Anda di halaman 1dari 25

PRECEDENCE DIAGRAM

METHOD (PDM) dan METODE


DIAGRAM SKALA WAKTU (MDSW)

Sidiq Wacono
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
PRECEDENCE DIAGRAM (PDM)
 Aktivitas dalam PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)
digambarkan dalam lambang segi empat sehingga disebut juga
sebagai Block Diagram
 PDM akan sangat efektif dipergunakan untuk proyek yang
memliki :
 Aktifitas proyek yang tumpang tindih (overlapping activity)
 Aktifitas pekerjaan yang berulang (Repeatitive activity)
 Aktifitas pekerjaan yang dikerjakan bersamaan (concurent
activity)
 Adanya standard pengkodean aktifitas (Standardized coding
of activities)
 Ciri utama PDM adalah aktivitas berada pada node bukan pada
anak panah dan pada node banyak terisi keterangan mengenai
batas waktu aktivitas serta durasi.
PRECEDENCE DIAGRAM (PDM)
……….. lanjutan

 Pada PDM tidak diperlukan lagi aktivitas


dummy/ fiktif sehingga pembuatan jaringan
menjadi lebih sederhana.
 Anak panah atau garis penghubung tidak
mempunyai durasi yang ada hanya lag
(ketergantungan), sehingga diagram
menjadi lebih bersih dan sederhana.
 Cara PRECEDENCE DIAGRAM akan lebih
menguntungkan dari CPM bila proyek
tersebut besar dan kompleks sehingga
diperlukan bantuan komputer .
CPM

4
B E

A C
1 2 3 6 7

Start D End
F

Activity on Arrow
PDM

B
E

Start A C G End

Activity on Node
PENGGAMBARAN CPM & PDM
• Perbedaan Node

X EETi ESx EFx


i X d
i
d LETi LSx LFx

• PDM
• CPM

• Perbedaan Network

• CPM 3
B D
A 4 6
0 1 4
3 C
5
2
................ PENGGAMBARAN

• PDM

4 B

3
A D
6

5
C
.......... PENGGAMBARAN
• CPM C
1 2
E
A

0 F
4 5
B
D G

• PDM
A C E

D F

G
HUBUNGAN AKTIFITAS DALAM
PDM
 Hubungan antar aktifitas digambarkan oleh adanya anak
panah yang arahnya selalu dimulai dari kiri ke kanan.
 Jenis hubungan aktifitas adalah sebagai berikut :
 Mulai ke mulai (start to start) SS
adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu
aktifitas setelah aktifitas sebelumnya dimulai.
 Selesai ke mulai (Finish to start) FS
adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu
aktifitas setelah aktifitas sebelumya selesai.
 Selesai ke selesai (Finish to finish) FF
adalah waktu yang dibutuhkan untuk selesainya suatu
aktifitas setelah aktifitas sebelumnya selesai.
 Mulai ke selesai (Star to finish) SF
adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu
aktivitas ketika aktivitas lainnya selesai.
Task Dependency Relationships
 Start-to-Start (SS)
 B cannot start till A starts
 A: Pour foundation; B: Level concrete
 Finish-to-Start (FS)
 B cannot start till A finishes
 A: Construct fence; B: Paint Fence
 Finish-to-Finish (FF)
 B cannot finish till A finishes
 A: Add wiring; B: Inspect electrical
 Start-to-Finish (SF)
 B cannot finish till A starts (rare)
Task Dependency Types
ANALISA KEJADIAN/
PERISTIWA (Event Analysis)
FFij FFjk
ESx EFx FSij ESj EFj FSjk ESk EFk
i X di j Y dj k Z dk
LSx LFx LSj LFj LSk LFk
SSij SSjk

KETERANGAN
 i, j, k : nomer node
 ES : Earliest Start (waktu mulai paling awal = EET)
 EF : Earliest Finish (waktu selesai paling awal)
 LS : Latest Start (waktu mulai paling lambat)
 LF : Latest Finish (waktu selesai paling lambat = LET)
 SSij : hubungan mulai ke mulai dari node i ke node j
 FSij : hubungan selesai ke mulai dari node i ke node j
 FFij : hubungan selesai ke selesai dari node i ke node j
 SFij : hubungan mulai ke selesai dari node i ke node j
.......... Analisa kejadian
Menentukan waktu paling awal :
 ES = waktu mulai paling awal.

ESj = ESi + SSij


ambil nilai maksimum
ESj = EFi + FSij

ESj = EFj - dj kondisi khusus

 EF = waktu selesai paling awal.

EFj = ESj + Dj
ambil nilai maksimum
EFj = EFi + FFij
.......... Analisa kejadian
Menentukan waktu paling lambat :
 LS = waktu mulai paling lambat.

LSj = LSk - SSjk


ambil nilai minimum
LSj = LFj - Dj

 LF = waktu selesai paling lambat

LFj = LSk - FSjk


ambil nilai minimum
LFj = LFk - FFjk

LFj = LSj + dj kondisi khusus


.......... Analisa kejadian
SYARAT AKTIFITAS KRITIS PADA PDM
 ESi = LSi pada node tersebut
 EFi = LFi pada node tersebut
 Tidak memiliki float
SYARAT JALUR KRITIS PADA PDM
 Total durasi Proyek paling besar
 Total float = 0

TYPE FLOAT YANG ADA


 Start Float (SF) : sejumlah waktu dimana mulainya suatu aktifitas
boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek
SF = LS - ES
 Finish Float (FF) : sejumlah waktu dimana selesainya suatu
aktifitas boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek
FF = LF - EF
CONTOH PDM
• Diketahui data proyek seperti FF= 6
gambar, tentukan jalur kritisnya.
2 C 12

FF = 6

FS = 0
0 A 4 1 B 8 4 E 7

SS= 5

3 D 7

SS = 5
......Contoh PDM
• Penyelesaian FF= 6

6 18
2 C 12
6 18

FF = 6

0 4 FS = 0 4 12 9 18
0 A 4 1 B 8 4 E 7
0 4 4 12 18
11
SS= 5

9 16
3 D 7
11 18
SS = 5
PROBLEM CPM & PDM (hub. FS=0)
01.
Normal Suatu aktivitas / kegiatan
Duration proyek seperti tabel di samping
Activity Predecessors (weeks) Hitung total durasi proyek dan
A - 6 gambarkan jaringannya
dengan menggunakan CPM
B A 10
dan PDM (hubungan
C A 8
ketergantungannya adalah
D B 12 finish to star (FS) dan tentukan
E B,C 10 lintasan kritisnya ?!
F C 14
G D 7
H E,F 9
I G,H 6
02. Diketahui sejumlah aktivitas dalam proyek dengan
rincian seperti dalam tabel berikut :
NO AKTIVITAS DURASI PREDE- OVERLAP Hitung total
CESSORS dgn LT durasi proyek
1 A 5 - - dengan PDM &
2 B 7 - - tentukan
3 C 10 A FF = 3
lintasan kritis
serta gambar-
4 D 5 C FS = 0
kan diagram-
5 E 8 B FS = 3
nya !!
C FS = 0
6 F 5 E SS = 2
E FF = 3
7 G 5 B FS = 0
8 H 4 G FS = 0
9 I 12 E FS = 5
G SF = 4
10 J 3 H SS = 2
I SF = 3
METODE DIAGRAM SKALA WAKTU
 MDSW merupakan penyempurnaan diagram barchart maupun
jaringan (network) CPM, yaitu melengkapi suatu hubungan
ketergantungan tiap aktifitas serta waktu aktifitas
digambarkan dengan skala panjang tertentu.

 Penggambaran MDSW dapat disajikan dalam bentuk:


 Diagram balok (barchart) dilengkapi dengan hubungan
ketergan-tungan antar aktifitas sesuai dengan CPM
 Anak panah dan node kecil (CPM) dengan panjang anak
panah sesuai dengan waktu tiap aktifitas.

 Kelebihan MDSW dari metode penjadwalan proyek yang lain


adalah perubahan konstruksi yang berpengaruh terhadap
sumber daya akan dapat ditentukan dengan cara yang lebih
baik, serta pemanfaatan waktu luang (float/ slack) yang
terlihat jelas akan mempersingkat waktu perubahan jadwal.
MDSW bentuk BARCHART
• HUBUNGAN YANG ADA :
☼ Pagar (Fence) yaitu garis vertikal sebagai pembatas waktu (durasi
dan float) dan hubungan ketergantungan dari suatu aktivitas.

A B
FENCE
C D
WAKTU
1 5 10 15
☼ Pagar yang terputus (broken fence) yaitu garis vertikal sebagai
pembatas waktu (durasi dan float) dan hubungan ketergantungan
dari suatu aktivitas dengan jarak aktifitas yang cukup jauh.

A B
BROKEN FENCE
C D E
WAKTU

1 5 10 15
.....MDSW bentuk BARCHART
– Bendera (Flag) yaitu lambang yang menggambarkan
hubungan ketergantungan antar aktifitas yang tidak
dapat menggunakan pagar atau pagar terputus
karena jarak yang cukup jauh dan tidak dalam baris
yang berurut secara langsung.
F H I

2 1
A B G
2
1
C E J
WAKTU

1 5 10 15
MDSW bentuk CPM
• PENGGAMBARAN
– Mempergunakan anak panah horisontal sebagai aktifitas.
– Anak panah penuh sebagai aktifitas dalam waktu tertentu dan
anak panah dengan garis putus-putus sebagai waktu float.
– Garis panah putus-putus vertikal hanya menunjukkan hubungan
ketergantungan (preseden).
– Prinsip penggambaran sama dengan penggambaran network
CPM.

B E J

A D G H L

C F

I K

1 5 10 15 35
EXAMPLE
 Buat DSW pada aktivitas proyek seperti table dibawah, dan
tentukan berapa total durasi proyek dan jalur kritis nya !!!
Acti- Description Prede- Duration
vity cessors
A Site clearing --- 4
B Removal of trees --- 3
C General excavation A 8
D Grading general area A 7
E Excavation for trenches B, C 9
F Placing formwork and
reinforcement for concrete B, C 12
G Installing sewer lines D, E 2
H Installing other utilities D, E 5
I Pouring concrete F, G 6
Solution

Waktu

Total durasi adalah 30 dan lintasan kritisnya adalah pada aktivitas-


aktivitas A, C, F dan I

Anda mungkin juga menyukai