BAB III
BAHAN LOGAM DAN NON LOGAM
BESERTA SIFAT FISIS DAN MEKANISNYA
Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu membedakan serta memahami tentang bahan logam dan non
logam
Indikator.
1. Membedakan bahan logam dan non logam.
2. Memahami sifat fisis dan mekanis bahan logam dan non logam.
3. Mengaplikasikan penggunaan bahan logam dan non logam
1. Mengidentifikasi sifat fisis dan mekanis dan mengaplikasikan.
Materi pokok
Sifat fisis dan mekanis yang sering digunakan pada mekanika kekuatan
material dan aplikasinya.
Sub materi pokok.
1. Unsur logam
2. Logam Besi (Ferro),
3. Logam Bukan Besi (Non Ferro),
4. Sifat Fisis Logam
5. Sifat Fisis Nonlogam
6. Beberapa sifat mekanik yang penting dari material.
Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu mehami tentang konsep kekerasan serta menganalisa
kekerasan logam besi dan logam ringan
Indikator.
1. Mampu memahami kekerasan pada logam
2. Memahami kekerasan bahan logam besi, Aluminium dan tembaga
3. Memahami struktur mikro logam besi, Alumnium dan tembaga.
Materi pokok
Sifat kekerasan dan struktur mikro pada material besi, alumnium dan tembaga.
Sub materi pokok.
1. Kekerasan Logam
2. Kekerasan dan pengujian logam,
3. Kekerasan Brinell.
4. Kekerasan Vikers
5. Kekerasan Rockwell
6. Kekerasan pada baja, aluminium dan tembaga karena perubahan panas.
7. Struktur mikro pada baja, aluminium, dan tembaga akibat perubahan panas.
Kekerasan Logam
Pada dasarnya, uji kekerasan logam memiliki tujuan untuk mengukur ketahanan dari sebuah
bahan atau sebuah logam terhadap deformasi plastis.
Kekerasan lekukan (indentation hardness) menurut Brinel, Vickers, Rockwell, dan
Mikrohardness Tuken atau Knoop untuk logam.
Kekerasan Brinell
Angka kekerasan Brinell (BHN = Brinell Hardness Number atau umum HB saja) dinyatakan
sebagai beban P dibagi luas permukaan lekukan. Rumus untuk angka kekerasan tersebut
adalah :
P
BHN = π
D( D−√ D2−d 2 )
2
dengan P = gaya atau beban uji dalam kilogram gaya , (kgf)
D = diameter indentor bola dalam mm
d = diameter jejak atau lekukan, mm
Satuan dari BHN adalah kilogram per meter kuadrat
Kekerasan Vickers
Angka kekerasan piramida intan (DPH), atau angka kekerasan Vickers (VHN = Vickers
Hardness Number atau HV),
Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran mikroskopik panjang diagonal jejak, dapat
ditentukan dari persamaan berikut:
α
2 P sin( ) 1,854 P
VHN = 2 = 2
2 d
d
Dengan:
P = Beban yang digunakan (kg)
d = Panjang diagonal rata-rata dari bekas penekanan (mm)
α = Sudut antara permukaan intan yang berlawanan (136o)
Uji kekerasan Vickers banyak dilakukan pada pekerjaan penelitian
Kekerasan Rockwell
Peningkatan kedalaman penetrasi akhir sebagai hasil aplikasi ini dan kehilangan beban utama
digunakan untuk menentukan nilai kekerasan Rockwell
HR = E – e (2-7)
dengan : F0 = beban awal minor (kgf)
F1 = beban tambahan utama (kgf)
F = beban total (kgf)
e = peningkatan kedalaman akhir dari penetrasi dimana
E = konstanta yang bergantung pada indentor
HR = angka kekerasan Rockwell
Adapun skala kekerasan Rockwell dapat dilihat pada table 1 berikut ini:
Tabel 1. Skala Kekerasan Rockwell
Minor Load Major Load Total Load
Scale Indenter Value of E
F0 kgf F1,kgf F kgf
A Diamond cone 10 50 60 100
B 1/16" steel ball 10 90 100 130
C Diamond cone 10 140 150 100
D Diamond cone 10 90 100 100
E 1/8" steel ball 10 90 100 130
F 1/16" steel ball 10 50 60 130
G 1/16" steel ball 10 140 150 130
H 1/8" steel ball 10 50 60 130
K 1/8" steel ball 10 140 150 130
L 1/4" steel ball 10 50 60 130
M 1/4" steel ball 10 90 100 130
P 1/4" steel ball 10 140 150 130
R 1/2" steel ball 10 50 60 130
S 1/2" steel ball 10 90 100 130
V 1/2" steel ball 10 140 150 130
Sumber :uji kekerasan belajarmetalurgi.blogspot.com/2009/11/uji-kekerasan.html ( 2013)
Uji kekerasan knop adalah metode untuk mengidentifikasi nilai kekerasan bahan dengan
menggunakan indentor yang memiliki bentuk piramida. Indentor knoop mempunyai panjang
diagonal yang berbeda pada diagonal satu dengan yang lain. Panjang diagonal tersebut bisa
ektrem, pasalnya diagonal yang lebih panjang dipakai untuk menentukan nilai kekerasan Knoop
atau HK
Pengujian Impak
Material mungkin mempunyai kekuatan tarik tinggi tetapi tidak tahan dengan beban kejut. Untuk
menentukannya perlu diadakan pengujian impak. Ketahanan impak biasanya diukur dengan
metode Charpy atau Izood yang bertakik maupun tidak bertakik. Beban diayun dari ketinggian
tertentu untuk memukul benda uji, yang kemudian diukur energi yang diserap oleh
perpatahannya.
Sumber : POSTED ON 7 JANUARI 2017 (Selasa, 8 September 2020)
Tes ini dikembangkan sekitar tahun 1900 oleh SB Russell (1898, American) dan G. Charpy
(1901, Perancis). Tes dikenal sebagai tes Charpy pada awal 1900-an karena kontribusi teknis dan
upaya standarisasi oleh Georges Charpy. Tes ini penting dalam memahami masalah fraktur kapal
selama Perang Dunia II
Pada saat ini, Charpy Impact Test digunakan di banyak industri untuk pengujian bahan yang
digunakan dalam pembangunan kapal tekanan dan jembatan dan untuk menentukan bagaimana
badai akan mempengaruhi bahan yang digunakan di dalamnya. Alat untuk pegujian Charpy
Impact tersebut adalah Charpy Impact Tester atau Charpy Impact Testing Machine
Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu
spesimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan. Ketangguhan adalah ukuran
suatu energi yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu bahan yang diukur dari luas
daerah dibawah kurva tegangan regangan. Suatu bahan mungkin memiliki kekuatan tarik
yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut.
Metode Standar untuk Pengujian Impact Test ditemukan pada ASTM E23, ISO 148-1 atau EN
10.045-1, di mana semua aspek dari tes dan peralatan yang digunakan dijelaskan secara rinci
pada mata kuliah atau kajian tertentu.
.
TARIKAN DAN TEGANGAN
Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu menganalisa pada sistem akibat tarikan, tekanan, tegangan,
dan serta aplikasinya.
Indikator.
1. Mahasiswa mampu menganalisis ; tentang tarikan, tekanan, dan tegangan
2. tentang tegangan tarik
3. tentang tegangan geser
4. tegangan akibat pembebanan
Materi pokok
Menganalisis pembebanan ,gaya tarik- tekan, tegangan serta menganalisis
pembebanan
Sub materi pokok.
1. Pembebanan batang secara aksial dan radial
2. Gaya tarik - tekan dan analisis tegangan.
3. Gaya geser dan tegangan geser.
4. Mengalisis pembebanan.
Beban batang sebagai gaya persatuan luas ini disebut tegangan (tegangan dalam) diberi
F
simbol σ yang besarnya gaya persatuan luas ( ). ….mempunyai satuan (kg/cm2)
A
dengan F = gaya tarik …. Kg
A = luas penampang … cm2
Uraian diatas juga berlaku untuk beban kompresi (tekan)
Uji kompetensi.
1. Suatu baut pengikat diameter 40 mm, harus menahan beban tarik sebesar 60 kN.
Hitung : Tegangan tarik yang dialaminya.
2. Suatu pelat kuningan akan dibuat lubang oleh mesin punch, tebal pelat 3 mm,
diameter lubang yang akan dibuat 18 mm, tegangan geser maksimum 200 N/mm2.
Hitung : Gaya terkecil yang harus diberikan kepada batang punch untuk memotong
pelat tersebut, hitung pula tegangan tekan yang dialami tangkai batang punch, bila
diameternya 20 mm.
3. Suatu benda beratnya 80 kg, digantung dengan dua batang AB dan BC, seperti
ditunjukkan pada pada gambar 4.2, jika batang AB diameternya 10 mm dan BC 8
mm.
Hitung : Tegangan batang yang terjadi pada kedua batang tersebut?
A C
3
450 B 4
Weight = 80 kg
Hitungan :
Gaya diuraekan terhadap Sumbu X dan Sumbu Y
FBA FBC
FBCY
FBAY
FBAX FBCX
W
FBAX = FBA Cos 450 ; FBCy = 3/5 FBC
FBAY = FBCY Sin 450 ; FBCX = 4/5 FBC
Dengan menggunakan teori keseimbangan dipersamakan:
FBA Cos 450 - 4/5 FBC = 0
FBCY Sin 450 + 3/5 FBC = W
Dengan cara simultan harga FBA dan FBC dapat diselesaikan.
4. Suatu batang ditekan vertikal oleh gaya 3 KN, batang A-B mempunyai penampang
400 mm2, dan tumpuan C mempunyai penampang 650 mm2, seperti tamapak pada
gambar 4.3
Hitung : Posisi X, agar tegangan pada batang A-B dan tumpan C seimbang.
X 3 KN
200 mm
C
Jawab :
∑ Fy = 0 FAB + FC - 3000 = 0 …. (1)
5. Suatu baut pengikat diameter 40 mm, harus menahan beban tarik sebesar 60 kN.
Hitung : Tegangan tarik yang dialaminya.
6. Suatu pelat kuningan akan dibuat lubang oleh mesin punch, tebal pelat 3 mm,
diameter lubang yang akan dibuat 18 mm, tegangan geser maksimum 200 N/mm2.
Hitung : Gaya terkecil yang harus diberikan kepada batang punch untuk memotong
pelat tersebut, hitung pula tegangan tekan yang dialami tangkai batang
punch, bila diameternya 20 mm.
7. Bila suatu daun gergaji tangan (hacksaw) dikencangkan pada rangkanya, tegangan
tarik yang terjadi tidak boleh melebihi 15 N/mm 2, ukuran daun gergaji : lebar 12 mm,
tebal 0,6 mm. Hitung gaya gaya tarik maksimum yang diijinkan untuk
mengencangkan , bila lubang pena berdiameter 3 mm, mana daun gergaji yang
terlemah? Sket?
d1 = 5 cm d2 = 10 cm d3 = 15 cm
450 300
F= 400 N
Hitung : Tegangan tali pengikat pada A, B dan C
Weight = 800 N