Pendahuluan
Manajemen sudah dikenal sejak lama oleh manusia ditandai dengan pengenalan adanya suatu aturan yang berlaku
dalam kehidupan kelompok kecil maupun dalam kelompok besar. Aturan dibuat oleh manusia berawal dari sangat
sederhana sampai sangat rumit tergantung situasi dan kondisi pada saat itu. Dengan aturan ini pula secara
langsung manajemen itu telah diberlakukan hanya belum diakui secrara ilmiah.
Perobahan besar terhadap lingkungan dan masyarakat pada tatanan sosial , ekonomi, budaya, hukum dan teknologi
dan informasi membawa perobahan masyarakat itu pada penyesuaian dirinya. Masyarakat sekerang dikenal
menguasai Ilmu pengetahuan dalam setiap organisasi akan memaksa mereka untuk mencari dan terus mencari
upaya dalam perbaikan “ Kualitas Manusia “ dan “ Tata Kerja “ dalam setiap aktivitas untuk mencapai tujuan.
Aturan-aturan yang dipakai agar proses per+obahandapat berjalan seperti apa yang diharapkan dimulai dari
lingkungan kecil misalnya:
Aturan-aturan kehidupan dalam suatu kelompok;
Aturan didalam suatu keluarga.
Aturan berkehidupan bergotong royong , dan sebagainya.
Dari perkembangan teknologi dan industri konstruksi pada saat ini sudah sangat maju dan bukan sederhana lagi.
Proses dari suatu kegiatan konstruksi memerlukan waktu yang cukup untuk menyelesaikannya, mulai dari awal
sampai akhir kegiatan proyek.
Tuntutan akan pemikiran dalam memilih metoda yang tepat guna menyelesaikan suatu proyek harus melalui kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak yang terlibat; khususnya pada pelaksanaan proyek besar misalnya Gedung
bertingkat banyak, Jalan Tol atau jalan bebas hambatan, Bendungan, dan sebagainya. Dengan demikian dalam usaha
sepenuhnya merealisasikan suatu proyek tugas dari seorang manajer ( pengelola) proyek sangat menentukan.
Sasaran Belajar
Setelah mempelajari bab ini , anda diharapkan dapat :
Menyebutkan pendapat para ahli tentang pengetahuan manajemen.
Menyebutkan tahapan dari proses manajemen.
Menjelaskan tahapan proyek.
Menjelaskan arti konsultan perencana.
Menjelaskan arti konsultan pengawas.
Menjelaskan arti kontraktor.
Menjelaskan metoda pelaksanaan dengan sistem manajemen konstruksi.
Menjelaskan manfaat menajemen konstruksi.
Menentukan metoda menejemen konstruksi yang sesuai diterapkan di Indonesia.
2
Mengindentifikasi jasa yang diberikan oleh konsultan manajemen konstruksi selama proses pembangunan.
Pengertian Manajemen
Para akhli mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui bantuan orang
lain. Artinya para manajer mencapai tujuan organisasinya dengan cara mengatur orang atau sekelompok orang lain
dalam melaksanakan tugas diperkirakan dapat mencapai tujuan tersebut.
Problematika manajemen sejak dahulu hingga sekarang sebenarnya tidak berobah , hanya tingkat kerumitannya saja
yang berbeda. Problem pokok tersebut diantaranya adalah mengkoordinasikan secara efdktif unsure-unsur produksi
dikenal dengan The Five M ( Men, materials, machines, money and markets), tugas mengkoordinasikan tersebut
sering diindentikkan dengan tugas manajer.
Selain hal tersebut ada pula pihak yang memberikan pengertian lain bahwa manajemen adalah suatu proses ,
sehingga dapat dimunculkan hal-hal yang rumit , proses tersebut dapat digambarkan seperti diagram 1.1 di bawah
ini.
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meramalkan , merencanakan, mengorganisasi,
memotivasi, mengkoordinasi dan mengendalikan dan komunikasi. Setiap proses terdiri dari dua unsure yakni manusia
sebagai unsure dinamika dan teknik sebagai unsure mekanik. Dalam pembagian lebih jauh seringkali ditemui fungsi
perencanaan lebih banyak dikaitkan dengan barang, sedangkan fungsi pimpinan lebih dikaitkan dengan orang.
Adapun daur proses manajemen ini dapat digambarkan dengan diagram berikut ini:
3
Peramalan
Peramalan atau pengninderaan kedepan ( forcasting ) adalah melihat jauh kdepan ( masa depan) dengan
menafsirkan bahwa hari esok berdasarkan data yang ada sebelumnya. Dalam perusahaan hal ini umumnya dilakukan
oleh Dewan Direktur, meskipun permalan juga dapat merupakan keputusan setiap level pimpinan. Peramalan ini
meliputi berbagai kegiatan yakni interpretasi tujuan perusahaan, penentuan garis-garis besar tindakan pencapaian
tujuan, formulasi kebijakan dan lain-lain. Kebijakan merupakan landasan pokok organisasi karena itu harus
didasarkan pada fakta baik didalam maupun diluar oragnisasi . Metoda yang dapat dipergunakan untuk sampai pada
keputusan kebijakan yang penting, adalah pendekatan sitematis , didasarkan pada diagnose situasi secara tepat,
pengumpulan data dan tabulasi semua fakta, pertimbangan yang tidak berat sebelah, formulasi penyimpulan secara
logis. Secara lebih sederhana tahapan-tahapan peramalan adalah :
1. memastikan tujuan yang akan dicapai;
2. menggali informasi;
3. memperhatikan factor-faktor yang relevan dalam mempengaruhi tujuan;
4. mencari dan mengembangkan alternatif-alternatif yang memungkinkan;
5. menentukan pemilihan terhadap beberapa alternatif yang ada;
Aspek tujuan menyangkut hal-hal yang sangat luas variasinya, seperti permalan ekonomi , misalnya akan meliputi
berapa banyak modal yang diperlukan, darimana sumber dana yang bias didapat ( murah), berapa margin yang
seharusnya, kemungkinan apakah membeli atau memproduksi sendiri, termasuk menyeleksi calon-calon pimpinan.
Informasi adalah aspek berupa trend dari angka-angka yang dikuasai perusahaan , hasil analisa pasar, hasil test dan
wawancara. Hasil akhir adalah berupa penutupan risiko dengan pihak asuransi, penetapan harga, estimasi jumlah
pekerja yang dibutuhkan , kemungkinan adanya promosi bagi staf. Faktor lain untuk menjamin mutu, pemikiran yang
jernih dan tajam, keberanian, percaya diri, pertimbangan yang masak terhadap orang maupun situasi.
4
Perencanaan
Perencanaan merupakan aspek administrasi bersifat khusus, keberhasilan perencanaan tergantung pada standar dan
informasi yang akurat. Kegiatan perencanaan meliputi, yaitu :
garis besar pelaksanaan;
stretegi atau program umum;
pemilihan metoda yang sesuai;
pemilihan mesin dan bahan-bahan baku;
berbagai hal dalam rangka menjawab pertanyaan , apa, mengapa, bagaimana, kapan, dimana, oleh siapa
pelaksanaan pekerjaan dilakukan.
Secara singkat kegiatan perencanaan dapat meliputi:
Informasi terhadap latar belakang.
Keinginan yang akan dicapai;
Metoda yang akan dipergunakan;
Administrasi yang terperinci dengan baik;
Pengembangan system komunikasi yang baik.
Proses perencanaan biasanya meliputi hal-hal yang bersifat eksklusif misalnya berkenaan dengan kegiatan
operasional yang akan dilakukan , seperti tanggung jawab masing-masing departemen (bidang) , penentuan tugas-
tugas departemen dan lain-lain. Beberapa kegiatan yang direncanakan adalah penyusunan program kerja yang
berkaitan dengan waktu , metoda, dan lain-lain. Agar perencanaan dapat berdaya guna maka perencanaan dibuat
secara sederhana atau luwes, berimbang, didasarkan pada standar-standar yang akurat dari hasil observasi dan
pecatatan sistematis. Perencanaan merupakan alat manajemen terpenting karena itu perlu diberikan perhatian
khusus, imaginasi yang kuat didasari dengan pengetahuan teknik yang luas dan mendalam.
Harus diingat pula bahwa perencanaan bukan satu-satunya kegiatan manajemen , karena dalam implimentasi
rencana tersebut akan tergantung pada pelaksanaannya. Jadi jangan diremehkan akan kebutuhan para pelaksana,
jika kebutuhan dipenuhi mereka akan melaksanakan tugas tersebut sebaik-baiknya., dan akan merupakan kunci
keberhasilan perencanaan akan tersedianya pelaksana yang baik.
Pengorganisasian
Menggorganisasi berarti mempersiapkan kerangka manajemen, aspek ini merupakan administrasi yang mendukung
keberhasilan pelaksanaan rencana, sebab salah satu usaha pokok kegiatan dalah menyeleksi orang-orang yang akan
terlibat. Bila ada beberapa orang yang bersepakat untuk bekerja sama, maka harus ada suatu pengaturan yang
jelas, siapa yang mengerjakan, apa yang dikerjakan, dan kepada siapa bertanggung jawab.
Proses mengooganisasi , meliputi usaha mempersiapkan:
Mendifinisikan dan distribusi tanggung jawab dan tugas-tugas para pimpinan maupun pelaksana maupun
pengawas.
5
Melakukan pencatatan ( recording ) semua hubungan formal ( kerja, koordinasi) dari setiap jabatan, termasuk
tanggung jawab dari jalannya komunikasi kerja, diantaranya surat menyurat.
Memformulasikan tahapan atau prosedur pelaksanaan standar, metoda kerja yang dipilih serta instruksi
pelaksanaan .
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam proses penyusunan struktur organisasi dapat meliputi hal-hal
sebagai berikut:
Bagan tanggung jawab, bagan organisasi, prosedur pelaksanaan harus tertulis dengan jelas dan diketahui oleh
semua orang yang terlibat didalam bagan organisasi.
Apabila organisasi berkembang dan perlu adanya penambahan tanggung jawab pada level bawah dapat diadakan
lagi.
Pimpinan tertinggi ( top leader ) yang bertanggung jawab guna menentukan kebijakan menyangkut kegiatan
organisasi harus terlebih dahulu ditunjuk;
Pendelegasian tanggung jawab harus diadakan secara tepat agar keputusan dapat diambil oleh orang yang telah
ditentukan kewenangannya dan dijelaskan batasannya;
Garis tanggung jawab hendaknya dirumuskan dengan jelas, sehingga terpisah dengan garis komando, fleksibel
agar dapat dilaksanakan penyesuaian / perbaikan jika siatuasi sudah berubah;
Memberikan penekanan bahwa suatu type organisasi tidak dapat diterapkan untuk semua kepentingan , sejak
tahap pertimbangan karakteristik individu dalam menempatkan personalia sebagai kekuatan organisasi, oleh
sebab itu organisasi harus dibuat seteliti mungkin sehingga mampu memanfaatkan seoptimal kemampuan
personalianya, dan terhindar dari pengaruh untuk memperlemah organisasi.
Dalam praktek bahwa proses organisasi merupakan hasil kompromi antara kesempurnaan, alasan logis dan
kesabaran.
Pengkoordinasian
Koordinasi ( coordinating ) adalah suatu proses di tempat semua staf dipersatukan agar semua tugas dan pekerjaan
dapat terlaksana secara harmonis . Hal ini dapat terjadi apabila masing-masing bagian mengetahui sasaran
bersamanya, ditempat mereka bekerja dan waktu mereka harus bekerja.
Tujuan koordinasi ialah mencegah perpecahan antar staf maupun pekerjaan yang tidak terpadu dan
mempertahankan suatu rangkaian kerja yang solid (bekerja sesuai dengan yang diarahkan, misalnya rencana kerja
dan persyaratannya).
Beberapa kegiatan koordinasi, meliputi :
Rapat-rapat secara periodic ;
Rapat-rapat khusus.
Sistem komunikasi intern, baik arah vertical maupun horizontal
Penugasan kembali kewajiban/ tanggung jawab masing-masing staf.
Hal yang perlu diperhatikan agar koordinasi sukses adalah :
Penjelasan/ pemberitahuan pengertian mengenai tujuan dan arah kerja sejak awal ;
Kontak staf personil secara langsung (dalam hal suatu penugasan bukan perintah) ;
Aktivitas saling mendukung ;
Kemahiran seorang pimpinanatau menejer.
Jadi semua kegiatan staf harus dipersatukan dalam suatu koordinasi untuk mencapai tujuan.
Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dan meyakinkan pelaksanaan dilapangan
sesuai dengan rencana semula/ tujuan. Disamping, merupakan bagian menejemen yang tak terpisahakan darri
7
perencanaan, pengendaliandapat pula berfungsi sebagai penyusun fakta untuk rencana yang akan dating atau
balikan.
Pada prinsipnya, pengendalian memiliki empat langka yang perlu ditempuh dalam melakukan fungsinya, yaitu :
Memiliki prestasi standar sebagai tolak ukurnya ;
Menilai hasil prestasi pekerjaaan ;
Membandingkan dan mengevaluasi prestasi actual dangan prestasi yang diharapkan ;
Melakukan tindakan koreksi bilamana prestasi tidak tercapai standar yang ditentukan.
Agar proses kendali berjalan dengan baik, jalur komunikasi harus terbukt dan tidak boleh adanya hambatan.
Informasi yang diterima harus akurat dan cepat sampai ketangan yang berhak dalam mengambil keputusan. Dengan
demikian masalah yang timbul dilapangan dapat diselesaikan dengan cepat tanpa berlarut-larut.
Tujuan dari pengedalian proyek yaitu agar setiap kegiatan dapat dimulai , dilaksanakan, dan diselesaikan sesuai
dengan jadual yang telah ditentukan, budget yang disediakan, mutu proyek yang ditetapkan , sumber daya yang
disediakan.
Selain hak tersebut, pengendalian juga perlu memeperhatikan aspek berikut:
Pembukuan.
Anggaran.
Perincian biaya;
Dan hasil kerja.
Untuk melaksanakan rencana yang ditetapkan dan supay rencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka
perlu adanya pengendalian . Informasi pengedalian meliputi tanggung jawab, hasil akhir, waktu pelaksanaan,
rencana yang jelas dan toleransi atau penyimpangan yang masih dapat ditoleransi. Oleh sebab itu informasi
pengendalian diusahakan:
Dipiashkan sesuai dengan tanggung jawab;
Menyajikan hasil-hasil dalam bentuk terpadu dan konsisten;
Dilakukan secara periodic;
Cepat dan mudah didapat dalam setiap pengambilan keputusan;
Dilakukan secara tidak berlebihan sehingga mengalahkan tugas pokoknya;
Dapat memperlihatkan adanya penyimpangan atau pengecualian secara jelas , agar dapat diambil tindakan
perbaikannya.
Perlu diketahui bahwa informasi yang tak diperlukan hendaknya dihindarkan sejak awal, hal ini penting karena
disamping mengganggu juga dapat mengakibatkan pemborosan. Meskipun tindakan pengendalian sudah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan teknik-teknik yang telah ditetapkan, namun untuk pengambil keputusan
yang cepat hal tersebut masih sangat tergantung pada factor manusia yang melaksanakannya.
Komunikasi
Komunikasi adalah alat yang dipergunakan oleh pimpinan untuk mengetahui ramalan dan usaha-usaha yang
diperlukan. Yang dimaksudkan dengan komunikasi adalah sebagai berikut:
8
Atasan atau pimpinan menyebarluaskan kepada bawahannya, sesuatu yang diinginkan perusahaan yang
diketahui usaha-usaha yang harus dilakukan oleh bawahannya.
Pelaksana menyampaikan rancangan-rancangan dan tindakan bagi suatu tindakan.
Pengawas koordinasi kegiatan-kegiatan dan memberikan laporan mengenai kegiatan tersebut pada atasannya.
Komuniksai perlu dilaksanakan karena:
Untuk mencegah perselisihan atau ketidak seragaman informasi;
Untuk menghilangkan kecurigaan;
Untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu hal yang dikerjakan;
Untuk memberi kesempatan pada staf untuk mrngajukan usul sehubungan pekerjaan yang dilakukan.
Komunikasi yang berhasil sangat dipengaruhi oleh penyampaian pesan secara jelas, baik menggunakan cara lisan
maupun tulisan. Pesan lisan sering digunakan untuk kegiatan jangka pendek , bahasa tulisan untuk jangka panjang.
Pesan yang baik adalah yang menggunakan kata-kata pendek ,jelas , mudah dimengerti , bahasa yang tepat dan
penuh dengan ekpresi.
Guna memperjelas proses manajemen yang telah diterangkan dimuka, dibawah ini dapat digambarkan hubungan
antara keenam proses manajemen dengan komunikasi, diperlihatkan pula siapa yang bertanggung jawab terhadap
masing-masing proses dan jenis kegiatannya, hubungan tersebut disebut dengan piramida manajemen.
Manajer
Pengertian manajer dalam istilah sehari-hari disebut juga dengan pimpinan, manajer sebenarnya merupakan suatu
tim kerja, terdiri dari pimpinan atas ( top manajer ), pimpinan menengah ( middle managers ) dan penyelia atau
mandor ( supervisors ). Ketiga pimpinan tersebut masing-masing memiliki peranan sendiri-sendiri, dan sukar untuk
ditentukan siapa yang lebih penting diantaranya ketiganya, bahkan untuk mengukur sumbangan masing-masing
terhadap produktivitas organisasi sangatlah sukar, karena memang mereka bekerja dalam suatu tim kerjasama.
Pengertian manajer lebih terperinci lebih jauh mempunyai tugas-tugas seperti dibawah ini :
Penanggung jawab atas semua kegiatan bawahan, bahwa berhasil tidaknya bawahan merupakan cerminan
langsung dari keberhasilan atau kegagalan manajer.
Penyelarasan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas, pada saatnya seorang manajer
menghadapi sejumlah tujuan , msalah dan kebutuhan organsiasi ( tujuan yang bertentangan satu sama lainnya ).
Dalam kondisi seperti ini keahlian manajer dituntut untuk menyelaraskan semua kepentingan agar sesuai dengan
tujuan organisasi , tanpa mengorbankan kepentingan organisasi.
Bertindak sebagai penengah, dalamsuatu organisasi pihak terkait tidak hanya seorang, melainkan terdidi atas
beberapa orang terkadang terdapat persilangan pendapat. Perselisihan dapat melemahkan moral, produktivitas,
dan suasana menjadi tidak kondusif, sehingga kadang membuat orang yang mempunyai potensi besar tidak
betah bahkan minta keluar. Kejadian seperti ini mengganggu tercapainyatujuan organisasi , pada saat tertentu
manajer harus dapat menjadi penengah dan menyelesaikan perselisihan sebelum sulit diselesaikan.
Diplomat, manajer harus dapat menjadi wakil dari organisasi baik secara keseluruhan maupun sebagian dalam
menjalin hubungan dengan organisasi lainnnya.
Symbol, penilaian pihak luar atau organisasi , bahwa manajer merupakan lambang keberhasilan atau kegagalan
organisasi. Oleh karenanya, manajer dituntut untuk bertanggung jawab pada hal-hal diluar lingkup organisasi itu
sendiri. Hal tersebut mungkin berguna secara tidak langsung bagi organisasinya.
10
Pengambil keputusan yang sulit, tidak satupun organisasi dalam mencapai tujuannya dapat berjalan mulus setiap
waktu. Hampir tidak mungkin jumlah maupun jenis masalah yang mungkin timbul, mulai dari karyawan ,
keuangan, atau perbedaan pendapat tentang kebijaksanaan organisasi. Manajer adalah orang yang diharapkan
dapat memberikan pemecahan pada masalah sulit dan menindaklanjuti dengan keputusan yang terbaik untuk
organisasi.
Klasifikasi manejer dapat dilihat pada gambar seperti di bawah ini.
Manajemen proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang dibatasi oleh waktu ada batas permulaan dan ada tahapan akhir, umumnya
hampir disemua negara termasuk Indonesia dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk kegiatan proyek kemudian
dilajutkan dalam bentuk-bentuk pekerjaan rutin apabila proyek telah selesai. Oeh karena itu perlu manajemen proyek
yang baik, mulai dari ide atau gagasan hingga menjadi suatu bentuk perwujudan fisik.
Gagasan atau ide mula-mula timbul dari benak seseorang atau kelompok, kemudian diproes menjadi wujud dua
dimensi ( gambar-gambar dan uraian tertulis) Proses ini dikenal dengan sebutan proses perencanaan. Wujud proyek
yang terbentuk dua dimensi ini kemudian diimplementasikan menjadi wujud yang berbentuk tiga dimensi, yaitu
wujud fisik yang merupakan hasil akhir dari gagasan atau ide semula.
Dengan demikian, lingkup manajemen proyek mencakup kegiatan-kegiatan mulai dari timbulnya ide atau gagasan
(tanpa dimensi) berkembang sampai menjadi wujud yang terbentuk tiga dimensi, yang merupakan bangunan
konstruksi yang telah selesai dikerjakan dan siap dipakai. Setelah proyek selesai, bangunan ini dipergunakan
(dioperasikan) sesuai dengan maksud dan tujuan bangunan tersebut diciptakan (lihat diagram proses pengembangan
proyek)
11
Sasaran belajar
Setelah membaca atau mempelajari bab ini, anda dapat diharapkan dapat :
Menjelakan tahap perencangan ;
Menjelaskan tahap rancang bangun ;
Menjelaskan tahap pelaksanaan proyek ;
Menjelaskan arti pemilik proyek ;
Menjelaskan arti konsultan perencana ;
Menjelaskan arti konsultan pengawas ;
Menjelaskan arti jumlah supervisi ;
Menjelaskan arti kontraktor ;
Menjelaskan pengertian kontraktor ;
Menyebutkan pihak-pihak yang memberikan legalitas bangunan.
Arsitek
Arsitek ialah perorangan atau badan usaha yang dengan mempergunakan keahlianya, berdasarkan suatu pemberian
tugas mengerjakan perancangan dan pengawasan pembangunan, memberikan nasehat atau jasa lain yang
berhubungan dengan perancanaan dan pengawasan dibidang teknik pembangunan (arsitek bangunan,
jembatanpertamanan, perencanaan kota, pembagian kota dan jalan-jalan, serta arsitek tur tata ruang dalam).
Didalam melakukan tugasnya atau memberikan jasa yang diharapkan daripadanya, seseorang arsitek mendapat
kepercayaan dari pihak pemberi tugas dan bertindak sebagai penasehat dan atau wakil pemberi tugas dengan
mengingat ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Pemberian tugas dapat memerintah arsitek atau mengikat dalam bentuk perjanjian (kontrak) secara langsung, yaitu
memberi tugas tidak perlu memiliki pengetahuan khusus tentang bangunan, namun dapat terjadi pemberian tugas
menandatangani perjanjian (kontrak), dibantu oleh seorang ahli. Untuk perjanjian ini sudah terdapat bentuk standar
(form), yaitu formulir perjanjian penggunaan arsitek. Dalam standar tersebut , terdapat nama pemberi tugas (sebagai
pihak pertama) dan arsitek (sebagai pihak kedua). Pihak pertama menunjuk pihak kedua dan pihak kedua menerima
keinginan pemberi tugas. Pemberi tugas akan membayar jasa arsitek ini, biasanya dalam membentuk lumpsum atau
persentase dari nilai perancangan proyek.
Tugas dan imbalan jasa (fee) arsitek dapat dijabarkan sebagai berikut, sesuai dengan pedoman Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI)
Tahap pekerjaan Persentase
Sketsa gagasan 10 %
Pra rancangan 13 %
Rancangan pelaksanaan 25 %
Rancangan detiel 20 %
Uraian dan syarat (RKS) 5%
Rencana biaya 5%
Pelelangan 2%
Pengawasan berkala 20 %
Fee perencana = Jumlah 100 %
Selain itu, dapat juga tahapan pekerjaan sketsa gagasan dan pra rancangan, umumnya dibayar dalam bentuk jam
kerja. Setelah selesai ini dilaksanakan, maka sampai dengan pembangunan berakhir arsitek akan berperan dalam
pengelolaan proyek dengan tugas utama, yaitu diuraikan dibawah ini.
14
Arsitek merencanakan dan menyelesaikan proyek dengan sebai mungkin tanpa dipengaruhi oleh kontraktor
atau pihak lain, dengan harga bangunan seekonomis mungkin, tetapi memenuhi semua persyaratan
(kualitas) yang ditentukan serta jangka waktu optimal.
Arsitek harus selalu bekerja sama dengan pemberi tugas, terutama dalam hal pemberi tugas harus memberi
keputusan atas perkembangan proyek tersebutserta jika terdapat perubahan terhadap rencana semula.
Arsitek harus dapat bekerja secara tim, khususnya bersama tim ahli yang ditunjuk oleh pemberi tugas yang
dapat menghasilkan suatu perencanaan seperti yang diinginkan.
Disaat pelaksanaan pembangunan proyek selesai, maka arsitek bersama-sama dengan pengawas harus
mengadakan serah terima bangunan yang dilaksanakan lengkap dengan As-build drawing (tergantung
kontrak), manual, dokumen proyek kepada pemberi tugas (pemilik).
Tugas dan kewajiban arsitek sebagai pengawas adalah mewakili pemberi tugas dalam segala hal yang
menyangkut pelaksanaan, yaitu :
Memimpin/ membimbing dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan.
Menyelenggarakan surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Mengatur, meneliti, dan memeriksa pembayaran angsuran dengan pelaksanaan pekerjaan
Membuat gambar-gambar tambahan bila dipandang perlu.
Memeriksa dan menyetujui gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor.
Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (laporan harian, mingguan, dan bulanan).
Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan tambah kurang.
Mengawasi dan menguji kualitas/ mutu bahan-bahan bangunan yang dipakai.
Menguji/ menilai pekerjaan yang akan diserahkan.
Menyiapkan dan menyusun berita acara pekerjaan.
Membuat rekomendasi atas selesainya pekerjaan.
Penasehat biaya (Quantity surveyor)
Penasehat biaya (quantity surveyor) adalah seseorang penasehat biaya konstruksi yang bekerja sama dengan pemilik
(pemberi tugas) Arsitek atau engineer (ahli teknik) dan kadang-kadang dengan pelaksana konstruksi (kontraktor)
menugaskan bahwa suatu konstruksi dapat dilaksanakan dengan biaya yang direncanakan. Pada umumnya pemilik
quantity surveyor ditujukan oleh arsitek atau engineer (ahli teknik)
Dalam uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang penasehat biaya dalam suatu proyek, terlibat :
Sebagai penasehat biaya yang independen baik untuk pemilik maupun kontraktor serta arsitek.
Sebagai penanggung jawab perkiraan biaya, pengendali biaya, penyelesaian perhitungan biaya akhir.
Oleh sebab itu, penasehat biaya (quantity surveyor) adalah suatu pekerjaan yang menuntut kualifikasi yang tinggi
yang harus memberikan keyakinan kepada pemberi tugas bahwa biaya proyek secara keseluruhan dalam
pengendalian yang baik selama pelaksanaan proyek berlangsung.
Sub-Kontraktor
Sub. Kontraktor adalah perusahaan besar/ kecil atau perorangan yang melaksanakan bagian-bagian tertentu dari
suatu proyek yang mendukung tugas kontraktor utama atas persetujuan pemilik proyek. Biasanya, pekerjaan tersebut
bersifatkhusus dan memerlukan keahlian tertentu, misalnya pemasangan AC, listrik, telpon, dan lain sebagainya. Sub.
Kontrak dalam melaksanakan pekerjaan diikat suatusuatu perjaanjian (kontak) dengan kontraktor utama meliputi
biaya pelaksanan, waktu pelaksanaan, kualitas pekerjaan.
Fungsi sub. Kontraktor adalah membantu kontaktor utama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sehingga
mempermudah kontraktor tama dalam menyelesaikan seluruh pekerjaannya yang bersifat komplek. Sub. Kontraktor
tidak mempunyai hubungan kontrak (sub kontrak) dengan memberi tugas, tetapi hanya mempunyai hubungan
kontrak dengan kontraktor utama.
Pemasok
Pemasok (supplier) adalah seseorang atau organisasi yang menyediakan atau memasok sebagian peralatan atau
bahan untuk kebutuhan suatu proyek atas pesanan kontraktor serta pemberi tugas. Kontraktor dan pemasok,
biasanya membuat perjanjian (kontrak) meliputi :
Waktu material harus sudah ditempat;
Harga material per satuan (kg,, M³, m¹) ;
Cara mengirim material.
Seperti halnya dengan sub. Kontraktor, secara tradisionalpemasok tidak mempunyai hubungan kontraktual langsung
dengan pemberi tugas.
Mandor
Mandor adalah seseorang yang pekerjaannya menyediakan tenaga kerja atau yang mengepalai suatu kelompok kerja
sesuai permintaan kontraktor/ sub. Kontraktor. Biasanya mandor dibayar atas pekerjaan yang dikerjakan, yang dapat
berupa borongan harian.
17
Fungsi mandor adalah membantu kontraktor utama/ sub. Kontraktor dalam hal pengadaan tenaga kerja dan
pengawasan, baik tukang (punya keahlian khusus) maupun tenaga kasar. Misalnya tukang batu, tukang besi, tukang
las, buruh kerja, dan lain sebagainya. Penyediaan tenaga tersebut bias dalam jumlah besar maupun kecil, yang jelas
semua itu menjadi tanggung jawab mandor yang bersangkutan.
Tugas dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat selama periode proyek (tahapan
proyek)
Tahap persiapan :
Pihak yang terlibat adalah pemilik proyek dan konsultan ahli.
Tugas dan kewajiban pemilik
- Menunjuk konsultan ahli untuk merencanakan proyek ;
- Mengembangkan semua ide dan gagasannya yang berorientasi pada kebutuhan yang diinginkan ;
- Bertukar informasi dengan konsultan ahli ;
- Membentuk organisasi intern.
Konsultan ahli mempunyai tugas dan kewajiban
Menggali informasi serta latar belakang umum proyek tersebut ;
Memberi penjelasan tentang tanggung jawab pekerjaan yang akan dilakukan (batasan kontraknya) dan
imbalan jasa ;
Melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, misalnya bagian tata kota ;
Mempersiapkan program kerja termasuk waktu dan biaya, serta kebutuhan lain yang terkait.
o waktu
Gambar 1.6. Pengaruh perubahan rancangan terhadap waktu.
Biaya untuk Konsep Rencana Lelang Konstruksi
Merubah rancangan
0 waktu.
Gambar 1.7 . Pengaruh perubahan biaya terhadap waktu.
Tahapan rincian rancangan
Pihak yang terlibat adalah ;
Pemilik ;
Konsultan perancang (A/E) ;
Penasehat biaya ;
Kontraktor (jika ditunjuk), karena perlu pelaksanaan khusus.
Tugas dan kewajibannya
21
Pemilik mempunyai tugas dan kewajban memberikan informasi detail mengenai kebutuhan atau keinginan
pemilik, yang diperlukan oleh perancang (A/E) dan memutuskan atau memberi informasi jika diminta.
Perancang mempunyai tugas dan kewajiban
1. Membuat gambar kerja, agar dalam pelaksanaan mudah dikerjakan ;
2. Membuat semua persyaratan umum, administrasi dan spesifikasi teknis (spesifikasi akhir) ;
3. Bekerja dengan penasehat biaya dalam perhitungan biaya proyek ;
4. Menentukan tenaga-tenaga ahli (spesialis) bila diperlukan untuk rancangan konstruksi, dan lain-lain.
Penasehat biaya mempunyai tugas dan kewajiban
1. Membuat perkiraan akhir biaya akhir.
Kontraktor (bila diadakan penunjukan langsung)
1. Memberikan informasi rancangan dalam kaitan waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi
(pembangunan).
Jika ada perubahan lokasi, besar proyek, bentuk maupun biaya sesudah tahap diatas berarti gagal, karena apa yang
sudah dihasilkan sampai tahap ini bila ada perubahan, perencanaan tersebut tidak dapat digunakan.
Evaluasi pendahuluan
Evaluasi pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada investor, yang atas empat kemungkiunan
sebagai berikut ini.
Ditinjau dari segi, adakah manfaat diadakannya penelitian lebih lanjut terhadap gagasan yang ditimbulkan ?
Apakah gagasan tersebut hanya merupakan khayalan yang dapat dilupakan secepatnya, atau merupakan ide
yang layak dijabarkan ?
Apakah proyek yang direncanakan, ditinjau dari beberapa segi, sudah dapat diputuskan untuk dilanjutkan
tanpa penelitian lebih lanjut ?
Apakah masih terdapat hal-hal tertentu dari proyek yang masih meragukan, sehingga diperlukan studi
pendukung untuk menjernihkan keraguan tersebut ?
Dengan melakukan evaluasi pendahuluan yang dapat dipercaya, seorang investor dapat memutuskan bahwa
penelitian dapat diteruskan atau dihentikan sampai tingkat evaluasi pendahuluan saja, yang berarti dapat menghemat
waktu dan biaya penelitian.
Manajemen operasional
Betapa berhasilnya proses pelaksanaan pembangunan suatu proyek akan tidak ada artinya jika pada saat ternyata
kita belum siap dengan tenaga-tenaga terampil yang akan mengoperasikan dan mengelolanya. Seperti halnya dengan
aspek yang lain, manajemen operasional harus diteliti jauh sebelumnya untuk menentukan tingkatan dan jumlah
manajemen yang diperlukan untuk mengelola proyek tersebut.
Selain itu, harus pula dilaksanakan program peningkatan kemampuan personil untuk hal-hal yang berhubungan
dengan keahlian khusus serta penyediaan balas jasa yang memadai.
Peran konsultan manajemen konstruksi lebih banyak mengkoordinasi dan mengendalikan para kontraktor, sekaligus
menangani kontrak dari semu kegiatan di lapangan. Manajemen konstruksi tipe III ini sebenarnya sudah
mengacu pada konsep
manajemen konstruksi yang sebenarnya, hanya tidak menggunakan metode fast track.
42
Gambar 1. 14 Hubungan kerja dan hubungan kontrak dalam manajemen konstruksi tipe IV
Penerapan sistem manajemen konstruksi
Diluar negeri terutama di Amerika Serikat sistem manajemen konstruksi telah berkembang dengan pesat,
karena para kontraktor kebanyakan telah menjadi spesialis dibidangnya masing-masing.
Ciri-ciri proyek yang layak dilaksanakan dengan manajemen konstruksi murni (manajemen konstruksi tipe IV)
adalah :
* Berskala besar dan kompleks ;
* Mudah dipisah-pisahkan secara bertahap menjadi paket pekerjaan yang sesuai
spesialisasi kontraktor ;
44
* Dapat diprogramkan secara bertahap, sehingga dapat diterapkan sistem fast
track ;
Di Indonesia sistem manajemen konstruksi mulai digalakkan sesuai dengan keputusan Dirjen Cipta Karya No.
030/ KPTS:CK.1985. Namun demikian, penerapan manajemen konstruksi yang ditetapkan oleh Dirjen Cipta
Karya tersebut masih ditekankan pada manajemen kontriuksi tipe I (konvensional), berdasarkan peraturan
dan sistem anggaran didalam pelaksanaan pembangunan berlaku. Mengingat Keppres No. 16 Tahun 1994
pasal 23 ayat 1 huruf h.
Untuk proyek-proyek kecil dan sederhanasebetulnya tidak perlu digunakan sistem manajemen konstruksi, cukup
dengan sistem konvensional yang hanya mengunakan kontraktor utama.
Tahap pelelangan
Hal yang perlu dikerjakan tahap ini adalah :
Mengadakan prakualifikasi calon peserta lelang bersama pemilik proyek ;
Mengadakan rapat persiapan lelang (pre tender meeting) bersama konsultan perencana dan pemilik proyek ;
Mengusulkan daftar rekanan yang akan diundang lelang ;
Membuat perincian jenis pekerjaan dan volum (bill of quantity) ;
Mengadakan rapat penjelasan lelang (aanwijzing) bersama konsultan perencana dan pemilik proyek ;
Menyiapkan dokumen lelang ;
Membuat perhitungan biaya pasti (definite estimate) untuk setiap paket pekerjaan yang akan dicapai dasar
evaluasi penawaran peserta lelang ;
Melaksnakan evaluasi setiap paket lelang dan memberikan rekomendasi kepada pemilik proyek dalam
penentuan pemenang lelang ;
Menyiapkan dokumen kontrak antara pemilik dan kontraktor pemenang lelang.
Tahap pelaksanaan
Hal yang dikerjakan tahap ini adalah :
Membuat rencana induk pelaksanaan secara terpadu untuk seluruh paket pekerjaan ;
Menyusun semua prosedur kerja yang diperlukan dilapangan ;
Mengadakan rapat pra pelaksanaan (pra countruction meeting) dengan kontraktor pemenang lelang ;
Mengkoordinasikan pekerjaan fasilitas penunjang sementara (pra sarana kerja), misalnya fasilitas kerja
antara kontraktor satu dengan lainnya ;
Mengatur dan mengkoordinasikan rencana kerja maing-masing kontraktor agar sejalan dengan rencana induk
pelaksanaan ;
Mengkoordinasikan, mengarahkan, serta mengendalikan pelaksanaan masing-masing kontraktor dalam hal
waktu, mutu, dan keselamatan kerja ;
Memproses izin-izin yang diperlukan selama pelaksanaan ;
Mengkoordinasikan asuransi masing-masing paket pekerjaan ;
46
Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing) dan contoh material yang diajukan kontraktor atau
pemasok ;
Memimpin rapat koordinasi proyek, baik yang rutin (mingguan)maupun yang khusus ;
Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan secara periodic untuk pemilik ;
Mengevaluasi perintah pekerjaan (change order) tambah kurang atau perubahan pekerjaan ;
Menghitung biaya dan memproses pekerjaan tambah kurang ;
mengevaluasi dan memperbaharui (updating) rencana biaya proyek secara periodic ;
menyiapkan dan memeriksa dokumen pembayaran para kontraktor ;
mengevaluasi dan merekomendasikan pada pemilik proyek mengenai tuntutan kontraktor ;
membuat dokumentasi pembangunan proyek ;
melaksanakan pemeriksaan akhir sebelum penyerahan pertama untuk membuat daftar perbaikan pekerjaan
(punch list) ;
menyiapkan dan memeriksa berita acara penyerahan pertama (proyek selesai fisik 100%).
Perlatihan
1. Mengapa pendekatan sistem manajemen konstruksi dipandang perlu untuk dikembangkan diIndonesia ?
2. di Indonesia penerapan sistem manajemen konstruksi tipe IV (murni) masih mempunyai banyak kendala.
Berikan penjelasan ?
3. Apa dasar penentuan tipe manajemen konstruksi ?
4. Apa perbedaan peranan konsultan pengawas dengan peran konsultan pada manajemen konstruksi tipe 1
(konvensional) ?
5. Jelaskan Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 030/KPTS/CK/1985 tanggal 30 maret 1985, yang
menyatakan bahwa penggunaan sistem manajemen konstruksi diperuntukkan pada proyek yang bernilai di
atas 1 (satu) Milyar!
6. Program penerapan jasa manajemen konstruksi yang ditetapkan oleh Dirjen Cipta Karya tersebut masih
ditekankan pada manajemen konstruksi tipe 1. Jelaskan !