Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ni Made Agustina Dewi

NIM : 045299388

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan (MKWU 4109)

1. Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas


Maritim (2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara
dua benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta berada di antara samudra Hindia
dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk
menjadi poros maritime dunia. Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis
Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia!
Jawab:
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis Indonesia cukup strategis karena berada pada posisi silang
dunia. Pastinya, banyak pengaruh yang ditimbulkan. Pengaruh dari letak
geografis Indonesia adalah:
1. Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dunia Letak
geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas
dunia, baik lalu lintas udara maupun laut. Selain itu, Indonesia juga
menjadi titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, terutama perdagangan
antara negara- negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang.
Misalnya, Indonesia menjadi titik persilangan perdagangan antara Jepang,
Korea, RRC dengan negara-negara di Afrika, Australia dan Eropa.
2. Indonesia memiliki 4 chokepoint dari 10 chokepoint di dunia Chokepoint adalah
alur pelayaran utama internasional yang dilalui oleh berbagai kapal niaga
dan kapal-kapal lainnya. Dari 10 Chokepoint di dunia, empat di antaranya
ada di Indonesia, yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat
Makassar. Titik-titik strategis ini dilalui oleh 40% kapal-kapal asing karena
merupakan jalur utama perdagangan Internasional.
3. Indonesia memiliki beragam kebudayaan Beragamnya kebudayaan, agama,
bahasa, dan seni di Indonesia dipengaruhi oleh orang-orang asing dari
berbagai bangsa yang masuk ke Indonesia. Selain berdagang dan berlayar, mereka
juga menyebarkan kebudayaan dan agama di Indonesia.
4. Indonesia memiliki dua musim Letak geografis Indonesia yang diapit oleh
dua benua dan dua samudera serta dilintasi oleh garis khatulistiwa
menyebabkan Indonesia dilalui oleh angin muson barat dan angin muson timur.
Angin muson barat bergerak dari Benua Asia kemudian melewati Samudera
Hindia menuju ke Benua Australia. Angin muson barat ini membawa uap
air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan musim penghujan di
Indonesia. Angin muson timur bergerak dari Benua Australia menuju ke
Benua Asia. Angin muson timur membawa udara kering dari gurun pasir di
bagian utara Benua Australia dan juga hanya melewati laut yang sempit.
Sehingga, angin muson timur menyebabkan Indonesia mengalami musim
kemarau.
5. Adanya fenomena Arlindo (Arus Lintas Indonesia) Letak geografis Indonesia
menyebabkan terjadinya fenomena Arlindo. Fenomena ini terjadi karena
perbedaan gradien tekanan yang memicu aliran arus dari Samudera Pasifik
ke Samudera Hindia. Arlindo menjadi massa air utama arus lalu lintas
migrasi biota ikan dan biota laut

Keuntungan Letak Geografis Indonesia

1. Proses ekspor impor mudah


Proses ekspor impor mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat pelayaran
dan perdagangan internasional. Indonesia menjadi titik persilangan perekonomian
negara maju dan berkembang yang menyebabkan mudahnya pemasaran
produksi di Indonesia.
2. Membantu perekonomian masyarakat Banyak orang berkebangsaan asing yang
berlayar dan lantas singgah di Indonesia. Keberadaan mereka menambah
penghasilan masyarakat sekitar yang berdagang di sekitar pelabuhan dan
menyediakan persewaan tempat singgah.
3. Kemajuan di bidang sosial-budaya Bangsa asing mempengaruhi sosial budaya
di Indonesia menjadi lebih maju lagi. Pengaruh bangsa asing pada kemajuan
Indonesia misalnya pada penguasaan dan berkembangnya IPTEK. Selain itu,
akulturasi budaya membuat masyarakat dinamis dengan pengetahuan mode
pakaian maupun gaya hidup yang sedang populer. Demikian pula,
penggunaan bahasa-bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari meningkatkan
wawasan ilmu pengetahuan masyarakat.
4. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam Berlalunya angin muson di wilayah
Indonesia berdampak pada iklim. Iklim tropis di Indonesia ideal untuk berbagai
usaha budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan pariwisata.
5. Indonesia memiliki banyak ikan dan biota laut Arus Lintas Indonesia (Arlindo)
yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju ke Samudera Hindia
menyebabkan perairan Indonesia menjadi hangat karena adanya proses
upwelling. Perairan yang hangat sangat disukai oleh nutrien, ikan, dan biota laut.

Berikut beberapa keuntungan letak geografis Indonesia, khususnya bagi negara-negara di


kawasan Benua Asia:

1. Kapal-kapal laut yang lintas transit tidak dikenakan pajak sesuai dengan
perjanjian UNCLOS.
2. Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Chokepoint diberikan
jaminan pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia.
3. Lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di
Benua Asia ke Australia, dan sebaliknya.
4. Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan pemasaran produk-produk
buatan negara-negara Asia.
5. Banyaknya investasi oleh negara-negara Asia karena letak Indonesia yang
strategis. Banyak sekali keuntungan yang dimiliki oleh Indonesia berkat
letak geografisnya, maka dari itu, sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus
bangga memiliki negara dengan banyak kekayaan dan kelebihan yang dimiliki.
Padahal, ini masih keuntungan Indonesia dari letak geografisnya saja, belum
lagi keuntungan dari letak astronomis dan geologisnya. Jadi pastinya, kita harus
semakin bangga dengan Indonesia.

2. Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif
dalam melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
(ATHG) agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari
dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik. Uraikan peran Anda sebagai
mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari (ATHG)
baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik!

Jawab:

Sebagai negara besar dengan berbagai ragam, suku, bangsa, budaya dan bahasa,
Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik militer maupun non militer
dengan berbagai proxy war. Ini menjadi sesuatu yang harus kita cermati semua.

Untuk menjadi ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa,
salah satunya dengan peran sentral dari perguruan tinggi, di mana mahasiswa berada di
dalamnya yang memiliki peranan penting dalam menangkal ATHG tersebut. Perguruan
tinggi dapat mengambil bagian dalam merumuskan kembali arah kebijakan pertahanan
nasional Indonesia, melalui kurikulum pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan
yang sejalan dengan kekinian.

Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini
berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam
menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula
aktifitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha
pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Dalam Undang-
Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan
dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat
didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik
Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,
termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan
bela negara secara nonmiliter. Bentuk ancaman di era modern semakin luas dan
kompleks. Bahkan ancaman yang sifatnya nonfisik dan nonmiliter lebih banyak
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Berikut ini hal yang dapat dilakukan
mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang
berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik:

1) ATHG dari dalam negeri


a. Penguatan ideologi Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, diawali di lingkungan keluarga.
b. Memberikan ketauladanan sebagai pemuda-pemudi yang berpendidikan
dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat.
d. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai
kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
e. Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka dan
cermat terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai
kebangsaan.
2) ATHG dari luar negeri
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of change dengan cara mendorong
motivasi berprestasi, berpikir positif, kritis, kreatif, serta inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi
geoekonomi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.

3. Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,


Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam dan
luar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik. Lakukanlah analisis penyebab
munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawab:
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan
ATHG adalah:
 Ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan, baik dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Dapat diartikan sebagai usaha yang
dilaksanakan secara konsepsional melalui tindak politik atau kejahatan yang
diperkirakan dapat membahayakan tatananserta kepentingan negara dan
bangsa.
 Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan.
 Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
 Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman
bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri. Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan
nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan
dan keamanan.

1) Ancaman bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme


dan liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif
globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal
tersebut akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak
diatasi.
2) Ancaman bidang politik memiliki tingkat risiko besar terhadap kedaulatan,
keutuhan dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik bersumber dari
dalam dan luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya tekanan
politik terhadap Indonesia oleh negara lain. Ancaman nonmiliter berdimensi
politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Ancaman
berdimensi politik dari dalam negeri bisa berupa: Penggunaan kekuatan
dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang
berkuasa. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Separatisme melalui pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Separatisme tanpa senjata dengan cara menarik simpati
masyarakat internasional sulit dihadapi dengan kekuatan militer.
3) Ancaman bidang ekonomi, suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah
bukti nyata pengaruh globalisasi. Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan
ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain. Globalisasi perekonomian di
satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk
global ke dalam pasar domestik.
4) Ancaman bidang sosial budaya berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana
akibat perbuatan manusia. Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat
pengaruh globalisasi.
5) Ancaman bidang pertahanan dan keamanan Wujud ancaman di bidang pertahanan
dan keamanan umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer adalah
ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi. Ancaman
militer membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Berikut ini beberapa ancaman militer :

Dari uraian di atas, penyebab munculnya ATHG adalah karena:

 Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.


 Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya,
agama dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
 Lestarinya paham etnosentrisme atau menganggap suku atau budayanya lah yang
paling unggul dari suku atau budaya lain.
 Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan akan
pembangunan fasilitas publik yang terjadi dalam masyarakat.
 Rendahnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
 Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke.
 Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai
dengan kepribadian bangsa.
4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan
pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak
teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat
merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan
hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha
untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional!
Jawab:
Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan
tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Sehingga ideologi Pancasila adalah
paham yang menggunakan Pancasila sebagai landasan utamanya.
Fungsi dari ideologi Pancasila yakni: mempersatukan bangsa, memelihara dan
mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.
Selain itu, Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
Pancasila memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus
memberi dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari
dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara, serta untuk mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat
soemarsono dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini,
dibina dan dapat dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional.
Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar
pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang
disebut ketahanan nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi
Indonesia. Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus
1945, Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam
maupun luar yang nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah
bangsa yang bersatu. Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus
berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II
Belanda yang tidak rela melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka
setelah periode berabad-abad penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bias
menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa awal
kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar, pemberomntakan
RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta di daerah sulawesi,
serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta
pemberontakan PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96)
Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila, kita tentu harus menerima dan melaksanakan Pancasila
secara konsekuen. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai
keadaan Bangsa dan Negara.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, jika Indonesia tidak memiliki ideologi yang
mempersatukan seperti ideologi Pancasila, maka Indonesia akan mengalami perpecahan di
seluruh Indonesia, pertempuran akan muncul dari Sabang sampai Merauke,
masyarakat Indonesia akan semakin intoleran terhadap suku, agama, ras dan adat lain.
Cara yang paling efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap
suku, agama, ras dan adat lain yang ada di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa
memberikan contoh yang baik untuk orang lain agar mereka dapat mengikuti contoh kita.
Karena jika kita tidak memberikan contoh yang baik, maka tidak akan ada orang
yang ingin mendengarkan ucapan kita mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh
karena itu salah satu cara melestarikan ideologi Pancasila adalah dengan hidup
bertoleransi antar penganut agama berbeda dan mencintai sesama manusia tanpa
melihat suku, agama, warna kulit, etnis, ras dan golongannya.
Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila
sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan
pembinaan ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1) Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
2) Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan
ideologi bangsa kita.
3) Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4) dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan pembudayaan
Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran ber-Pancasila terjaga dari
generasi ke generasi.
5) Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul di
manifestasikan jangan sebatas cerita-cerita tekstual semata.
6) Dalam hal legislasi peraturan perundangan, baik pemerintah maupun DPR, sejak
tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki
pemahaman yang sama tentang Pancasila. 7. Dalam hal produk hukum, panut
menilai perlu mendorong paradigma hukum yang progresif. Dengan begitu,
nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.

Referensi:

DMC. 2015. Mahasiswa Beperan dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional


https://www.kemhan.go.id/2015/06/15/mahasiswa-berperan-dalam-memperkokoh-ketahanan-
nasional.html, diakses pada 26 Oktober 2022 pukul 10.45.

Lasiyo, Reno, W., & Hastangka. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Nuwarnadi, P.,dkk. 2016.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Rufaidah, A. 2019. <Peran Mahasiswa Hadapi Ancaman Nasional di Industri Global=
https://kemahasiswaan.itb.ac.id/welcome/tampil_berita/734/peran-mahasiswa-hadapi-
ancaman-nasional-di-industri-global, diakses pada 26 Oktober 2022 pukul 11.45.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/profesionalisasi-
administrasi-pendidikan/ancaman-tantangan-hambatan-dan-gangguan-athg/22746342

Anda mungkin juga menyukai