Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fachur Rizqi Ichsan

NIM : 161222019150265
Jurusan : Teknik Sipil (Reg. B)

TUGAS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Upaya tepat untuk menanggulangi dan memberantas korupsi adalah sebagai berikut:
 Upaya Penanggulangan Korupsi
Upaya penanggulangan kejahatan korupsi dengan Hukum Pidana, adapun
beberapa kebijakan yang sudah terbentuk:
1. Kebijakan penerapan hukum pidana (criminal law application), upaya ini
lebih menitikberatkan pada sifat Represif (pemberantasan) sesudah
kejahatan terjadi. Upaya ini menggunakan hukum pidana atau dengan
menghukum atau memberi sanksi pidana atau dapat pula memberikan
penderitaan bagi pelaku korupsi.
2. Kebijakan pencegahan tanpa hukum pidana (prevention without
punishment), upaya ini lebih menitikberatkan pada sifat preventif
(pencegahan) yang biasa dilakukan oleh oknum di Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Sasaran dari upaya ini adalah menangani faktor-faktor
kondusif penyebab terjadinya korupsi yaitu berpusat pada masalah-masalah
baik politik, ekonomi maupun sosial yang secara langsung atau tidak
langsung dapat menimbulkan kejahatan (seperti korupsi).
3. Kebijakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan
dan pemidanaan lewat mass media (seperti: penyuluhan, pendidikan dll)

 Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi


1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi, jika pada suatu negara sudah
mendirikan Lembaga Anti Korupsi maka sebaiknya dianjurkan untuk;
a. Penataan kembali organisasi yang sudah terbentuk, seperti
memperjelas visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi organisasi dalam
pencapaian tujuan yang disertai dengan indikator keberhasilan dalam
rangka pemenuhan akuntanbilitas publik
b. Penyederhanaan dan penyusunan kebijakan, Penyempurnaan sistem
dan prosedur kegiatan
c. Penataan kembali berbagai macam aspek Sumber Daya Manusia,
seperti penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment) agar
memenuhi tuntutan kebutuhan dan beban kerja
d. Perbaikan metode, sarana dan prasarana kerja
e. Penataan kembali sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi agar
dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendalian dan pertanggung
jawaban
f. Peningkatan efektivitas pengawasan internal, seperti pengendalian
pada sisi anggaran penerimaan APBN/D serta pada sisi pengeluaran
APBN/D
2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
a. Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan dan mengumumkan
jumlah kekayaan yang dimiliki baik sebelum maupun sesudah
menjabat, sehingga suatu lembaga dapat memantau tingkat kewajaran
peningkatan jumlah kekayaan yang dimiliki
b. Untuk kontrak pekerjaan atau pengadaan barang baik di
pemerintahan pusat, daerah maupun militer, salah satu cara untuk
memperkecil korupsi adalah dengan melakukan lelang atau
penawaran secara terbuka. Sehingga baik lembaga maupun
masyarakat harus diberi otoritas atau akses untuk dapat memantau
dan memonitor hasil ari pelelangan atau penawaran tersebut.
c. Selain itu, korupsi juga banyak terjadi dalam perekrutan pegawai
negeri dan anggota militer baru. Sebuah sistem yang transparan dan
akuntabel dalam hal perekrutan pegawai negeridan anggota militer
juga perlu dikembangkan. Untuk meningkatkan budaya kerja dan
motivasi kerja pegawai negeri, bagi pegawai negeri yang berprestasi
perlu diberi insentif yang bersifat positif. Pujian dari atasan,
penghargaan, bonus atau jenis insentif lainnya yang dapat memicu
kinerja pegawai negeri. Tentu saja hal ini harus disertai dengan
prakondisi yang ketat karena hal ini juga dapat berpotensi korupsu,
karena dapat dipergunakan sebagaai ajang bagi-bagi bonus diantara
para pegawai negeri
3. Pencegahan Korupsi di Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Memberi hak pada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap
informasi. Sebuah sistem harus dibangun kepada masyarakat dengan
diberikannyahak meminta segala informasi yang ebrkaitan dengan
kebijakan pemerintah yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.
Hal ini dapat memicu pemerintah untuk memuat suatu kebijakan dan
menjalankannya dengan transparan
b. Melakukan kampanye tentang bahaya korupsi. Sosialisasi serta
diseminasi di ruang publik mengenai apa itu korupsi, dampak korupsi
dan bagaimana memerangi korupsi harus diintensifkan
c. Menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat untuk
melaporkan kasus korupsi. Dengan adanya teknologi informasi, media
internet adalah salah satu mekanisme yang murah dan mudah untuk
melaporkan kasus-kasus korupsi
d. Pres yang bebas salah satu pilar dari demokrasi. Semakin banyak
informasi yang diterima oleh masyarakat, semakin paham mereka
akan bahaya korupsi. Selain berfungsi sebagai kampanye mengenai
bahaya korupsi, media memiliki fungsi yang efektif untuk melakukan
pengawasan atas perilaku pejabat publik
e. Dibentuknya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sama seperti pers,
LSM memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan atas perilaku
pejabat publik. LSM ini menjadi salah satu garda terdepan yang
mengawasi segala macam perbuatan pemerintahan dan perilaku
anggota parlemen dan lembaga peradilan.

Anda mungkin juga menyukai