Anda di halaman 1dari 16

BAB II

KINEMATIKA GERAK

Peta Konsep :

Kinematika mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab benda


tersebut bergerak.

A. Pengertian Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak jika posisi awal berbeda dengan posisi akhir atau benda
mengalami perubahan posisi.
Terdapat 3 macam gerak yang dipelajari di Bab II , yaitu :
- Gerak Lurus
- Gerak Parabola
- Gerak Melingkar
B. Besaran besaran Gerak
1. Posisi (x)
Posisi adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap suatu acuan.
Cara menentukan posisi dengan menentukan acuan terlebih dahulu.
Kerangka acuan berfungsi untuk menentukan posisi suatu objek.
Posisi merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan arah

Gerak 1 Dimensi (gerak benda di mana perubahan posisi benda hanya terjadi pada
satu dimensi atau satu sumbu koordinat)
Contoh soal menentukan posisi benda :
Contoh 1.

1
Jawab :

Contoh 2 :
O

Pada ilustrasi tersebut terdapat objek A dan B, serta titik acuan O. Objek E berada di
Sebelah kiri titik acuan O dan objek C berada di sebelah kanan titik acuan O. Tentukan
posisi E dan posisi C !
Jawab :
xE = -40 m
xC = 40 m

2. Jarak (s) dan perpindahan (x)


 Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya (total) yang ditempuh dalam gerak
suatu benda
Jarak termasuk besaran skalar
Jarak selalu bernilai positif
s = s1 + s2 + s3 + ….

 Perpindahan adalah perubahan posisi benda (hanya dipengaruhi posisi awal dan
posisi akhir, dan tidak dipengaruhi bentuk lintasan)

Contoh menentukan jarak dan perpindahan :


Contoh 1 : (perubahan posisi sama dengan perpindahan)

2
Jawab :

Ternyata dilihat dari tabel dapat diperoleh bahwa :


“Perubahan posisi tidak tergantung pada kerangka acuan”
Jarak = 500 m + 200 m + 200 m + 200 m = 1.100 m
Perpindahan = perubahan posisi = 900 𝑖̂ + 200 𝑗̂
Vektor perpindahan dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagaimana cara
menggambar vektor
perpindahan ?

Titik (posisi) awal dan titik


akhir dihubungkan dengan
garis
Contoh 2 :

3
Contoh 3 :
Perhatikan seorang pengendara sepeda yang bergerak dari OABOC.

Jarak tempuh : 10 km + 15 km + 25 km + 10 km = 60 km
Perpindahan : 10 km ke Barat

Contoh 4 :
Seekor kucing berlari 50 m ke Utara kemudian berbelok 30 m ke Timur sebelum
akhirnya berbelok ke Selatan sejauh 10 m. Tentukan berapa jarak dan perpindahan
kucing ini dihitung dari titik asal !
Jawab :
Rute Perjalanan :

30 m 10 m
U
akhir
50 m

awal
Jarak = 50 m + 30 m + 10 m = 90 m
Perpindahan :
Gambar vektor perpindahannya :

10 m
U
akhir
30 m
40 m


awal
Besar Perpindahan = √402 + 302
= √16002 + 9002
= √2500 = 50 m

4
Arah perpindahan :
40 4
tan 𝜃 = =
30 3
4
𝜃= 𝑡𝑎𝑛−1
3
𝜃= 53𝑜

Apa konsep jarak dan perpindahan paling nyata dan digunakan dalam bidang apa ?
(Pembuatan jalan pintas, jembatan dan jalur kereta)
Jembatan Feri yang digunakan untuk menghubungkan dua lokasi
Dua terowongan yang merupakan salah satu ruas jalan tol Cileunyi-Sumedang-
Dawuan yang menembus bukit

3. Kelajuan dan Kecepatan


Kelajuan (speed) dan Kecepatan (velocity) mirip tetapi tidak sama, keduanya memiliki
simbol yang sama yaitu v dan satuan (SI) yang sama yaitu m/s
Perbedaan :
- Kelajuan merupakan besaran skalar
- Kecepatan merupakan besaran vektor yang memiliki nilai dan arah

a. Kelajuan dan kecepatan rata-rata


1) Kelajuan rata-rata
Termasuk besaran skalar
Kelajuan merupakan panjang lintasan yang ditempuh benda yang bergerak
dalam selang waktu tertentu
Rumus :
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Atau
𝑣̅ =
𝑠 Keterangan :
𝑡
𝑣̅ = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
2) Kecepatan rata-rata
Termasuk besaran vektor (dapat bernilai positif dan negatif tergantung
perindahannya)
Arah kecepatan rata-rata sama dengan arah perpindahan
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dengan selang waktu
tempuhnya.

𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Atau :
𝑥2 −𝑥1 Keterangan :
𝑣̅ =
𝑡2 −𝑡1 𝑣̅ = kelajuan rata-rata (m/s)
∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1 = perpindahan (m)
∆𝑥
𝑣̅ =
∆𝑡
∆𝑡 = 𝑡2 − 𝑡1 = waktu yang diperlukan
selama t1 sampai t2 (s)
Contoh :
Sasa berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda 3 km ke barat dalam
waktu 6 menit, kemudian berbelok ke utara sejauh 4 km dalam waktu 9 menit.
Berapa kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata Sasa ?
Jawab :

5
Rute perjalanan
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
(4+3) 𝑘𝑚
4 km = (6+9)
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

7
= 𝑘𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
15
3 km
atau
Vektor perpindahan :
7000 𝑚
= (15𝑥60)
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 7,78 𝑚/𝑠


4 km 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
5 𝑘𝑚
= (6+9)
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 km 5 1
= 𝑘𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑘𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
15 3
Perpindahan = √42 + 32
atau
= 5 km ke arah Barat
1000 𝑚
Laut = (3𝑥60)
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 5,55 𝑚/𝑠 ke arah Barat Laut

b. Kelajuan dan kecepatan sesaat


Kelajuan sesaat adalah kelajuan adalah kelajuan pada suatu saat tertentu (sangat
singkat)
Kecepatan sesaat adalah kecepatan pada suatu saat tertentu (sesaat)
Jarak tempuh benda yang bergerak selama waktu (t) yang sangat singkat misal
1/100 sekon atau 1/10 s

Misal : sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus sepanjang 70 km dalam waktu 1
jam maka kecepatan rata-rata mobil bergerak adalah 70 km/jam. Kecepatan ini
tidak mewakili kecepatan mobil pada setiap waktu.
Nilai kecepatan 70 km/jam mewakili rata-rata kecepatan mobil tersebut pada
selang waktu selama menempuh kondisi sebenarnya, kecepatan mobil tersebut
berubah-ubah setiap waktu.
Kecepatan sesaat (pada saat tertentu) ditunjukkan di speedometer

Besar kecepatan sesaat = kelajuan sesaat


Rumus :

ATAU
𝒅𝒙
𝒗= Kecepatan merupakan turunan pertama dari
𝒅𝒕
posisi terhadap waktu
Rumus turunan (matematika)
Misal diketahui suatu persamaan y yaitu dalam bentuk umum
𝑦 = 𝑎𝑥 𝑛
Turunan pertama ditulis dengan 𝑦 ′
Maka rumus turunan pertamanya terhadap x adalah :
𝑦 ′ = 𝒂. 𝒏𝑥 𝒏−𝟏

6
Contoh soal turunan :
𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 + 10
Maka hasil turunannya adalah
𝑦 ′ = 1.2𝑥 2−1 – 5.1𝑥 1−1 (suatu angka diturunkan menjadi 0, angka 10 diturunkan menjadi 0)

𝑦 ′ = 2𝑥 – 5 (- 5x diturunkan menjadi - 5)

Contoh menentukan kecepatan sesaat :


Sebuah partikel bergerak lurus ke arah sumbu x dengan persamaan x = 4t2 + 2t – 1
x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan posisi benda dan kecepatan sesaat
pada waktu 2 sekon !
Penyelesaian :
Diketahui : x = 4t2 + 2t – 1
Ditanya : x(t) saat t = 2 sekon = … ? v = …. ?
Jawab :
Posisi benda saat t = 2 sekon atau x (2)
x = 4t2 + 2t – 1
x (2) = 4 (2)2 + 2 (2) – 1 = 4.4 + 4 – 1 = 19 m

Kecepatan saat t = 2 sekon


𝒅𝒙
𝒗= 𝒅𝒕
𝑑
𝒗= (4t2 + 2t – 1)
𝑑𝑡

𝑣 = 4.2𝑡 2−1 + 2
𝑣 = 8𝑡 + 2 Persamaan umum kecepatan
Sehingga
Kecepatan saat t = 2 sekon
𝑣 = 8𝑡 + 2 = 8 (2) + 2 = 16 + 2 = 18 m/s

Jadi, posisi dan kecepatan sesaat partikel adalah 19 m dan 18 m/s

4. Percepatan dan Perlambatan


Tentunya kalian pernah naik sepeda motor ?
Saat di jalan lurus, gas ditambah berarti terjadi penambahan kecepatan atau terjadi
percepatan
Saat mendekati lokasi tujuan, gas dikurangi sehingga terjadi pengurangan kecepatan
atau terjadi perlambatan.
Pada dasarnya rumus percepatan sama dengan rumus perlambatan.
Percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu
Percepatan termasuk besaran vektor
a. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata merupakan perbandingan perubahan kecepatan dengan
perubahan waktu
Rumus :
𝑣 −𝑣
𝑎̅ = 2 1 atau 𝑎̅ =
∆𝑣 Keterangan :
𝑡2 −𝑡1 ∆𝑡 𝑎̅ = percepatan rata-rata (m/s)
∆𝑣 = 𝑣2 − 𝑣1 = perubahan kecepatan benda pada
waktu t2 dan t1 (m/s)
∆𝑡 = 𝑡2 − 𝑡1 = perubahan waktu (s)

7
Contoh :
Seseorang mengendarai mobil bergerak dengan kecepatan awal 60 km/jam. Orang
tersebut mempercepat laju kendaraannya sehingga kecepatannya menjadi 80
km/jam dalam waktu 10 sekon. Berapa percepatan rata-rata yang dialami mobil
tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
60 𝑥 1000 𝑚
v1 = 60 km/jam = = 16,67 m/s
3600 𝑠
v2 = 80 km/jam = 22,22 m/s
t = 10 s
Ditanya : 𝑎̅ ?
Jawab :
𝑣2 −𝑣1 22,22−16,67
𝑎̅ = = = 0,55 𝑚/𝑠2
𝑡2 −𝑡1 10

Jadi, percepatan mobil adalah 0,55 𝑚/𝑠2


b. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat adalah pada suatu saat tertentu
Rumus :

ATAU

𝒅𝒗
𝒂= Kecepatan merupakan turunan pertama dari
𝒅𝒕
kecepatan terhadap waktu

C. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak benda pada lintasan yang lurus
Jenis jenis gerak lurus : Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap
Ciri-ciri GLB :
a. Dalam selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama
Misal : 5 m/s, maka setiap sekon menempuh jarak 5 m

(Sumber gambar : https://www.pakmono.com/


b. Kecepatan benda tetap
c. Karena kecepatan gerak tetap (perubahan kecepatan tidak ada atau ∆𝑣 = nol),
maka percepatan, a = 0
Contoh benda yang ber-GLB :
- Kendaraan yang melewati tol
- Gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel
Rumus GLB :

𝑠
𝑣= atau s=vt
𝑡

8
Keterangan :
v = kecepatan benda (m/s)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
t = waktu tempuh (s)

Contoh 1 :
Icha berlari pada lintasan lurus dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon. Tentukan
kecepatan dan waktu yang diperlukan Icha untuk menempuh jarak 25 m !
Penyelesaian :
Diketahui :
s1 = 100 m
t1 = 10 s
s2 = 25 m
Ditanya : v ? t2 ?
Jawab :
𝑠 100
𝑣= = = 10 𝑚/𝑠
𝑡 10

𝑠2 25
𝑡2 = = = 2,5 𝑠
𝑣2 10

Pada percobaan GLB diperoleh hasil ketikan pada ticker timer berikut ini :

Jarak setiap titik/ketukan adalah sama (GLB)

Grafik GLB
1) Grafik v-t

Dari grafik v – t kita bisa mencari jarak (s),


yaitu :

 𝑠 = 𝑣 . 𝑡 atau
 s = luas daerah di bawah grafik
s = luas persegi panjang

2) Grafik s – t

Dari grafik s – t kita bisa mencari kecepatan,


yaitu :
𝑠
 𝑣= atau
𝑡
 𝑣 = tan 𝛼
𝛼 = sudut kemiringan grafik
Contoh 2 :
Dua buah mobil yang terpisah sejauh 75 km bergerak saling mendekati pada saat yang
bersamaan, masing-masing dengan kecepatan 90 km/jam dan 60 km/jam. Kapan dan
di mana kedua mobil tersebut berpapasan ?
Penyelesaian :
Diketahui :

9
sAB = 75 km
vA = 90 km/jam
vB = 60 km/jam
Ditanya : kapan dan dimana keduanya bertemu ?
Jawab :
𝑠
𝑣 = 𝑡 atau s = v t

sA + sB = 75
vA. t + vB. t = 75
90 . t + 60 . t = 75
150 . t = 75
75
𝑡= = 0,5 jam (kedua mobil tersebut berpapasan pada waktu 0,5 jam kemudian)
150

sA = vA . t = 90 . 0,5 = 45 km (jika ditinjau/diukur dari mobil A)


sB = vB . t = 60 . 0,5 = 30 km (jika ditinjau dari mobil B)

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan
tetap
Artinya kecepatan benda dapat berubah (bisa bertambah cepat atau bertambah
lambat), tetapi secara teratur
Jenis GLBB :
1) GLBB dipercepat
2) GLBB diperlambat

Rumus GLBB :
1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡
1
2) 𝑠 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Jika posisi awal (𝑠𝑜 ) diketahui, maka gunakan rumus :
1
𝑠 = 𝑠𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠

Keterangan :
𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)
Ingat !!!!
Jika benda pada akhirnya berhenti, maka kecepatan akhir benda adalah nol
Atau 𝑣𝑡 = 0
𝑣𝑜 = kecepatan awal (m/s)
Ingat !!!!
Jika benda mula mula diam, maka kecepatan awal benda adalah nol
Atau 𝑣𝑜 = 0
𝑎 = percepatan benda (m/s2)
𝑠 = jarak yang ditempuh (m)
𝑡 = waktu tempuh (s)

10
Konversi satuan dalam gerak lurus
1) 90 km/jam = … m/s
1000 𝑚
90 km/jam = 90 𝑥 = 25 m/s
3600 𝑠
2) 25 menit = … s
25 menit = 25 x 60 s = 1.500 s
3) 1,5 jam = … s
1,5 jam = 1,5 x 3600 s = 5.400 s

Grafik GLBB
Grafik a terhadap t (Grafik a-t)

Jenis GLBB :
1. GLBB dipercepat (a +)
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat
Contoh GLBB dipercepat adalah gerak benda yang jatuh dari pohonnya (Gerak Jatuh
Bebas) dan Gerak benda yang dilempar ke bawah (Gerak vertikal ke bawah )
Grafik GLBB dipercepat :
a. Grafik v terhadap t (Grafik v – t )

Luas daerah / bangun di bawah grafik

Dari grafik tersebut, daerah di bawah


grafik berbentuk trapesium

b. Grafik s – t

Pada percobaan GLBB dipercepat diperoleh hasil ketikan pada ticker timer berikut ini :

11
2. GLBB diperlambat (a - )
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (makin lambat)
Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar ke atas (Gerak vertikal ke
atas )
Grafik GLBB diperlambat :
a. Grafik v terhadap t (Grafik v – t )
Jarak (s) = Luas daerah/bangun di bawah grafik

Dilihat dari grafik tersebut, daerah di bawah


grafik berbentuk segitiga

b. Grafik s – t

Pada percobaan GLBB diperlambat diperoleh hasil ketikan pada ticker timer berikut
ini :

Contoh soal GLBB :


Contoh 1 :
Benda yang semula diam kemudian didorong sehingga bergerak dengan percepatan
tetap 4 m/s2. Berapakah besar kecepatan benda tersebut setelah bergerak 6 s?
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑣𝑜 = 0 (semula diam)
a = 4 m/s2
Ditanya : 𝑣𝑡 ? (t = 6 s)
Jawab :
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡
𝑣𝑡 = 0 + 4.6
𝑣𝑡 = 24 𝑚/𝑠

Contoh 2 :
Sebuah pesawat terbang melakukan pendaratan dengan kelajuan pada saat itu 72
km/jam, kemudian gerak pesawat diperlambat secara beraturan. Hitunglah
percepatan pesawat agar berhenti setelah menempuh jarak 500 m !
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑣𝑜 = 72 km/jam = 20 m/s
Akhirnya berhenti, 𝑣𝑡 = 0
s = 500 m
Ditanya : a ?
Jawab :
𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠
02 = 202 + 2 a . 500
0 = 400 + 1000 a
0 – 400 = 1000 a
- 400 = 1000 a

12
− 400
a= = −0,4 𝑚/𝑠2
1000
Jadi, percepatan pesawat terbang tersebut – 0,4 m/s2

Contoh 3 :

Dengan v dalam m/s dan t dalam sekon.


Penyelesaian :
 Cara 1

 Cara 2

Jarak total = luas trapesium


s = ½ x jumlah sisi sejajar x t
s = ½ x (6+5) x 30
s = ½ x 11 x 30
s = 11 x 15
s = 165 m

13
Gerak Vertikal
Gerak vertikal adalah gerak benda yang menempuh lintasan vertikal terhadap tanah.
Gerak vertikal merupakan contoh GLBB.
Persamaan yang berlaku di GLBB juga berlaku di gerak vertikal
Ingat kembali !
Rumus GLBB
1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡
1
2) 𝑠 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Jika posisi awal (𝑠𝑜 ) diketahui :
1
𝑠 = 𝑠𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠

Macam-macam Gerak Vertikal :


1. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
2. Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)
3. Gerak Vertikal ke atas (GVA)

1. Gerak Jatuh Bebas (GJB)


GJB adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa
kecepatan awal (𝒗𝒐 = 0). GJB termasuk GLBB dipercepat
Contoh : Buah jatuh dari pohonnya
Ciri-ciri GJB :
 a = g (arah ke bawah bertanda positif)
 s=h
 𝑣𝑜 = 0

Rumus GLBB Maka Rumus GJB menjadi :


1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡 1) 𝑣𝑡 = 𝑔 𝑡
1
1
2) 𝑠 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2 2) ℎ = 𝑔𝑡 2
2 2
Jika posisi awal (𝑠𝑜 ) diketahui : Jika ketinggian awal (ℎ𝑜 ) diketahui :
1
𝑠 = 𝑠𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 +
1
𝑎𝑡 2 ℎ = ℎ𝑜 + 𝑔𝑡 2
2 2
3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠 3) 𝑣𝑡 2 = 2 𝑔 ℎ
Atau 𝑣𝑡 = √2 𝑔 ℎ
Keterangan :
𝑣𝑜 = kecepatan awal (m/s)
𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)
𝑔 = percepatan gravitasi Bumi (m/s2)
= 9,8 m/s2 atau 10 m/s2
h = ketinggian (m)
t = waktu (s)
2. Gerak Vertikal Ke Bawah (GVB)
GVB adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan
kecepatan awal (𝑣𝑜 ada). GVB termasuk GLBB dipercepat
Contoh : Batu dilempar ke dalam sumur
Ciri-ciri GVB :
 a = g (arah ke bawah bertanda positif)
 s=h
 𝑣𝑜 𝑎𝑑𝑎

Rumus GLBB Maka Rumus GVB menjadi :


1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡 1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑔 𝑡
1
1
2) 𝑠 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2 2) ℎ = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑔𝑡 2
2 2
Jika posisi awal (𝑠𝑜 ) diketahui : Jika ketinggian awal (ℎ𝑜 ) diketahui :
1
1
𝑠 = 𝑠𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2 ℎ = ℎ𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑔𝑡 2
2 2
14
3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠 3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑔 ℎ
3. Gerak Vertikal ke Atas (GVA)
GVA adalah gerak vertikal suatu benda yang dilemparkan ke atas dengan kecepatan
awal (𝑣𝑜 𝑎𝑑𝑎) GVA termasuk GLBB diperlambat
Contoh : Bola dilempar ke atas
Ciri-ciri GVA :
 a = - g (arah ke atas bertanda negatif)
 s=h
 𝑣𝑜 𝑎𝑑𝑎

Rumus GLBB Maka Rumus GVA menjadi :


1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎 𝑡 1) 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 − 𝑔 𝑡
1
1
2) 𝑠 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎𝑡 2 2) ℎ = 𝑣𝑜 . 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2 2
Jika posisi awal (𝑠𝑜 ) diketahui : Jika ketinggian awal (ℎ𝑜 ) diketahui :
1
𝑠 = 𝑠𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 +
1
𝑎𝑡 2 ℎ = ℎ𝑜 + 𝑣𝑜 . 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2 2
3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 + 2 𝑎 𝑠 3) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 − 2 𝑔 ℎ

Saat benda dilempar ke atas, pada suatu saat benda akan mencapai puncak (ketinggian
maksimum). Benda tidak akan bergerak naik lagi, benda diam di puncak. Sehingga
berlaku 𝑣𝑡 = 0
Saat mencapai titik tertinggi berlaku :
 𝑣𝑡 = 0
 Ketinggian di titik tertinggi, h menjadi hmaks
 Waktu untuk mencapai titik tertinggi, t menjadi tmaks

Waktu yang diperlukan benda dari titik awal sampai ke titik awal lagi disebut lama
benda di udara
Rumus saat benda mencapai titik tertinggi :

Contoh Gerak Vertikal :


Contoh 1

15
Contoh 2

Contoh 3

16

Anda mungkin juga menyukai