5. Controlling
Kegiatan mengontrol atau controlling adalah suatu proses manajemen yang dilakukan dengan
mengevaluasi seberapa baik perusahaan dapat mencapai tujuan mereka. Pada misalnya, pada
suatu organisasi diadakan rapat mingguan yang dilakukan untuk memberikan laporan
mengenai apa yang sudah dilakukan tiap anggota selama seminggu dan kegiatan apa saja
yang akan dilakukan seminggu kemudian.
Referensi: Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management.
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/1502-proses-manajemen
2. Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer pada
semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan level
manajerialnya. Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya berbeda, setiap manajer
harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar tidak
terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit kerja dan antar bagian yang lebih tinggi.
Memilahkan lingkup rencana tersebut adalah untuk membentuk sebuah mata rantai Sarana
-Tujuan yang menghubungkan antara aktifitas organisasi sehari-hari dengan pencapaian
tujuan secara keseluruhan. Berikut beberapa jenis perencanaan yang umumnya ada di dalam
sebuah organisasi yang saya ketahui :
1. Rencana Strategis
Contoh:
2. Rencana Taktis
Contoh:
merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan jabaran
lebih rinci dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional adalah
blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam satu tahun kerja,
oleh karenanya juga disebut sebagai Rencana Sekali Pakai (Single-use Plans) . Di
dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal kerja,
penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk
dalam katagori ini
Contoh :
Contoh :
Rencana ini menjelaskan cara Anda merespons sesuatu yang tidak berjalan sesuai
rencana karena hal tak terduga, misalnya, cara Anda menyesuaikan jika kehilangan
klien utama atau apa yang dilakukan jika layanan perangkat lunak mati selama lebih
dari tiga jam. Dapatkan petunjuk langkah demi langkah untuk membuat rencana
kontingensi yang efektif, jadi jika hal tidak terduga terjadi, tim Anda dapat dengan
cepat mulai bertindak dan menjadikan semuanya kembali sesuai rencana.
merupakan bentuk rencana yang dibuat untuk kepentingan beberapa tahun dengan
kemungkinan revisi atau pembaruan secara periodik.
Contoh :
○ Kebijakan, yang merupakan arahan umum yang harus diikuti oleh para
manajer manakala menangani masalah yang berkaitan dengan
wilayah-wilayah penting dalam pembuatan keputusan (misalnya kebijakan
kepegawaian dan pengelolaan sumberdaya manusia, kebijakan kenaikan
upah/gaji, dlsb)
○ Prosedur, yakni petunjuk langkah demi langkah yang menjelaskan bagaimana
suatu aktifitas harus dilakukan. Prosedur memberikan standarisasi penanganan
untuk aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berulang (misalnya tentang
prosedur penilaian kerja, prosedur pembuatan laporan keuangan, prosedur
pemesanan barang, dll).
○ Aturan, yakni pernyataan yang secara explicit memberikan batasan pada
karyawan tantang apa yang boleh atau tidak boleh mereka lakukan saat
bekerja (misalnya larangan absen atau bahkan datang terlambat ke tempat
kerja, dll, aturan-aturan yang secara explicit juga dicantumkan pada saat calon
karyawan menandatangani kontrak kerja, dll).