Anda di halaman 1dari 73

GERAK LURUS

BAB 2
Pendahuluan
 Dalam fisika ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperhatikan penyebab timbulnya gerak dinamakan
Kinematika
 Sedangkan yang mempelajari gerak suatu benda dengan
memperhatikan penyebabnya dinamakan Dinamika
 Dinamika akan kita bahas pada saat mempelajari
hukum-hukum Newton.
Titik Acuan
Titik acuan adalah suatu titik yang dianggap tidak bergerak.
bergerak
Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu
benda terhadap sebuah acuan tertentu.

Dalam ilmu fisika kita sering menggunakan koordinat


kartesius dengan menganggap titik 0 sebagai titik acuan.
Pada sumbu X :
- posisi di sebelah kanan titik 0
memiliki nilai koordinat x positif
- posisi di sebelah kiri titik 0
memiliki nilai koordinat x negatif
Pada sumbu Y :
- posisi di atas titik 0 memiliki
nilai koordinat y positif
- posisi di bawah titik 0 memiliki
nilai koordinat y negatif
Kedudukan
Kedudukan menyatakan posisi atau letak suatu benda
terhadap suatu titik acuan.
acuan
Kedudukan suatu benda ditentukan oleh jaraknya
terhadap titik acuan.
Pada gambar di samping, jika kita anggap
titik 0 sebagai acuan maka :
• Kedudukan A yang berjarak 3 satuan
di sebelah kanan titik 0 dikatakan
kedudukan A = 3.
• Kedudukan B yang berjarak 2 satuan
di sebelah kiri titik 0 maka dikatakan
kedudukan B = - 2.
2
Jarak dan Perpindahan
 Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh
suatu benda yang bergerak.
 Jarak termasuk besaran skalar,
skalar sehingga tidak
tergantung pada arah dan nilainya selalu positif.
positif
 Perpindahan adalah perubahan posisi benda dari titik
awalnya.
 Perpindahan termasuk besaran vektor sehingga
tergantung pada arahnya.
arahnya
 Simbol untuk Jarak dan Perpindahan biasanya x atau s
dengan satuan meter (m).
Seseorang berjalan ke arah timur sejauh 50 meter,
kemudian ke arah barat sejauh 30 meter.

Maka :
Jarak = 50 m + 30 m = 80 meter.

Perpindahan = 50 m – 30 m = 20 meter ke arah timur.


Kelajuan dan Kecepatan
 Kelajuan menyatakan jarak sebuah benda yang bergerak
dalam selang waktu tertentu.
tertentu
 Kelajuan merupakan besaran skalar,
skalar maka tidak
tergantung arahnya.
 Kecepatan menyatakan perpindahan sebuah benda yang
bergerak dalam selang waktu tertentu.
 Kecepatan termasuk besaran vektor,
vektor sehingga
tergantung arahnya.
 Simbol untuk kelajuan dan kecepatan biasanya v
dengan satuan m/s.
m/
Kelajuan Rata-rata
 Kelajuan rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak total
yang ditempuh dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut.
jarak total
Kelajuan rata - rata 
waktu tempuh
x1  x 2 x
v 
t1  t 2 t
Dengan :
v = kelajuan rata-rata ( m/s )
x = jarak total yang ditempuh ( m ).
 selalu bernilai positif
t = waktu tempuh total ( s )
 selalu bernilai positif
Kecepatan Rata-rata
 Kecepatan rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai
perpindahan yang terjadi pada benda tersebut dibagi
waktu yang diperlukan untuk berpindah.
perpindahan
Kecepatan rata - rata 
waktu tempuh
x1  x 2
v
t1  t 2

Dengan :
v = kecepatan rata-rata ( m/s )
x2 , x1 = perpindahan benda (m)
 jika ke arah kanan, bernilai positif
 jika ke arah kiri, bernilai negatif
t2 , t1 = waktu yang diperlukan (s)
 selalu bernilai positif
Contoh soal
1. Seseorang berlari ke arah timur sejauh 50 meter selama
3 detik, kemudian ke arah barat sejauh 30 meter 2 detik.
Tentukan : kelajuan dan kecepatan rata-rata pelari

Penyelesaia
n:

Maka :
x 1  x 2 50 m  30 m 80 m
Kelajuan rata-rata : v    16 m/s
t1  t 2 3s2s 5s

Kecepatan rata-rata : v  x 1  x 2  50 m  (30 m)  20 m  4 m/s


t1  t 2 3s2s 5s
2. Seekor burung naik di punggung kura-kura Galapagos, yang
berjalan pada kelajuan 0,060 m/s. Setelah 1,2 menit, burung
merasa bosan akibat lambatnya kura-kura, dan mengambil
penerbangan ke arah yang sama selama 1,2 menit dengan
kelajuan 12 m/s. Berapa kelajuan rata-rata burung untuk
interval 2,4 menit ini?
Penyelesaian :
Jarak total yang ditempuh :
d = v1 ∆t1 + v2 ∆t2
= [(0,060 m/s) (1,2 menit) + (12 m/s) (1,2 menit)] x 60 s/menit
= 870 m = 0,87 km
Kelajuan rata-rata burung adalah :
3. Anda berjalan dengan kelajuan 9,5 km/jam sejauh 8,0 km, kemudian
dilanjutkan Anda mengendarai mobil, sehingga perjalanan bertambah
16 km. Dengan kelajuan rata-rata berapa Anda harus mengendarai
mobil jika kelajuan rata-rata untuk seluruh perjalanan 24 km adalah
22 km/jam?
Penyelesaian :
Total waktu ditempuh adalah : Waktu yang ditempuh saat berjalan :
8,0 km
t1   0,84 jam
9,5 km/jam
Waktu tempuh ketika mengendarai mobil:

Kelajuan rata-rata ketika mengendarai mobil adalah :


4. Seseorang berjalan mondar-mandir,
menghasilkan grafik posisi terhadap
waktu yang ditunjukkan pada
Gambar.
Tanpa melakukan perhitungan, tunjukkan
apakah kecepatan orang tersebut positif,
negatif, atau nol pada masing-masing bagian
grafik:
(a) A, (b) B, (c) C, dan (d) D.
Hitung nilai numerik kecepatan orang
tersebut untuk bagian :
(e) A, (f) B, dan (g) C.
(e) Cari kemiringan grafik di A :
Penyelesaian :

(a) Kemiringan di A adalah positif, (f) Cari kemiringan grafik di B :


maka kecepatan positif.
(b) Kecepatan di B adalah Nol.
(c) Kecepatan di C positif. (g) Cari kemiringan grafik di C :
(d) Kecepatan di D adalah negatif.
Kecepatan Sesaat
 Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada saat
tertentu (selang waktu yang sangat kecil).
kecil
Kecepatan sesaat pada kendaraan bermotor
biasanya ditunjukkan oleh spidometer.
spidometer

x
v  lim
t 0 t

Penulisan lim maksudnya adalah


t 0
x
perbandingan dihitung dengan nilai Δt mendekati nol.
t
Contoh Soal
5. Seekor kucing bergerak pada lintasan garis lurus dan dinyatakan dalam persamaan
x = 2t2 + 5t – 3 ( x dalam meter dan t dalam sekon ).
Berapakah kecepatan sesaat kucing pada t = 2 s?
Penyelesaian :
Nilai x pada saat t = 2 s adalah :
x2 = 2t2 + 5t – 3 = 2 (2)2 + 5 (2) – 3 = 15 m Jika hasil perhitungan di samping
Kecepatan sesaat ditentukan dengan mengambil dimasukkan dalam tabel, maka :
Δt sekecil mungkin pada saat t = 2 s, maka :
∆t (s) V (m/s)
Jika : Δt = 0,1 s, maka t2 = 2,1 s
0,1 13,2
x21 = 2 (2,1)2 + 5 (2,1) – 3 = 16,32 m
Δx 16,32 m  15 m 0,01 13,02
Kecepatan rata  rata (v)    13,2 m/s
Δt 0,1 s 0,001 13,002
Jika : Δt = 0,01 s, maka t2 = 2,01 s
Semakin kecil Δt yang
x22 = 2 (2,01)2 + 5 (2,01) – 3 = 15,1302 m diambil, maka kecepatan
Δx 15,1302 m  15 m rata-rata mendekati 13 m/s.
Kecepatan rata  rata (v)    13,02 m/s
Δt 0,01 s Jadi, dapat disimpulkan
Jika : Δt = 0,001 s, maka t2 = 2,001 s bahwa kecepatan sesaat
x23 = 2 (2,001)2 + 5 (2,001) – 3= 15,013002 m kucing pada t = 2 s adalah
Δx 15,013002 m  15 m 13 m/s.
Kecepatan rata  rata (v)    13,002 m/s
Δt 0,001 s
6. Seekor burung terbang ke gedung tinggi yang berada pada arah
timur. Jarak burung dari gedung tinggi diberikan oleh x(t) = 28,0
m + (12,4 m/s)t - (0,0450 m/s3)t3. Berapakah kecepatan sesaat
burung pada t = 8,00 s?
Penyelesaian :
Jarak burung dari gedung tinggi dinyatakan :
x(t) = 28,0 m + (12,4 m/s)t - (0,0450 m/s3)t3
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari persamaan
perpindahan.
dx d ( 28,0 m  (12 ,4 m/s)t  (0,0450 m/s 3 )t 3 )
v x (t )  
dt dt
Jadi, kecepatan sesaat pada t = 8,0 s adalah :
vx(8,0 s) = 12,4 m/s - (0,135 m/s3)t2
= 12,4 m/s - (0,135 m/s3)(8,0 s)2
= 3,76 m/s
Percepatan
 Percepatan adalah perubahan kecepatan dari gerak
benda.
• Contoh :
– Sebuah mobil yang sedang berhenti memiliki kecepatan 0.
Pada saat mobil mulai berjalan maka akan mengalami
perubahan kecepatan.
– Sebuah mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan
tertentu dan kemudian direm, maka mobil tersebut mengalami
perubahan kecepatan.
 Perubahan kecepatan menjadi lebih tinggi disebut percepatan.
 Perubahan kecepatan menjadi lebih rendah disebut perlambatan
(atau lebih dikenal percepatan negatif).
 Percepatan termasuk besaran vektor,
vektor sehingga tergantung
dengan nilai dan arahnya.
Simbol untuk percepatan adalah a dengan satuan m/s2 .
• Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk
perubahan tersebut.
perubahan kecepatan
Percepatan 
waktu

v 2  v 1 Δv
a 
t 2  t1 Δt
Dengan :
a = percepatan rata-rata (m/s2)
Δv = v2 – v1= perubahan kecepatan (m/s)
Δt = t2 – t1 = interval waktu yang diperlukan (s)
Contoh soal
7. Kecepatan gerak sebuah mobil berubah dari 10 m/s
menjadi 16 m/s dalam selang waktu 3 sekon.
Berapakah percepatan rata-rata mobil dalam selang
waktu tersebut?
Penyelesaian :

Diketahui:
v1 = 10 m/s ;
v2 = 16 m/s ;
Δt = 3 s
Ditanya: a = ... ?
Jawab:
v 2  v1
a  2 m/s 2
Δt
8. Sebuah sepeda motor bergerak
sesuai dengan grafik kecepatan
terhadap waktu yang ditunjukkan
pada Gambar di samping. Tentukan
percepatan rata-rata sepeda motor
selama masing-masing bagian berikut
dalam gerakan:
(a) Di garis A,
(b) Di garis B,
(c) Di garis C.
Penyelesaian :
(a) Percepatan rata-rata di garis A ditentukan dari kemiringan garis A :
v 10 m/s  0 m/s 10 m/s
aav     2,0 m/s2
t 5,0 s  0 5,0 s
(b) Percepatan rata-rata di garis B ditentukan dari kemiringan garis B :
v 0 m/s  0 m/s 0 m/s
aav     0 m/s2
t 15 s  5,0 s 10,0 s

(b) Percepatan rata-rata di garis C ditentukan dari kemiringan garis C :


v 5,0 m/s  10,0 m/s 5,0 m/s
aav     0,50 m/s2
t 25,0 s  15 s 10,0 s
Percepatan Sesaat
 Percepatan sesaat adalah percepatan rata-rata gerak
benda pada ∆t yang sangat kecil (mendekati nol ).
 Percepatan sesaat (a) dituliskan sebagai berikut :
v
a  lim
t 0 t

 Dalam hal ini ∆v menyatakan perubahan kecepatan


selama selang waktu ∆t yang sangat pendek.
 Percepatan sesaat (a) juga dapat diperoleh dari turunan
pertama dari fungsi kecepatan atau turunan kedua dari
fungsi perpindahan : a  dv(t) atau a
d2x(t)
dt dt
9. Sebuah mobil mulai dari berhenti kemudian berjalan ke arah
timur sepanjang jalur lurus dan rata. Pada 5,0 s pertama dari
gerakan mobil, komponen arah timur dari kecepatan mobil yang
diberikan oleh vx(t) = (0,860 m/s3) t2. Berapa percepatan mobil

ketika vx = 16,0 m/s?


Penyelesaian :
Kecepatan dari mobil sebagai fungsi waktu : vx(t) = (0,860 m/s3) t2.
Mencari percepatan sesaat ketika kecepatannya adalah 16,0 m/s.
Ketika vx = 16,0 m/s, maka nilai t adalah :
vx(t) = (0,860 m/s3) t2
(16,0 m/s) = (0,860 m/s3) t2 , maka t = 4,313 s
Percepatan sesaat adalah turunan pertama dari kecepatan.
dv x d ((0.860 m/s 3 )t 2 )
a x (t )    (1,72 m/s 3 )t
dt dt
Percepatan sesaat pada t = 4,313 s adalah :
ax = (1,72 m/s3)(4,313 s) = 7,42 m/s2
Gerak Lurus Beraturan (GLB )
Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan (GLB) jika
lintasan yang ditempuh oleh benda itu berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu tetap setiap saat.
Sebuah benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) akan menempuh jarak
yang sama untuk selang waktu yang sama.
Jadi :
apabila dalam waktu 5 sekon pertama sebuah mobil menempuh
jarak 100 m, maka untuk waktu 5 sekon berikutnya mobil tersebut
juga menempuh jarak 100 m.
Persamaan gerak lurus beraturan (GLB) adalah:
x x
xvt atau v atau t
t v
Dengan :
x = jarak yang ditempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s) Grafik hubungan v - t Grafik hubungan x - t
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Suatu benda yang kecepatannya berubah secara beraturan terhadap
waktu dan lintasannya berupa garis lurus,
lurus maka benda tersebut telah
melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
(GLBB
Jadi, benda yang melakukan GLBB akan memiliki percepatan tetap.

Rumus-rumus untuk GLBB :


vt = v o + a t
x = v o t + ½ a t2
vt2 = vo2 + 2ax
Dengan :
x = perpindahan (m)
vt = kecepatan akhir (m/s)
vo = kecepatan mula-mula (m/s ) Grafik hubungan v - t Grafik hubungan x - t
a = percepatan (m/s2)
t = waktu yang diperlukan selama
perubahan kecepatan (s)
One-Dimensional Motion with Constant
Acceleration

kinematic equations that may be used to solve any problem involving


one-dimensional motion at constant acceleration.

25
Contoh Soal

10. Sebuah mobil dipercepat dari kecepatan 20 m/s menjadi 40


m/s dalam waktu 10 sekon. Berapakah jarak yang
ditempuh mobil dalam waktu tersebut?

Penyelesaian :

Diketahui : vo = 20 m/s ; vt = 40 m/s ; t = 10 s


Percepatan mobil dapat ditentukan dengan persamaan
vt = vo + a t x = v0 . t + ½ at2
40 = 20 + a . 10 = (20)(10) + ½ . (2) (10)2
a = 2 m/s2 = 300 m
11. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
Karena jalannya sepi dan lurus, pengemudinya mempercepat
mobilnya sebesar 0,5 m/s2 hingga kecepatannya menjadi 30
m/s. Berapakah jarak yang ditempuh mobil selama itu?

Penyelesaian :

Diketahui : vo = 10 m/s; vt = 30 m/s ; a = 0,5 m/s2


Jawab :
Jarak tempuh mobil adalah :
vt2 = vo2 + 2 a x
302 = 102 + 2 . 0,5 . x
900 = 100 + x
x = 800 m
Gerak Jatuh Bebas
Salah satu contoh gerak yang paling umum mengenai gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) adalah benda yang mengalami
jatuh bebas dengan jarak yang tidak jauh dari permukaan
bumi.
bumi
Galileo menemukan bahwa semua benda akan jatuh dengan
percepatan konstan yang sama dan tidak tergantung oleh
massanya, jika tidak ada hambatan udara atau hambatan lainnya.
lainnya

(a). Sebuah bola dan lembaran kertas yang


ringan dijatuhkan pada tinggi dan waktu
yang sama,

(b). Percobaan yang sama diulangi, dengan


kertas dibentuk gumpalan
 Gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal ke bawah dari ketinggian tertentu
dari permukaan bumi dengan kecepatan awal 0.
Gerak jatuh bebas,
bebas memakai rumus-rumus pada GLBB dengan perubahan :
percepatan a diganti dengan percepatan gravitasi g dengan
nilai 9,8 m/s2 atau biasanya dibulatkan menjadi 10 m/s2 .
Karena gerak tersebut arahnya vertikal,
vertikal kita akan mengganti perpindahan (x)
menjadi ketinggian (y).

Persamaan-persamaan untuk Setiap benda yang jatuh dari


Gerak Jatuh Bebas : ketinggian y akan sampai di
vt = vo + g t permukaan bumi dalam waktu :
y = v o t + ½ g t2
v t2 = v o 2 + 2 g y 2y
t
Dimana : g
vo = kecepatan awal (m/s)
Kecepatan jatuh benda dari
vt = kecepatan akhir (m/s) ketinggian y :
g = percepatan gravitasi
( 9,8 m/s2 atau ~10 m/s2) vt  2.g . y
y = ketinggian benda (m)
Contoh Soal
12. Buah mangga (m = 0,3 kg) jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 8 m.
Sedangkan buah kelapa (m = 0,5 kg) jatuh dari atas pohonnya berketinggian
8 m. Gesekan udara diabaikan dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s2.
Tentukan:
a. Perbandingan waktu jatuh buah mangga dan buah kelapa.
b. Perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa.

Penyelesaian :
Diketahui : y1 = 8 m (mangga); y2 = 8 m (kelapa); g = 10 m/s2
Jawab :
a. Waktu jatuh
Waktu jatuh buah mangga adalah : Waktu jatuh buah kelapa adalah :
2 y1 2 .8 16 2 y2 2 .8 16
t    1,6  1,26 s t    1,6  1,26 s
g 10 10 g 10 10
b. Kecepatan jatuh
Kecepatan jatuh buah mangga adalah : vt  2. g . y1  2.10 .8  160  12,6 m/s

Kecepatan jatuh buah kelapa adalah : vt  2. g . y 2  2.10 .8  160  12,6 m/s

Ternyata, waktu jatuh dan kecepatan jatuh buah mangga dan kelapa adalah sama.
13. Sebuah batu bata dijatuhkan dengan kelajuan awal nol dari atap
sebuah bangunan. Batu bata menyentuh tanah dalam 2,50 s.
Hambatan udara diabaikan, sehingga batu bata dianggap mengalami
gerak jatuh bebas.
a) Berapa tinggi bangunan yang dinyatakan dalam satuan meter?
b) Berapakah kelajuan batu bata tepat sebelum menyentuh tanah?
Penyelesaian
Misalkan arah turun dianggap bernilai positif. dan g = 9,80 m/s2
Posisi awal batu bata : y0 = 0.
Kelajuan awal : v0y = 0.
Waktu yang dibutuhkan sampai menyentuh tanah : t = 2,50 s.
(a) Tinggi bangunan, dinyatakan dalam satuan meter.

y  y 0  v 0y t  12 gt2
y  0  0  12 9,80 m/s2  2,50 s 
2

y  30,6 m
(b) Kelajuan batu bata tepat sebelum menyentuh tanah adalah :
v y  v 0y  g t  0  (9,80 m/s2 )(2,50 s)  24,5 m/s
14. Ketika Anda berada di dalam lift yang bergerak turun dengan
kelajuan konstan 3,0 m/s, Anda menjatuhkan buku dari tangan
Anda.
a) Berapa lama waktu yang diperlukan buku untuk mencapai lantai
lift yang berada 1,2 m di bawah tangan Anda?
b) Berapa kelajuan buku relatif terhadap Anda, ketika menyentuh
lantai lift?
Penyelesaian
Kelajuan konstan Lift tidak mempengaruhi percepatan buku. Dari perspektif
pengamat luar lift, baik buku dan lantai memiliki kelajuan turun 3,0 m/s.
Oleh karena itu, dari perspektif Anda, gerakan buku ini tidak berbeda
daripada jika lift berada dalam keadaan diam.

Misalkan arah ke bawah sebagai arah positif dan kelajuan awal buku v0 = 0.
(a) Waktu yang diperlukan buku untuk mencapai lantai lift adalah :

(b) Kelajuan buku relatif terhadap Anda, ketika menyentuh lantai lift adalah :
Gerak Lurus Ke Atas
Benda yang bergerak lurus ke atas juga merupakan contoh dari
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan tetap
yaitu sama dengan percepatan gravitasi.
gravitasi Gerak lurus ke atas harus
memiliki kecepatan awal (v0 ≠ 0).
Percepatan gravitasi yang bekerja pada benda yang dilemparkan
vertikal ke atas akan memperlambat gerak benda, sehingga nilai g
menjadi negatif (-g).
Ketinggian maksimum benda yang
Rumus-rumus untuk Gerak Lurus
bergerak lurus ke atas adalah :
Ke Atas :
vt = vo - g t v
2

y = v o t - ½ g t2 y o
2g
v t2 = v o 2 - 2 g y
Dengan : Waktu yang dibutuhkan benda untuk
vo = kecepatan awal (m/s) mencapai titik tertinggi adalah :
vt = kecepatan akhir (m/s) vo
g = percepatan gravitasi t
( 9,8 m/s2 atau ~10 m/s2)
g
y = ketinggian benda (m)
Contoh soal
15. Gunung berapi aktif yang pertama diamati di luar Bumi ditemukan pada
tahun 1979 yaitu di Io, salah satu bulan dari planet Jupiter. Gunung
berapi itu diamati menyemburkan material pada ketinggian
maksimum sekitar 2,00 x 105 m. Jika diketahui percepatan gravitasi
pada Io adalah 1,80 m/s2, Hitunglah kecepatan awal dari material yang
disemburkan tersebut.
Penyelesaian :
Material bergerak lurus ke atas, diperlambat karena pengaruh gravitasi
sampai akhirnya berhenti di ketinggian maksimum.
Misalkan arah naik sebagai arah positif, sehingga a = -1,80 m/s2.
Kecepatan pada ketiggian maksimum v = 0.
Maka, kecepatan awal material yang disemburkan tersebut adalah :
16. Sebuah benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 20
m/s. Berapakah ketinggian benda tersebut saat kecepatannya
menjadi 5 m/s? (dianggap g = 10 m/s2)
Penyelesaian :
Diketahui : vo = 20 m/s; vt = 5 m/s; g = 10 m/s2
Jawab :
Waktu yang dibutuhkan benda dapat ditentukan dengan persamaan
berikut :
vt = vo − g t
5 = 20 − 10 t
10 t = 20 – 5
t = 15 / 10
t = 1,5 s
Berarti ketinggian benda saat kecepatan 5 m/s adalah :
y = v o t - ½ g t2
= (20 . 1,5 ) – (½ . 10 . (1,5)2)
= 30 – ( 5 . 2,25 )
= 30 – 11,25
= 18,75 m
Bab 4
Vektor Posisi
• Biasanya titik acuan berada pada O(0, 0).
• Dengan menggunakan sistem koordinat
Kartesian, posisi dan perpindahan ditentukan  :
– Vektor posisi awal di titik O, dituliskan r0
– Ketika berjalan dan sampai di titik
 A,
vektor posisi sekarang adalah rA .
– Ketika telah sampai dititik B,
vektor posisi adalah rB .
  
Notasi r0 , rA dan rB disebut sebagai vektor posisi.
Vektor posisi tersebut dapat dinyatakan dalam komponen koordinat x dan
y.  ˆ ˆ
r0  0i  0 j (0,0)
 Notasi î dan ĵ menyatakan vektor
rA  Ax iˆ  Ay ˆj (Ax,Ay) satuan yang menunjukkan pada arah
 mana atau sumbu koordinat apa suatu
rB  Bx iˆ  By ˆj (Bx,By) komponen vektor berada.
• Secara umum, titik acuan digunakan sebagai titik referensi untuk
mengukur dan menentukanposisi suatu  titik.
• Ketika berpindah dari titik r0 ke titik rA , perpindahan dapat ditentukan
dengan mengukur selisih posisi akhir terhadap posisi mula-mula.

rA0  rˆA  rˆ0  Ax iˆ  Ay ˆj
 
r r
• Demikian juga ketika berpindah dari posisi A ke posisi B , perpindahan
dapat ditentukan dengan:

rBA  rˆB  rˆA  ( Bx  Ax ) iˆ  ( By  Ay ) ˆj

• Ternyata, perpindahan yang dilakukan dipengaruhi oleh posisi awal dan


posisi akhir namun tidak dipengaruhi oleh titik acuan yang digunakan.


rBA  rˆB  rˆA  ( Bx  Ax ) iˆ  ( By  Ay ) ˆj
Vektor Kecepatan
• Secara umum, vektor posisi suatu benda dalam bidang dua
dimensi dapat dinyatakan dengan persamaan:
• 
r  x(t ) iˆ  y(t ) ˆj
– variabel (t) menunjukkan bahwa posisi tersebut bergantung
terhadap waktu.

 r
• Vektor kecepatannya adalah : v 
t
   
( r  r )  ( rB  rA )
 A 0
t0 A  t AB
dx(t ) ˆ dy(t ) ˆ
 i j
dt dt
Contoh soal
17. Titik A berada pada koordinat A (80, 80) dan titik B berada
pada koordinat B (90, 200). Seseorang menempuh lintasan OA
selama 60 sekon, sedangkan lintasan AB ditempuh selama 40
sekon. Tentukan kecepatan rata-ratanya!
Penyelesaian :
     Besar kecepatan dapat
 r ( rA  r0 )  ( rB  rA )
v  ditentukan dengan
t t0 A  t AB
teorema Phytagoras:
( Ax î  Ay ˆj )  ( Bx  Ax ) î  ( By  Ay ) ˆj
 | v |  (0,9) 2  ( 2) 2  2,19 m/s
t0 A  t AB
Arah kecepatan :
( 80î  80 ˆj )  ( 90  80 )î  ( 200  80 ) ˆj
 
v
60  40   tan 1 ( y )
vx
80î  80 ˆj  10 î  120 ˆj
 2
100  tan 1 ( )
0,9

 65,8o (thdp sumbu x positif)


• Perubahan kecepatan gerak benda disebut percepatan.
• Dengan menggunakan analogi pada gerak satu dimensi,
percepatan benda pada gerak dua dimensi dapat ditentukan
dengan persamaan:
   
 v dv (t ) dv x (t ) ˆ dv y (t ) ˆ
a   i j
t dt dt dt
• Karena  dx(t ) ˆ dy(t ) ˆ
v i j
dt dt

• maka persamaan vektor percepatan dapat juga ditulis dengan:

 d 2 x(t ) ˆ d 2 y (t ) ˆ
a i j
dt dt
Gerak Parabola
• Gerak Parabola adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola
atau melengkung.
• Lintasan yang melengkung ini disebabkan adanya perpaduan
antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
– Pada arah horisontal (sumbu X) :
• Gerak yang dialami benda adalah gerak lurus beraturan
(GLB) dan tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi
sehingga tidak mengalami percepatan secara horisontal
(ax = 0) dan kecepatan horizontalnya (vx) selalu konstan.
– Pada arah vertikal (sumbu Y) :
• Gerak yang dialami benda merupakan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB ) dan dipengaruhi oleh gaya
gravitasi sehingga gerak benda mengalami perlambatan
( ay = - g = - 9,8 m/s2 ) dan kecepatan vertikalnya (vy)
selalu berubah.
• Jika benda bergerak dengan kecepatan awal v o dan sudut elevasi θ
maka kecepatannya dapat diproyeksikan ke arah mendatar (sumbu
X) dan arah vertikal (sumbu Y).
Pada arah horisontal (sumbu X) : Pada arah vertikal (sumbu Y) :
Kecepatan awal secara horisontal Kecepatan awal secara vertikal
adalah:
adalah : voy = vo sin θ
vox = vo cos θ
Kecepatan horisontal dalam Kecepatan vertikal dalam waktu t
waktu t adalah : adalah: vy = voy − g t
vx = vox = vo cos θ = vo sin θ – g t
Jarak horisontal yang ditempuh Jarak vertikal yang ditempuh
dalam waktu t adalah :
dalam waktu t adalah :
x = vx . t = vo cos θ . t
y = voy t − ½ g t2
= v sin θ . t – ½ g t2
Projectile motion is motion with constant acceleration in
two dimensions, where the acceleration is g and is down.

44
Ketinggian Maksimum
Di titik tertinggi (titik B), kecepatan benda hanya pada arah
horisontal saja sedangkan kecepatan vertikal akan nol (vy
= 0) karena benda tersebut tidak bisa naik lagi.
Sehingga persamaan kecepatan pada titik tertinggi adalah :
vB = vx dan vy = 0
Waktu ( t ) yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi
adalah :
vo sin 
ttertinggi 
g
Ketinggian maksimum yang dapat dicapai adalah :

2
vo sin 2 
ymax 
2g
Jarak Maksimum
Pada titik terjauh (titik C), maka ketingggian benda yaitu nol (y = 0).

Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik terjauh adalah :


y = vo sin θ t − ½ g t2

0 = vo sin θ t − ½ g t2

½ g t2 = vo sin θ . t

½ g t = vo sin θ
Jangkauan terjauh yang dapat dicapai adalah:
Karena 2 cos θ sin θ = sin 2θ ,
maka :
Contoh soal
18. Bola dilemparkan dengan besar kecepatan awal 25 m/s dari tanah dengan
sudut elevasinya 37o . Anggap percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Tentukan
posisi dan kecepatan bola pada 1 detik pertama .
Penyelesaian :
vo = 25 m/s ; θ = 37o ; g = 10 m/s2
Pertama kita hitung dulu kecepatan awal pada Kecepatan pada t = 1 s adalah :
arah horisontal dan vertikal : vx = vox = 20 m/s
vox = vo cos θ voy = vo sin θ
= 25 cos 37o = 25 sin 37o vy = voy − g t = 15 – 10 . 1
= 25 . 0,8 = 25 . 0,6
= 20 m/s = 15 m/s = 5 m/s
Posisi bola pada t = 1 s adalah : Dengan dalil Pythagoras diperoleh
resultan kecepatan bola yaitu :
x = vx . t y = voy t − g t2
2 2
v  v x  v y  20 2  5 2  425
= 20 . 1 = 15 . 1 − ½ . 10 . 12
 21 m/s
= 20 m = 15 – 5 . 1 = 15 – 5 = 10 m

Posisi bola dinyatakan sebagai berikut :


r = (x, y) = (20, 10) m
19. Seorang perenang pemberani seberat 510 N
berlari dan kemudian melompat dari tebing,
seperti ditunjukkan pada Gambar di samping.
Berapa kelajuan minimum dia pada saat
meninggalkan puncak tebing sehingga ia
akan selamat dari tebing di bagian bawah,
yang lebarnya 1,75 m dan berada 9,00 m di
bawah puncak tebing? ( g = 9,80 m/s2 )
Penyelesaian

Orang tersebut bergerak dalam gerakan proyektil. Dia harus melakukan


perjalanan horizontal sejauh 1,75 m ketika bergerak vertikal ke bawah
setinggi 9,00 m dengan kelajuan awal vertikal v0y = 0.

Lama waktu untuk jatuh vertikal 9,00 m:

Kelajuan yang dibutuhkan untuk perjalanan


horizontal 1,75 m :
Gerak Melingkar
Suatu benda yang bergerak mengelilingi sumbu dalam lintasan
melingkar disebut gerak melingkar.
Benda yang bergerak dalam lintasan melingkar menempuh busur
lingkaran Δs dalam selang waktu tertentu Δt.

Satu putaran penuh :


θ = 360o = 2π radian
Panjang busur yang ditempuh
adalah keliling lingkaran :
s=2πr

Panjang busur lingkaran yang ditempuh dalam satu putaran


adalah :
s  . r dengan   2
Contoh soal
20. Konversikan sudut-sudut berikut ini menjadi satuan radian:
30°, 45°, 90°, 180°.
Penyelesaian :

Kalikan setiap sudut dalam derajat dengan

 π rad   o  π rad  
30  30 
o o
o 
 rad 90  90 
o
o 
 rad
 180  6  180  2

 π rad   o  π rad 
45  45 
o o
o 
 rad 180  180 
o
o 
  rad
 180  4  180 
Perioda dan Frekuensi
 Waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu kali putaran penuh
dinamakan perioda dan dilambangkan dengan T.
t
T n = jumlah putaran
n
– Satuan perioda adalah sekon atau detik.
 Jumlah putaran yang dilakukan benda dalam satuan waktu disebut
frekuensi, dan dilambangkan dengan f.
n
f  n = jumlah putaran
t
– Satuan frekuensi adalah cyclus per second (cps) atau 1/s atau s-1, dan
paling sering menggunakan Hertz (Hz).
 Hubungan antara perioda dan frekuensi adalah :

1 1
T atau f 
f T
Kecepatan Tangensial
Kecepatan tangensial atau sering
disebut dengan kecepatan linier
dirumuskan :

s
v
t

Jika Δs adalah keliling lintasan yang ditempuh benda dalam satu


periode waktu maka Δs = 2π r dan (Δt = T) T sehingga kecepatan
tangensial dirumuskan menjadi :

2 r v  2 r f
v atau
T
Kecepatan Anguler/Sudut
Sudut yang ditempuh benda dalam
selang waktu tertentu dinamakan
kecepatan anguler atau kecepatan sudut
benda dengan simbol ω, dapat dirumuskan
sebagai berikut.


t
Apabila sudut yang ditempuh benda dalam satu periode waktu Δt = T
adalah Δθ = 2π radian, maka kecepatan anguler dalam gerak melingkar
beraturan dirumuskan;
2   2 f
 atau
T
Kecepatan sudut dalam rpm :
Hubungan antara
kecepatan tangensial dengan kecepatan anguler

Hubungan antara kecepatan tangensial dengan kecepatan


anguler dapat ditentukan dari :

Karena s =  . r, maka :
s 
 r
t t
Persamaan hubungan antara kecepatan tangensial dengan
kecepatan anguler tersebut dapat lebih disederhanakan menjadi
sebagai berikut.

v r
Contoh soal
21. Berapa kelajuan sudut (dalam putaran/min) Bumi kita
dalam mengelilingi Matahari? ( Anggap 1 tahun = 365 hari)
Penyelesaian :

Bumi kita dalam mengelilingi Matahari membutuhkan waktu 1 tahun


untuk 1 kali putaran.
Kelajuan sudutnya dalam putaran/min adalah :
 1putaran   1 tahun   1hari   1 jam  6
       1,90  10 putaran/menit
 tahun   365 hari   24 jam   60 menit 

 Berapakah kelajuan sudut ( dalam rad/s) bumi kita ketika berputar


pada porosnya.
Penyelesaian :
Bumi berputar pada porosnya setiap 24 jam
 1putaran   2 rad   1hari   1 jam  5
       7,27  10 rad/s
 hari   putaran   24 jam   3600 s 
22. Sebuah floppy disk 3,5 inchi di komputer berputar dengan periode
2,00 x 10-1 s. ( 1 m = 39,4 inch)
(a) Berapa kelajuan sudut (dalam rad/s) sebuah titik di tepi disk?
(b) Berapa kelajuan linear (dalam m/s) sebuah titik di tepi disk?
Penyelesaian :
(a) Kelajuan sudut sebuah titik di tepi disk adalah :
2 2
   31,4 rad/s
T 0,200 s

(b) Kelajuan linear sebuah titik di tepi disk adalah :


1  1m
v T  r    3,5 inch  31,4 rad/s   55 inch/s   1,4 m/s
2  39,4 inch
Hubungan Roda-Roda
Hubungan Roda Seporos
Arah putar roda A searah dengan roda B

ωA = ωB dan

Hubungan Roda Bersinggungan


Arah putar roda A berlawanan arah dengan
roda B.
vA = vB dan ωA RA = ωB RB

Hubungan Roda dengan sabuk atau rantai


Arah putar roda A searah dengan roda B.
B
vA = vB dan ωA RA = ωB RB
Contoh soal
23. Sepeda motor telah melakukan 120 putaran pada lintasan yang
berbentuk lingkaran dalam waktu 1 jam. Tentukan periode,
frekuensi, kecepatan linear, dan kecepatan sudutnya jika lintasan
tersebut memiliki diameter 800 m!
Penyelesaian :
Diketahui :
d = 800 m  r = 400 m ; t = 1 jam = 3600 s; n = 120 putaran

a. Periode : c. Kecepatan linear :

b. Frekuensi : d. Kecepatan sudut :


24. Dua buah roda sepeda motor mempunyai jari-jari 20 cm. Sepeda
motor tersebut bergerak dengan kelajuan 90 km/jam.
a. Berapakah kecepatan sudut roda sepeda motor tersebut?
b. Berapakah kelajuannya, jika roda diganti roda lain yang
berdiameter 80 cm dengan kecepatan sudut yang sama?

Penyelesaian :
a. Diketahui :
R1 = 20 cm = 0,2 m ; v1 = 90 km/jam = 25 m/s
Kecepatan sudutnya adalah :

b. Jari-jari roda diganti


Kecepatan sudut yang sama : ω1 = ω2 = 125 rad/s
Kelajuan linier, v2 = ω2 . R2 = (125 rad/s)(0,4 m)
= 50 m/s = 180 km/jam
Percepatan Tangensial dan Percepatan Anguler

Percepatan tangensial atau linier diperoleh dengan


membagi perubahan kecepatan linier dengan selang
waktu.
waktu
v
a
t

Percepatan anguler/sudut merupakan perubahan


kecepatan anguler /sudut tiap satuan waktu.



t
Percepatan tangensial adalah percepatan
yang arahnya bersinggungan dengan lintasan
melingkar,
melingkar yang dinyatakan :

dv d d 2
aT   r  2 r  r
dt dt dt

Percepatan sentripetal adalah percepatan yang


mengarah ke arah pusat lingkaran dan selalu tegak
lurus dengan percepatan tangensial, yang
dinyatakan :
2 Percepatan sentripetal
v diperlukan oleh benda yang
as   2 r
r bergerak melingkar beraturan
untuk mempertahankan
Percepatan total benda yang bergerak kecepatan tetap yang
melingkar : dimilikinya, sehingga
2 2 lintasannya selalu berbentuk
a  aT  as lingkaran.
Contoh soal
25. Sebuah bola bermassa 60 gram diikat dengan seutas tali yang
panjangnya 1 meter, kemudian diputar horizontal. Dalam waktu
20 sekon terjadi 50 putaran. Berapakah: (a) kelajuan linier, (b)
percepatan sentripetal, (c) tegangan tali?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 60 gram = 0,06 kg, jari-jari R = 1 m,
Periode :
a. Kelajuan linier c. Tegangan tali = gaya sentripeta
Fs = m . a s
= 0,06 kg × 25 π2 m/s2
b. Percepatan sentripetal = 1,5 π2 N
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) adalah gerak
melingkar yang memiliki kecepatan sudut selalu berubah dan
memiliki percepatan sudut tetap.

Kecepatan sudut awal (ω0) pada t = 0,


0 tidak sama dengan kecepatan
sudut akhir (ωt) pada saat t,
t sehingga dirumuskan :

ωt = ω0 + α.t
Sedangkan sudut akhir (θ) yang ditempuh dirumuskan dengan :

θ = ω0 . t + ½ α.t2
Hubungan kecepatan sudut akhir (ωt) dan sudut akhir (θ) tanpa
variabel waktu adalah :
ωt2 = ω02 + 2.α.θ
Contoh soal
26. Sudut baling-baling pesawat membuat lintasan horisontal
sebagai fungsi waktu yang diberikan oleh
θ = (125 rad/s) t + (42,5 rad/s2) t2.

a) Berapa kecepatan sudut sesaat pada t = 0,00 s


dengan menghitung kecepatan sudut rata-rata dari t =
0,00 s sampai t = 0,010 s.
b) Berapa kecepatan sudut sesaat pada t = 1,000 s
dengan menghitung rata-rata kecepatan sudut dari t =
1,000 s sampai t = 1,010 s.
c) Hitung percepatan sudut rata-rata dari t = 0,00 s
sampai t = 1,00 s
Penyelesaian :
θ = (125 rad/s)t + (42,5 rad/s2)t2   0 t  12  t 2
Atinya : ω0 = 125 rad/s dan ½α = 42,5 rad/s2
a) Kecepatan sudut sesaat pada t = 0,00 s adalah :

b) Kecepatan sudut sesaat pada t = 1,000 s adalah :

c) Percepatan sudut rata-rata dari t = 0,00 s sampai t = 1,00 s


adalah :
Kecepatan Relatif
• Gerak relatif merupakan perpaduan dua buah gerak lurus
beraturan.
beraturan Kecepatan gerak benda dapat diukur dari dua
posisi yang berbeda.

• Secara umum,
umum bila benda A bergerak dengan kecepatan va
terhadap suatu acuan dan benda B bergerak dengan
kecepatan vb terhadap acuan yang sama, maka kecepatan
benda A terhadap benda B dinamakan kecepatan relatif dan
dapat ditulis sebagai vab.
• Secara vektor dapat ditulis :
vab = va - vb
• Besar vab dapat dihitung dengan menggunakan rumus
cosinus, yaitu :
2 2
vab  va  vb  2.va .vb . cos 
Contoh soal
27. Seorang anak yang berada di atas kapal bergerak
dengan kecepatan 8 m/s relatif terhadap kapal. Kapal
tersebut sedang bergerak di laut dengan kecepatan 8
m/s relatif terhadap bumi, kearah timur.
Tentukan kecepatan anak tersebut relatif terhadap bumi jika
:
a. Arahnya sama dengan arah gerak kapal
b. Arahnya berlawanan dengan arah gerak kapal
c. Arah gerak anak tersebut membentuk sudut 120°
dengan arah timur.
Jawab :
Jika kecepatan anak diberi notasi va dan kecepatan kapal diberi

notasi vk serta kecepatan bumi disebut vb, maka :

vak = va – vk = 8 m/s (1)

vkb = vk – vb = 8 m/s (2)

Kecepatan anak terhadap bumi ( vab ) dapat diperoleh dari


persamaan (1) dan (2) :
vab = va – vb

= (va – vk) +( vk – vb)

= vak + vkb

Besar vektor vab dapat diperoleh dengan :


2 2
vab  vak  vkb  2.vak .vkb . cos 
a. arah gerak anak searah dengan arah gerak kapal α = 0°, cos 0° = 1

b. Jika arah gerak anak berlawanan arah gerak kapal α = 180°, cos 180° = -1

c. Arah gerak anak tersebut membentuk sudut 120° dengan arah timur
(cos 120° = -0,5).
28. Sebuah “ban berjalan" sepanjang 35,0 m di dalam terminal bandara
bergerak dengan 1,0 m/s. Jika seorang wanita dari salah satu ujung
dan berjalan pada 1,5 m/s relatif terhadap ban berjalan. Berapa lama
waktu yang dia butuhkan untuk mencapai ujung yang lain jika dia
berjalan :
(a) dalam arah yang sama dengan gerakan ban berjalan?
(b) Dalam arah yang berlawanan dengan gerakan ban berjalan?
Penyelesaian :
Ban berjalan (S) sepanjang 35,0 m bergerak pada 1,0 m/s :
a) waktu yang dibutuhkan dalam arah yang b) waktu yang dibutuhkan dalam arah yang
sama dengan gerakan ban berjalan. berlawanan dengan gerakan ban berjalan.
Tugas Mandiri 2

Kerjakan soal di Halliday:


•Bab 2 no 1, 15, 18, 25, 44, 67
•Bab 4 no 3, 9, 12, 36, 66, 73,

Anda mungkin juga menyukai