Anda di halaman 1dari 32

Kinematika Partikel

Pengertian Kecepatan dan Percepatan


bila benda bergerak berarti mempunyai kecepatan
v
v Saat mula-mula to benda berada di titik
B v A yg terhadap acuan 0 posisinya
A r dinyatakan oleh vektor r . Setelah selang
v’ waktu t = to + Δt, benda berada di titik B
r r'
yang berada pada posisi r ' dari o .
Kecepatan rata-rata benda tersebut
O didefinisikan :

r r 'r
Vrata rata   m / det ik (2.1)
t t
Kecepatan sesaat
kecepatan benda tsb pd suatu saat. Kecepatan sesaat di
dapat bila Δt diambil sangat singkat:
r dr
V  lim t 0  m / det ik (2.2)
t dt
Percepatan rata-rata
adanya perubahan kecepatan benda dikatakan
mengalami percepatan .
V V 'V
arata rata   (2.3)
t t

Percepatan sesaat
V dV
a  lim t 0  (2.4)
t dt
Karena: dr Gerak Lurus
V 
dt Benda dikatakan
maka dapat ditulis: bergerak lurus, bila
lintasannya merupakan
2 garis lurus
d dr d r
a  ( ) 2 Gerak lurus lurus ada
dt dt dt bermacam-macam:
Gerak Lurus beraturan
Hubungan lain adalah: Gerak lurus dengan
percepatan tetap
dV dV dr
a  . atau Gerak lurus dengan
dt dt dr percepatan berubah
dV
a V (2.6)
dr
Gerak Lurus Beraturan
Pada gerak lurus beraturan kecepatan benda adalah
konstan, berarti tidak ada percepatan, a = 0
dx
V  kons tan  atau dx  Vdt
dt
Bila diintegral, didapat:
X  Vt (2.7)
Gerak Lurus dengan Percepatan Tetap
Bila percepatan benda yg bergerak itu diketahui (=a),
maka kecepatan benda dapat dihitung dengan
mengintegrasi sbb:
dV
a maka dV  a dt
dt
Bila diintegrasi: Selanjutnya, karena:
dx
 dV   a dt , karena a kons tan : V  , maka dpt ditulis :
dt
 dV  a  dt dx  V dt  (V0  at )dt

Bila pada saat mula- diintegrasi:  dx   (V0  at )dt


mula (t=0) kecepatan bila pada saat t = 0, benda
adalah Vo dan pd saat t ada di x0 dan pada saat t
kecepatannya V,maka : ada di x maka:
V t x t

 dV  a  dt
V0 0
 dx   (V 0  at )dt
x0 0
sehingga: V -V0 = a(t – 0)
x  x0  V0t  12 at 2
V = V0 + at (2.8)
x  x0  V0t  12 at 2 ( 2 . 9)
Rumus lain untuk gerak Jadi:
lurus dgn percepatan tetap V 2  V02  ( x  x0 )2a
yg menghubungkan V 2  V02  2a( x  x0 ) (2.10)
kecepatan dengan posisi
Gerak lurus dengan
Dari rumus V = V0 + at

V  V0 percepatan Berubah
didapat : t
a Percepatannya tidak
konstan, sehingga pers.
substitusi t ke dalam pers. (2.8),(2.9),(2.10) tidak
2.7 , menghasilkan: 2 dpt digunakan
V  V0 1  V  V0 
x  x0  V0  2 a 
a  a  Perubahan percepatan
V0 V  V02 1 V 2  V02  2VV0 dinyatakan dlm 2 cara:
 x0  2
a a Fungsi posisi atau a=a(x)
V 2
 V 2
Fungsi waktu atau
x  x0  12 0

a a=a(t)
Contoh: sebuah partikel Solusi:
bergerak menurut sumbu x percepatan fungsi
dgn percepatan a = 3t + 2, a waktu, a=3t + 2, karena
dlm m/det2, t dlm detik.Pd V   (3dt
dV=a t :2)dt  32t 2  2t  c
keadaan awal partikel berada
pada x = 2m dan kecepatannya
= 3 m/det
tentukan: 3 t 32=(00,V
Pd ) 2 =23(0m/det,
)  c1
Posisi pd t = 2 detik maka:
c 3
1
Kecepatan rata-rata antara t=2
detik dan t=4detik V  32 t 2  2t  3
Kecepatannya pd t=3 detik
Posisi pd saat kecepatannya = x   Vdt   ( 32t 2  2t  3)dt
12 m/det
 12 t 3  t 2  3t  c2
Kecepatannya pd saat selanjutnya:
percepatannya =17 m/det2
Pada t=0, x = 2, maka: Maka kecepatan rata-
2  12 (0) 3  (0) 2  3(0)  c2 rata:
c2  2, maka : x2  x1 62  16
Vrata rata    23 m / det
t 2  t1 42
x  12 t 3  t 2  3t  2

untuk t = 2, maka: Untuk t = 3 detik

x  12 (2) 3  (2) 2  3(2)  2  16 V  32 (3) 2  2(3)  3  22,5 m / det


Jadi posisi partikel pd t=2 V = 12 m/det, maka
adalah x = 16 m 12  32 (t ' ) 2  2(t ' )  3
Untuk t = 4 detik 3t '2 4t '18  0
 4  16  12.18
x2  12 (4) 3  (4) 2  3(4)  2  62 m t'   1,87 det ik
6
untuk t = 2 detik, maka: x  12 (1,87) 3  (1,87) 2  3(1,87)  2
x1  12 (2) 3  (2) 2  3(2)  2  16 m x  14,38 m
 percepatan =17 m/det2  Solusi
17  3t"2  t"  5, maka : o B
V  32 (5) 2  2(5)  3  50,5 m / det
V

 Contoh soal gerak lurus dgn


Ao
percepatan konstan
dari sebuah tembok dilemparkan g
sebuah bola lurus keatas dengan
kecepatan 3 m/det.
a. Hitung jarak tertinggi yg dpt o C
ditempuh bola
b. Berapa waktu dibutuhkan untuk
menempuh jarak tsb
c. Berapa kecepatan bola ketika
melewati kedudukan mula-mula
d. Hitung kecepatan bola 2 detik
setelah dilempar VB  VA  at
e. Dimana bola tsb berada pd soal  Misalnya bola
0  3  10t mencapai tinggi
t  0,3 det ik
(d), g = 10 m/det2 max B, berarti VB = 0
Ambil YA = 0, maka: Maka:
YB  0  (3).(0,3)  12 (10)(0,3) 2 VA'  VB  at  0  (10).0,3  3 m / det

 0,45 m jadi pd ketinggian yg sama


jadi jarak yg ditempuh kecepatan bola ketika naik
=0,45 m diatas A sama dgn ketika turun.
Waktu untuk menempuh Misal pd detik ke 2 bola
jarak tsb =0,3 detik ada di C
Setelah mencapai B, bola VC  VA  at
akan bergerak ke bawah. VC  3  (10).2  17 m / det
perhatikan gerak B A’ Dimana bola berada
YA'  YB  VB t  12 at 2
YC  YA  VAt  12 at 2
0  0,45  0  12 (10)t 2
 0  (3)( 2)  12 (10)( 2) 2
t  0,3 det ik
YC  14 m
jadi : t A B  t B  A'
Soal
Dengan kecepatan berapa seharusnya sebuah bola
dilemparkan vertikal keatas supaya naik 50 ft. g=32,2
ft/s2.
Sebuah bus bergerak dari terminal dengan kecepatan
awal 20 km/jam , kemudian kecepatannya ditambah
menjadi 6o km/jam dalam waktu 20 detik. Lalu bus
bergerak dengan kecepatan konstan selama 40 detik ,
lalu diperlambat 4 m/s2 sampai berhenti di terminal
berikutnya. Berapa jarak total yang ditempuh bus ?
20 det V = konstan a= 4 m/s
•A •B •
C
•D
Gerak Melengkung
Ada 2 gerak melengkung: Gambar lintasan peluru
Gerak Parabola
y
Gerak Melingkar
V
Gerak Parabola α
V
adalah gerak benda yg Vo
lintasannya berbentuk θ0
A oB
parabola, seperti: gerak R x
peluru dan gerak bola yg  Pd keadaan awal(t=0) benda ada
dilempar tidak vertikal di A (x dan y = 0) dan komponen
kecepatannya adalah:
V0 x  V0 cos  0
V0 y  V0 sin  0
Sedangkan percepatannya hanya mempunyai
komponen y saja, yaitu ay = g, jadi dari saat ke saat :
Vx  V0 x  kons tan

sedang : V y  V0 y  gt

Resultan kecepatan adalah: V  V x


2
 V y
2
(2.11)
yang membentuk sudut : Vy
  arctan (2.12)
Vx
Bahwa gerak peluru membentuk lintasan parabola dpt
dibuktikan dgn menurunkan pers. Lintasan:

X  X 0  V0 x t  X 0  V0 cos 0t (2.13)
Sedangkan: Y  Y0  V0 y t  12 gt 2
 Y0  V0 sin  0t  12 gt 2 (2.14)
Untuk mendapatkan pers. Lintasan , eliminir t dari
kedua pers.diatas. Dengan mengingat X0=Y0= 0, maka
dari pers. 2.13 diperoleh: t  X
V0 cos 0
Substitusi ke 2.14, menghasilkan:
2
 X  1  X 
Y  V0 sin  0    2 g  
 V0 cos  0   V0 cos  0 
 g  2
Y  (tan  0 ) X   2
1  X (2.15)
 V0 cos  0 
2 2

Pers. 2.15 merupakan pers. Lintasan berbentuk:


Y  ax 2  bx adalah pers. parabola
Menghitung jarak tembak R, di titik B: Y = 0, Y0=0.
Jadi dari pers. 2.15:
g
0  (tan  0 ) R 1
R 2
2
V02 cos 2  0
tan  0 2V02
R  sin  0 cos  0
g / 2V0 cos  0
2 2
g
V02
R sin 2 0 (2.16)
g

Dari 2.16 terlihat bahwa R akan maksimum (jarak


tembak paling jauh) bila: sin2θ0=1 atau 2θ0=90o
sehingga :θo=45o.
Ini berarti bahwa jarak tembak akan maksimum, bila
peluru ditembakkan dengan sudut θo=45o.
Contoh soal:
Sebuah peluru ditembakkan dari tanah dgn kecepatan
200 m/det dengan sudut 45o terhadap horisontal.
hitung :
a. Kecepatan dan posisi peluru setelah 20 detik
b. Jarak tembak
c. Waktu yg dibutuhkan untuk kembali lagi di tanah
Solusi:
y

A α
V0
Voy VA
45o
0 B x
V0x
g
Uraikan komponen kecepatan atas Sumbu x dan y :

V0 x  V0 cos 45o  (200)( 12 2 )  100 2 m / det


V0 y  V0 sin 45o  100 2 m / det
Misalkan setelah 20 detik peluru ada di A, maka:

VAx  V0 x  100 2  141,4 m / det


VAy  V0 y  gt  100 2  (10)( 20)  58,6 m / det
VA  VAx2  VAy2  (141,4) 2  (58,6) 2  152,8 m / det
VAy 58,6
tan     0,4144    22,5o
VAx 141,4
Selanjutnya: X A  V0 x t  (100 2 )( 20)  2828,4 m
YA  V0 y t  12 gt 2  (100 2 )( 20)  12 (10)( 20) 2  828,4 m
Jadi posisi A adalah (2828,4 , 828,4)
Dari rumus (2.16), jarak tembak adalah:
V02
R sin 2 0
g
200 2
 sin( 2.45o )  4000 m
10
Di B :
YB  0  Y0  V0 y t  12 gt 2
0  0  (100 2 )t  12 (10)t 2
100 2
t  20 2  28,3 det ik
5

Jadi waktu yg dibutuhkan untuk kembali ke tanah adalah


28,3 detik
Gerak Melingkar Gambar gerak
Lintasan benda berbentuk melingkar beraturan
lingkaran.
ada 2 jenis gerak melingkar: P
1. Gerak melingkar beraturan R
V
2. Gerak melingkar 0 θ
dipercepat
P’
 Gerak Melingkar beraturan
Pada gerak ini besarnya V
kecepatan tetap,tetapi V'
A B
arahnya jelas berubah dari V  V 'V
saat ke saat.Ini berarti
vektor kecepatan berubah, Perhatikan gerak melingkar dengan
atau ada percepatan jari-jari R dari P ke P’
Dari gambar terlihat ada perubahan kecepatan:

V  V 'V
Bila θ <<, maka tali busur PP’ dapat dianggap sama
dengan busurnya, sehingga dpt ditulis:
PP '  V .t
Dari gambar terlihat bahwa, 0 P P’ sebangun dengan
P’B A, berarti: V PP' Vt V V 2
  atau 
V R R t R
Dari definisi percepatan sesaat :
V Ini adalah percepatan yg ada setiap kali benda
a  lim it melingkar dan disebut percepatan normal atau
t 0 t
radial atau tepatnya sentripetal, karena arahnya
V2 radial menuju ke pusat lingkaran. Oleh karena itu
didapat : a  lebih jelas kalau dituliskan;
R
V2
aR  (2.20)
R
Gerak benda melingkar seringkali lebih
menguntungkan jika dinyatakan dlm besaran-besaran
sudut/angular yaitu kecepatan sudut ω dan
percepatan sudut α
Misalkan benda yg melingkar dengan jari-jari R
mengalami perpindahan ds, yg sesuai dengan
ds perubahan sudut dθ, maka dapat ditulis:
dθ ds = R dθ
θ
Kecepatan (linier): ds d
V R
dt dt
R Kecepatan sudut :
 d
  lim it  rad / det
t 0 t dt
Maka:
V = R ω (2.21)

Bila 2.21 disubstitusi ke dlm 2.20 maka didapat:


( R ) 2
aR   R 2 (2.22)
R
Contoh soal
Bulan berputar mengeliingi bumi dan kembali ke
tempatnya semula setiap 28 hari.Bila jarak antara
bumi dan bulan adalah 38,4 x 104 km.
hitunglah:
a. Kecepatan linier
b. Kecepatan sudut/angular
c. Percepatan sentripetal
Solusi:
Bulan melakukan gerak melingkar dengan jari-jari:
R = 38,4 x 104 km = 38,4 x 107 m
Keliling lingkaran ini s = 2 π R = 2 π x 38,4 x 107 m
Jarak ini ditempuh dalam 28 hari = 28 x 24 x 3600 detik
Jadi kecepatan linier : s 2 x 38,4 x 107
V   99 m / det
t 28 x 24 x 3600
Kecepatan sudut/angular:
V 99
V   R    7
 2,58 .10 7
rad / det
R 38,4 x 10
2 2
Percepatan Sentripetal: a  V  99  0, 26 . 10 4
m / det
R 7
R 38,4 x 10

Latihan soal:
Sebuah roda yg diameternya 4 m berputar dengan
kecepatan 120 rpm
hitunglah;
a. Kecepatan sudut/angular
b. Kecepatan linier suatu titik pada tepi roda
Gerak Melingkar dipercepat
Pada gerak melingkar jenis ini, selain arah besar
kecepatanpun berubah.
P Dalam waktu Δt, partikel bergerak dari P ke P’
V dan kecepatan berubah dari V menjadi V '
R Atau:
V  V ' V
P’ Uraikan V menjadi komponen radial dan
O
tangensial, maka:
V  VR  VT
VR Perubahan kecepatan dalam arah radial,
seperti telah diturunkan sebelum ini
VT
V menghasilkan percepatan radial:

VR V 2
aR  lim 
V' t 0 t R
Percepatan Tangensial: VT dVT
aT  lim 
t 0 t dt

Karena arah kecepatan benda yg bergerak melingkar


selalu tangensial pada lintasannya , maka ditulis:
dV d ( R ) d
aT  dari 2.21maka : aT  R
dt dt dt

 d 
Percepatan sudut:   lim  rad / det 2
t  0 t dt
maka : aT  R 
Resultan Percepatan benda yg bergerak melingkar:
a  a R  aT (2.24)
besarnya : a  aR2  aT2 (2.25)
Kecepatan Relatif
Kecepatan suatu benda hanya dapat diperinci relatif
terhadap benda lain. Benda kedua boleh jadi bergerak
relatif terhadap benda ketiga. Berarti kalau berbicara
kecepatan mobil , biasanya dimaksudkan kecepatan
relatifnya terhadap bumi. Sedangkan bumi sendiri
berada dalam keadaan bergerak relatif terhadap
matahari, matahari bergerak relatif terhadap bintang
lain dst.
Andaikan suatu rangkaian panjang gerbong kereta Api bergerak ke
kanan di sepanjng lintasan lurus yg datar , dan seorang supir mobil yg
berani mengemudikan mobil ke arah kanan sepanjang rangkaian
gerbong itu . Vektor vgb melukiskan kecepatan gerbong relatif terhadap
bumi, vektor vmg kecepatan mobil relatif terhadap gerbong, kecepatan
mobil relatif terhadap bumi vmb sama dgn penjumlahan kecepatan
relatif vmg dengan vgb :

vmb = vmg + vgb ……….. (2.26)

Artinya kalau gerbong bergerak relatif terhadap bumi dgn kecepatan 30


mil/jam dan mobil bergerak relatif terhadap gerbong dgn kecepatan 40
mil/jam maka kecepatan mobil relatif bumi adalah 70 mil/jam
Kalau mobil sedang berjalan kekiri dgn kecepatan
40 mil/jam relatif terhadap gerbong ,maka
vmg = - 40 mil/jam dan kecepatan mobil relatif
terhadap bumi akan menjadi – 10 mil/jam.Berarti
mobil itu bergerak ke kiri relatif terhadap bumi.
Setiap kecepatan relatif suatu pers. Seperti pers.
2.26 dpt dipindahkan dari suatu ruas ke ruas lain
dgn membalikkan tandanya, jadi pers. 2.26 dpt
ditulis:
vmg = vmb – vgb
Suatu kecepatan benda A relatif terhadap benda B
VAB,merupakan negatif kecepatan B relatif terhadap A
VBA :
VAB = - VBA
artinya VAB besarnya sama dan arahnya berlawanan
dgn VBA.
contoh : seorang sopir S mengemudikan mobil dgn
kecepatan 65 mil/jam relatif terhadap bumi diatas
jalan datar dan lurus. Di Belakangnya ada polisi P yg
sedang mengendarai motor menuju arah yg sama dgn
kecepatan 80 mil/jam . Berapa kecepatan P relatif
terhadap S ?
solusi: VSB = 65 mil/jam, VPB = 80 mil/jam
VPS = VPB + VBS
karena VBS = - VSB
maka: VPS = VPB – VSB
= 80 – 65 = 15 mil/jam (polusi menyusul
supir dgn kecepatan 15 mil/jam
Kompas sebuah pesawat terbang menunjukkan bahwa
pesawat itu sedang menuju tepat ke utara dan alat
penunjuk airspeed memperlihatkan bahwa pesawat
bergerak melalui udara dgn kecepatan 120 mil/jam.
Jika pada saat itu berembus angin dari barat ke timur
dgn kecepatan 50 mil/jam , berapa kecepatan pesawat
itu relatif terhadap bumi ?
Sebuah pesawat pembom yang terbang datar dengan
kecepatan 200 ft/s melepaskan bom dari ketinggian
1600 ft. g = 32 ft/s2
a. Dalam berapa lama bom itu sampai ke tanah ?
b. Berapa jarak horisontal lintasan bom itu ?
c. hitung komponen horisontal dan vertikal
kecepatannya waktu sampai di bumi.
Sebuah roda yg diameternya 3 m mempunyai
kecepatan sudut yang berkurang secara uniform dari
100 rpm pada t = 0 hingga berhenti pada t = 4 detik
a. hitung percepatan tangensial
b. Percepatan normal sebuah titik di tepi roda pada
t = 2 detik

Anda mungkin juga menyukai