Anda di halaman 1dari 22

A.

PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian


urutan rasional di dalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:

Dapat disesuaikan dengan tujuan


Dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada
Dapat dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan tertentu
Proses perencanaan pada awalnya merupakan proses yang
konvensional, yang disebut
juga Classical Planning Process atau Geddesian Planning Process.
Proses yang konvensional merupakan proses yang terbuka yang
menghasilkan produk yang terbuka ( tanpa feedback ).

Dalam perencanaan, input merupakan data - data atau informasi,


output merupakan produk perencanaan atau rencana, sedangkan
proses atau analisis merupakan keterkaitan data atau informasi
untuk menghasilkan produk rencana.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik
untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana,
karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa
mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual
mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja
organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut,
dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja


yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan
mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer
juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat
menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar
yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian
atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
dapat menilai kinerja perusahaan.

Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan


adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
Banyak orang yang memandang perencanaan sebagai suatu kegiatan
dasar yang terkandung dalam tingkah laku manusia pada semua
tingkatan masyarakat. Dalam pandangan ini:.
Tukang kayu membuat suatu rencana di saat ia mengangkat palunya
untuk memukul paku. Seirang oengusaha melakukan perencanaan di
saat ia mendengarkan laporan cuaca untuk memutuskan akan
membawa payung ke kantor atau tidak. Pengemudi kendaraan pool
juga melakukan perencanaan dalam menyusun rencana untuk
menentukan urutan dalam menyembut penumpang-penumpangnya.
Jelas bahwa masih banyak bentuk-bentuk perencanaan yang kompleks
dalam rumah-rumah tangga, perusahaan maupun organisasi.
• Pendekatan kedua membatasi perencanaan pada hal-hal yang
menyangkut upaya pemilihan, dan menekankan kaitan antara
perencanaan dan rasionalitas. Konsep rasionalitas ini akan
dibahas lebih detail kemudian, tetapi pada kesempatan ini
kiranya suatu pilian rasional dapat didefinisikan sebagai suatu
pilihan yang mememuhi standard-standard logika tertentu.
Dengan demikian maka perencanaan menjadi “suatu proses
untuk menentukan tindakan-tindakan  di masa depan yang
sesuai melalui suatu tahapan pemilihan.”
• Tidak banyak perbedaan antara pengertian perencanaan ini
dengan proses pengambilan keputusan yang rasional.
Perencanaan identic dengan proses tersebut dalam usahanya
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan,
melakukannpilihan-pilihan dengan sengaja, pendekatan yang
komprehensif, dan berkaitan dengan tindakan, meskipun yang
terakhir ini masih tidak jelas dan agak lemah. Orientasi ke masa
depan merupakan satu-satunya karakteristik perencanaan yang
tidak ada pada proses pengambilan keputusan yang rasional.
• proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.

 Fungsi Pengorganisasian

• Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam manajemen adalah


proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Fungsi
pengorganisasian bukan hanya mengatur orang. Tapi semua
sumber daya yang dimiliki. Termasuk uang, mesin, waktu, dan
semuanya. Tanpa terkecuali.
 Tujuan Pengorganisasian  adalah supaya pada pembagian
kerja dapat dilaksankan dengan penuh tanggung jawab.
Pembagian atas tugas diharapkan untuk dapat meningkatkan
suatu kreativitas pada masing-masing
anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola suatu tugas
yang akan diberi tugaskan.
• Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi
atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan.
 Tujuan utama fungsi pengarahan
 penerapan cara yang menjamin rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah ditetapkan

 perancangan dan pengembangan suatu kelompok kerja dalam


organisasi untuk mencapai tujuan pokok yang telah ditetapkan

 membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus


mereka lakukan

 pemilihan dan penetapan tujuan-tujuan organisasi


 penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, sistem,
anggaran, standar dan prosedur yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan
 FUNGSI PENGARAHAN

Fungsi pengarahan (directing =actuating =leading penggerakan)


adalah fungsimanajemen yang terpenting dan paling dominan
dalam proses manajemen. Fungsi ini barudapat diterapkan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini
diterapkanmaka proses manajemen dalam merealisasi tujuan
dimulai. Penerapan fungsi ini sangatsulit, rumit dan kompleks,
karena karyawan tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal
inidisebabkan karyawan adalah makhluk hidup yang punya
pikiran, harga diri, cita-cita, danlain-lainnya
D. PENGENDALIAN

Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikkan terhadap


pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana – rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan – tujuan perusahaan dapat
diselenggarakan “. Pengendalian bertujuan untuk : Supaya proses
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan – ketentuan dari
rencana.
Pengendalian merupakan salah satu bagian dari
manajemen. Pengendalian
(controlling) merupakan suatu faktor penunjang penting terhadap
efisiensi organisasi,
demikian juga pada perencanaan pengorganisasian, dan
pengarahan. Pengendalian
adalah suatu fungsi yang positif dalam menghindarkan dan
memperkecil penyimpangan-
penyimpangan dari sasaran - sasaran atau target yang
direncanakan. Setiap
pengorganisasian harus memiliki sistem pengendalian
 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Di dalam sebuah perusahaan adanya sistem pengendalian


manajemen sangatlah penting karena dapat menjadi suatu hal
yang berperan besar terhadap laju perkembangan suatu
perusahaan. JIka sebuah perusahaan tidak memiliki sistem
pengendalian manajemen yang baik ataupun tidak ada sama
sekali, maka perusahaan akan rentan untuk mengalami
kemunduran.
Namun, pastinya setiap perusahaan memiliki sistem yang
dijalankannya masing-masing yang berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain. Namun, dengan semakin baiknya sebuah
sistem pengendalian manajemen pada perusahaan akan membuat
perusahaan tersebut dapat berkembang dengan cepat begitu pula
sebaliknya dimana jika sistem pengendalian manajemen yang
dimiliki sebuah perusahaan tidak baik maka dapat membuat
perusahaan tidak bisa berkembang dan tersaingi oleh perusahaan
lain.
A. Kesimpulan

Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan


rangkaian urutan rasional di dalam penyusunan rencana

Dalam perencanaan, input merupakan data - data atau informasi,


output merupakan produk perencanaan atau rencana, sedangkan
proses atau analisis merupakan keterkaitan data atau informasi
untuk menghasilkan produk rencana.

Dengan perorganisasian dalam manajemen proses mengatur


tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu menjadi
lebih mudah.
B. Saran

1. Dalam proses perencanaan harus sesuai dengan tujuan.

2. Manager harus mampu melakukan fungus manajemen secara


efektif dan efisien agar tujuan dapat tercapai
DAFTAR PUSTAKA

1. Misalnya studi yang dilakukan oleh F. Delmar dan S.


Shane, "Does Business Planning Facilitate the
Development of New Ventures" Strategic Management
Journal, December 2003, pp. 1165—1185.

2.R. Molz. "How Leaders Use Goals." Long Range


Planning. Oktober 1987. p. 81

Anda mungkin juga menyukai