Anda di halaman 1dari 19

BAB II

KINEMATIKA

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mempelajari bab ini , diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep
kinematika dalam permasalahan praktis

Sasaran belajar
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. membedakan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat berikut aplikasinya
2. membedakan percepatan rata-rata dan sesaat berikut aplikasinya
3. memahami prinsip gerak satu dimensi
4. mamahami prinsip gerak dua dimensi
5. memahami tentang gerak dan aplikasinya

Gerak suatu benda adalah perubahan kedudukan dan arah benda.Gerak benda tegar(
benda tidak berubah bentuk) terdiri dari gerak translasi, yaitu gerak pusat massa dari
suatu tempat ke tempat yang lain, dan gerak rotasi , yaitu gerak mengitari pusat
massa. Ilmu yang mempelajari tentang gerak benda disebut kinematika. Dalam
fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika yang membahas gerakan benda tanpa
mempersoalkan penyebab gerakan. Pada bab ini benda diasumsikan sebagai partikel.
Pada partikel atau benda yang bergerak akan mengalami perpindahan, jarak tempuh ,
kecepatan, laju dan percepatan.

2.1 Jarak dan Perpindahan

Jarak dan perpindahan adalah dua besaran (kuantitas) dengan maksud yang sama
tetapi dengan definisi dan arti yang berbeda. Jarak adalah besaran skalar yang
menyatakan bagaimana jauhnya sebuah benda telah bergerak. Perpindahan adalah
besaran vektor yang menyatakan seberapa jauh benda telah berpindah dari posisi
awalnya.

Perpindahan

Perpindahan adalah besaran vector. Kedudukan suatu benda dapat diungkapkan


sebagai perpindahan dari titik tertentu. Benda atau partikel yang bergerak
mengalami perubahan posisi secara terus menerus, Gambar 2.1 memperlihatkan
perpindahan X = posisi akhir (X2)- posisi awal (X1)

Gambar 2.1 Perubahan posisi suatu benda

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 15


Secara umum persamaan perpindahan dapat dinyatakan ;
X = X 2 − X 1 ……………………………………………………………………(2.1)
2.2. Kelajuan dan Kecepatan
Seringkali kita tidak dapat membedakan kata kecepatan dan laju. Ada beberapa
perbedaan mendasar antara dua kata tersebut, yaitu kecepatan adalah besaran vektor
sedangkan laju belum tentu vektor. Kecepatan sendiri secara definisi adalah laju,
tetapi tidak semua laju adalah kecepatan. Laju didefinisikan sebagai perubahan
sesuatu persatuan waktu, yaitu perbandingan antara jarak yang ditempuh oleh benda
dengan waktu yang ditempuhnya.
Kecepatan yang dimiliki oleh suatu benda yang tampak oleh pengamat , yang
mungkin sedang bergerak juga. Kecepatan ini disebut kecepatan relative terhadap
pengamat.

2.2.1.Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan hasil bagi perpindahan dan selang waktunya
Gambar 2.2 dan gambar 2.3 memperlihatkan ketika partikel berada di X1
memerlukan waktu t1 dan ketika berada diposisi X2 , waktu yang ditempuh t2,
kecepatan rata-rata partikel didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan dalam
selang waktu t2 – t1 atau t sehingga :
x x2 − x1
v= = ………………………………………………………………….(2.2)
t t2 − t1
jika kita anggap partikel bergerak pada posisi nol dengan waktu awal juga nol (x1 = 0
dan t1 = 0) maka :
v=
x
sehingga x = v.t
t

2.2.2 Kecepatan sesaat


Kecepatan rata-rata menunjukkan kecepatan benda dalam suatu lintasan tertentu atau
selang waktu tertentu, tetapi tidak memberikan kecepatan pada satu titik tertentu atau
posisi tertentu. Kecepatan sesaat dapat diperoleh dari definisi kevep[atan rata-rata
namun dengan membuat selang waktu (t) sangat kecil hingga menuju nol.
Kecepatan sesaat adalah kecepatan suatu partikel pada suatu saat/titik dilintasannya,
atau harga limit dari kecepatan rata-rata bila titik kedua didekatkan ke titik pertama.
Sehingga :
x dx
vsesaat = lim = ……………………………………………………………(2.3)
t → 0 t dt

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 16


Kecepatan rata-rata
X2
x

X1 Kecepatan sesaat

t1 t t2

Gambar 2.3. Grafik Kecepatan

Gambar 2.3 memperlihatkan perbedaan antara kecepatan rata-rata dan kecepatan


sesaat.

Contoh.
Sebuah partikel bergerak dengan lintasan berbentuk persamaan x = a + b t2 dengan
a = 20 cm dan b = 4 4 cm/s2 Partikel bergerak dengan selang waktu antara t1 = 2 s
hingga t2 = 5 s. tentukanlah :
a. perpindahan
b. kecepatan rata-rata
c. kecepatan sesaat, saat t = 3
jawab
a. x= a + b t2
t1 = 2 s sehingga x1 = 20 + 4 . 22 = 36 cm
t2 = 5 s sehingga x2 = 20 + 4 . 52 = 120 cm
perpindahan x = x2 – x1 = 120 – 36 = 84 cm
x x2 − x1 84cm
b. v = = = = 28cm / s
t t2 − t1 3s
dx d (a + bt 2 )
c. v = = = 2bt , saat t = 3 maka v = 2 . 4 . 3 = 24 cm/s
dt dt

2.3.Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat


Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang
dibutuhkan untuk merubah kecepatan tersebut dalam selang waktu tertentu.

v2 − v1 v
a= = …………………………………………………………..(2.4)
t2 − t1 t

Jika percepatan bernilai negatip berarti kecepatan melambat seiring dengan waktu.
Seperti pada kecepatan rata-rata, percepatan rata-rata tidak menunjukkan nilai pada
satu posisi tertentu.

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 17


Besaran yang dapat menunjukkan percepatan pada posisi/titik tertentu adalah
percepatan sesaat, selanjutnya kita sebut percepatan
percepatan rata-
rata
v2
Lintasan v
v

v1 Percepatan sesaat

0
v1 v2
t1 t t2

Gambar 2.4 Grafik percepatan rata-rata dan percepatan sesaat

Jadi percepatan sesaat adalah percepatan pada saat/titik tertentu atau harga limit
dari percepatan rata-rata jika t mendekati nol.
v dv d  dx  d 2 x
asesaat = lim = =  = ……………………………………(2.5)
t → 0 t dt dt  dt  dt 2

Persamaan (2.4) merupakan turunan pertama kecepatan terhadap waktu, atau


turunan kedua terhadap waktu dari perpindahan

Contoh.
Benda bergerak dipercepat dengan lintasan x berbentuk persamaan x = m + n t2
dengan m = 100 Km/jam dan n = 20 Km/jam2 saat t1 = 2 jam hingga t2 = 5 jam.
tentukanlah
a. perubahan kecepatan dalam selang waktu tersebut
b. percepatan rata-rata
c. percepatan sesaat ketika t = 3 jam
jawab
a. x = m + n.t2
t1 = 2 jam sehingga v1 = 100 + 20 . 22 = 180 Km/jam
t2 = 5 jam sehingga v2 = 100 + 20 . 52 = 600Km/jam
Perubahan kecepatan v = v2 – v1 = 600 – 180 = 420 Km/jam
v v2 − v1 420
b. a = = = = 140 Km / jam 2
t t2 − t1 3
dv d (m + nt 2 )
c. a = = = 2nt , saat t = 3 maka v = 2 . 20 . 3 = 120 Km/jam2
dt dt

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 18


2.4 Gerak lurus dengan percepatan konstan
Jika suatu gerak lurus mendapatkan percepatan konstan maka kecepatan akan
bertambah secara teratur selama gerakan berlangsung.

v2

v v=a.t
v1

t1 t2

Gambar 2.5 Grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu


v −v v
a= 2 1 = misal v1 = v0 dan t1 = 0 (pada posisi awal) maka didapat
t2 − t1 t
v − v0 v − v0
a= = sehingga v = vo + a.t……………………………………(2.6)
t −0 t
kecepatan rata-rata disembarang waktu adalah setengah kecepatan awal maka di
v + v0
akhir waktu : v = dan x disembarang waktu adalah x = v . t maka
2
v + v0
x= t
2
dalam kasus ini kecepatan selalu berubah teratur dengan a konstan sehingga
v + (v0 + at )
x= 0 t didapat x = vo t + ½ a . t2...............................................(2.7)
2
v − v0
dari v = vo + a.t sehingga t = dan
a
v + v0 (v + v0 ) (v − v0 ) v 2 − v0
2
x= t= . = diperoleh
2 2 a 2a
v2 = vo2 + 2 a x…………………………………………………………….........(2.8)
lintasan benda yang bergerak dengan percepatan konstan adalah :

Lintasan
x2 v

Kemiringan v

x1

t1 t2
Gambar 2.6 Grafik hubungan antara lintasan/perpindahan terhadap waktu
Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 19
Contoh gerak dengan percepatan tetap adalah Gerak vertikal keatas dan Gerak jatuh
Bebas
Dalam gerak vertikal dan gerak jatuh bebas percepatan merupakan percepatan
gravitasi (g), maka a = g. Untuk gerak vertikal keatas maka nilai g menjadi minus
karena arahnya berlawanan dengan arah grafitasi bumi.
Pada kedua gerak tersebut perpindahannya adalah tinggi yang ditempuh partikek ( x
=h)
Partikel yang bergerak vertikal ke atas dengan kecepatan awal vo, kemudian pada
ketinggian h benda tersebut akan jatuh lagi karena pengaruh gaya grafitasi bumi,
maka partikel akan mencapai tanah kembali( gambar 2.7 )

h = v0 t – ½ g. t2 Saat di puncak v = 0 maka benda


menjadi jatuh

v = vo + g. t dimana vo = 0 sehingga
v = g.t
v = v0 – g. t

v2 = v02 + 2 g h
Kecepatan awal = v0
v = 2.g.h

Gambar 2.7 Lintasan gerak Vertikal keatas


Contoh soal
Sebuah bola dilempar hampir vertikal keatas dari pinggir sebuah gedung yang
tingginya 50 m. jika bola dilempar dengan kecepatan 30 m/s tentukan
a. posisi dan kecepatan bola setelah 1 detik dan 5 detik
b. ketinggian maksimum yang dicapai bola
c. kecepatan bola sesaat sebelum mencapai tanah.

Jawab.
a). h = vo t – ½ g t2 saat t = 1, h = 30 . 1 – ½ . 10 . 12 = 25 m
saat t = 5, h = 30 . 5 – ½ . 10 . 52 = 25 m
v = vo – gt saat t = 1, v = 30 – 10 . 1 = 20 m/s
saat t = 4, v = 30 – 10 . 5 = - 20 m/s
b). tinggi maksimum bola diatas gedung saat v = 0 sehingga
v = vo – gt menjadi 0 = 30 – 10.t didapat t = 3 s sehingga
h = vo t – ½ g t2 = 30 . 3 – ½ . 10 . 32 = 45 m
maka tinggi bola dari atas tanah = hgedung + hbola = 50 + 45 = 95 m

c). v = (2gh) = (2. 10 . 95) = 43,59 m/s


Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 20
Menentukan Kecepatan dan Posisi dengan metode Integrasi
Misal benda bergerak dalam sumbu x ditentukan sebagai fungsi waktu maka
kecepatan dapat dicari dengan deferensiasi berdasar definisi : v = dx/dt demikian
pula percepatan a = dv/dt sehingga :
dv = a dt
 dv =  a dt
v = a . t + c1
untuk mencari posisi
v = dx/dt
dx = v dt
 dx =  v dt
x = v . t + c2
karena diatas kita dapatkan v = a . t + c1
x =  v dt
x =  (a.t + c1) dt
x = ½ a . t2 + c1.t + c2
dimana c1 = konstanta (kecepatan awal)
c2 = konstanta (posisi awal)

Contoh soal.
Sebuah partikel ditembakkan dengan percepatan yang membentuk persamaan dengan
fungsi waktu : a = 6 t + 7 jika di waktu awal kecepatan dan posisinya adalah nol,
tentukan :
a. kecepatan partikel ketika t = 10
b. posisi partikel pada t = 5

jawab.
a). a = dv/dt
dv = a dt
 dv =  a dt
v =  (6.t + 7) dt
v = 3.t2 + 7 t + c1
saat t = 0 , v = 0 sehingga c1 = 0, maka saat t = 10
v = 3 . 102 + 7 . 10 = 370 satuan kecepatan

b). v = dx/dt
dx = v dt
 dx =  v dt
x =  (3.t2 + 7.t) dt
x = t3 + (7/2). t2 + c2
saat t = 0, x = 0 maka c2 = 0 sehingga saat t = 5
x = 53 + (7/2). 52 = 212,5 satuan jarak

2.5.Gerak Lurus Dengan Kecepatan dan Percepatan Variabel.


Gerak lurus dengan percepatan konstan mungkin bisa ditemukan pada kasus gerak
jatuh bebas dan pada pesawat terbang dipermulaan geraknya, tetapi pada gerak lurus
dengan percepatan berubah-ubah (variable) banyak sekali macamnya. Kita ambil

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 21


contoh gerak sebuah benda dengan x positif dimana percepatan berlawanan dengan
arah kecepatan dan besarnya proporsional dengan lajunya a = - k v (k =
konstanta)
dv
a= = −kv
dt
dv
= −kdt
v
kita anggap v = vo bila t = 0 maka
v t
dv
 v = −k 0 dt
vo

v
ln = −kt
vo
v = vo e − kt .........................................................................................................................(2.10)

hal ini membuktikan bahwa kecepatan berkurang secara eksponensial. Peristiwa ini
dapat ditemukan misalnya pada penyusutan aktivitas bahan radio aktif, pengosongan
muatan kapasitor, peredaman getaran mekanis, akustik, listrik dan lain sebaginya.
Untuk mencari posisi x maka :
dx
v=
dt
dx = vdt
x t

 dx =
0
v
0
o e −kt dt

x=−
vo −kt
k
e   t
0

vo
x= (1 − e −kt )........................................................(2.11)
k

Contoh soal.
Sebuah motor boat yang melaju kencang dengan tiba-tiba direm sehingga
percepatnnya mengikuti persamaan a = - 5 v Km/jam sebanding dengan
kecepatnnya tetapi berlawanan arah. Jika saat direm kecepatannya = 100 Km/jam
tentukan kecepatannya 5 menit kemudian dan sejauh manakah motor boat berhenti.
Jawab.
dV dV
a). a = = −5V atau = −5dt
dt V
v
dV V
jadi  =  − 5dt hasilnya adalah ln = −5t atau V = Vo e −5t
vo
V Vo

Vo = 100 Km/jam dan t = 5 menit =0,083 jam sehingga


V = 100 . e-5 . 0,083 = 66,03 Km/jam

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 22


b). saat boat berhenti berarti V= 0
V = 100 . e-5t
0 = 100 . e-5t didapat t = 
dx
v= = 100.e − 5t
dt
dx = 100.e − 5t dt
v

 dx = 100.e
− 5t
dt
vo

100
x= (1 − e − 5t )
5
x = 20 (1 – e-)
x = 20 Km

2.6 Kecepatan Relatif dan Komponen Kecepatan

Kecepatan yang dimiliki oleh suatu benda yang tampak oleh pengamat , yang
mungkin sedang bergerak juga. Kecepatan ini disebut kecepatan relative terhadap
pengamat. Seperti halnya posisi, kecepatan suatu benda hanya bisa dirinci relatif
terhadap benda lain. Benda kedua ini bisa jadi relatif bergerak terhadap benda ketig.
Andai kita bisa bicara tentang kecepatan mobil, biasanya yang kita maksud adalah
kecepatan relatifnya terhadap bumi, dan bumi bergerak relatif terhadap matahari,
matahari bergerak relatif terhadap bintang lain, dan seterusnya.
Kecepatan adalah besaran vektor yang menyangkut besar ataupun arah sehingga
kecepatan dapat diuraikan menjadi komponen-komponen. Contoh sebuah kapal
sebuah kapal bergerak kearah utara condong ketimur 30o dengan laju 20 mill/jam
diatas air laut. Kecepatan itu dapat dituliskan dengan :

U
Vy V = 20 mill/jam

30o

Vx T

Gambar 2.8 Komponen kecepatan pada sumbu X dan Y

Komponen kecepatan pada sumbu x adalah Vx= 20 sin 30o = 20 . ½ = 10


mill/jam
Komponen kecepatan pada sumbu y adalah Vy = 20 cos 30o = 17,3 mill/jam
Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 23
Contoh Soal
1. Sebuah sepeda motor bergerak dengan laju 60 km/jam. Dari belakang, mobil
bergerak dengan laju 80 km/jam
a. berapakah kecepatan relatif mobil terhadap motor
b. berapakah kecepatan relatif motor terhadap mobil
c. andaikan mobil bergerak berlawanan arah berapakah kecepatan motor
terhadap mobil.
Jawab.
Vmot = 60 km/jam Vmob = 80 km/jam
a. Vmob-mot = Vmob – V mot = 80 – 60 = 20 km/jam
b. Vmot-mob = Vmot – Vmob = 60 – 80 = -20 km/jam
c. Vmot-mob = Vmot – (-Vmob) = 60 + 80 = 140 km/jam

2. Sebuah pesawat terbang melaju lurus keutara sementara angin keras


menghembus ketimur dengan kecepatan 50 mill/jam. Jika pada air speed
pesawat menunjukkan kecepatan 120 mill/jam berapakah laju pesawat
sebenarnya.
Jawab

Tan  = Vx/Vy = 50/120 = 0,42


 = 22,6o
Vx = Vp . sin 
50 = Vp . sin 22,6
Vp = 130,1 mil/ja

2.7 Gerak dua dimensi

Gerak ini terjadi pada suatu bidang datar, baik bidang horizontal maupun bidang
vertical , dapat ditinjau menggunakan bahasan dua dimensi. Gerak ini dapat disebut
gerak lengkung, yang dianggap sebagai hasil perpaduan antara dua atau lebih gerak
lurus. Pengertian perpindahan, kecepatan dan percepatan berlaku seperti pada gerak
lurus. Gerak dalam dua dimensi dapat berupa antara lain: gerak pada bidang miring,
gerak peluru dan gerak melingkar. Sedangkan gerak dalam tiga dimensi dapat
ditemukan dalam kasus antara lain: gerak molekul, hamburan dan gerak revolusi
bumi (gerak bumi mengelilingi matahari). Pembahasan gerak dalam dua dan tiga
memerlukan konsep vektor.
Perpindahan pada gerak lengkung, dinyatakan dengan persamaan:
r = r2 − r1 ……………………………………………………………………(2.12)
Dimana r = x 2 + y 2
Kecepatan benda pada gerak lengkung seperti pada gerak lurus mempunyai
kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.
Kecepatan rata-rata memenuhi persamaan:
r
V = …………………………………………………………………………(2.13)
t

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 24


Persamaan kecepatan sesaat pada gerak lengkung adalah
dr
V= …………………………………………………………………………..(2.14)
dt
Dimana V = Vx 2 + Vy 2
Begitu pula untuk percepatan, percepatan rata-rata untuk gerak lengkung:
V
a= …………………………………………………………………………(2.15)
t
Percepatan sesaat memenuhi persamaan:
dV
a= ………………………………………………………………………….(2.16)
dt
dengan a = a x 2 + a y 2

2.7.1. Gerak parabola


Gerak parabola/peluru menggambarkan gerak benda yang dilepaskan ke udara
dengan kecepatan awal yang membentuk sudut elevasi terhadap horozontal. Contoh
gerakan benda yang mengikuti gerak peluru adalah bola yang dilemparkan atau
ditendang, peluru yang ditembakkan dari moncong senapan, benda yang dijatuhkan
dari pesawat udara yang sedang terbang. Apabila benda dilepaskan dari suatu
ketinggian dengan kecepatan awal v0 = 0, maka benda dikatakan jatuh bebas.

Pandang jejak suatu obyek yang bergerak di udara dengan kecepatan V0 dan
membentuk sudut terhadap sumbu-x (Gambar 2.9)

Gambar 2.9 Gerak peluru

Gerak ini merupakan jumlah gerak lurus beraturan pada sumbu X dan gerak lurus
berubah beraturan pada sumbu Y
Setiap titik pada lintasan parabola merupakan resultan/jumlah dari kedua gerak
tersebut diatas.Persamaan yang berlaku pada gerak parabola adalah:
1.Pada sumbu X
Kecepatan konstan sepanjang lintasan X, yaitu
Vx = Vo cos θ……………………………………………………………………(2.17)

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 25


Sedangkan jarak tempu sepanjang sumbu X adalah:
X = Vo Cos θ t………………………………………………………………(2.18)
V sin 2
2

X maks = 0 …………………………………………………………….(2.19)
g
2.Pada sumbu Y
Kecepatan berubah sepanjang sumbu Y, makin keatas kecepatan semakin berkurang
dan pada saat mencapai tinggi maksimum (Ymaks), kecepatan mencapai nol ( Vy = 0
)
Vy = V0 sinθ- g t………………………………………………………………(2.20)
Sedangkan tinggi yang dicapai benda sepanjang sumbu Y adalah:
Y = V0 sinθt- ½ gt2……………………………………………………………(2.21)
V sin 2 
2

Ymaks = 0 ……………………………………………………………..(2.22)
2g
Contoh : Sebuah bola ditendang sehingga memiliki kecepatan awal 20,0 m/s dan
membentuk sudut 37,0o, hitunglah:

1.Tinggi maksimum bola


2.Waktu lintasan bola hingga menyentuh tanah
3.Jarak horizontal bola menyentuh tanah
4.Vektor kecepatan pada tinggi maksimum

Jawab. V0x= Vo cos 37o = (20 m/s)(0,799) = 16,0 m/s, Vyo = Vo sin 37o =(20
m/s)(0,602) = 12 m/s

1.Pada tinggi maksimum Vy = 0 dan Vy = Vyo - gt, maka

t = Vyo/g = 12 / 9,8 =1,22 s

Y= Vyo - (1/2) gt2 = (12)(1,22)-(1/2)(9,8)(1,22)2 =7,35 m

atau Y=(Vyo2-Vy2)/(2g)=[(12)2-(0)2] / 2(9,8)=7,35 m

2.Pada saat ditendang yo = 0, setelah menyentuh tanah kembali y =0, maka

Y= Yo + Vyot - (1/2)gt2

0 = 0 + Vyot - 1/2)gt2, maka

t=(2Vyo)/g = [(2)(12)]/ 9,8 = 2,45 s

3.Jarak horizontal X = Xo + Vxot, Xo = 0 ,X= Vxot = (16,0 m/s)(2,45 s)

Maka X =39,2 m

4.Pada titik tertinggi, Vy = 0 ,V = Vx =Vxo = Vo cos 37o=16,0 m/s

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 26


2.7.2.Gerak Melingkar
Dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam banyak fenomena alam, gerak yang
lintasannya berbentuk lingkaran atau yang bersifat orbital dapat kita lihat dalam
banyak hal. Dalam dunia teknik gerak melingkar diperlukan untuk aplikasi gerak
lengan robot, gerak gir mesin, rotasi turbin dan lain-lain
Gerak melingkar adalah yang lintasannya berbentuk lingkaran. Gambar 2.10
memperlihatkan contoh lintasan lingkaran

Gambar 2.10 Contoh lintasan melingkar

Gerak melingkar terjadi karena adanya suatu percepatan yang arahnya berubah ubah
tetpi menuju ke satu titik ( bersifat sentral). Percepatan ini disebut percepatan
sentripetal atau percepatan radial. Perhatikan gambar 2.11 pada saat partikel berada
di titik P kecepatannya V1, beberapa saat kemudian berada di titik Q kecepatannya
V2, besar V1=V2 tetapi arahnya berbeda.

V2 v
p
V1
Q vN
q vT
s R
P

θ
R
O
o

Gambar 2.11 Hubungan kecepatan linier dengan percepatan sentripetal

Segitiga opq adalah sebangun dengan segitiga OPQ sehingga kita dapatkan rumusan
V N  s V V N V s V 2
= , VN = 1 s maka a sp = = =
V1 R R t R t R

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 27


jadi percepatan Radial/Percepatan sentripetal adalah
V2
as p = ………………………………………………………………………(2.23)
R
jika percepatan pada gerak melingkar ini tidak konstan maka muncul juga percepatan
tangensial/percepatan sentrifugal yang besarnya :
VT
aT = ………………………………………………………………………(2.24)
t
v1

ar
v2 ar

ar ar v2

v4

Gambar 2.12 Arah percepatan sentripetal dan percepatan tangensial

A.Beberapa besaran yang digunakan dalam gerak melingkar


Periode (T)
yaitu waktu yang diperlukan benda untuk menempuh satu keliling lingkaran (satu
putaran). Satuan dalam SI adalah sekon (detik).
Frekuensi (f)
Yaitu jumlah putaran yang dilakukan benda tiap detik. Satuan dalam SI adalah Hertz
(Hz).
Hubungan periode dengan frekuensi yaitu :
1 1
T= → f = ………………………………………………………………(2.25)
f T
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
Bila dalam waktu t detik sebuah titik melakukan n putaran maka :
t n
T= →f =
n t
Kecepatan linier (v)
Kecepatan linier adalah kecepatan yang bergerak melingkar yang arahnya selalu
berubah dan arahnya merupakan garis singgung lingkaran.
2..r
Jadi v= ………………………………………………………………(2.26)
T
kecepatan anguler atau kecepatan sudut (  )
kecepatan anguler adalah besaran sudut yang ditempuh oleh benda yang bergerak
melingkar persatuan waktu.

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 28


Bila dalam waktu t benda menempuh lintasan PQ maka besar sudut yang ditempuh
adalah :

= …………………………………………………………………………(2.27)
t
Bila dalam waktu satu putaran maka :
Besar sudut yang ditempuh =  = 360o atau 2 radian
Waktu yang ditempuh = t = T
360o o
Jadi = /s
T
2.
Atau  = radian/detik
T
n.2.
Bila n kali putaran maka =
T
Hubungan v dengan  adalah : v =  . r……………………………….(2.28)

Contoh soal.
Sebuah roda gila (roda penerus) dari suatu mesin diesel memiliki laju 1000 rpm
(putaran per menit) . tentukanlah :
a. periodanya
b.frekuensinya
c. kecepatan sudutnya

jawab.
Diketahui n = 1000 putaran per menit
t = 1 menit = 60 s
t 60
a. T = = = 0,06 s
n 1000
n 1000
b. f = = = 16,67 Hz
t 60
2. 2.
c.  = = = 33,3. rad / s
T 0,06

Percepatan anguler
Percepatan anguler (percepatan sudut) adalah perubahan kecepatan sudut tiap satuan
waktu. Dirumuskan sebagai berikut
  t − o
= = ……………………………………………………………(2.29)
t t
dimana  = percepatan anguler (rad/s2)
o = kecepatan anguler mula-mula (rad/s)
t = kecepatan anguler akhir (rad/s)
t = selang waktu (sekon)

Hubungan antara gerak melingkar dengan gerak lurus yaitu bila sebuah benda
bergerak melingkar berjari-jari r dari p ke q maka akan berlaku hubungan

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 29


S 
1). =
2..r 2
2). S = .r
3). v = .r
4). a = .r
 adalah percepatan anguler/percepatan sudut.

Contoh 1
Sebuah benda kecil bermassa 200 gr diikat pada tali yang panjangnya 20 cm.
Kemudian salah satu unjung tali diikat pada paku dan benda digerakkan dengan
gerakan lingkaran horizontal berpusat pada paku. Jika benda ini berputar 2 kali
perdetik, tentukan percepatan sentripetalnya.

Jawab.
V

F
V = 2R/T = 2..(0,2)/ ½ = 80 m/s
asp = V2/R =(80)2/(0,2) = 320002 m/s2

Contoh 2.
Bulan mengelilingi bumi dengan lintasan yang hampir berbentuk lingkaran dengan
radius R = 239.000 mill. Dalam satu putaran bulan mengelilingi bumi memerlukan
waktu 27,3 hari. Tentukan kecepatan linier bulan dan percepatan sentripetalnya.

Jawab.
2R 239000mil
V = = = 8754,5mil / hari
T 27,3hari
V 2 8754,52
aR = = = 320,7mil / hari 2
R 239000

B.Macam-macam Gerak Melingkar


Pada gerak melingkar dikenal macam-macam gerak, yang ditentukan oleh percepatan
sudutnya. Seperti halnya pada gerak lurus, maka gerak melingkar digolongkan atas:

1.Gerak melingkar beraturan


Ciri gerak ini percepatan sudutnya nol (α =0), karena kecepatan sudutnya( )konstan
Persamaan geraknya :
 = t …………………………………………………………………………(2.30)

2.Gerak melingkar berubah beraturan


Ciri gerak ini percepatan sudutnya konstan (α konstan)
Persamaan geraknya:

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 30


 =  0 + t ……………………………………………………………………(2.31)
1
 = 0 t + t 2 …………………………………………………………………..(2.32)
2
3.Gerak melingkar berubah tak beraturan
Ciri gerak ini percepatan sudutnya( α ) berubah-ubah
Persamaan geraknya:
 =  dt ………………………………………………………………………...(2.33)
 =  dt ………………………………………………………………………...(2.34)

C.Contoh penggunaan gerak melingkar


1.Dua roda yang dihubungkan sabuk/ban berjalan

V2 V

V2
R1
R2

Pada kasus ini berlaku :


R1  R2
V1 = V2 = V dimana v adalah kecepatan ban berjalan
1 = 2
1 R 2
=
 2 R1

2.Dua roda satu sumbu


V2

V1

R1 R2

Pada kasus ini berlaku :


R1  R2
V1  V2
1 = 2
1 R 1
=
2 R 2

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 31


3.Dua roda yang dihubungkan dengan gigi
V2
V1

R1
R2
N1 N2

Pada kasus ini berlaku :


N1 adalah jumlah gigi pada roda 1
N2 adalah jumlah gigi pada roda 2
V1 = V2 tetapi arah putarnya berlawanan
1 = 2
1 N 2
=
 2 N1

2.8 Soal Pelatihan


1. 1.Sebuah kereta api dari keadaan diam bergerak dari sebuah stasiun selama
10 sekon percepatannya adalah 4 m/s2. Kemudian kereta itu bergerak dengan
kecepatan konstan selama 30 sekon lalu diperlambat sebesar 8 m/s2 sampai
berhenti di stasiun berikutnya. Berapakah jarak total yang ditempuh kereta.

2. Setelah mesin perahu motor boat yang bergerak dimatikan, perahu tersebut
mempunyai percepatan yang berlawanan dengan arah kecepatan dan
dV
berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan, artinya : = −kV 2 dan k
dt
adalah konstanta
a.tunjukkan bahwa besar kecepatan V pada waktu t setelah mesin dimatikan
adalah
1 1
= + kt
V Vo
b.tunjukkan bahwa jarak x yang ditempuh dalam waktu t adalah
1
X = + ln(V0 kt + 1)
k

3. Seorang penumpang sebuah kapal yang sedang berlayar tepat kearah timur
dengan kecepatan 18 knot melihat bahwa aluran asap yang keluar dari
cerobong kapal membentuk sudut 20o dengan air aluran kapal. Angin bertiup
dari selatan keutara. Berapakah kecepatan angin tersebut.

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 32


4. Sebuah mesin senapan pegas menembakkan peluru dengan membentuk sudut
45o diatas horisontal. Jarak horisontal tembakannya 32m.
a.Berapa tinggi maksimum yang dicapai peluru.
b.Untuk kecepatan awal yang sama berapa besar sudut laras untuk mencapai
jarak 20m

5. Ayunan raksasa yang sering ada di tiap pasar malam terdiri atas sebuah tiang
sumbu vertical dengan sejumlah lengan radial horizontal diikatkan pada
ujung atasnya. Setiap lengan menahan satu tempat duduk yang tergantung
pada kabel yang 15 ft panjangnya. Ujung tiap kabel itu diikatkan pada sebuah
lengan disuatu titik 12 ft dari tiang sumbu .
a.Tentukan waktu satu keliling ayunan itu jika kabel yang menahan tempat
duduk membentuk sudut 30o dengan vertical
b.Apakah sudut itu bergantung pada berat penumpang untuk suatu kecepatan
putaran tertentu.

6. Seutas tali diikatkan pada sebuah ember berisi air. Ember ini diayunkan
dalam lingkaran vertikal yang radiusnya 4 ft. berapa harusnya kecepatan
minimum ember itu dipuncak lingkaran supaya air tidak tumpah.

7. Tentukan kecepatan akhir proton yang kecepatan awalnya + 2,35 X 105 m/s
dan kemudian mendapat perlambatan tetap 1,10 X 10 12 m/s2 selama 1,50 x
10-7s

8. Dua buah roda masing-masing berjari-jari 20cm dan 40cm yang dihubungkan
dengan sabuk. Sistem tersebut memiliki kecepatan tangensial 4 m/s. Hitung
kecepatan sudut masing-masing roda.

9. Pipa saluran zat cair berada diatas permukaan tanah, pada bagian tertentu
pipa tersebut mengalami kebocoran hingga zat cair keluar dengan membnetuk
sudut 30o terhadap arah mendatar dan membentuk lintasan parabolik hingga
samapai di tanah pada jarak 10 mdari titik kebocoran. Hitung kecepatan zat
cair yang memancar.

10. Suatu partikel bergerak pada garis lurus dengan percepatan a= 8t2( a dalam
m/s2 dan t dalam s). Pada saat awal partikel kecepatnnya 2 m/s, sedang pada
saat t=2s partikel berada di x=1,5m. Tentukan kecepatan pada saat t=2 s dan
ketika partikel berada di x =50 m

Fisika Terapan Jurusan Teknik Kimia 33

Anda mungkin juga menyukai