Nim : 045299388
Jawab :
Proses Perencanaan
Perencanaan dimulai dari perumusan tujuan, penggumpulan data, kemudian data-data
tersebut dianalisis, membuat alternatif dan konsep kemudian diimplementasikan dan
akan menghasilkan tujuan baru. Perumusan tujuan dapat dicapai bila ada kecukupan
data / representasi dan kejelasan yang terukur (spesifik) meliputi : Aspek (Substansi),
Ruang (Lokasi /tempat), Sumber Daya (sumber daya manusia mengenai keahlian atau
pengetahuan khusus dari tiap orang, sumber daya modal merupakan kebutuhan dalam
proses perencanaan dan sumber daya waktu, durasi waktu, berapa lama hasil yang
akan dicapai). Bila semakin terbatas sumber daya maka semakin banyak perencanaan
yang harus dibuat untuk mensejahterakan penduduk. Proses perencanaan merupakan
rangkaian kegiatan yang berkaitan satu dengan yang lain / saling menunjang dalam
mencapai tujuan di masa yang akan datang. Proses perencanaan yang berkelanjutan
membutuhkan sebuah perencanaan yang matang, penempatan, dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan, sasaran perencanaan dapat ditentukan oleh seorang
planner / pemerintah. Perencanaan dibuat berdasarkan data yang:
1. Relevan dengan tujuan (aspek, ruang, waktu, sumber dana)
2. Akurasi (tepat) merupakan analisis sendiri (data primer), maupun data
berdasarkan sumbernya (data sekunder)
Kemudian dianalisis menjadi sebuah informasi yang akurat sebagai penentu
penyelenggaraan suksesnya sebuah perencanaan. Sebuah rencana dapat dikatakan
sukses bila hasil akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan, diselesaikan dengan
waktu yang telah ditentukan. Namun bila terjadi hambatan dalam perencanaan,
konsekuensinya perlu adanya tambahan waktu demi tercapainya hasil yang lebih baik,
yang merupakan suatu kemajuan pembangunan dimasa mendatang.
Jenis-Jenis Perencanaan
Pada umumnya, perencanaan terbagi menjadi tiga, yakni berdasarkan tingkatannya,
berdasarkan jangka waktunya, dan juga berdasarkan ruang lingkupnya.
1. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
Master Plan atau Rencana Induk, adalah suatu perencanaan yang lebih menekankan pada
kebijakan perusahaan yang mana didalamnya tercantum tujuan dalam kurun waktu dan
ruang lingkup yang lebih luas.
Operational Planning atau Rencana Operasional, adalah suatu perencanaan yang lebih
menekankan pada pedoman ataupun petunjuk dalam hal melaksanakan berbagai program
perusahaan.
Day to Day Planning atau Rencana harian, adalah perencanaan yang di dalamnya
terdapat berbagai kegiatan yang lebih bersifat rutin.
2. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
Rencana Jangka Panjang atau long term Planning, adalah suatu perencanaan yang dibuat dan
akan tetap berlaku dalam kurun waktu 10 hingga 25 tahun.
Rencana Jangka Menengah atau Medium Range Planning, adalah suatu perencanaan
yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 5 hingga 4 tahun.
Rencana jangka pendek atau short range planning, adalah suatu perencanaan yang dibuat
dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 1 tahun
3. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
Rencana strategis atau strategic planning, adalah suatu perencanaan yang didalamnya
memiliki penjelasan terkait kebijakan dalam kurun waktu yang lama dan waktu
pelaksanaannya pun juga lama. Biasanya, jenis perencanaan ini sangat sulit untuk
dimodifikasi.
Rencana taktis atau tactical planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang didalamnya
memiliki penjelasan yang lebih bersifat pendek, serta lebih mudah untuk disesuaikan
kegiatannya selama tujuannya masih sama.
Rencana terintegrasi atau integrated planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang
didalamnya memiliki penjelasan secara menyeluruh dan lebih terpadu.
Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA:
Irwin/McGraw-Hill.
https://dailysocial.id/amp/post/manajemen
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan/
accurate.id pengertian perencanaan karakteristik tujuan dan jenis-jenisnya
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-perencanaan/