Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Indriani Ladjali

NIM : 413 418 006


UTS : Perancangan Pengendalian Produksi

Tugas

Sebuah kontraktor di Dallas memiliki enam pekerjaan yang menunggu untuk diproses. Waktu
pemrosesan dan batas waktu diberikan pada tabel di bawah. Asumsikan bahwa pekerjaan tiba
dengan urutan yang ditunjukkan pada tabel. Tentukan urutan pengolahan sesuai aturan FCFS, SPT,
LPT, dan EDD serta lakukan evaluasi.

Pekerjaan Waktu Pemrosesan Batas Waktu Pekerjaan


(Hari) (Hari)
A 6 22
B 12 14
C 14 30
D 2 18
E 10 25
F 4 34
Penyelesaian

1. Urutan FCFS diperlihatkan dalam tabel berikut, yaitu A-B-C-D-E-F. Aliran waktu dalam sistem
untuk urutan ini menghitung waktu yang dihabiskan oleh setiap pekerjaan untuk menunggu
ditambah dengan waktu pengerjaannya.

Aliran
Waktu Batas
Waktu
Pekerjaan Pemrosesan Waktu Keterlambatan
Proses
(Hari) Pekerjaan (Hari)
(Hari)

A 6 6 22 0

B 12 18 14 4

C 14 32 30 2

D 2 34 18 16

E 10 44 25 19

F 4 48 34 14

Jumlah 48 182 55

Aturan FCFS menghasilkan ukuran efektivitas sebagai berikut: a.


Waktu penyelesaian rata-rata
= Jumlah aliran waktu total/Jumlah pekerjaan

= 182 hari/6 = 30,33 hari

b. Utilisasi

= Jumlah waktu proses total/Jumlah aliran waktu total

= 48 hari/182 hari = 26,37%

c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem

= Jumlah aliran waktu total/Jumlah waktu proses total

= 182 hari / 48 hari = 3,79 pekerjaan


d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata

= Jumlah hari keterlambatan/Jumlah pekerjaan

= 55 hari/6 = 9,17 hari

Urutan SPT diperlihatkan dalam tabel berikut, yaitu D-F-A-E-B-C. Aliran waktu dalam sistem
untuk urutan ini menghitung waktu yang dihabiskan oleh setiap pekerjaan untuk menunggu
ditambah dengan waktu pengerjaannya.

Aliran
Waktu Batas
Waktu
Pekerjaan Pemrosesan Waktu Keterlambatan
Proses
(Hari) Pekerjaan (Hari)

D 2 18 0

F 4 6 34 0

A 6 12 22 0

E 10 22 25 0

B 12 34 14 20

C 14 48 30 18

Jumlah 48 124 38

Aturan SPT menghasilkan ukuran efektivitas sebagai berikut: a.


Waktu penyelesaian rata-rata
= Jumlah aliran waktu total/Jumlah pekerjaan
= 124 hari/6 = 20,67 hari
b. Utilisasi
= Jumlah waktu proses total/Jumlah aliran waktu total
= 48 hari/124 hari = 38,71 %
c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem
= Jumlah aliran waktu total/Jumlah waktu proses total
= 182 hari / 48 hari = 2,58 pekerjaan
d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata
= Jumlah hari keterlambatan/Jumlah pekerjaan
= 38/6 = 6,33 hari

Urutan LPT diperlihatkan dalam tabel berikut, yaitu C-B-E-A-F-D. Aliran waktu dalam sistem
untuk urutan ini menghitung waktu yang dihabiskan oleh setiap pekerjaan untuk menunggu
ditambah dengan waktu pengerjaannya.

Aliran
Waktu Batas
Waktu
Pekerjaan Pemrosesan Waktu Keterlambatan
Proses
(Hari) Pekerjaan (Hari)
(Hari)

C 14 14 30 0

B 12 26 14 12

E 10 36 25 11

A 6 42 22 20

F 4 46 34 12

D 2 48 18 30

Jumlah 48 212 85

Aturan LPT menghasilkan ukuran efektivitas sebagai berikut: a.


Waktu penyelesaian rata-rata
= Jumlah aliran waktu total/Jumlah pekerjaan

= 212 hari/6 = 35,33 hari

b. Utilisasi

= Jumlah waktu proses total/Jumlah aliran waktu total

= 48 hari/212 hari = 22,64 %

c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem

= Jumlah aliran waktu total/Jumlah waktu proses total

= 212 hari / 48 hari = 4,42 pekerjaan


d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata
= Jumlah hari keterlambatan/Jumlah pekerjaan
= 85 hari/6 = 14,17 hari

Urutan EDD diperlihatkan dalam tabel berikut, yaitu B-D-A-E-C-F. Aliran waktu dalam sistem
untuk urutan ini menghitung waktu yang dihabiskan oleh setiap pekerjaan untuk menunggu
ditambah dengan waktu pengerjaannya.

Aliran
Waktu Batas
Waktu
Pekerjaan Pemrosesan Waktu Keterlambatan
Proses
(Hari) Pekerjaan (Hari)
(Hari)

B 12 12 14 0

D 2 14 18 0

A 6 20 22 0

E 10 30 25 5

C 14 44 30 14

F 4 48 34 14

Jumlah 48 168 33

Aturan EDD menghasilkan ukuran efektivitas sebagai berikut:


a. Waktu penyelesaian rata-rata
= Jumlah aliran waktu total/Jumlah pekerjaan

= 168 hari/6 = 28 hari

b. Utilisasi

= Jumlah waktu proses total/Jumlah aliran waktu total

= 48 hari/168 hari = 28,57 %

c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem

= Jumlah aliran waktu total/Jumlah waktu proses total

= 168 hari/48 hari = 3,5 pekerjaan


d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata
= Jumlah keterlambatan/Jumlah Pekerja
= 33 hari/6 = 5,5 hari

Rangkuman

Hasil dari keempat aturan ini diringkas dalam tabel berikut

Waktu Jumlah
Keterlambatan
Penyelesaian Utilisasi Pekerjaan
Aturan Rata-Rata
Rata-Rata (%) Rata-Rata
(Hari)
(Hari) Dalam Sistem

FCFS 30.33 26.37 3.79 9,17

SPT 20.67 38.71 2.58 6.33

LPT 35.33 22.64 4.42 14.17

EDD 28 28.57 3.5 5.5

Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut


a. Aturan SPT merupakan aturan yang dapat diunggulkan dikarenakan memiliki waktu
penyelesaian rata-rata yang minimal mungkin sebesar 20,67 hari, utilisasi sebesar 38,71 %
dan jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem yang minimal dari keempat metode sebesar
2,58
b. Aturan LPT metode yang kurang cocok pada data diatas di mana memiliki waktu
penyelesaian rata-rata terbesar sebesar 35,33 hari, utilisasi sebesar 22,64 % , jumlah
pekerjaan rata-rata dalam sistem sebesar 4,42 pekerjaan dan waktu keterlambatannya
sebesar 14,17 hari
c. Aturan EDD merupakan waktu keterlamabatan yang paling kecil dimana waktunya adalah

5,5 hari

Anda mungkin juga menyukai